Anda di halaman 1dari 4

G.

Distilasi Dengan Reflux/Distilasi Fraksionasi/Rektifikasi


Distilasi fraksionasi atau rektifikasi merupakan gabungan dari distilasi flash yang disusun secara
seri. Cairan pada suatu stage akan mengalir turun menuju stage dibawahnya, sedangkan uapnya
akan mengalir keatas menuju stage diatasnya. Demikian berlaku untuk masing-masing stage.
Pada tiap stage aliran uap V dan aliran cairan L berkontak dan bercampur/bertumbukan lalu
keduanya meninggalkan stage pada keadaan setimbang.
Pada kolom distilasi, stage atau tray disusun secara vertical seperti terlihat pada fig. 11.4-1.
(Perhatikan nama bagian-bagiannya dan arah aliran uap dan cairannya).
Feed biasanya masuk pada bagian tengah-tengah kolom. Bila feed masuk kolom dalam keadaan
cair, maka cairan tsb. akan turun ke tray dibawahnya lalu bertemu dengan uap dari tray
dibawahnya tadi, berkontak dan bercampur membentuk gelembung, dimana komponen yang
lebih volatile akan ikut uap keatas, sedangkan komponen yang kurang volatile ikut cairan
kebawah. Demikian seterusnya terjadi pada tiap-tiap tray sehingga uap yang mencapai tray
paling atas mempunyai konsentrasi komponen volatile paling tinggi. Uap ini kemudian
dikondensasi dalam condenser menjadi destilat dimana sebagian dari destilat ini diambil sebagai
produk dan sebagian dikembalikan lagi kedalam kolom sebagai reflux. Cairan pada kolom paling
bawah (bottom) dipanaskan dalam reboiler untuk diuapkan kembali dan dialirkan ke kolom,
tetapi sebagian dikeluarkan sebagai residu atau bottom product.
H. Perhitungan Jumlah Stage Teoritis dengan Metode McCabe-Thiele
Metode McCabe-Thiele adalah salah satu metode untuk menghitung jumlah stage/tray teoritis
dalam suatu proses distilasi fraksionasi yang menggunakan cara matematis-grafis yang
didasarkan pada persamaan neraca massa. Pada perhitungan ini diasumsikan alirannya adalah
equimolar overflow, baik pada bagian inlet/feed ke tray teratas (top tray) maupun dari
inlet/feed ke tray terbawah (bottom tray).
Dari fig. 11.4-2;
Neraca massa total : Vn+1 + Ln-1 = Vn + Ln (11.4-1)
Neraca massa komponen : Vn+1.yn+1 + Ln-1.xn-1 = Vn.yn + Ln.xn (11.4-2)
Komposisi yn dan xn berada pada kesetimbangan dan suhu pada tray n adalah T n. Pada keadaan
ini perbedaan panas sensible pada keempat aliran adalah kecil dan dapat diabaikan. Harga
panas laten pada aliran Vn+1 dan Vn yang penting dan harganya hampir sama untuk semua aliran.
Dengan demikian maka harga Vn+1 = Vn dan Ln-1 = Ln. Artinya prosesnya adalah constant molal
overflow pada seluruh bagian kolom/tower.
1. Persamaan garis operasi pada bagian enriching
Lihat fig. 11.4-3. Bagian kolom yang berada diatas feed disebut bagian enriching, sedangkan
yang dibawah feed disebut bagian stripping.
Pada seluruh bagian kolom/tower :
Neraca massa total :F=D+W (11.4-3)
Neraca massa komponen : F.xF = D.xD + W.xW (11.4-4)

Pada bagian enriching (fig. 11.4-4a), dengan asumsi equimolal overflow, maka ;
L1 = L2 = Ln dan V1 = V2 = Vn+1 = Vn
Neraca massa total : Vn+1 = Ln + D (11.4-5)
Neraca massa komponen : Vn+1.yn+1 = Ln.xn + D.xD (11.4-6)
Atau : yn+1 = (Ln.xn)/Vn+1 + (D.xD)/Vn+1 (11.4-7)
Bila Ln/D = R (disebut sebagai reflux ratio), maka gabungan pers. 11.4-5 dan pers. 11.4-7 menjadi

yn+1 = (R/R+1)xn + xD/(R+1) (11.4-8)

Persamaan 11.4-7 dan pers. 11.4-8 ini disebut sebagai persamaan garis operasi pada bagian
enriching, dengan ;
R = Ln/D (reflux ratio)
R/(R+1) = Ln/Vn+1 (slope garis operasi pada bagian enriching)
xD/(R+1) = (D.xD)/Vn+1 (intersep garis operasi pada bagian enriching)
Persamaan garis operasi pada bagian enriching diatas lalu diplot pada kurva x-y dimulai dari titik
perpotongan garis vertical dari xD dan garis diagonal kurva x-y, seperti pada fig. 11.4-4b. Dari
gambar diatas maka dapat dihitung jumlah tray teoritis pada bagian enriching dengan menarik
garis horizontal dan vertical yang mengenai kurva x-y (kesetimbangan) dan garis operasi bagian
enriching, dimulai dari titik perpotongan x D dan garis diagonal diatas.
2. Persamaan garis operasi pada bagian stripping
Dari fig. 11.4-5a ;
Neraca massa total : Vm+1 = Lm – W (11.4-9)
Neraca massa komponen : Vm+1.ym+1 = Lm.xm - W.xW (11.4-10)

Maka : ym+1 = (Lm.xm)/Vm+1 – (W.xW)/Vm+1 (11.4-11)

Persamaan 11.4-11 ini disebut persamaan garis operasi pada bagian stripping.
Karena dianggap equimolal overflow, maka L m = LN dan Vm+1 = VN, maka dari persamaan diatas;
Lm/Vm+1 = LN/VN (slope garis operasi pada bagian stripping)
W.xW/Vm+1 = W.xW/VN (intersep garis operasi bagian stripping).
Untuk menghitung jumlah tray teoritis pada bagian stripping maka dilakukan plot garis operasi
dan penarikan garis horizontal dan vertical analog dengan pada bagian enriching, tapi dimulai
dari titik xW (fig. 11.4-5b).
3. Pengaruh kondisi feed
Kondisi feed berpengaruh pada aliran V m pada bagian stripping dan Vn pada bagian enriching,
serta Lm dan Ln.
Pengaruh kondisi feed ini dinyatakan dalam besaran/harga q yang didefinisikan sebagai panas
yang dibutuhkan untuk menguapkan 1 mol feed pada kondisi masuk dibagi dengan panas laten
molar dari feed (pers. 11.4-12).
q = (HV – HF)/(HV – HL) (11.4-13)
Dimana : HV : entalpi feed pada dew point (vapor to liquid)
HF : entalpi feed pada kondisi masuk
HL : entalpi feed pada boiling point (liquid to vapor)
Bila feed masuk berupa uap jenuh pada kondisi dew point, maka harga q = 0 (karena H F = HV)
Bila feed masuk berupa uap jenuh pada kondisi boiling point, maka harga q = 1 (karena H F = HL)
Bila feed masuk berupa uap lewat jenuh (superheated), maka harga q < 0 (karena H F > HV)
Bila feed masuk berupa liquid dingin, maka q > 1 (karena HF < HL)
Bila feed masuk berupa campuran uap dan cair (sebagian uap, sebagian cair) maka harga q
antara 0 dan 1 (0 < q < 1).
Dari fig. 11.4-6 ;
Lm = Ln + q.F (11.4-14)
Vn = Vm + (1 - q).F (11.4-15)
Dari persamaan 11.4-6 dan 11.4-10 dapat ditulis ;
Vn.y = Ln.x + D.xD (11.4-16)
Vm.y = Lm.x + W.xW (11.4-17)
Dimana harga x dan y adalah titik perpotongan antara garis operasi pada bagian enriching dan
garis operasi pada bagian stripping.
Bila persamaan 11.4-17 dikurangi dengan persamaan 11.4-16 diperoleh ;
(Vm – Vn),y = (Lm – Ln).x – (D.xD + W.xW) (11.4-18)
Substitusi persamaan 11.4-4, persamaan 11.4-14 dan persamaan 11.4-15 ke persamaan 11.4-18
diperoleh ;
y = (q.x)/(q-1) – xF/(q-1) (11.4-19)
Persamaan diatas disebut persamaan garis q (q-line), dimana plotnya seperti pada fig. 11.4-7
sesuai kondisi masuk feed.
Untuk menghitung jumlah stage/tray teoritis secara keseluruhan pada distilasi fraksionasi, maka
2 garis operasi (garis operasi pada bagian enriching dan garis operasi pada bagian stripping) dan
garis q (q-line) diplot dulu pada kurva x-y, lalu baru ditarik garis horizontal dan vertical yang
mengenai garis kesetimbangan x-y dan kedua garis operasi tersebut, seperti pada fig. 11.4-8a
dan fig. 11.4-8b.
BACA DAN PAHAMI CONTOH SOAL 11.4-1.

Pada intinya untuk mengerjakan/menyelesaikan soal perhitungan jumlah tray/stage teoritis


pada proses distilasi fraksionasi, tahapannya adalah ;
1. Siapkan kurva x-y
2. Hitung slope atau intersep dari garis operasi pada bagian enriching, lalu plotkan
3. Hitung slope atau intersep dari garis operasi pada bagian stripping, lalu plotkan
4. Hitung slope dari garis q (q-line), lalu plotkan
5. Hitung jumlah tray dengan menarik garis horizontal dan vertical mulai dari x D sampai xW.
Catatan : langkah 3 dan 4 bisa dilakukan salah satu saja. Misalnya langkah 3 dilakukan, maka
langkah 4 tinggal menarik garis pada perpotongan antara langkah 2 dan langkah 3 ke
perpotongan xF dan garis diagonal. Atau bila langkah 4 yang dilakukan, maka langkah 3 tinggal
menarik garis pada perpotongan antara langkah 2 dan langkah 4 ke perpotongan x W dan garis
diagonal.

Anda mungkin juga menyukai