Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TUGAS AGAMA
PEMAHAMAN HAK DAN TANGGUNG JAWAB

Disusun oleh :
1.Rima Labiibah Hannun : (P17321183012)
2.Kurnia Putri Cantyka : (P17321183013)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D-IV KEDIRI TAHUN 2018

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Agama dengan judul makalah “Pemahaman Terhadap Hak Dan
Tanggung Jawab”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Agama Semester 1
Jurusan Kebidanan Program Studi D-IV Kebidanan Kediri Politeknik Kesehatan Kemenkes
Malang.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Terlepas dari semua itu,kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah
ini, oleh karena itu kami sangat mengarapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Ucapan Terimakasih kami sampaikan kepada Ibu Mujama’ah, M.Pd.i selaku pembimbing
pendamping utama mata kuliah Agama. Kami sadar bahwa makalah kami masih belum sempurna
dan mempunyai banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari dosen pembimbing pendamping utama mata kuliah Agama dan teman-teman
untuk dikembangkan suatu hari nanti.
Kediri, 3 Agustus 2018
Penyusun

2
DAFTAR ISI
Sampul Dalam ................................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................ ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................... 1


A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN .......................................................................... 2


A. Pengertian Hak ........................................................................ 2
B. Pengertian Tanggung Jawab ................................................... 2
C. Pemahaman Hak dan Tanggung Jawab Dalam Islam ............. 3
C.1. Hak ................................................................................... 3
a. Ditinjau dari Segi Pemiliknya ..................................... 3
1. Hak Allah .............................................................. 3
2. Hak Manusia .......................................................... 4
3. Hak Campuran (Hak Musytarak) ........................... 5
b. Ditinjau dari Segi Objeknya ........................................ 6
1. Hak Maaliyah dan Ghair Maaliyah .......................... 6
2. Hak Syakhshi (Perorangan) dan Hak ‘Aini
(Kebendaan) ............................................................ 6
3. Hak Mujarrad dan Hak Ghair Mujarrad ................... 7
C.2. Tanggung Jawab ............................................................... 8

BAB III :PENUTUP ..................................................................................... 9


A. Kesimpulan .............................................................................. 9
B. Saran dan Harapan ................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 10

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia masih banyak warga yang belum memahami pentingnya hak dan tanggung
jawab.Hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang telah ada
sejak lahir bahkan sebelum lahir. Tanggung jawab adalah berbuat sesuatu dengan kesadaran
akan kewajibannya.Didalam makalah ini penulis akan menjelaskan lebih detail tentang
“Pemahaman Hak Dan Tanggung Jawab” dalam pandangan Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari hak?
2. Apa pengertian dari tanggung jawab?
3. Bagaimana pemahaman hak dan tanggung jawab dalam Islam?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari hak.
2. Untuk mengetahui pengertian dari tanggung jawab.
3. Untuk memahami hak dan tanggung jawab dalam Islam.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian hak
Hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak
lahir bahkan sebelum lahir. Dan juga, hak adalah hal-hal yang boleh diambil atau diterima
oleh seseorang. Hak ini secara benar diambil atau diterima oleh manusia dengan syarat-
syarat dan ketentuan tertentu. Hak tidak boleh dilalaikan dan juga tidak boleh
dikesampingkan, karena hak menjadi milik seseorang.
Hak juga didapatkan oleh sebuah perjuangan yang telah ia lakukan, maksud dari
perjuangan yaitu melakukan sebuah pertanggung jawaban atas kewajibannya. Contoh hak
yaitu hak mengusulkan pendapat, hak bebas dari perbudakan, hak memilih agama, hak
untuk mendapatkan pendidikan, dan lain sebagainya.

B. Pengertian Tanggung Jawab


Pengertian tanggung jawab dalam Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan
dimana wajib menanggung segala sesuatu, sehingga berkewajiban menanggung, memikul
jawab,menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya
Secara definisi, tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti
berbuat sesuatu sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

C. Pemahaman hak dan tanggung jawab dalam Islam


4
C.1. Hak
Hak dalam Al-Quran berasal dari kata Al-Haq yang berarti untuk menunjukkan
terhadap pelaku yang mengadakan sesuatu yang mengandung hikmah.Berikut yang
harus manusia perhatikan juga akan hak-hak yang harus diberikan atau dapat diterima
sebagaimana manusia. Manusia dengan sesama manusia memiliki hak yang sama,
untuk itupun harus juga memberikan hak-hak tersebut kepada mereka agar hak kita
pun dapat dimiliki. Jika tidak menunaikan hak orang lain, maka hak kita sendiri pun
tidak akan bisa didapatkan.
Hak dapat dibagi menjadibeberapa bagian, tergantung dari sisi mana kita
meninjaunya, apakah dari sisi pemiliknya atau objeknya.
a. Ditinjau dari segi pemiliknya
Dilihat dari segi pemiliknya,hak terbagi menjadi tiga bagian sebagai berikut:
1. Hak Allah
Pengertian hak Allah menurut Wahabah Zuhaili adalah mendekatkan diri
kepada Allah, mengagungkan-Nya, dan menegakkan syi’ar agama-Nya, atau
mewujudkan kemanfaatan yang umum bagi semua umat manusia tanpa
mengkhususkannya untuk seseorang tertentu.
Muhammad Yusuf Musa pula mendefinisikan hak Allah sebagai sesuatu
yang ditujukan untuk kepentingan umum bagi semua manusia tanpa
mengkhususkannya kepada orang tertentu, maka hak tersebut dinisbahkan
kepada Allah karena besarnya kepentingan dan luas manfaatnya.

Menurut defenisi diatas, yang termasuk hak Allah ialah :


1. Segala sesuatu yang tujuannya mendekatkan diri kepada allah swt, seperti
ibadah dengan berbagai jenisnya, yaitu shalat, puasa, zakat, dll.
2. Segala sesuatu yang tujuannya untuk mewujudkan kemashalatan umum
(masyarakat), seperti larangan terhadap berbagai jenis jarimah dan
menerapkan hukumannya berupa hukuman had, seperti had zina,
pencurian, perampokan, dan penuduhan zina, menjaga dan memelihara
sarana-sarana umum, seperti jalan, masjid, rumah sakit, dan sebagainya.
2. Hak Manusia
Wahbah Zuhaili mengatakan bahwa hak manusia itu adalah suatu yang
dimaksudkan untuk melindungi kemaslahatan seseorang, baik hak itu
bersifat umum seperti  menjaga kesehatan, anak-anak dan harta serta
mewujudkan keamanan maupun bersifat khusus, seperti melindungi hak
pemilik atas hak miliknya, dan hak penjual dalam menerima harga
pembayaran dan pembeli dalam menerima barang.
Adapun H. A. Syafi’i Jafri mendefinisikan hak manusia sebagai segala hal
yang berhubungan dengan kepentingan perorangan, yang tidak secara
langsung menyangkut juga kepentingan masyarakat, seperti hak penjual
untuk memiliki harga barang yang dijualnya, hak isteri atas nafkah, hak
pemeliharaan anak dan sebagainya.
Hak manusia dapat digugurkan oleh manusia sendiri sebagai suatu pelepasan
hak untuk orang lain, seperti hak piutang atas piutang pada pihak berutang
dapat dibebaskan, yang akibatnya gugur kewajiban membayar utang oleh
pihak yang berutang.

5
Hak manusia dapat dibagi menjadi dua bagian :
1. Hak yang bisa digugurkan dan yang tidak bisa digugurkan. Contoh : hak
yang bisa digugurkan seperti hak qishash, hak khiyar dan
sebagainya.Pengguguran tersebut bisa dengan ‘iwadh (imbalan) atau
tanpa ‘iwadh. Sedangkan contoh yang tidak bisa digugurkan seperti
pengguguran seorang ayah atau kakek terhadap hak perwalian untuk
anak yang masih di bawah umur, atau sepertipengguguran seorang ibu
terhadap haknya terhadap hadhanah, karena didalamnya terhadap hak
orang lain.
2. Hak yang bisa diwaris dan yang tidak bisa diwaris. Contoh hak yang
bisa diwaris, antara lain seperti kafalah (tanggungan) atas hutang dan
sebagainya. Sedangkan contoh hak yang tidak bisa diwaris seperti hak
khiyar syarat dan khiyar ru’yah.
3. Hak Campuran ( Hak Musytarak )
Wahbah zuhaili mendefinisikan Hak campuran adalah suatu yang di
dalamnya berkumpul dua hak : hak Allah dan hak perorangan, akan tetapi
adakalanya hak Allah lebih dominan, dan adakalanya hak individu.
Dari definisi tersebut, dapat difahami bahwa meskipun di dalam hak tersebut
terdapat dua hak, namun dalam segi hukumannya tetap hanya satu. Apabila
yang lebih dominan itu hak Allah maka hukumnya termasuk hak Allah.
Apabila yang lebih dominan itu hak manusia, maka hukumnya termasuk hak
manusia. Contohnya had qazaf. Di dalam had qazaf terdapat dua hak, yaitu
hak Allah dan hak manusia. Hukuman tersebut disyariatkan untuk
melindungi harga diri maqdzuf (orang yang dituduh), dan ini menunjukkan
adanya hak manusia. Akan tetapi di samping itu had qazaf itu disyariatkan
sebagai sanksi untuk mencegah si penuduh agar tidak dengan mudah
melakukan penuduhan tanpa bukti yang cukup. Ini berarti bahwa di
dalamnya terdapat hak Allah yang justru lebih dominan, sehingga tidak bisa
digugurkan dengan pemaafan dari si korban.

b. Ditinjau Dari Segi Objeknya


Dilihat dari segi objeknya, hak terbagi kepada tiga bagiansebagai berikut:
1. Hak Maaliyah dan Ghair Maaliyah
Hak maaliyah adalah:
" setiap hak yang berkaitan dengan harta dan manfaatnya, seperti
pemilikan benda-benda atau utang-utang". Contohnya seperti hak penjual
terhadap uang pembayaran benda yang dijualnya dan hak pembeli terhadap
barang yang dibelinya.
Hak ghair maaliyah adalah:
 "setiap hak yang berkaitan bukan dengan harta. Contohnya seperti
qishah, hak memerdekakan atau pembebasan dan hak perwalian atas
seseorang".
2. Hak Syakhshi (perorangan) dan Hak ‘Aini (kebendaan)

6
Hak syakhshi adalah suatu hak yang ditetapkan oleh syara’ bagi seseorang
terhadap orang lain. Objek hak syakhshi ini adakalanya melakukan suatu
pekerjaan seperti hak isteri atau anak untuk menerima nafkah dari seorang
suami/ayah. Adakalanya (objek hak syakhshi) menolak suatu pekerjaan,
seperti hak orang yang menitipkan barang dari orang yang dititipi untuk
tidak menggunakan barang titipan.
Hak ‘aini adalah hak yang ditetapkan oleh syara’ kepada seseorang atas
sesuatu yang ditentukan zatnya. Hubungan yang terdapat antara pemilik
hak dengan benda yang telah ditentukan zatnya memberikan kekuasaan
langsung kepada si pemilik atas benda tersebut yang kemudian disebut hak
‘aini. Contohnya seperti kepemilikan atas suatu benda yang memberikan
kekuasaan penuh untuk memanfaatkan benda tersebut, misalnya hak atas
rumah,mobil dan sebagainya.
Menurut pasal 18 kompilasi hokum ekonomi syari’ah, benda dapay
diperoleh dengan cara pertukaran, pewarisan, hibah, pertambahan alamiah,
jual beli, luqathah, wakaf, dan cara lain yang dibenarkan menurut syariah.
3. Hak Mujarrad dan Hak Ghair Mujarrad
Hak mujaraad adalah hak yang tidak terpengaruh oleh tanazul (pelepasan),
baik dengan jalan perdamaian atau pembebasan, melainkan objek hak
tersebut pada mukallaf setelah tanazul, sebagaimana yang terjadi sebelum
tanazul.Contohnya seperti hak utang dan hak khiyar.
Hak ghair mujarrad adalah sesuatu hak yang dapat terpengaruh dengan
adanya pelepasan dari pemiliknya.Contohnya seperti hak qishash dapat
digugurkan apabila dimaafkan.

C.2. Tanggung Jawab


Makna tanggung  jawab dalam islam maupun secara umum hampir sama, hamya
saja ada pokok-pokok yang membedakan antara kedua pengertian tersebut.
Tanggung jawab dalam  islam berkait erat dengan balasan. Dan balasan itu berupa
pahala dan atau siksa yang bergantung pada amal yang dilakukan oleh manusia itu
sabagai manusia yang mukalaf dan memikul tanggung jawab di depan Alloh
SWT.Setiap perbuatan manusia didunia ini ada pertanggung jawabannya karena
Alloh SWT menciptakan manusia tidak dalam  keadaan sia-sia.
Alloh menciptakan  manusia, menempatkannya di dunia, menundukkan semua yang
ada di dunia untuk manusia, membolehkan manusia untuk menikmati apa- apa yang
baik dan  halal di dalamnya serta memerintahkan nya untuk beribadah kepada-Nya
sesuai dengan cara yang disyariatkan-Nya berupa perkataan, perbuatan, akhlak, dan
perilaku.
Firman Alloh SWT :
“ Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzzarah pun, niscaya dia akan
melihat (balasan)-nya. Dan, barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat
dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya pula.” (az-Zalzalah: 7-8).
Ayat-ayat Al-Qur’an ini menjelaskan kepada kita bahwa manusia mempunyai
tanggung jawab dihadapan Alloh SWT atas apa yang ia perbuat di dunia, yang
baik maupun yang buruk. Perasaan seperti ini akan membangkitkan dalam dirinya
perasaan bertanggung jawab.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hak dan tanggung jawab dalam islam juga tidak jauh pengertiannya dengan pengertian
hak dan tanggung jawab secara umum. Hak dalam Islam terkait dengan hak mendekatkan
diri kepada Allah, menyembah, dan mengabdi, dan menegakkan syariat-Nya.
Sedangkantanggung jawab dalam islam terkait dengan tanggung jawab manusia terhadap
dirinya sendiri yang berkaitan dengan Allah. Tanggung jawab dalam islam terkait dengan
balasan akan semua perbuatan manusia di dunia ini yaitu berupa dosa dan pahala. Semua
perbuatan manusia akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT.

B. Saran dan harapan


Demikianlah makalah ini penulis buat, penulis yakin dalam pembuatan makalah ini masih
terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu dibenarkan. Penulis akan menerima kritik
dan saran dari para pembaca . Akhirnya, kami berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

http://abdulghani07.blogspot.com/

http://renggomen.blogspot.com/

http://rahmadfitriyanto.blogspot.com/2016/04/tanggung-jawab-dalam-islam.html

https://dalamislam.com/landasan-agama/hak-dan-kewajiban-dalam-islam

Anda mungkin juga menyukai