Anda di halaman 1dari 2

Kata hukum  Islam merupakan kata majemuk yang terdiri dari kata hukum dan Islam,  Di

dalam kamus besar bahasa Indonesia kata hukum  mempunyai arti peraturan atau adat yg
secara resmi dianggap mengikat, yang  dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah,
undang-undang, peraturan, untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat,  patokan
(kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa (alam dsb) yang tertentu, keputusan
(pertimbangan) yang ditetapkan oleh hakim (dalam pengadilan). Sedangkan Islam sendiri
telah dijelaskan diatas merupakan agama yang Rahmatallil’alamin. 

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian hukum Islam


adalah norma-norma yang bersumber dari nilai-nilai keislaman yang dibentuk dari dalil-
dalil agama Islam, yang mencakup antara syariah dah fiqh.

Dalam sistem hukum Islam ada lima kaidah yang dipergunakan sebagai patokan
pengukur perbuatan manusia baik dibidang ibadah maupun muamalah, kelima jenis
kaidah tersebut yaitu Jaiz, sunnat, makruh, wajib, haram, yang disebut juga hukum
Taklifi yaitu hukum yang menjelaskan tentang perintah, larangan dan pilihan untuk
menjalankan atau meninggalkan suatu kegiatan/pekerjaan. Selain hukum taklifi adapula
hukum wadh’i yakni hukum yang mengandung sebab, syarat, dan halangan terjadinya
hukum dan hubungan hukum. 

Hukum Islam seperti telah disingggung diatas mencakup syariat dan fiqh, yang
merupakan penjelmaan dari hukum Islam itu sendiri, seperti telah dijelaskan syariat
mencakup norma yang mengatur hubungan baik ibadah dan muamalah, sedangkan fiqh
dalam bahasa berarti paham atau pengertian, apabila dihubungkan dengan kajian ini dapat
diartikan  sebagai ilmu yang bertugas menentukan dan menguraikan norma-norma hukum
dasar yang terdapat dalam Al-qur’an dan ketentuan-ketentuan umum yang terdapat dalam
sunnah Nabi yang direkam dalam kitab-kitab hadist.   

Dalam hukum Islam memuat prinsip-prinsip sebagai titik tolak pelaksanaan ketetapan-
ketetapan Allah yang berkaitan dengan mukallaf, baik yang berbentuk perintah, larangan
maupun pilihan-pilihan.
Diantara prinsip-prinsip hukum Islam menurut Juhaya S. Praja sebagai berikut : 

1. Prinsip Tauhid 
Tauhid adalah prinsip umum hukum Islam. Prinsip ini menyatakan bahwa semua manusia
ada dibawah satu ketetapan yang sama, yaitu ketetapan tauhid yang dinyatakan dalam
kalimat La’ilaha Illa Allah (Tidak ada tuhan selain Allah). Prinsip ini ditarik dari firman
Allah SWT QS. Ali Imran Ayat 64. Berdasarkan atas prinsip tauhid ini, maka
pelaksanaan hukum Islam merupakan ibadah. Dalam arti perhambaan manusia dan
penyerahan dirinya kepada Allah sebagai maniprestasi kesyukuran kepada-Nya. Dengan
demikian tidak boleh terjadi setiap mentuhankan sesama manusia dan atau sesama
makhluk lainnya. Pelaksanaan hukum Islam adalah ibadah dan penyerahan diri manusia
kepada keseluruhan kehendak-Nya. 
Berdasarkan prinsip tauhid ini melahirkan azas hukum Ibadah, yaitu Azas kemudahan
atau meniadakan kesulitan. Dari azas hukum tersebut terumuskan kaidah-kaidah hukum
ibadah sebagai berikut: Al-ashlu fii al-ibadati tuqifu wal ittiba’: yaitu pada pokoknya
ibadah itu tidak wajib dilaksanakan, dan pelaksanaan ibadah itu hanya mengikuti apa saja
yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. 

2. Prinsip Amar Makruf Nahi Mungkar 


Hukum Islam digerakkan untuk merekayasa umat manusia untuk menuju tujuan yang
baik dan benar yang dikehendaki dan ridho Allah dan menjauhi hal yang dibenci Allah.

3. Prinsip Keadilan 
Keadilan dalam bahasa Salaf adalah sinonim al-mizan atau keseimbangan. Kata keadilan
dalam al-Qur’an kadang samakan dengan al-qist. Pembahasan keadilan  pada umumnya
berkonotasi dalam penetapan hukum atau kebijaksanaan raja. Akan tetapi,  keadilan
dalam hukum Islam meliputi berbagai aspek. Prinsip keadilan ketika dimaknai sebagai
prinsip moderasi, menurut Wahbah Az-Zuhaili bahwa perintah Allah ditujukan bukan
karena esensinya, sebab Allah tidak mendapat keuntungan dari ketaatan dan tidak pula
mendapatkan kemadaratan dari perbuatan maksiat manusia. Namun ketaatan tersebut
hanyalah sebagai jalan untuk memperluas prilaku dan cara pendidikan yang dapat
membawa kebaikan bagi individu dan masyarakat.

3. Prinsip Kebebasan 
Prinsip kebebasan dalam hukum Islam menghendaki agar agama atau hukum Islam
disiarkan tidak berdasarkan paksaan, tetapi berdasarkan penjelasan, demontrasi,
argumentasi. Kebebasan yang menjadi prinsip hukum Islam adalah kebebasan dalam arti
luas yang mencakup berbagai macamnya, baik kebebasan individu maupun kebebasan
komunal. Keberagama dalam Islam dijamin berdasarkan prinsip tidak ada paksaan dalam
beragama.

4. Prinsip Persamaan 
Prinsip persamaan yang paling nyata terdapat dalam Konstitusi Madinah (al-Shahifah),
yakni prinsip Islam menentang perbudakan dan penghisapan darah manusia atas manusia.
Prinsip persamaan ini merupakan bagian penting dalam pembinaan dan pengembangan
hukum Islam dalam menggerakkan dan mengontrol sosial, tapi bukan berarti tidak pula
mengenal stratifikasi sosial seperti komunis. 

5. Prinsip Saling Tolong Menolong


Prinsip ini memiliki makna saling membantu antar sesama manusia yang diarahkan
sesuai prinsip tauhid, terutama dalam peningkatan kebaikan dan ketakwaan. 

6. Prinsip Toleransi
Prinsip toleransi yang dikehendaki Islam adalah toleransi yang menjamin tidak
terlanggarnya hak-hak Islam dan umatnya , tegasnya toleransi hanya dapat diterima
apabila tidak merugikan agama Islam.

Dari prinsip-prinsip tersebut, perlu kita pahami  bahwa hukum Islam dapat menciptakan
masyarakat Rabbani

Anda mungkin juga menyukai