Anda di halaman 1dari 4

Klasifikasi Luka Bakar

Luka Bakar dapat diklasifikasikan berdasarkan :

a. Berdasarkan penyebab :
1. Luka bakar karena api
2. Luka bakar karena air panas
3. Luka bakar karena bahan kimia
4. Luka bakar karena listrik
5. Luka bakar karena radiasi
6. Luka bakar karena suhu rendah
b. Berdasarkan kedalaman luka bakar :
1. Luka bakar derajat I
Luka bakar derajat pertama adalah setiap luka bakar yang didalam proses
penyembuhannya tidak meninggalkan jaringan parut. Luka bakar ini tampak sebagai
suatu daerah yang berwarna kemerahan, terdapat gelembung yang ditutupi oleh
daerah putih, epidermis yang tidak mengandung pembuluh darah dan di batasi oleh
kulit yang berwarna merah. Luka bakar derajat pertama ini hanya mengenai epidermis
dan biasanya sembuh dalam 5-7 hari. Misalnya tersengat matahari. Luka tampak
sebagai eritema dengan keluhan rasa nyeri atau hipersensitivitas setempat. Luka
derajat pertama akan sembuh tanpa bekas.
2. Luka bakar derajat II
Kerusakan yang terjadi pada epidermis dan sebagai dermis, berupa reaksi
inflamasi atau disertai proses eksudasi, melepuh, dasar luka berwarna merah atau
pucat, terletak lebih tinggi diatas permukaan kulit normal, nyeri karena ujung-ujung
saraf teriritasi. Luka bakar derajat II dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Derajat II dangkal (superfisial)
Kerusakan yang mengenai bagian superfisial dari dermis, apendises kulit seperti
folikel rambut, kelenjar sebasea masih utuh. Luka sembuh dalam waktu 10-14
hari.
b. Derajat II dalam (deep)
Kerusakan hampir seluruh bagian dermis. Apendises kulit seperti folikel rambut,
kelenjar keringat, kelenjar sebasea sebagian masih utuh. Penyembuhan terjadi
lebih lama, tergantung apendises kulit yang tersisa. Bisanya penyembuhan terjadi
dalam waktu lebih dari satu bulan.
3. Luka bakar derajat III
Kerusakan meliputi seluruh ketebalan dan lapisan yang lebih dalam apendies
kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea rusak, tidak ada
pelepuhan kulit berwarna abu-abu atau coklat, kering, letaknya lebih rendah
dibandingkan kulit sekitar karena koagulasi protein pada lapisan epidermis dan
dermis, tidak timbul rasa nyeri. Penyembuhan lama karena tidak ada proses epitelisasi
spontan.
c. Berdasarkan tingkat keseriusan luka
1. Luka bakar ringan ( minor )
 Luka bakar dengan luas <15 % pada dewasa
 Luka bakar dengan luas <10% pada usia lanjut
 Luka bakar dengan luas <2% pada segala usia (tidak mengenai muka, tangan ,
kaki dan perineum)
2. Luka bakar sedang ( moderate burn )
 Luka bakar denga usia 15-25% pada dewasa dengan luka bakar derajat III kurang
dari 10%.
 Luka bakar dengna luas 10-20% pada usia<10 tahun atau dewasa >40 tahun
dengan luka bakar derajat III kurang dari 10%.
 Luka bakar dengan derajat III <10% pada anak maupun dewasa yang tidak
mengenai muka, tangan, kaki, dan perineum.
3. Luka bakar berat ( major burn )
 Derajat II-III >20% pada pasien berusia dibawah 10 tahun atau diatas usia 50
tahun.
 Derajat II-III > 25% pada kelompok usia selain disebutkan pada butir pertama.
 Luka bakar pada muka, telinga, tangan, kaki, dan perineum.
 Adanya cedera pada jalan nafas tanpa memperhitungkan luas luka bakar.
 Luka bakar listrik tegangan tinggi.
 Disertai trauma lainnya dan pasien-pasien dengan resiko tinggi.
d. Berdasarkan luas luka bakar
Terdapat bebrapa metode untuk menentukan luas luka bakar meliputi rule of nine,
lund and browder, dan hand palm. Ukuran luka bakar dapat ditentukan dengan
menggunakan salah satu dari metode tersebut. Ukuran luka bakar ditentukan dengan
prosentase dari permukaan tubuh yang terkena luka bakar. Akurasi dari perhitungan
bervariasi menurut metode yang digunakan dan pengalaman seseorang dalam
menentukan luas luka bakar.
Metode rule of nine mulai diperkenalkan sejak tahun 1940-an sebagian suatu alat
pengkajian yang cepat untuk menentukan perkiraan ukuran / luas luka bakar. Dasar dari
metode ini adalah bahwa tubuh dibagi kedalam bagian-bagian anatomic,dimana setiap
bagian mewakili 9% kecuali daerah genitalia 1%.

Pada metode Lund and Browder merupakan modifikasi dari presentasi bagian –
bagian tubuh menurut usia, yang dapat memberikan perhitungan yang lebih akurat
tentang luas luka bakar.
Selain dari kedua metode tersebut diatas, dapat juga digunakan cara lainnya yaitu
menggunakan metode hand palm. Metode ini adalah cara menentukan luas atau
presentasi luka bakar dengan menggunakan telapak tangan. Satu telapak tangan mewakili
1% dari permukaan tubuh yang mengalami luka bakar.
e. Berdasrkan Lokasi luka bakar (bagian tubuh yang terkena)
Beratnya ringan luka bakar dipengaruhi pula oleh lokasi luka bakar. Luka bakar
yang mengenai kepala, leher, dan dada seringkali berkaitan dengan komplikasi pulmoner.
Luka bakar yang mengenai wajah seringkali menyebabkan abrasi kornea. Luka bakar
yang mengenai lengan dan persendiaan seringkali membutuhkan terapi fisik dan occupasi
dan dapat menimbulkan implikasi tehadap kehilangan waktu bekerja dan atau
ketidakmampuan untuk bekerja secara permanen. Luka bakar yang mengenai daerah
perineal dapat terkonstaminasi oleh urine atau feces. Sedangkan luka bakar yang
mengenai daerah torak dapat menyebabkan tidak adekuatnya ekspansi dindinga dada dan
terjadinya insufisiensi pulmoner.

Sumber :

Rahayuningsih, T. “PENATAKLASANAAN LUKA BAKAR (COMBUSTIO)” pada profesi


volume 08 Februari- September 2012 dalam
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=250095&val=6682&title=PENATALAKSANAAN%20LUKA%20BAKAR
%20%28COMBUSTIO%29. Diunduh pada tanggal 15 Juni 2016 pukul 19.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai