Anda di halaman 1dari 2

Studi Kasus “Bagaimana Pemasaran Syariah memandang Geliat aktivitas ekonomi

masyarakat dari adanya kebijakan terkait wabah virus Corona”

Akhir tahun 2019 China digemparkan dengan wabah virus yang menyerang negaranya, virus
Covid 19 atau biasa dikenal dengan Virus Corona ternyata sudah menyebar hampir ke 188
negara didunia per 22 Maret 2020 1. Virus Covid 19 ini menyebar sangat cepat sehingga WHO
menetapkan sebagai sebuah pandemic global sehingga banyak dari negara negara yang terkena
virus tersebut melakukan Lockdown atau mengisolasi negaranya. Salah satu negara ASEAN
yang melakukan lockdown ialah Singapura dan Malaysia. Dengan ditetapkannya virus ini
sebagai pandemic dan banyak negara yang melakukan lockdown tentu ini akan berimbas pada
pemasyaran syariah.
Dampak yang paling sangat dirasakan ialah sector pariwisata, Data dari Badan Pusat
Statistik (BPS) menunjukan kunjungan wisatawan selama Januari sampai Juni 2019 mencapai
1,05 juta orang dan terbanyak setelah negara Malaysia 2, hal ini akan menyebabkan banyak
industry pariwisata yang sepi bahkan banyak yang ditutup demi mengantisipasi penyebaran virus
Covid 19 di Indonesia. Dengan sepinya bahkan ditutupnya pariwisata maka akan berdampak
juga pada aspek lain seperti aspek perhotelan (termasuk perhotelan syariah) dan aspek rumah
makan atau restoran. Hal ini tentu akan berdampak pada perekonomian di Indonesia. Menurut
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementrian Perdagangan
memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami perlambatan sekitar
0,23%,jika perekonomian Cina melemah satu persen akibat Covid 19.
Di Indonesia sendiri Covid 19 sudah menginfeksi orang Indonesia dengan kasus positif per
22 Maret 2020 yakni 514 orang dengan jumlah terbanyak di DKI Jakarta. Dengan banyaknya
kasus di Jakarta maka Gubernur DKI Jakarta rencananya akan mengambil kebijakan me
Lockdown Jakarta, jika Jakarta di Lockdown tentu ini akan mengancam ekonomi Indonesia. Hal
ini dikarenakan Jakarta sebagai pusat ekonomi Nasional. Untuk memenuhi ketersediaan pangan,
distribusi barang dan logistic Jakarta sangat bergantung kedaerah Bogor, Depok, Tanggerang dan
Bekasi. Sehingga akan menganggu arus barang yang masuk, kalau di Jakarta barang langka
maka akan terjadi kenaikan harga barang secara lokal, padahal Jakarta menyumbang 20% angka

1
https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/22/140200223/update-corona-22-maret-308659-kasus-di-188-
negara-95838-sembuh
2
https://www.cekaja.com/info/perekonomian-indonesia-terancam-corona/
inflasi Nasional. Belum lagi 70% uang yang berputar di Jakarta, disitu terdapat bursa efek dan
bank sentral.

Anda mungkin juga menyukai