Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SINTESA  TINDAKAN KEPERAWATAN

BGA ( ANALISA GAS DARAH )

Nama klien          : Tn.A


Diagnosa Medis  : Flail Chest
No register          : C7890xx

1.      Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran


a.       Diagnosa
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi perfusi,
perubahan membran alveolar kapiler
Data Subjektif:
Pasien mengatakan dadanya terasa nyeri hebat, semakin nyeri saat bernafas dan perut
terasa ampeg
Data Objektif:
- PCO2 47,5
- PO2 70 mmHg
- HCO3 32.00
- PH 7
- Terdengar suara nafas namun masih teraba nadi
- GCS 10
- Terdapat retraksi dada saat bernafas
- Terdapat jejas di dada
- Tanda-tanda vital dengan TD: 90/60 mmHg, RR: 40 x/menit, HR: 90 x/menit
- Terdapat krepitasi dada pada ICS 2 dan ICS 5
- Penurunan kesadaran
- Terdapat suara nafas paradorsal
- Terdapat retraksi dada
- Nafas tidak adekuat
- Spo2 80%
c.  Dasar Pemikiran
Flail Chest terjadi ketika segmen dinding dada tidak lagi mempunyai kontinuitas
dengan keseluruhan dinding dada. Keadaan tersebut terjadi karena fraktur iga multipel pada
dua atau lebih tulang iga dengan dua atau lebih garis fraktur. Adanya semen flail chest
(segmen mengambang) menyebabkan gangguan pada pergerakan dinding dada. Jika
kerusakan parenkim paru di bawahnya terjadi sesuai dengan kerusakan pada tulang maka
akan menyebabkan hipoksia yang serius. Nyeri hebat juga biasanya dirasakan oleh pasien
dengan Flail Chest yang akan menyebabkan penderita mengurangi gerakan segmen melayang
sambil terus menerus berupaya paksa menarik dan mengeluarkan napas, hal ini terlihat
dengan pernapasan cepat dan dangkal bila dibiarkan akan menyebabkan kelelahan otot-otot
pernapasan dan berakhir dengan gagal pernapasan akut.Akibat dari atelektasis, pneumonia,
pirau A-V sendiri akan memperberat kerja napas, hal ini ditunjukkan dengan gambaran gas
darah memburuk, beberapa saat kemudian pasien akan mengalami penurunan tingkat
kesadaran dengan GCS E3V3M4, SPO2 88%, terdengar suara senoring, nafas tidak adekuat,
terdapat retraksi dada saat bernafas dan bertambah pada saat inpirasi, terdapat pernafasan
paradorsal, sianosis, TD: 90/60 mmHg, RR: 40x/menit, akral dingin Oleh karena itu pasien
tepat jika diberi BGA.

2.      Tindakan keperawatan yang dilakukan


Pemberian BGA
3.      Prinsip-prinsip tindakan
a.       Bersih
b.      Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
c.       Tindakan dilakukan sesuai dengan indikasi/advis dokter
d.      Prosedur pemberian: BGA
1)      Persiapan alat
a)      Alat spuit 3 cc dan jarum no 23
b) Heparin 1000 unit/ml
c) Karet penutup
d) Sarung tangan
e) Kapas Alkohol
2)      Prosedur tindakan
a)      Cuci tangan
b)      Jelaskan tindakan
c) ambil heparin kurang lebih 1 ml, kemudian kembalikan lagi kurang lebih
0,8 ml.
d) ganti jarum dengan no 23
e) Keluarkan heparin sehingga memenuhi jarum.
f) bawa ke pasien dan ambil darah arteri pasien dengan sudut 90 derajat.
g) Pastikan tidak ada gelembung udara dalam spuit, kemudian tutup ujung
jarum dengan karet
h) Beri identitas dan bawa ke laboratorium
4.      Analisa tindakan keperawatan
Analisa gas darah adalah tes darah yang diambil melalui pembuluh darah arteri untuk
mengukur kadar oksigen, karbon dioksida dan tingkat asam basa (ph) di dalam darah. Jika
pasien sedang diberi tambahan oksigen, dokter akan melepas selang oksigenkurang lebih 20
menit sebelum melakukan tes analisa gas darah.
5.      Bahaya yang mungkin muncul
Prosedur analisa gas darah jarang menimbulkan efek samping. Efek samping yang umumnya
dialami pasien adalah rasa nyeri atau iritasi di area suntik ketika proses pengambilan darah.
Efek samping lain yang mungkin dialami pasien setelah menjalani prosedur AGD, antara
lain:
a) Perdarahan atau pembengkakan di area suntik
b) Pengumpulan darah di bawah kulit (hematoma)
c) Pusing
d) Pingsan
e) Infeksi pada area kulit yang disuntik.
6.      Hasil yang di dapat dan maknanya
Data Subjektif:
Pasien mengatakan dadanya terasa nyeri hebat, semakin nyeri saat bernafas dan perut terasa
ampeg
Data Objektif:
- PCO2 47,5
- PO2 70 mmHg
- HCO3 32.00
- PH 7
- Terdengar suara nafas namun masih teraba nadi
- GCS 10
- Terdapat retraksi dada saat bernafas
- Terdapat jejas di dada
- Tanda-tanda vital dengan TD: 90/60 mmHg, RR: 40 x/menit, HR: 90 x/menit
- Terdapat krepitasi dada pada ICS 2 dan ICS 5
- Penurunan kesadaran
- Terdapat suara nafas paradorsal
- Terdapat retraksi dada
- Nafas tidak adekuat
- Spo2 80%
7.      Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa keperawatan di atas:
Mandiri:
     Observasi tanda-tanda vital
      Pertahankan tirah baring dan berikan posisi semi fowler
      Pantau saturasi oksigen
Kolaboratif:
▪      Pemeriksaan EKG
▪      Pemberian Baggin
8.      Evaluasi Diri
Tindakan ini dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Setelah pemeriksaan BGA
kaji respon klien dan dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan pemeriksaan bagging.
9.      Kepustakaan
▪      Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8,  2009,  EGC,
Jakarta.
▪      Doenges E. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan , 2009, EGC, Jakarta.
▪      Gallo & Hudak, Keperawatan Kritis, edisi VI, 2009, EGC, Jakarta
▪      Noer Staffoeloh et all, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, 2009, Balai Penerbit
FKUI, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai