Di tahap pra bencana, peta manajemen yang disusun oleh BIG memetakan
ancaman merupakan salah satu langkah untuk mitigasi. Dengan adanya pemetaan
ini diharapkan dapat membantu masyarakat di wilayah rawan bencana untuk selalu
siap siaga dalam melakukan langkah mitigasi. Karena dengan dilakukannya mitigasi
tentu akan meminimalisir dampak. Untuk itu, informasi geospasial penting adanya
MB - 023
berada dalam suatu siklus manajemen bencana terutama dalam hal mitigasi, seperti
yang disampaikan oleh Bapak Ferrari dalam kunjungan. Penyampaiannya cukup
jelas dan detail serta interaktif dalam diskusinya, ini sangat menarik. Dijelaskan juga
bahwa BIG menyediakan data yang sangat luas yang dapat dimanfaatkan oleh
Pemerintah maupun Pemda dalam menyusun kebijakan kependudukan dan wilayah.
Saat terjadi bencana, pihak terkait yang terdiri dari BIG, LAPAN, dan BNPB
bisa melakukan pementaan tanggap bencana. Pemetaan ini dilakukan untuk
mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan dan rencana pemulihan pascabencana.
Data pemetaan yang diperoleh juga bisa digunakan oleh pemerintah untuk
mengirimkan bantuan dengan cepat dan tepat sasaran. Sementara di tahap
pascabencana atau pemulihan, seluruh data yang diperoleh saat pra-bencana dan
saat terjadi bencana dikompilasi dan dianalisis untuk menghasilkan rekomendasi.
Hasil analisis bisa diterapkan dalam Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk
menentukan tingkat kelayakan lahan sebelum dibangun.