BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1) Pemilihan Bahan
Bahan-bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan nata harus
memenuhi kualitas baik, hal ini bertujuan agar nata yang dihasilkan
kualitasnya baik. Apabila bahan-bahan yang digunakan kualitasnya
kurang baik, maka akan mempengaruhi kualitas nata secara keseluruhan,
baik warna, rasa, aroma, dan tekstur yang kurang disukai.
2) Bahan Pembantu
Kandungan nutrisi sari singkong yang dibuat nata de cassava
masih perlu diperkaya agar bakteri nata produktif dalam menghasilkan
nata. pH diatur sesuai dengan persyaratan tumbuh optimal bakteri
tersebut. Bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatan nata adalah:
Gula Pasir
Gula berfungsi sebagai sumber karbon (sumber energi). Sumber
karbon bisa menggunakan glukosa, sukrosa maupun maltosa.
Amonium Sulfat
Amonium sulfat juga disebut urea berfungsi sebagai sumber nitrogen
untuk merangsang pertumbuhan dan aktivitas bakteri Acetobacter
xylinum. Selain senyawa ini, bisa juga menggunakan ekstrak khamir,
pepton, kalium nitrat dan amonium fosfat.
Asam Asetat Glasial
Asam asetat glasial atau cuka biang berfungsi untuk mengatur derajat
keasaman (pH) media fermentasi.
pH
pH optimum pembuatan nata berkisar antara 4-5. Penambahan asam
asetat berfungsi untuk menurunkan pH media fermentasi dan
digunakan oleh bakteri untuk membentuk asam glukonat. Penambahan
asam asetat 25% persen sebanyak 5 ml merupakan kondisi optimum
untuk pembentukan nata.
Suhu
Suhu yang dibutuhkan dalam pembuatan nata adalah suhu
kamar (28°C - 31°C). Suhu yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah
adaptasi bakteri dari media padat (agar) ke media cair (Lazuardi, 1994).
Starter merupakan populasi mikroba dalam jumlah yang memadai dan kondisi
fisiologis yang siap diinokulasikan pada media fermentasi. Media starter
biasanya identik dengan media dalam fermentasi nata (Anonymous, 2004).
Sutarminingsih (2004), menyebutkan bahwa bakteri Acetobacter
xylinum dapat diklasiflkasikan dalam golongan:
Divisio : Protophyta
Kelas : Schizornycetes
Ordo : Pseudomonnales
Famili : Paseudomonas
Genus : Acetobacter
Spesies : Acetobacter xylinum
Sifat-sifat bakteri Acetobacter xylinum dapat diketahui dari sifat
morfologi, sifat fisiologi dan pertumbuhan selnya.
1. Sifat morfologi
Acetobacter xylinum merupakan bakteri berbentuk batang pendek
yang mempunyai panjang 2 μ dan lebar 0,2 μ, dengan permukaan dinding
yang berlendir. Bakteri ini bisa membentuk rantai pendek dengan satuan 6-8
sel. Bersifat nonmotil dan dengan pewarnaan Grain menunjukkan gram
negatif.
2. Sifat Fisiologi
Bakteri ini dapat membentuk asam dari glukosa, etil dan propil
alkohol, tidak membentuk senyawa busuk yang beracun dari hasil
peruraian protein (indol) dan mempunyai kemampuan mengoksidasi
asam asetat menjadi CO2 dan H2O. Sifat yang paling menonjol dari
bakteri ini adalah memiliki kemampuan untuk mempolimerisasi glukosa
sehingga menjadi selulosa. Selanjutnya, selulosa tersebut membentuk
matrik yang disebut nata.
3. Pertumbuhan Sel
Pertumbuhan sel bakteri didefinisikan sebagai pertumbuhan secara
teratur semua komponen didalam sel hidup. Umur sel ditentukan segera
setelah proses pembelahan sel selesai, sedangkan umur kultur ditentukan
dari lamanya inkubasi.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Basis 150 ml 1 2 3 4 5 6
Air Perasan
- v - - v v
Tomat Merah
Air Perasan
v - v v - -
Tomat Hijau
Yeast Extract
v v v v v v
@2gr
MgSO4 @2gr - v v v v v
Gula Halus - - 10%w - 10%w 10%w
Glukosa
10%w 10%w - 10%w - -
Anhidris
Starter 18% V 18% V 18% V 18% V 18% V 18%V
Daun Daun Daun Daun Daun
Penutup Tissue
pisang pisang pisang pisang pisang
Ambil 5ml bahan, encerkan hingga 150 ml, ambil 5ml netralkan
pHnya.
Tambahkan 5ml Fehling A dan Fehling B, tambahkan 5ml
glukosa standar yang telah diencerkan
Paaska hingga 600 - 700 C
Titrasi dengan glukosa standar sambil dipanaskan 600 - 700 C
sampai warna biru hampir hilang lalu tambahkan 2 tetes
Methylen Blue
Titrasi kembali dengan glukosa standar sambil dipanaskan 600 -
700 C sampai warna biru menjadi merah bata
Catat kebutuhan titran ( M )
DAFTAR PUSTAKA