Anda di halaman 1dari 22

Konsep Pengambilan

Contoh (Data Plankton)

Nurfadillah, M.Si
Penentuan tujuan Penentuan target
Pengambilan contoh populasi biota yang akan
(inventarisasi, diambil contohnya
konservasi, studi (karakter populasi yg
ilmiah) akan diukur, satuan)

Penyusunan
Analisis dan Penanganan kerangka/ranca
interpretasi spesimen ngan
data (pengawetan) pengambilan
contoh

TAHAPAN DALAM PENGAMBILAN CONTOH


Target Populasi
fitoplankton di Waduk Keliling

Unit Populasi
Contoh di ST inlet Waduk Keliling

Karakter Populasi
- Kelimpahan individu/ liter atau sel/l
- Indeks Keanekaragaman
Alat yang digunakan:
- Planktonnet no.25 ukuran 40µm, NO.10
- Centrifuge dgn 400 rpm= endapannya yang
dikoleksi

Metode
pengambilan :
Mengapa
1.Metode Tarik dan
2.Metode Celup dimana

3.Metode Ciduk
Cara dan Waktu Sampling Plankton
 Pagi = 5.30 – 09.00
 Siang = 09.30 – 15.30 CARA
 Sore = 15.30 – 18.00 NYA
?????
????

Waktu Sampling
MIGRASI VERTIKAL HARIAN

DIURNAL : migrasi terjadi siang hari


NOCTURNAL : migrasi terjadi pada malam hari
HARIAN : migrasi selama periode 24 jam
MIGRASI VERTIKAL HARIAN : umumnya
migrasi ke atas pada senja hari dan ke bawah
pada dini hari

Terjadi pada hampir semua holoplankton


Tiap spesies memiliki rentang kedalaman yang
disukai untuk migrasi siang atau malam
Migrasi bervariasi menurut stadia dan/atau jenis
kelamin
Biomassa dan spesies akan berbeda antara
siang dan malam
Mengapa bermigrasi?
-Untuk herbivora, makanan berada didekat permukaan
1. Menghindari dari pandangan predator
2. Menyimpan energi
3. Pergerakan horizontal

Migrasi Vertikal Harian


-Jarak migrasi bervariasi menurut taksa
-Sekalipun kecil dapat bermigrasi hingga 100m(2x)
-Taksa yang lebih besar bermigrasi lebih dari 800m
-Jarak tempuh migrasi mengikuti panjang tubuh
-Kecepatan migrasi :
kecil 10-170m/jam
besar 100-200m/jam
Plankton Patchiness
-Zooplankton tidak menyebar secara merata atau
acak
-Kumpulan dari berbagai ukuran
-Sulit dideteksi menggunakan planktonet
Sebab terjadinya Patchiness
-Zooplankton bergerombol
disekitar kumpulan fitoplankton
-Adanya ‘lubang’ grazing
-Proses fisik: gerak kolom air
Ada 2 contoh :
1. Tetap segar tanpa pengawet
2. Diberi pengawet
Formalin 4%
Lugol 2 %
Alkohol 3 %

Pengawetan dan Penyimpanan


 Hal yang sangat penting
 Berisi : informasi lokasi, waktu, cara,
kedalaman ulangan, serta pengawet
 Tiap label dipastikan tahan air
 Informasi lain dicatat dilog book mis:
kondisi cuaca, kecepatan dan arah angin,
suhu perairan, posisi koordinat (lintang
dan bujur)
 Posisi koordinat = georeferensi

Pemberian Label
Analisis Contoh
 Bukan hal yg mudah
 Pengenalan jenis dan bentuk plankton yg
belum dikenal = cryptomonads
 Keakuratan identifikasi kelompok diatom
sangat tergantung pada kecanggihan
mikroskop
 Buku referensi yang memadai
 Jumlah buku lebih dari satu

Identifikasi Plankton
 Identifikasi fitoplankton yang bersifat
mengganggu atau beracun yaitu
- Hallegraeff (1991)
- Larson and Moestrup (1989)
- Gaines and Taylor (1986)
 Jenis Plankton laut
- Hasle and Syvertsen (1996) (diatom)
- Steidenger and Tangen (1996) (dinoflagellata)
 Jenis Plankton air Tawar
- Mizuno T (1979)
- Prescott GW (1970)

Beberapa Buku Referensi


Identifikasi
Keterangan :
Vt = Volume yang tersaring
Vd = volume yang diambil Aa = Air teramati
Acg = Luas cover glass
Aa = Luas lapang pandang
Vcg = Volume cover glass

Aa = jlh lapang pandang X Luas lingkaran

Metode Lapang Pandang


Keterangan :
Vt = Volume yang tersaring
Vd = volume yang diambil Aa = A strip
Acg = Luas cover glass
Aa = Luas lapang pandang
Vcg = Volume cover glass

Aa = jlh strip X panjang cg X diameter

Metode Strip
Keterangan :
Vt = Volume yang tersaring
Vd = volume yang diambil Aa = Air teramati
Acg = Luas cover glass
Aa = Luas lapang pandang Aa = Acg
Vcg = Volume cover glass

Metode Sensus
S
H '   Pi ln Pi dengan, Pi = ni/N
i 1
Dimana :
H’ = Indeks keanekaragaman jenis
Pi = Suatu fungsi peluang untuk masing-masing
bagian secara keseluruhan (ni/N)
ni = Jumlah individu jenis ke-i
N = Jumlah total individu

Keterangan:
H’ < 1 = keanekaragaman kecil dan kestabilan komunitas rendah
1  H’3 = keanekaragaman sedang dan kestabilan komunitas sedang
H’ > 3 = keanekaragaman besar dan kestabilan komunitas tinggi
Indeks Kemerataan
H '
e 
ln S
Dimana :
e = Indeks kemerataan
H’ = Indeks keanekaragaman
S = Jumlah jenis

Keterangan :
E > 0,6 = Kemerataan jenis tinggi
0,6 > E >0,4 = Kemerataan jenis sedang
E< 0,4 = Kemerataan jenis rendah
Indeks Dominansi
s
C  i 1
(ni / N ) 2

Dimana :
C = Indeks dominansi Simpson
ni = Jumlah individu jenis ke-i
N = Jumlah total individu

Nilai kisaran dominansi antara 0 – 1. Jika nilai C mendekati 0


tidak ada jenis yang dominan. Untuk nilai C yang mendekati 1
berarti terdapat jenis yang mendominansi.
Indeks Kesamaan Antar Stasiun Berdasarkan
Komposisi Jenis Plankton.

2C
IS 
A  B
Dimana :

IS = Indeks kesamaan
A = Jumlah jenis yang dibandingkan dalam contoh A
B = Jumlah jenis yang dibandingkan dalam contoh B
C = Jumlah seluruh jenis yang sama terdapat dalam contoh A dan B
Pola Sebaran Dalam Komunitas
n

 x i
2
 N
I  n i1

N ( N  1)
d

Dimana :
Id = Indeks Dispersi Morisita
n = Jumlah stasiun pengambilan contoh
N = Jumlah individu total dalam n stasiun
Xi = Jumlah individu pada stasiun ke-i

Pola dispersi plankton ditentukan dengan menggunakan kriteria


berikut :
Id < 1 menunjukkan pola dispersi seragam
Id = 1 menunjukkan pola dispersi acak
Id > 1 menunjukkan pola dispersi mengelompok
To Be Continue....

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai