Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
Indonesia kaya akan sumber daya alamnya dan dapat digunakan untuk keperluan masyarakatnya
dan dapat pula membantu perkembangan ekonomi masyarakatnya. Sesuatu yang sering kita injak
dan membantu menghangatkan suhu ruangan adalah keramik. Bayangkan jika rumah kita
beralaskan tanah pasti dingin apalagi dikala hujan melanda. Maka dari itu akan dijelaskan
Indonesia adalah negara yang mempunyai sumber daya mineral melimpah diantaranya adalah
pasir besi, stronsium, dan keramik porselin. Bahan-bahan tersebut sering digunakan untuk bahan
baku dalam komponen elektronik. Material keramik dari lempung digunakan untuk dielektrik ,
Stronsium mempunyai sifat yang ringan, tahan terhadap suhu tinggi, serta tidak mudah rapuh.
Stronsium memiliki permitivitas listrik yang tinggi, cocok digunakan untuk bahan dielektrik dari
kapasitor.Keramik dapat digunakan sebagai bahan dielektrik yang dapat menyimpan energy
1.2 Tujuan
ISI
Stronsium ferit dari sintesis pasir besi dan stronsium oksida dengan keramik porselin alumina
dari tanah liat, kedua bahan tersebut dicampurkan untuk membuat komposit. Tanah liat tersebut
digunakan karena mengandung feldspar, olivin, silika, dan alumina. Stronsium ferit dan tanah
liat dimasukan kedalam cawan. Ditambahkan perekat PVAC kedalam bahan campuran tersebut
agar lebih menyatu dan kekat. Bahan terus diaduk hingga bahan tercampur merata, agar tidak
terjadi gumpalan. Air sedikit ditambahkan sampai komposit basah. Selanjutnya dilakukan
pencetakan dengan bentuk silinder diameter 4 cm, dan tinggi 1 cm dan tekanan hidrolik 4 ton. 3
kalsinasi dalam temperature 250 oC agar kandungan air dalam komposit dapat menguap. (untuk
ukuran disesuaikan)
frekuensi elektronik yang tinggi pada piranti elektronik diperlukannya perkembangan pembuatan
keramik pada suhu yang rendah. Dan sintering dengan electrode Ag harus mempunyai titik leleh
yang lebih rendah(961ᵒC) [5]. Proses dari pembuatan dengan metode ini ialah dengan cararesin
dituangkan dengan tangan kedalam wadah berbentuk anyaman , rajuan atau kain,diberikan
tenana dan diratakan menggunakan kuas atupun rol dan sejenisnya. Hal ini dilakukan berkali-kali
agar tercapai hasil yang diinginkan ketebalannya. Resin yang langsung berkontak dengan udara
dan biasanya proses pencetakan dilakukan pada temperatur kamar yaitu 25ᵒC.[2] Magnet
keramik yang adalah sebuah magnet permanen mempunyai struktur Hexagonal close-pakced
BAB III
3.1 Kesimpulan
Dari percobaan dan dari data yang ada, dapat distarik kesimpulan bahwa penambahan stronsium
ferit yang banyak, akan menambah kekuatan tekan dari komposit dielektrik. Perbandingan
komposit dengan penambahan dari stronsium ferit akan meningkatkan nilai kapasitansi hingga
mencapai maksimum.
3.2 Saran
Harus lebih mengetahui dan mempelajari lebih dalam mengenai proses kramik dan perlu adanya
terjun langsung untuk melihat pembuatannya, dimana diharapkan dapat menambah wawasan dan