Anda di halaman 1dari 6

Ringkasan BAB 6

TINGKAT BUNGA

1. Biaya Uang
Empat faktor paling mendasar yang memengaruhi biaya uang adalah (1)
peluang produksi (production oppurtunities), (2) preferensi waktu untuk
konsumsi (preferences for consumption), (3) risiko (risk), dan (4) inflasi
(inflation).
2. Tingkat Bunga
Peminjam memberikan penawaran atas pasokan modal utang yang tersedia
dengan menggunakan tingkat bunga: Perusahaan dengan peluang investasi yang
paling menguntungkan akan bersedia dan mampu membayar nilai tertinggi atas
modal. Jadi,perusahaan tersebut cenderung menarik utang modal menjauh dari
perusahaan yang tidak efisien dan perusahaan yang produknya tidak diminati.
Tentu saja,perekonomiankita tidak sepenuhnya bebas, dalam artian hanya
dipengaruhi oleh kekuatan pasar. Misalnya, pemerintah federal memiliki badan-
badan yang membantu individu atau kelompok yang ditunjuk mendapatkan
kredit dengan persyaratan yang menguntungkan.Beberapa di antaranya yang
berhak mendapat bantuan semacam ini adalah usaha kecil.
Banyak pasar modal di Amerika Serikat. Perusahaan-perusahaan AS juga
menginvestasikan dan menghimpun modal di seluruh dunia, pihak asing juga
meminjam dan memberikan pinjaman di Amerika Serikat. Terdapat pasar untuk
kredit rumah;kredit pertanian;kredit usaha;kredit pemerintah federal,negara
bagian,dan lokal;serta kredit konsumen. Dalam setiap kategori,terdapat pasar
regional sekaligus jenis-jenis subpasar yang berlainan. Misalnya,di bidang real
estat terdapat pasarterpisah untuk hipotek pertama dan kedua serta untuk
pinjaman rumah keluargatunggal, apartemen, gedung perkantoran, pusat
perbelanjaan, tanah,dan seterusnya. Dalam sektor usaha, terdapat lusinan jenis
efek utang dan beberapa pasar yang berbeda untuk saham biasa.

3. Determinan Tingkat Bunga Pasar


Pada umumnya, tingkat bunga yang dinyatakan (nominal) suatu efek utang,
r,terdiri atas tingkat bunga nyata bebas risiko, r*, ditambah beberapa premi
yang mencerminkan inflasi, risiko efek, dan kemungkinannya untuk
dipasarkan(atau likuiditas). Hubungan ini dapat dinyatakan sebagai berikut.
Tingkat bunga yang dinyatakan=r=r*+IP+DRP+LP+MRP (6-1)
Karena r RF= r*+ IP,kita dapat menuliskan kembali Persaman 6-1 menjadi
sebagai
berikut:
Tingkat nominal,atau dinyatakan = r = r RF+DRP+LP+MRP
Pada bagian-bagian berikutnya,kita akan membahas komponen-komponen yang
jika dijumlahkan akan menjadi tingkat yang dinyatakan,atau nominal,dari suatu
efek.

Tingkat Bunga Nyata Bebas Risiko,r*


Tingkat bunga nyata bebas risiko(real risk-free rate of
interest),r,merupakan tingkat bunga yang akan diberikan atas suatu efek tanpa
risiko jika tidak diperkirakan akan adanya inflasi,dan juga dapat dilihat sebagai
tingkat bunga atas efek jangka pendek Pemerintah AS dalam suatu dunia yang
bebas inflasi. Tingkat nyata bebas risiko tidaklah statis. Tingkat ini akan
berubah sepanjang waktu bergantung pada kondisi perekonomian, khususnya
(1) pada tingkat pengembalian yang diharapkan akan diterima oleh perusahaan
dan peminjam lainnya atas aset produktif dan (2) pada preferensi waktu
seseorang untuk melakukan konsumsi saat ini atau masa depan.

Tingkat Bunga Bebas Risiko yang Dinyatakan atau Nominal (Nominal or


Quoted Risk-Free Rate of Interest), r RF
Tingkat bunga atas efek yang bebas dari seluruh risiko; r RF diwakili oleh
tingkat bunga surat utang negara atau tingkat bunga obligasi pemerintah. r RF
juga memasukkan premi inflasi.

4. Struktur Waktu Tingkat Bunga


Struktur waktu tingkat bunga(term of interest rates)menjelaskan hubungan
antara tingkat bunga jangka panjang dan jangka pendek. Istilah struktur adalah
penting,baik itu bagi bendahara perusahaan yang memutuskan akan meminjam
dengan menerbitkan utang jangka panjang atau jangka pendek maupun bagi
investor yang memutuskan akan membeli obligasi jangka panjang atau jangka
pendek. Jadi, baik peminjam maupun pemberi pinjaman sebaiknya memahami
(1) bagaimana tingkat bunga jangka panjang dan jangka pendek saling
berhubungan, dan (2) apa yang menyebabkan terjadinya pergeseran dalam
tingkat relatif masing-masing.

5. Apa Yang Menentukan Bentuk Kurva Imbal Hasil?


Premi risiko jatuh tempo memiliki nilai positif. Jika hal-hal lain dianggap konstan
maka obligasi jangka panjang akan selalu memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi
daripada obligasi jangka pendek. Namun, tingkat bunga pasar juga bergantung pada
inflasi yang diperkirakan, risiko gagal bayar, dan likuiditas, serta setiap faktor ini
dapat berbecda-beda untuk setiap waktu jatuh tempo. Perkiraan inflasi memiliki
pengaruh khusus yang penting pada bentuk kurva imbal hasil, khususnya efek
Pemerintah AS. Efek pemerintah pada dasarnya tidak memiliki risiko gagal bayar atau
likuiditas sehingga imbal hasil suatu obligasi pemerintalh jatuh tempo dalam t tahun
dapat dinyatakan sebagai berikut: 
Imbal hasil obligasi-pemerintah (T) = r∗¿t + IP t + MRPt ¿
jika tingkat nyata bebas risiko,r', mengalami sedikit variasi dari waktu ke waktu
ke perubahan perekonomian dan demografi, perubahan-perubahan ini bersifat acak
dan yang dapat diramalkan. Jadi, ramalan terbaik untuk nilai masa depan r adalah
nilainya saat ini. Namun, premi inflasi, IP, memang sangat bervariasi dari waktu ke
waktu dan dengan pola yang bisa diramalkan.

6. Menggunakan Kurva Imbal Hasil Untuk Mengestimasi Tingkat Bunga Masa Depan
Proses menggunakan kurva imbal hasil untuk mengestimasikan perkiraan tingkat
bunga di masa depan ini culup sederhana selama (1) kita memusatkan perhatian pada
obligasi pemerintah, dan (2) kita berasumsi bahwa seluruh obligasi pemerintah
memiliki risiko yang sama, yaitu tidak terdapat premi risiko jatuh tempo. Beberapa
kalangan akademisi dan praktisi merasa bahwa asumsi kedua ini merupakan sesuatu
yang wajar, paling tidak sebagai suatu perkiraan. Teori ekspektasi murni berasumsi
bahwa penjual ibligasi menciptakan harga obligasi ditingkat bunga sepenuhnya atas
dasar ekspektasi tingkat bunga masa depan dan mereka bersikap indiferen terhadap
jatuh tempo karena mereka tidak melihat obligasi jangka panjang sebagai obligasi
yang lebih berisiko dibanding obligasi jangka pendek.
7. Faktor-Faktor lain Yang Mempengaruhi Tingkat Bunga
Ada 4 faktor tambahan yang memengaruh, baik itu tingkat bunga secara
umum dan bentuk kurva imbal hasil. Factor-faktor tersebut adalah :
1. Kebijakan Federal Reserve
The Fed akan meningkatkan pertumbuhan penawaran uang. Dampak awal
tindakan ini adalah menurunnya tingkat buna. Namun, penawaran uang yang lebih
besar juga dapat menyebabkan kenaikan perkiraan tingkat inflasi yang akan
mendorong naiknya tingkat bunga meskipun The Fed berkeinginan untuk
menurunkannya. Hal sebaliknya akan berlaku jika The Fed ingin mengetatkan
penawaran uang.
2. Faktor Internasional
Ketika deficit perdagangan terjadi, deficit tersebut harus didanai dan ini umumnya
berarti pinjaman dari Negara-negara ynang mengalami surplus ekspor
3. Aktivitas Usaha
Berikut ini adalah beberapa hal penting yang dapat ditunjukkan adalah :
a. Kenaikan inflasi naik dari tahun 1971 hingga 1981.
b. Area yang diarsir dalam grafik mencerminkan resersi.
c. Selama masa resersi, penurunan penikatan bunga terjadi lebih tajam
dibandingkan tingkat bunga jangka panjang.

8. Berinvestasi Diluar Negeri


Risiko Negara (country risk) risiko ini merujuk pada risiko yang bergantung pada
kondisi perekonomian, politik, dan social Negara tersebut. Hal penting yang perlu diingat
ketika berinvestasi di luar negeri adalah efek yang sering kali dinyatakan dalam mata
uang selain dolar, yang artinya pengembalian atas invetsasi juga akan bergantung pada
apa yang terjadi dengan nilai tukar. Ini dikenal sebagai risiko nilai tukar (exchange rate
risk).
Investir hendaknya mempertimbangkan faktor risiko tambahan jika mereka
berinvestasi di luar negeri.
a. Risiko negara, risiko ini bergantung pada kondisi perekonomian, politik, dan
sosial negara tsb.
b. Risiko nilai tukar
Soal ST-2 Inflasi dan tingkat bunga

Jawaban:
a. Berapakah rata-rata perkiraan tingkat inflasi selama 4 tahun ke depan ?
2% untuk 3 tahun pertama + 4% untuk 5 tahun berikutnya
6% + 4% = 2,5%

b. Berapakah imbal hasil obligasi pemerintah 4 tahun ?


T4 = rRF + MRP4
= r* +IP4 + MRP4
= 3% + 2,5% + 0, 3%
= 5,8%
c. Berapakah imbal hasil obligasi perusahaan 4 tahun berperngkat BBB dengan
premi likuiditas sebesar 0,5 % ?
C4, BBB = r* + IP4 + MRP4 + DRP + LP
= 3% + 2,5% + 0, 3% + 1,3% + 0,5%
= 7,6%

d. Berapakah imbal hasil obligasi pemerintah 8 tahun ?


T8 = r* +IP8 + MRP8
= 3% +
= 3% + 3,25% + 0,7%
= 6,95%

e. Berapakah imbal hasil obligasi perusahaan 8 tahun berperingkat BBB dengan


premi likuiditas sebesar 0,5 % ?
C8, BBB = r* + IP8 + MRP8 + DRP + LP
= 3% + 3,25% + 0,7% + 1,3% + 0,5%
= 8,75%
f. Jika imbal hasil obligasi pemerintah 9 tahun adalah 7,3 persen. Berapakah
perkiraan inflasi dalam 9 tahun ?

T9 = r* + IP9 + MRP9
7,3% = 3% + IP9 + 0,8%
IP9 = 3,5%
3,5% =
31,5% = 6% + 20% + X
5,5% = X

ST – 3 Teori Ekpetasi Murni

Jawaban:

a. Efek 1 tahun, 1 tahun dari sekarang


2 × 6,2% = 6% + X
12,4% = 6% + X
X = 6,4%
b. Efek 1 tahun, 2 tahun dari sekarang
3 × 6,3% = 2 × 6,2% + X
18,9% = 12,4% + X
X = 6,5%
c. Efek 2 tahun, 1 tahun dari sekarang
3 × 6,3% = 6% + 2X
18,9% = 6% + 2X
12,9% = 2X
X = 6,45%

Anda mungkin juga menyukai