Dosen Pembimbing :
Heri Tri W.,S.Kep.Ns.,M.Kes
Kelompok 1 (3A) :
Page | 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini untuk memenuhi tugas
makalah tentang KEBIJAKAN INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN
KELUARGA yang diberikan oleh dosen kami.
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.Dalam Penulisan makalah ini kami
materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. ntuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Terima kasih
Penyusun
Page | 2
DADFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................5
BAB II TINJAUAN TEORI..............................................................................6
2.1 Konsep Pendekatan Keluarga..............................................................6
2.2 Keluarga sebagai fokus pemberdayaan................................................9
2.3 Pelaksanaan Pendekatan Keluarga.....................................................11
2.4 Pendekatan Keluarga Sebagai Kunci Keberhasilan...........................13
BAB III PENUTUP.........................................................................................15
3.1 Kesimpulan........................................................................................15
3.2 Saran..................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................16
Page | 3
BAB I
PENDAHULUAN
Program indonesia sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-
5 Nawa Cita, yaitu program meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia.
Program ini didukung oleh program sektoral lainnyayaitu program Indonesia
Pintar, Program Indonesia Kerja, dan program Indonesia Sejahtera. Program
indonesia sehat selanjutnya menjadi program utama pembangunan kesehatan
Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui keputusan Menteri Kesehatan R.I
Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.
Page | 4
2. Penguatan pelayanan kesehatan,
3. Pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN).
Page | 5
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Fungsi afektif (The Affective Function) adalah fungsi kelu- arga yang
utama untuk meng- ajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota
keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk
perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.
2. Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui
individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam
lingkungan sosialnya. Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna
untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk normanorma tingkah
laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan dan meneruskan nilai-
nilai budaya keluarga.
3. Fungsi reproduksi (The Reproduction Function) adalah fungsi untuk
mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4. Fungsi ekonomi (The Economic Function) yaitu keluarga berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
Page | 6
mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (The Health Care Function)
adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar
tetap memiliki produktivitas yang tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi
tugas keluarga di bidang kesehatan. Sedangkan tugas-tugas keluarga dalam
pemeliharaan kesehatan adalah:
a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota
keluarga- nya,
b. Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat,
c. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit,
d. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk
kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarganya,
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas
kesehatan.
Page | 7
Keluarga (family folder). Dengan demikian, pelaksanaan upaya
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) harus diintengrasikan
ke dalam kegiatan pendekatan keluarga. Dalam menjangkau
keluarga, Puskesmas tidak hanya mengandalkan upaya kesehatan
berbasis masyarakat (UKBM) yang ada. sebagaimana selama ini
dilaksanakan, melainkan juga langsung berkunjung ke keluarga.
Perlu diperhatikan, bahwa pendekatan keluarga melalui kunjungan
rumah ini tidak berarti mematikan UKBMUKBM yang ada, tetapi
justru untuk memperkuat UKBM-UKBM yang selama ini dirasakan
masih kurang efektif.
Page | 8
1. Meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan
komprehensif, meliputi pelayanan promotif dan preventif serta
pelayanan kuratif dan rehabilitatif dasar.
2. Mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimum (SPM)
Kabupaten/Kota dan SPM Provinsi, melalui peningkatan akses
dan skrining kesehatan.
3. Mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk men-jadi
peserta JKN.
4. Mendukung tercapainya tujuan Program Indonesia Sehat dalam
Ren- cana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 –
2019.
Page | 9
penyehatan lingkungan harus dipraktikkan perilaku mencuci tangan dengan
sabun, menggunakan air bersih, menggunakan jamban sehat, memberantas
jentik nyamuk, tidak merokok di dalam ruangan, dan lain-lain.
Page | 10
siklus hidup (life cycle). Dengan demikian, upaya mewujudkan Keluarga Sehat
menjadi titik awal terwujudnya masyarakat sehat (lihat gambar 7). Hal ini
berarti pula bahwa keberhasilan upaya membina PHBS di keluarga merupakan
kunci bagi keberhasilan upaya menciptakan kesehatan masyarakat. Oleh sebab
itu, Indikator Keluarga Sehat sebaiknya dapat sekaligus digunakan sebagai
Indikator PHBS.
Page | 11
indikator, mencerminkan kondisi PHBS dari keluarga yang bersangkutan.
Dalam pelaksanaan pendekatan keluarga ini tiga hal berikut harus diadakan
atau dikembangkan, yaitu:
Page | 12
2. Diskusi kelompok terarah (DKT) atau biasa dikenal dengan focus group
discussion (FGD) melalui Dasa Wisma dari PKK.
3. Kesempatan konseling di UKBM- UKBM (Posyandu, Posbindu, Pos
UKK, dan lain-lain).
4. Forum-forum yang sudah ada di ma- syarakat seperti majelis taklim,
rem-bug desa, selapanan, dan lain-lain
Page | 13
hiper- tensi pada orang dewasa menurut Riskesdas tahun 2013 adalah
25,8% atau sama dengan 42,1 juta jiwa. Dari sejumlah itu baru 36,8%
yang telah kontak dengan petugas keseha- tan, sementara sisanya sekitar
2/3 tidak tahu kalau dirinya menderita hipertensi. Hal ini menunjukkan
bahwa bila tidak menggunakan pen- dekatan keluarga, 2/3 bagian atau
sekitar 28 juta penderita hipertensi tidak akan tertangani. Sekali lagi, hal
ini menunjukkan bahwa pende- katan keluarga mutlak harus dilaku- kan
bila kita ingin pengendalian penyakit hipertensi berhasil.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud keluarga sebagai fokus
pemberdayaan.
Page | 14
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
III.2 Saran
Page | 15
DAFTAR PUSTAKA
CV.Andi Offset.
Medika.
Page | 16