Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah menunjukkan bahwa bidan adalah salah satu profesi tertua di dunia

sejak adanya peradaban umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya

dalam mendampingi dan menolong ibu yangmelahirkan. Peran dan posisi

bidan dimasyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia,

memberi semangat, membesarkan hati, mendampingi, serta menolong ibu yang

melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik.

Sejak zaman pra sejarah, dalam naskah kuno sudah tercatat bidan dari Mesir

yang berani ambil resikomembela keselamatan bayi-bayi laki-laki bangsa Yahudi

yang diperintahkan oleh Firaun untuk di bunuh. Mereka sudah menunjukkan sikap

etika moral yang tinggi dan takwa kepada Tuhan dalam membela orang-orang yang

berada dalam posisi yang lemah, yang pada zaman modern ini, kita sebut peran

advokasi. Bidan sebagai pekerja profesional dalam menjalankan tugas dan

prakteknya, bekerja berdasarkan pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode

kerja, standar praktik pelayanan serta kode etik yang dimilikinya.

Kepemimpinan (leadership) juga sangat dibutuhkan oleh bidan dalam

menjalankan tugasnya. Dengan sifat kepemimpinan yang dia miliki dapat membantu

dalam mengorganisir suatu daerah wilayah kerjanya sehingga program-program yang

direncanakan dapat terlaksana dengan baik. Dalam hal ini, advocator dan leadership

penting bagi bidan dalam melakukan pelayanan kesehatan.


B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Peran Manager dalam pelayanan kebidanan?

2. Bagaimana Peran Leader dalam pelayanan kebidanan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui peran manager dalam pelayanan kebidanan.

2. Untuk mengetahui peran leader dalam pelayanan kebidanan

D. Manfaat

1. Sebagai bahan tambahan pengetahuan bagi penyusun dan mahasiswa lainnya.

2. Sebagai bahan diskusi dalam tugas mata kuliah.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Peran Manager dan Leader

Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap

seseorang sesuai dengan kedudukan dlm suatu sistem.

Manager (Pengelola) adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan

mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi

dengan mengendalikannya.

Pada dasarnya definisi atau pengertian kepemimpinan (leadership) telah

banyak dikemukakan para pakar atau akhli di bidang manajemen sumber daya

manusia. Definisi atau pengertian kepemimpinan (leadership) banyak yang dikutip

oleh Thoha (2006 : 5) dari berbagai pakar atau ahli, antara lain sebagai berikut:

1. Menurut J.L. Hemphill definisi atau pengertian kepemimpinan adalah suatu

inisiatif untuk bertindak yang menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam

rangka mencapai jalan pemecahan dari suatu persoalan bersama.

2. George R. Terry memberikan definisi atau pengertian kepemimpinan sebagai

aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan untuk mencapai

tujuan organisasi.

3. Menurut Stoner, kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu

proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari

sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.


Manajer atau kepemimpinan adalah orang yang bertugas melakukan proses

atau fungsi manajemen. Berdasarkan hierarki tugasnya pimpinan dikelompokkan

sebagai berikut :

1.    Pimpinan tingkat pertama (Lower Manager)

Adalah pimpinan yang langsung berhubungan dengan para pekerja yang menjalankan

mesin peralatan atau memberikan pelayanan langsung pada konsumen. Pimpinan ini

diutamakan memiliki proporsi peranan technical skill yang terbesar dan konseptual

skill yang terkecil.

2.    Pimpinan tingkat menengah (Middle Manager)

Adalah pimpinan yang berada satu tingkat di atas Lower Manager. Pimpinan ini

menjadi saluran informasi dan komunikasi timbal balik antara Lower Manager dan

Top Manager , yakni pimpinan puncak (di atas Middle Manager) sehingga pimpinan

ini diutamakan memiliki kemampuan mengadakan hubungan antara keduanya.

Konseptual skill adalah ketramp[ilan dalam penyusunan konsep-konsep, identifikasi,

dan penggambaran hal - hal yang abstrak. Sedangkan techmnical skill adalah

keterampilan dalam melakukan pekerjaan secara teknik. Hubungan antara manusia

merupakan ketrampilan dalam melakukan komunikasi dengan sesama manusia lain.

3.    Pimpinan puncak (Top Manager)

Pimpinan puncak adalah manajer yang menduduki kewenangan organisasi tertinggi

dan sebagai penanggung jawab utama pelaksanaan administrasi. Pimpinan ini

memiliki proporsi peranan konseptual skill yang terbesar dan technical skill yang

terkecil.
B. Peran Manajer dan Leader dalam Pelayana Kebidanan

1. Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan

yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan

secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.

Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,

yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga, sesuai dengan kewenangan

dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat

yang meliputi upayapeningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan

pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :

a. Layanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi anggung jawab

bidan.

b. Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota

tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari

sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.

c. Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka

rujukan ke system layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang

dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari dukun yang menolong

persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat/ fasilitas pelayanan

kesehatan lain secara horizontal maupun vertical atau meningkatkan keamanan

dan kesejahteraan ibu serta bayinya.


d. Pelayanan kebidanan berfokus pada upaya pencegahan, promosi kesehatan,

pertolongan persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak,

melaksanakan tindakan asuhan sesuai dengan kewenangan atau bantuan lain jika

diperlukan, serta melaksanakan tindakan kegawat daruratan.

Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan

kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan

masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan

menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan

seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak.

2. Aspek Kepemimpinan Bidan

Bidan dituntut harus mampu menerapkan aspek kepemimpinan dalam

organisasi & manajemen pelayanan kebidanan (KIA/KB), kesehatan reproduksi

dan kesehatan masyarakat di komunitas dalam praktik kebidanan (Permenkes 149

pasal 8). Bidan sebagai seorang pemimpin harus ;

a. Berperan serta dalam perencanaan pengembangan dan evaluasi kebijakan

kesehatan.

b. Melaksanakan tanggung jawab kepemimpinan dalam praktik kebidanan di

masyarakat.

c. Mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan data serta

mengimplementasikan upaya perbaikan atau perubahan untuk meningkatkan

mutu pelayanan kebidanan di masyarakat.


d. Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah secara proaktif, dengan

perspektif luas dan kritis.

e. Menginisiasi dan berpartisipasi dalam proses perubahan dan pembaharuan

praktik kebidanan.

Dalam pelayana kebidanan banyak harapan yang difokuskan oleh orang

yang berbeda dan bekerja sama dalam pelayanan kebidanan dan kepada bidan itu

sendiri. Para pelanggan internal dan eksternal menginginkan bidan dapat member

pelayanan yang berkualitas. Selain keterampilan dan pengetahuan diperlukan

kematangan pribadi bidan dalam member pelayanan karena bidan juga menjadi

tokoh masyarakat dan panutan bagi kaum wanita. Bidan harus menjalankan tugas

dengan tanggung jawab moral karena pelayanan yang diberikan menyangkut

kehidupan ibu dan anak, pencapaian kesejahteraan ibu, anak, dan keluarga, serta

menurunkan angka kematian ibu dan anak.

3. Peran Bidan Sebagai Manager dan Pengelola dalam Pelayanan Kebidanan

Bidan sebagai pengelola (Manager) adalah untuk Memimpin,

mengkoordinasikan unsur-unsur dan kegiatan praktek kebidanan untuk meningkatkan

kesehatan individu, keluarga, masyarakat didaereh yang menjadi tanggung jawabnya.

Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap

terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rangka untuk

meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan

menjadi orangtua.
Sesuai dengan kewenangannya bidan dapat melaksanakan kegiatan praktek

mandiri. Bidan dapat mengelola sendiri pelayanan yang dilakukannya. Peran bidan di

sini adalah sebagai pengelola kegiatan kebidanan di unit puskesmas, polindes,

posyandu dan praktek bidan. Sebagai pengelola bidan memimpin dan

mendayagunakan bidan lain atau tenaga kesehatan yang pendidikannya lebih rendah.

Contoh : praktek mandiri/ BPS

Sebagai manager (pengelola) bidan memiliki 2 tugas yaitu tugas

pengembangan pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim :

a. Pengembangan Pelayanan Dasar Kesehatan

Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama

pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga kelompok khusus dan

masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat atau klien

meliputi :

1) Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu

dan anak untuk meningkatkan serta mengembangkan program pelayanan

kesehatan di wilayah kerjanya bersama tim kesehatan dan pemuka

masyarakat.

2) Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil kajian bersama masyarakat.

3) Mengelola kegiatan pelayanan kesehatan khususnya KIAatauKB sesuai

dengan rencana.

4) Mengkoordinir, mengawasi dan membimbing kader dan dukun atau

petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/ kegiatan

pelayanan KIA atau KB


5) Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat

khususnya KIA KB termasuk pemanfaatan sumber yang ada pada

program dan sektor terkait.

6) Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat serta

memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi yang ada

7) Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan praktik

profesional melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan kegiatan dalam

kelompok profesi

8) Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.

b. Berpartisipasi Dalam Tim

Bidan berpartisi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan

dan sektor lain melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader, dan tenaga

kesehatan lain yang berada di wilayah kerjanya, meliputi :

1) Bekerjasama dengan Puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam

memberi asuhan kepada klien bentuk konsultasi, rujukan dan tindak

lanjut.

2) Membina hubungan baik dengan dukun bayi, kader kesehatan, PLKB

dan masyarakat.

3) Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan

petugas kesehatan lain.

4) Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.


5) Membina kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan

kesehatan.

4. Ketrampilan Bidan sebagai leader

a. Mengenali keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan dan menolak setiap

tugas atau tanggung jawab diluar wewenang dan tanggung jawab bidan.

b. Menerima tanggung jawab kepemimpinan dalam praktik kebidanan, seperti

menjadi Kepala Ruangan, Ketua PokJa dll.

c. Menggunakan kemampuan untuk berfikir secara proaktif, perspektif luas dan

kritikal dalam konteks penyelesaian masalah.


BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Estiwidani Dwana. 2008. Konsep Kebidanan.fitramaya. Yogyakarta

Nulifahrita. 2013.Konsep Kebidanan. Jakarta Selatan.Salembamedika

http://divbidanpendidikmegarezky.blogspot.com/2012/03/leadership-dalam

kebidanan.html

https://www.academia.edu/15203916/PERAN_BIDAN_SEBAGAI_MANAGER

Anda mungkin juga menyukai