Anda di halaman 1dari 1

“ Menguatkan pendidikan, memajukan kebudayaan.


Ki Dhalang adalah seorang penggiat budaya Jawa di Malang, Jawa Timur. Namanya saja
seorang dhalang, sudah pasti memahami seluk beluk tentang wawasan kebudayaan yang sarat dengan
nilai – nilai hidup dan pendidikan tentang hidup. Bersamanya perbincangan akan menjadi sangat
gayeng dan bias saja teman bicara akan bertualang pada suasana yang tanpa batas, tanpa sekat bahan
bicara.
Salah satu yang menarik untuk akan terus layak dijadikan sebagai bahan diskusi saat
berkumpul bersama rekan sejawat adalah mengenai tema Nguri – uri kabudayan. Nguri – uri
kabudayan merupakan salah satu upaya ditengah masyarakat untuk tetap melestarikan dan
mempertahankan tradisi lokal agar tidak menjadi tamu dirumah sendiri. Ditengah maraknya pengaruh
budaya dan gaya hidup yang serba asing, nampaknya tetap terus membiasakan diri dengan hal – hal
yang bersifat lokal akan menjadikan hidup lebih “jujur”. Seperti yang dapat ditengok pada masyarakat
desa di Nusantara. Misalnya cara bertegur sapa ketika bertemu tetangga lain di jalan, cara orang tua
mendidik anak – anaknya, bagaimana menularkan informasi tentang budaya dan adat istiadat kepada
yang lebih muda dan masih banyak lagi konteks lainnya.
Pada masyarakat di Jawa, perihal pelestarian sebenarnya telah diajarkan oleh para pendahulu
dengan metode yang sangat apik, dalam artian metode yang diterapkan selalu memperhatikan kondisi
fisik dan mental pebelajarnya. Ambil contoh, ketika datang masa syukuran pengantin atau syukuran
lainnya, masyarakat di desa sudah pasti menyiapkan segala sesuatunya secara rinci dan detail.
Kegiatan ini biasa disebut dengan selamatan atau selametan. Orang yang dituakan akan diajak
berbicara terlebih dulu mengenai maksud dan tujuan selamatan itu diadakan. Maka dalam
pembicaraan itu yang pertama dibahas adalah mengenai riwayat hidup orang yang akan diselamati
berikut orang tua yang akan mengadakan kegiatan tersebut. Yang pertama dibahas adalah mengenai
weton, weton adalah waktu kelahiran berdasarkan perhitungan Jawa. Tiap – tiap weton mempunyai
ciri khas dan pembawaan masing – masing pada kepribadian orang,

Anda mungkin juga menyukai