Anda di halaman 1dari 7

6.bagaimana metabolisme dan proses penghancuran sel darah merah ?

Jawab:

Trombosit adalah badan kecil tanpa nukleus dan tak berwarna yang

ditemukan dalam darah. Badan kecil ini berfungsi untuk pembekuan darah pada

tempat cedera pembuluh darah, serta mencegah kehilangan darah yang berlebihan.

Trmobosit berbentuk cakram bikonveks tipis, berdiameter 2 - 3µ (Fawcet, 2002).

Trombosit dibentuk dalam sumsum tulang melalui fragmentasi sitoplasma

megakariosit, yaitu sel besar yang bernukleus banyak. Trombosit terus dibentuk

dan dilepaskan ke dalam darah dan bertahan hidup selama 9 - 10 hari. Meskipun

tidak memiliki nukleus dan tidak sanggup membuat protein, trombosit tetap dapat

melakukan berbagai aktivitas sel-sel utuh. Trombosit mengkonsumsi oksigen dan

mempunyai metabolisme aktif yang tergantung pada enzim pembangkit energi

dari sati atau dua mitokondria kecil dalam sitoplasmanya (Fawcet, 2002).

Fungsi Trombosit

Trombosit beredar dalam darah, tidak saling melekat, tidak melekat pada

sel darah lain, dan tidak pula melekat pada pembuluh darah. Namun, jika ada

endotel yang cedera, trombosit menjadi lengket dan dengan cepat saling melekat

pada tempat cedera untuk mengawali pembekuan darah untuk membatasi darah

yang hilang. Jika lapisan endotel tidak utuh dan memaparkan jaringan ikat di

bawahnya, maka trombosit dengan cepat melekat pada kolagen melalui protein

pengikat kolagen yang terdapat dalam trombosit. Perlekatan ini kemudian

mengaktifkan trombosit, selanjutnya terjadi perombakan ATP dan pembebasan

ADP serta glikoprotein adesif ke lingkungan sekitarnya. ADP adalah pemicu


agregasi trombosit yang kuat, dengan demikian akan memicu trombosit lainnya

untuk melekat dalam jumlah yang besar pada endotel yang rusak (Waterbury,

2001).

Bersamaan dengan kejadian ini, reaksi pembekuan kompleks dimulai.

Substansi yang disebut tromboplastin jaringan dilepaskan oleh sel endotel yang

cedera, mengawali sederetan reaksi dalam plasma darah yang mengkonversi

protrombin menjadi trombin. Trombin pada gilirannya akan mengkatalis

pengkonversian fibrinogen menjadi fibrin yang berpolimerasi membentuk

anyaman fibril halus bergaris melintang. Fibril ini mengikat reseptor spesifik pada

membran trombosit, membantu melekatkan satu sama lain, dan pada waktu yang

sama menangkap banyak eritrosi dalam anyaman fibrin utnuk membentuk bekuan

darah mirip gel (Waterbury, 2001).

Fungsi platelet diatur oleh tiga kategori substansi. Kelompok pertama

terdiri dari agen-agen yang dibentuk di luar platelet yang berinteraksi dengan

reseptor-reseptor yang terdapat pada membran platelet, misalnya katekolamin,

kolagen, trombin dan prostasiklin. Kategori kedua terdiri dari agen-agen yang

dibentuk di dalam platelet yang berinteraksi dengan reseptor membran, misalnya

ADP, prostaglandin D2, prostaglandin E2, dan serotonin. Kategori ketiga terdiri

dari agen-agen yang dibentuk di dalam platelet dan bekerja di dalam platelet,

misalnya prostaglandin endoperoksida dan tromboksan A2

Hemostatis

Hemostatis adalah penghentian perdarahan dari suatu pembuluh darah yang rusak

Pada saat cedera, ada tiga proses utama yang menyebabkan hemostatis:

1.konstriksi dan spasme pembuluh darah


Bertujuan untuk memperlambat aliran darah melalui derek sehingga pengeluaran darah dapat
diperkecil.tindakan ini penting untuk memperkecil pengeluaran darah dari pembuluh darah yang rusak
sampai tindakan hemostatik lainnya mampu menyumbat defek tersebut.

2.Pembentukan sumbat trombosit yang terdiri atas adhesi,aktivasi,dan agregasi trombosit

Dalam keadaan normal trombosit tidak akan melekat pada permukaan endotel pembuluh darah, tetapi
bila lapisan dalam endotel rusak akibat cedera maka trombosit akan melekat ke kolagen yang terpajan
yaitu protein fibrosa yang terdapat di jaringan ikat di bawahnya.setelah berkumpul di daerah cedera,
trombosit akan mengeluarkan adenosin difosfat yang menyebabkan permukaan trombosit dalam
sirkulasi yang lewat menjadi lengket dan melekat ke lapisan trombosit yang pertama. Setelah itu lapisan
trombosit kedua juga ikut mengeluarkan ADP sehingga pada akhirnya akan terbentuk beberapa lapisan
trombosit. Lapisan-lapisan trombosit yang tertumpuk ini diperkuat oleh Tromboksan A2. Tromboksan A2
secara langsung mendorong agregasi trombosit.

3.Aktivasi faktor-faktor pembekuan (koagulasi)

Pembekuan darah adalah transformasi darah dari cairan menjadi berbentuk gel padat. Pembentukan
suatu bekuan diatas di sumbat trombosit akan memperkuat dan menunjang sumbat,memperkuat dan
menunjang sumbat,memperkuat tambalan yang menutupi defek di pembuluh darah sehingga darah
tidak dapat mengalir.

Pada saat kita terluka, tubuh secara otomatis akan bertindak untuk menghentikan pendarahan tersebut,
ini adalah mekanisme homeostasis tubuh manusia.

Ketika darah keluar dari pembuluh darah (cth : saat terluka), maka akan terjadi beberapa proses :

a. Vasospasme / Vasokonstriksi dari pembuluh darah yang terluka : Sel2 pada pembuluh darah yang
rusak mengeluarkan signal bagi otot polos pembuluh darah untuk berkontriksi, dan juga syaraf2 simpatis
teraktivasi agar tercapainya vasokonstriksi. Proses ini bertujuan untuk mengurangi aliran darah pada
pembuluh darah yang terluka sehingga darah yang keluar akan berkurang

b. Aggregasi platelet untuk membentuk sumbatan : Setelah vasokonstriksi dari pembuluh darah,
selanjutnya akan terbentuk plug (gumpalan/sumbatan) untuk menutup daerah yang terluka. Terdapata
beberpa langkah :

- Faktor von willebrand akan memicu aggregasi platelet di tempat kerusakan


- Platelet yang telah menempel di tempat kerusakan mengeluarkan thromboxane A2 dan adenosine
bifosfat untuk menarik platelet lain untuk bergabung serta meningkatkan vasokonstriksi dari pembuluh
darah

* pada pembuluh darah normal (yang tidak rusak) , lapisan endotel akan mengeluarkan nitric oxide (NO)
agar platelet tidak menempel pada tempat itu.

Proses 1 dan 2 dapat diringkas pada gambar di bawah ini :

Gambar . Mekanisme pembentukan


sumbat trombosit

1. Platelet menempel pada tempat yang terluka dan teraktivasi oleh collagen pada tempat kerusakan

2. Platelet yang teraktivasi mengeluarkan ADP dan tromnboksan A2

3. ADP dan tromboksan A2 mengaktivasi platelet lain agar membentuk sumbatan di tempat kerusakan
juga

4. Platelet baru yang direkruit akan mengeluarkan ADP dan tromboksan A2 kembali

5. Pada endotel yang normal, endotel akan mengeluarkan prostasiklin dan Nitric oxide (NO) yang
menghambat aggregasi platelet, sehingga platelet hanya menutup tempat yang mengalami kerusakan

c. Koagulasi : Pembentukan sumbatan oleh platelet / trombosit tidak terlalu kuat sehingga perlu
beberapa komponen tambahan agar sumbatan pada pembuluh darah yang rusak menjadi stabil dan
kokoh. Pada tahap ini terjadi aktivasi berbagai Faktor2 koagulasi dan pembentukan jaringan fibrin yang
kuat untuk menghentikan pendarahan.

Terdapat 2 jalur faktor koagulasi (Jalur Intrinsik dan Jalur ekstrinsik)


*Faktor2 koagulasi ini diproduksi hepar dan
beredar di pembuluh darah dalam keadaan
tidak teraktivasi (inactive)

*Faktor 12 = inaktif , faktor 12a (faktor 12 yang


teraktivasi)

*Semua faktor punya nama lainnya :

F1 : Fibrinogen, F1a : Fibrin

F2 : Prothrombin, F2a : Thrombin

F3 : Tissue thromboplastin

F4 : Kalsium

F5 : Proccelerin, labile factor

F6 : Nggk ada, digabung sama F5

F7 : Proconvertin atau stable factor

F8 : Antihaemophilic factor A

F9 : Plasma Thromboplastin component atau christmas factor atau antihaemophilic factor B

F10 : Stuart factor atau prower factor

F11 : Plasma thromboplastin atau antihaemophilic factor C

F12 : Hageman Ffactor atau contact factor

F13 : Fibrin stabilizing factor

*faktor2 yang memerlukan kalsium adalah : Faktor 2,7,9 dan 10


1. Jalur intrinsik

a. Terkaktivasi ketika Faktor 12 terpajan ke kolagen di tempat pembuluh darah yang rusak

b. Faktor 12 -> Faktor 12a

c. Faktor 12a mengaktifkan Faktor 11 -> Faktor 11a

d. Faktor 11a mengaktifkan Faktor 9 -> Faktor 9a (Dengan bantuan Calcium)

e. Faktor 11a mengaktifkan Faktor 10 -> Faktor 10a (Dengan bantuan Calcium, Faktor 5, PF3 [Platelet
Factor 3] )

f. Faktor 10a mengaktifkan Faktor 2 (Prothrombin) -> Faktor 2a (Thrombin) (Dengan bantuan Calcium,
Faktor 5, PF3 [Platelet Factor 3] )

g. Faktor 2a (Thrombin) mengaktifkan Faktor 1 (Fibrinogen) -> Faktor 1a (Fibrin)

h. Faktor 1a (Fibrin) distabilkan dengan bantuan Faktor 13

i. Hasil final dari kaskade panjang ini adalah pembentukan clot yang sangat kuat pada tempat kerusakan
pembuluh darah

2. Jalur ekstrinsik

a. Pada saat jaringan terluka akan ada aktivasi jari Faktor 3 -> Faktor 3a , dan Faktor 7 -> Faktor 7a

b. Faktor 3a dan Faktor 7a beserta kalsium akan mengaktifkan Faktor 10 -> Faktor 10a

c. Faktor 10a akan meneruskan perjalanannya sesuai dengan faktor intrinsik (lanjut di poin F)

Sumber:

Sherwood, Lauralee.2015. introduction to Human Physiology: cengage Learning.Edisi 9. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai