Anda di halaman 1dari 69

BAB III

PELAYANAN KESEHATAN

I. UPAYA KESEHATAN WAJIB


A. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
1. Promosi Kesehatan Dalam Gedung
a. Cakupan Komunikasi Interpersonal dan Konsultasi (KIP/K)

Tabel 3.1

CAKUPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KONSULTASI


(KIP/K)

UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

No Jenis Klinik Khusus TOTAL UPT Ket.

1 LANSIA 1003
2 NC 437
3 KESLING 191
4 PKPR 233
5 TB 109
6 TB-HIV 82
7 SAHABAT 1 478
%T = 5 %
8 SAHABAT2 304
9 KBM 21
10 GIZI 236
11 HR 97
12 PETIMADU 248

JUMLAH 3439

(Sumber Data : Laporan Kegiatan Program Promosi Kesehatan, Tahun 2019)

Hasil kunjungan KIP/K pada tahun 2019 adalah sebanyak


3.439 orang dari target sebanyak 3.587 pasien atau 5% dari jumlah
kunjungan pasien, sehingga total cakupan 95,9% atau 4,8% dari
jumlah kunjungan pasien.

21

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


Hal ini belum mencapai target dikarenakan pada tahun 2019 jadwal
petugas di klinik konseling sering terganggu oleh kegiatan lain. Selain
itu, jumah rujukan dari poli ke klinik konseling juga masih kurang.

b. Cakupan Penyuluhan Kelompok oleh petugas di dalam gedung


Tabel 3.2
CAKUPAN PENYULUHAN KELOMPOK OLEH PETUGAS
DI DALAM GEDUNG
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

N MATERI PENYULUHAN TOTAL KET


O
1 Alur pendaftaran 21
2 Syarat pendaftaran 12
3 Imunisasi dasar Lengkap 3
4 Kolesterol 3
5 Penyimpanan Obat di Rumah 7
6 DBD dan PSN 10
7 Kesehatan jiwa 9
8 ISPA 7
9 Hipertensi 10
10 HIV/AIDS dan IMS 26
11 Diabetes mellitus 10
12 PTM 3
13 PHBS 4
14 Rumah sehat 2
15 Jamban sehat 6
16 Pencegahan dan Bahaya Kanker 5
17 Kesehatan olah raga 1
Kesehatan Indera Penglihatan dan
18
Pendengaran 8
19 TB dan Pencegahannya 12
20 Pentingnya Datang ke Posyandu 2
21 Kesehatan gigi 9

22

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


22 Kesehatan reproduksi 2
23 Alur rujukan + UHC 13
24 Jenis -jenis pelayanan 19
25 Cuci tangan pakai sabun 18
26 Etika batuk dan Bersin 7
27 5O 7
28 Bahaya Rokok dan NAPZA 13
29 PPOK 7
30 Jenis obat berdasarkan golongannya 3
31 Kompres air hangat 1
32 Kejang demam 11
33 ASI 5
34 Anemia 1
35 Diare 12
36 Pneumonia 5
37 Tatacara minum obat di bulan puasa 4
38 Dispepsia 1
39 Kebutuhan nutrisi di bulan puasa 1
40 Talasemia 2
41 Asma 3
42 Lupus 1
43 Berhenti merokok di bulan puasa 2
44 Monkey pox 3
45 Stunting dan Beas Beureum 2
46 Tips Mudik sehat dan selamat 3
47 Hepatitis A 3
48 Jadwal immunisasi 35
49 Pemenuhan gizi anak 2
50 Perawatan sehari hari bumil 4
51 Perawatan anak sakit 33
52 Perawatan gigi 28
53 Cara menyusui bayi 17
54 Perkembangan bayi 14
55 Perawatan sehari hari 2

23

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


56 KB 17
57 Perawatan bayi baru lahir 20
58 Stimulasi anak 13
59 Tanda bahaya kehamilan 10
60 Perawatan ibu nifas 8
61 Kesehatan ibu 6
62 Tanda Awal kehamilan 4
63 Vit A 1
64 Tanda anak sehat 2
65 Persalinan di tenaga kesehatan 8
66 Alzhaimer 2
67 Skoliosis 1
68 Dagusibu 3
69 IMD 1
70 Serangan Jantung dan Stroke 2
71 Tomcat 2
72 Manfaat donor darah 1
73 Kesehatan usia remaja 4
74 Kecacingan 3
75 Germas 2
76 Kesorga 3
77 Pertumbuhan balita 1
78 Kusta 3
79 Penggunaan antibiotic 1
TOTAL 572
(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Promosi Kesehatan, Tahun 2019)

Pada Tahun 2019, telah dilakukan sebanyak 572 kali


penyuluhan di dalam gedung. Penyuluhannya terdiri dari beragam
tema seperti PHBS, penyakit menular dan tidak menular, KIA-KB, 10
besar penyakit yang terjadi di puskesmas, serta isu-isu kesehatan
lainnya yang sedang menjadi sorotan setiap bulannya.

Secara kuantitas kegiatan penyuluhan sudah mencapai target,


akan tetapi kedisiplinan petugas dalam melakukan pendokumentasian
masih kurang, terutama dalam menyiapkan daftar hadir penyuluhan.
24

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


Untuk meningkatkan cakupan penyuluhan dalam gedung, maka akan
dilakukan peningkatan kedisiplinan petugas dalam mengumpulkan
dokumentasi kegiatan, serta meningkatkan kemampuan petugas
dalam melakukan penyuluhan dan penggunaan media penyuluhan.

c. Cakupan Institusi Kesehatan ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


(PHBS)
Tabel 3.3
CAKUPAN INSTITUSI KESEHATAN BER-PHBS
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

No Uraian Total Ket

1 Jumlah Puskesmas Yang Ada 1


2 Jumlah Puskesmas Yang diperiksa 1
3 Jumlah puskesmas Yang berPHBS 1
JUMLAH 1
(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Promosi Kesehatan, Tahun 2019)

Cakupan Institusi Kesehatan ber-PHBS sudah memenuhi, dari 1


Puskesmas yang diperiksa sudah memenuhi syarat PHBS institusi di
kesehatan.

2. Promosi Kesehatan Luar gedung


a. Cakupan Pengkajian dan Pembinaan PHBS di Tatanan Rumah
Tangga
Tabel 3.4
CAKUPAN PENGKAJIAN DAN PEMBINAAN PHBS
DI TATANAN RUMAH TANGGA
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

Jumlah PHBS Tatanan


Rumah Tangga
No Uraian Total Ket
Kelurahan

ST KL

1 Jumlah Rumah Tangga 3338 4317 7655

25

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


Yang Ada

2 Jumlah Rumah Tangga 3338 4307 7645


Yang diperiksa

3 Jumlah Rumah Tangga 394 1698 2092 %T =


Yang melaksanakan 10 67,5%
indikator PHBS

% Cakupan PHBS Tatanan 11,8% 39,4% 27,4%


Rumah Tangga

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Promosi Kesehatan, Tahun 2019)

Cakupan PHBS rumah tangga tahun ini, yaitu sebesar 27,4%


belum mencapai target yang diharapkan yaitu 67,5%. Hal ini
dikarenakan perilaku PHBS terutama menggunakan jamban sehat dan
merokok di dalam rumah. Sehingga, perlu adanya peningkatan
pembinaan PHBS, meningkatkan cakupan kualitas pendataan oleh
kader melalui pelatihan maupun melalui bimbingan teknis ke
lapangan, kerjasama lintas program (KESLING) dan lintas sektor
(Distarcip, PDAM, wirausaha) untuk meningkatkan cakupan PHBS,
dan penyuluhan tentang 10 indikator PHBS kepada masyarakat, baik
oleh petugas kesehatan maupun oleh kader.

b. Cakupan pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan kelompok


oleh petugas di masyarakat
Tabel 3.5
CAKUPAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MELALUI PENYULUHAN KELOMPOK OLEH PETUGAS
DI MASYARAKAT
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

N MATERI PENYULUHAN JUMLAH KET


O
1 Imunisasi dasar Lengkap 15
2 DBD dan PSN 13
3 Kesehatan Jiwa 7
4 ISPA 3
5 Hipertensi 19
6 HIV/AIDS dan IMS 17
7 Pola Gizi seimbang 4
8 Diabetes Melitus 9

26

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


9 PTM 2
10 PHBS 18
11 Rumah Sehat 4
12 Jamban Sehat 7
13 Pencegahan dan Bahaya Kanker 3
14 Kesehatan Olah Raga 7
Kesehatan Indera Penglihatan dan
15 11
Pendengaran
16 TB 19
17 Pentingnya Datang ke Posyandu 5
18 Kesehatan Kerja 4
19 APD pada Pekerja Informal 4
20 Kesehatan Gigi 11
21 Kesehatan Reproduksi 6
22 Cuci Tangan Pakai Sabun 11
23 Etika batuk dan Bersin 3
24 Bahaya Rokok dan NAPZA 11
25 PPOK 4
26 Personal Hygiene 1
27 Jenis obat berdasarkan golongannya 1
28 Kejang demam 6
29 ASI 14
30 PMBA 2
31 Anemia 11
32 Diare 15
33 Pneumonia 5
Tatacara minum obat di bulan
34 1
puasa
35 Kebutuhan nutrisi di bulan puasa 2
36 Talasemia 2
37 Asma 2
38 Monkey pox 2
39 Stunting dan Beas Beureum 8
40 jadwal immunisasi 50

27

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


41 pemenuhan gizi anak 4
42 perawatan sehari hari bumil 6
43 perawatan anak sakit 37
44 perawatan gigi 19
45 cara menyusui bayi 21
46 perkembangan bayi 21
47 Perawatan sehari hari bumil 9
48 KB 44
49 Perawatan bayi baru lahir 21
50 Stimulasi anak 21
51 Tanda bahaya kehamilan 19
52 Perawatan ibu nifas 16
53 Kesehatan Ibu 10
54 Vit A 12
55 Tanda Anak Sehat 3
56 Gizi 2
57 Kesehatan anak 6
58 Tomcat 1
59 Persalinan di Tenaga Kesehatan 5
60 Tanda awal kehamilan 2
61 Kecacingan 6
62 Kusta 3
63 Dagusibu 1
64 Germas 1
65 Hepatitis A 3

TOTAL 634

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Promosi Kesehatan, Tahun 2019)

Pada tahun 2019, telah dilakukan sebanyak 634 kali penyuluhan


di luar gedung/di lapangan, termasuk baca buku KIA 10 menit.
Penyuluhan difokuskan pada perubahan perilaku masyarakat (PHBS),
10 penyakit terbanyak, pencegahan penyakit menular, dan isu-isu
kesehatan terkini.

28

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


c. Cakupan pembinaan UKBM melalui persentase (%) posyandu
purnama dan mandiri
Tabel 3.6
CAKUPAN PEMBINAAN UKBM
MELALUI PERSENTASE (%) POSYANDU PURNAMA DAN MANDIRI
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

No Jenis UKBM Total Ket

1 Jumlah Posyandu 27
2 Jumlah Posyandu Purnama 19
3 Jumlah Posyandu Mandiri 8
(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Promosi Kesehatan, Tahun 2019)

Cakupan pembinaan UKBM Posyandu di 27 Posyandu yang


ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Kopo sudah dilaksanakan
setiap bulan secara rutin. Secara tingkat kemandirian posyandu di
wilayah UPT Puskemas Kopo sudah ada 19 posyandu (70,3%)
berstrata Purnama dan strata mandiri 11 posyandu (29,7%),
dikarenakan cakupan dana sehat yang masih kurang. Hal ini,
dilatarbelakangi masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang
fungsi dana sehat. Sehingga, perlu adanya peningkatan sosialisasi
tentang dana sehat di masyarakat.

d. Cakupan pembinaan pemberdayaan masyarakat dilihat melalui


persentase (%) RW Siaga Aktif

Tabel 3.7

CAKUPAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DILIHAT


MELALUI PERSENTASE (%) RW SIAGA AKTIF

UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

No Uraian Puskesmas

1 Jumlah RW Yang Ada 19 RW


2 Jumlah RW Siaga Aktif 19 RW
(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Promosi Kesehatan, Tahun 2019)

29

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


Semua RW yang ada di wilayah UPT Puskesmas Kopo yang
berjumlah 19 RW telah menjadi RW Siaga. Hanya saja dari segi
pendokumentasian masih kurang dan pertemuan forum RW siaga
belum dilaksanakan secara rutin masih terfokus pada kegiatan RW
saja (pembahasan tentang kesehatan masih kurang). Sehingga, perlu
adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang RW siaga
melalui forum-forum pertemuan yang ada di masyarakat (arisan,
pengajian, dll), peningkatan kerjasama lintas sektor tentang RW siaga,
dan meningkatkan sistem pendanaan melalui CSR.

Selain itu, pencatatan dan dokumentasi yang dilakukan di tiap


RW juga masih kurang, hal ini yang menyebabkan strata RW Siaga
aktif rata-rata masih pratama dan madya.

e. Cakupan pemberdayaan individu/keluarga melalui kunjungan


rumah
Tabel 3.8
CAKUPAN PEMBERDAYAAN INDIVIDU/KELUARGA MELALUI
KUNJUNGAN RUMAH
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

No Jenis Klinik Khusus TOTAL UPT Ket.

1 Lansia 34
2 NC 53
3 Kesling 29
4 TB 46
5 TB –HIV 3 %T= 50%
6 Gizi 13
7 Peti Madu 24
8 Lansia 34
JUMLAH 202

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Promosi Kesehatan, Tahun 2019)

Cakupan pasien KIP/K yang mendapat kunjungan rumah adalah


202 orang (11,7%) belum mencapai target (50%). Hal ini dikarenakan
30

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


pasien yang berkunjung tidak semua merupakan pasien dalam
wilayah kerja, kasus penyakit tidak selalu perlu dikunjungi,
ketidakjelasan alamat pasien KIP/K dan keterbatasan SDM
dibandingkan dengan volume kegiatan pelayanan yang sangat banyak.
Selain itu, pada 2019 juga kunjungan rumah diutamakan pada
kunjungan penataan Progam PIS-PK. Sehingga, kunjungan rumah
pasien konseling lebih menitik beratkan pada pasien dalam wilayah
kerja dan penyakit yang sudah dilakukan pencegahan namun tidak
ada perbaikan kondisi, selain itu diharapkan petugas dapat
memprioritaskan waktu agar kunjungan dapat dilaksanakan secara
konsisten.

B. Kesehatan Lingkungan
1. Cakupan Pengawasan Rumah Sehat
Tabel 2.26
CAKUPAN PENGAWASAN RUMAH SEHAT
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

31

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


Jumlah Inspeksi
Sanitasi Rumah
No Uraian Total Ket
Kelurahan
SITUSAEUR KEBONLEGA

1 Jumlah Rumah
Yang Ada 3965 4758 8723

2 Jumlah Rumah
439 2875 3314
Yang Diperiksa
%T= 75%
3 Jumlah Rumah
154 694 848
Yang Sehat

  % Rumah
memenuhi syarat 35,07 24,13 25,58

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan, Tahun 2019)

Pada tahun 2019 jumlah rumah yang ada di wilayah kerja UPT
Puskesmas Kopo sebanyak 8723 rumah. Dari hasil pemeriksaan petugas
kesehatan lingkungan terhadap sanitasi rumah diperoleh hasil sebanyak
3.314 (37,99 %) rumah diperiksa dan sebanyak 848 (25,58%) rumah
dengan kondisi memenuhi syarat rumah sehat.

Faktor kepadatan penduduk, kepadatan hunian dalam satu rumah


serta tingkat sosial ekonomi masyarakat yang menengah kebawah
berdampak pada kondisi rumah tidak memenuhi syarat. UPT
Puskesmas Kopo bekerjasama dengan lintas sektor terkait terus
berupaya dalam peningkatan kualitas rumah sehat dengan memberikan
penyuluhan dan membangun kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.

2. Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih (SAB)


Tabel 2.27
CAKUPAN PENGAWASAN SARANA AIR BERSIH
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

32

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


Jumlah Inspeksi
Sanitasi Rumah
No Uraian Total Ket
Kelurahan
SITU KEBON

SAEUR LEGA

Jumlah Sarana Air


1 3895 4690 8585
Bersih Yang Ada

Jumlah Sarana air


2 439 2875 3314
Bersih Yang Diperiksa %T =
Jumlah Sarana Air 80%
3 433 2847 3280
Yang Sehat

% Jumlah SAB
98,63 99,02 98,97
memenuhi syarat

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan, Tahun 2019)

Berdasarkan tabel diatas bahwa jumlah Sarana Air Bersih (SAB)


yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Kopo tahun 2019 sebanyak
8.885 sarana. Dari hasil pemeriksaan terhadap SAB diperoleh hasil
sebanyak 3.314 sarana diperiksa dan sebanyak 3280(98,97%) dengan
kondisi SAB yang memenuhi syarat.

Sarana air bersih yang digunakan bervariasi mulai dari sumur gali,
sumur pompa dalam dengan pompa mekanik serta distribusi melalui
perpipaan (PDAM). Sebagian besar sarana air bersih yang digunakan
yaitu sumur pompa dalam dengan pompa mekanik seperti sumur bor
dan artesis, selain itu ada pula yang menggunakan sarana air bersih
dari sumur gali dan PDAM.

33

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


3. Cakupan Pengawasan Jamban
Tabel 2.28
CAKUPAN PENGAWASAN JAMBAN
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

JUMLAH
INSPEKSI
SANITASI JAGA TOTAL Ket
No Uraian
KELURAHAN

ST KL

1 Jumlah JAGA Yang Ada 3877 4703 8580  

 
Jumlah JAGA Yang
2 439 2875 3314
Diperiksa  
3 Jumlah JAGA Yang Sehat 172 719 891 %T=75
%
% JAGA memenuhi syarat 39,17 25 26,88

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan, Tahun 2019)

Jumlah jamban keluarga yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas


Kopo sebanyak 8.580 sarana jamban. Dari hasil inspeksi sanitasi
terhadap sarana jamban diperoleh hasil sebanyak 3.314 jamban
diperiksa dan sebanyak 891 (26,88%) terdapat sarana jamban memenuhi
syarat.

Kepemilikan jamban sehat di masyarakat masih rendah, hal ini


disebabkan karena kesadaran masyarakat mengenai perilaku hidup
bersih dan sehat masih kurang, keterbatasan lahan dan dana juga
merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya kepemilikan jamban
sehat. Masyarakat masih membuang tinjanya dari jamban langsung
dialirkan ke selokan atau ke sungai Citepus, hanya beberapa rumah
tangga yang sudah memiliki septik tank dan saluran air kotor PDAM.
Rendahnya kepemilikan jamban sehat dapat menyebabkan pencemaran
air dan tanah. Jamban yang memenuhi syarat kesehatan yaitu dengan
mengalirkan tinja ke septic tank atau ke saluran air kotor perkotaan
PDAM yang khusus dibuat dengan pengolahan tinjanya.

34

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


4. Cakupan Pengawasan SPAL (Sarana Pembuangan Air Limbah)
Tabel 2.29
CAKUPAN PENGAWASAN SPAL
(SARANA PEMBUANGAN AIR LIMBAH)
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

JUMLAH
SALURAN
N PEMBUANGAN
URAIAN TOTAL Ket
O AIR LIMBAH

KELURAHAN

ST KL

Jumlah Sarana Pembuangan 386 468  


1
Air Limbah Yang Ada 5 8 8553
 

Jumlah Sarana Pembuangan 439 2875 3314  


2 Air Limbah Yang Diperiksa
% T=
Jumlah Sarana Pembuangan 80 %
3 172 719 891
Air Limbah Yang Sehat

  % SPAL memenuhi syarat 39,18 25,01 26,88

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan, Tahun 2019)

Berdasarkan tabel diatas jumlah Sarana Pembuangan Air Limbah


(SPAL) yang ada di wilayah UPT Puskesmas Kopo sebanyak 8.553
saluran. Pemeriksaan sanitasi terhadap SPAL Sebanyak 3.314 (38,74%)
dan sebanyak 1.517 (36,67%) SPAL dengan kondisi memenuhi syarat.
Kepemilikan SPAL yang memenuhi syarat kesehatan masih rendah hal
ini disebabkan belum meratanya pembuatan saluran khusus
pembuangan air limbah/air kotor ke setiap RW dan kurangnya peran
serta masyarakat dalam pengolahan air kotor dengan sumur resapan
atau parit resapan.

Kondisi saat ini sebagian besar masyarakat membuang air


limbah/air kotor ke selokan atau mengalirkannya ke Sungai Citepus,
sehingga berpotensi terjadi pencemaran terhadap air sungai, air
menimbulkan berbagai macam penyakit.

35

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


5. Inspeksi Sanitasi Tempat-tempat Umum (TTU)
Tabel 2.30
INSPEKSI SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU)
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

JUMLAH TEMPAT-
TEMPAT UMUM
No Uraian TOTAL Ket
KELURAHAN

ST KL

Jumlah TTU yang


1 76 96 172
Ada

Jumlah TTU Yang


2 76 96 172
diperiksa
% T= 75 %
Jumlah TTU Yang
3 75 96 171
Sehat

% TTU
98,68 100 98,68
memenuhi syarat

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan, Tahun 2019)

Dari Tabel diatas jumlah TTU yang ada di wilayah UPT Puskesmas
Kopo tahun 2019 sebanyak 172 sarana. Diperiksa sebanyak 172 sarana
dan sebanyak 171 (98,68%) sarana dengan kondisi memenuhi syarat.

Keadaan fasilitas sanitasi TTU sebagian besar sudah memadai


terutama pada fasilitas-fasilitas perkantoran, sekolah, sarana kesehatan,
tempat ibadah dan tempat-tempat umum lainnya.

6. Cakupan Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)


Tabel 2.31
CAKUPAN PENGAWASAN TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN (TPM)
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

No Uraian JUMLAH TEMPAT TOTAL Ket.

36

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


PENGOLAHAN
MAKANAN (TPM)

KELURAHAN

ST KL

1 Jumlah TPM yang Ada 102 97 199

2 Jumlah TPM Yang diperiksa 102 97 199


% T = 75 %
3 Jumlah TPM Yang Sehat 71 81 152

  % TPM memenuhi syarat 69,61 83,50 76,38

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan, Tahun 2019)

Berdasarkan Tabel diatas jumlah sarana Tempat Pengolahan


Makanan (TPM) pada tahun 2019 terdapat sebanyak 199 tempat
pengolahan makanan dan dilakukan pemeriksaan sanitasi terhadap 199
TPM. Dari hasil pemeriksaan terhadap TPM diperoleh hasil sebanyak 152
(76,38%) TPM dengan kondisi memenuhi syarat kesehatan.

Kondisi TPM yang belum memenuhi syarat kesehatan berkaitan


dengan belum adanya sertifikat PIRT (Perusahaan Industri Rumah
Tangga) pada industri rumah tangga serta personal higiene yaitu belum
adanya kesadaran pedagang dalam menggunakan celemek, tutup kepala
dan sarung tangan serta ditemukannya tempat berdagang yang belum
memiliki fasilitas sanitasi yang memadai seperti tempat cuci
peralatan,tempat cuci tangan tertutup terutama pada pedagang
makananan jajanan dan pedagang kaki lima.

7. Cakupan Pengawasan Industri


Tabel 2.32
CAKUPAN PENGAWASAN INDUSTRI
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

JUMLAH
PENGAWASAN
INDUSTRI

KELURAHAN

No Uraian ST KL TOTAL Ket

1 Jumlah industri yang Ada 83 110 193 %T=


75 %

37

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


2 Jumlahindustri Yang diperiksa 52 46 98

3 Jumlah industri Yang Sehat 51 42 93

  % industri memenuhi syarat 98,07 91,30 94,89

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan, Tahun 2019)

Dari kegiatan pengawasan industri di UPT Puskesmas Kopo terlihat


pada tabel menunjukan bahwa jumlah industri yang ada sebanyak 193
industri sedangkan industri yang diperiksa sebanyak 98 (50,77%)
industri dan yang memenuhi syarat sebanyak 93 (94,89%) industri.

8. Cakupan Kegiatan Klinik Sanitasi


Tabel 2.33
CAKUPAN KEGIATAN KLINIK SANITASI
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

Total Ket
No Uraian

Jumlah penderita Penyakit


1 Berbasis Lingkungan/ klien di 9573
Puskesmas
Jumlah penderita Penyakit
Berbasis Lingkungan/klien
2 yang mendapatkan konseling 403
oleh Petugas Puskesmas di
Puskesmas

3 Kunjungan rumah 79

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan, Tahun 2019)

Dari tabel diatas hasil cakupan kegiatan klinik sanitasi dengan item
jumlah penderita penyakit berbasis lingkungan/klien yang berkunjung
ke puskesmas sebanyak 9.573 pasien sedangkan jumlah penderita
penyakit berbasis lingkungan/klien yang mendapat konseling oleh
petugas sanitarian di puskesmas sebanyak 403 pasien (4,2%)
penderita/klien.
38

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


Belum semua penderita/klien penyakit berbasis lingkungan
mendapatkan konseling di puskesmas hal ini disebabkan kegiatan luar
gedung petugas kesehatan lingkungan lebih dominan dari kegiatan
konseling sanitasi dalam gedung selain itu kurangnya rujukan dari
petugas medis dan paramedis ke klinik sanitasi berpengaruh terhadap
hasil cakupan kegiatan konseling sanitasi.

Untuk kunjungan rumah klien konseling sanitasi belum semua


klien dikunjungi ke rumah seingga perlu ditingkatkan untuk kunjungan
rumahnya untuk menilai kondisi lingkungan rumah klien/penderita
sebesar 19,60%

9. Inspeksi Sanitasi Sarana Pembuangan Sampah


Tabel 2.34
JUMLAH INSPEKSI SANITASI SARANA PEMBUANGAN SAMPAH
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

JUMLAH INSPEKSI
SANITASI SARANA
PEMBUANGAN
N SAMPAH
Uraian
o
KELURAHAN

ST KL TOTAL Ket

Jumlah Sarana
1 Pembuangan Sampah Yang 3942 4697 8639
Ada

Jumlah Sarana
2 Pembuangan Sampah Yang 439 2865 3304
Diperiksa %T =
70 %
Jumlah Sarana
3 Pembuangan Sampah Yang 439 2865 3304
Sehat

% Tempat sampah
100 100 100
  memenuhi syarat

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan, Tahun 2019)

Jumlah sarana pembuangan sampah rumah tangga yang ada di


wilayah kerja UPT Puskesmas Kopo yaitu terdapat sebanyak 8.639
tempat sampah rumah tangga. Pemeriksaan sanitasi terhadap sarana
tempat sampah tahun 2019 sebanyak 3.304 (38,24%) dan sebanyak
3.304 (100%) sarana tempat sampah rumah tangga memenuhi syarat.

39

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


Tempat sampah yang memenuhi standar yaitu tempat sampah yang
terbuat dari bahan yang kuat, mudah dipindahkan, kedap air dan
tertutup. Tempat sampah yang baik dapat mengurangi penyebaran
penyakit terutama penyakit yang ditularkan oleh serangga (lalat, kecoa
dll) dan binatang penggangu (tikus dan kucing)

10. Persentase kelurahan yang yang melaksanakan sanitasi total


berbasis masyarakat
Tabel 2.36
JUMLAH KELURAHAN YANG MELAKSANAKAN STBM
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

JUMLAH
KELURAHAN
MELAKSANAKAN
No Uraian STBM

KELURAHAN

ST KL TOTAL Ket

1 Jumlah Kelurahan yang ada 1 1 2

Jumlah Kelurahan yang


2 1 1 2
melaksanakan STBM

% kelurahan yang yang


  melaksanakan sanitasi total 100 100 100
berbasis masyarakat
 

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan, Tahun


2019)

Berdasarkan tabel diatas, di wilayah kerja UPT Puskesmkas Kopo


sudah dilakukan terhadap 2 kelurahan yang berupa pemicuan Stop
Buang Air Besar Sembaragan yang merupakan pilar STBM yang
pertama. Untuk kegiatan pemicuan pada tahun 2019 dilaksanakan di
kelurahan Kebonlega dan Situsaeur. Belum ada kelurahan yang ODF
(Open Defecation Free) atau sudah tidak buang air besar
sembarangan, karena masih ditemukan masyarakat yang saluran
pembuangan kotorannya di salurkan ke selokan atau sungai.

C. Upaya KIA dan KB

40

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


1. Kesehatan Ibu
a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
Tabel 3.20
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL K4
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
NO URAIAN TOTAL KET
ST KL

Jumlah sasaran ibu


1 370 420 790
hamil

Jumlah ibu hamil yang


2 memperoleh pelayanan 355 401 756
antenatal K4 %T=
% Cakupan 100%
Kunjungan ibu Hamil 95,95 95,48 95,7
K4

(Sumber data: Laporan Kegiatan KIA, Tahun 2019)

Data di atas, menunjukkan bahwa jumlah sasaran ibu hamil


dan jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal K4
sebanyak 756, dari target minimal sebanyak 100%, dan 2 kelurahan
yang belum mencapai target. Faktor yang menyebabkan cakupan
kurang dari 100%, yaitu :

1. Banyak masyarakat berpindah-pindah tempat sehingga kesulitan


mendapatkan data.

2. Pencatatan dan pelaporan yang belum optimal

b. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan


Tabel 3.21
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN KELURAHAN TOTAL KET

ST KL

1 Jumlah seluruh
353 401 754
sasaran ibu bersalin

2 Jumlah ibu bersalin 339 379 718

41

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


yang ditolong oleh
tenaga kesehatan
%T=
% Cakupan
100%
Pertolongan
96,03 94,51 95,23
Persalinan oleh
Tenaga Kesehatan

(Sumber data: Laporan Kegiatan KIA, Tahun 2019)

Data di atas menunjukkan jumlah sasaran ibu bersalin


sebanyak 754 orang dan jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh
tenaga kesehatan sebanyak 718 orang (95,23%), kedua kelurahan
belum mencapai target minimal dari 100%. Faktor yang
menyebabkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan kurang dari 100%, yaitu masih ada pertolongan
persalinan yang dilakukan oleh paraji baik paraji dalam wilayah
maupun luar wilayah.

c. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani


Tabel 3.2
CAKUPAN KOMPLIKASI KEBIDANAN YANG DITANGANI
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
NO URAIAN TOTAL Ket
ST KL

20% jumlah ibu hamil yang


1 74 84 158
ada

Jumlah komplikasi
kebidanan yang %T=
2 76 82 158
mendapatkan penanganan 100%
definitif

% Cakupan Komplikasi
102,7 97,62 100
Kebidanan yang ditangani

(Sumber data: Laporan Kegiatan KIA, Tahun 2019)

Sasaran komplikasi kebidanan, yaitu 20% dari jumlah ibu


hamil yang ada sebanyak 158 orang, dan yang mendapatkan
penanganan sebanyak 158 orang (100%). Hal ini sesuai target.
42

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


d. Cakupan Pelayanan Nifas
Tabel 3.23
CAKUPAN PELAYANAN NIFAS
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
NO URAIAN TOTAL Ket
ST KL

1 Seluruh ibu bersalin 353 401 754

Jumlah ibu nifas yang telah


%T=
2 memperoleh 3 kali pelayanan 333 374 707
100%
nifas sesuai standar

% Cakupan pelayanan nifas 94,33 93,27 93,77

(Sumber data: Laporan Kegiatan KIA, Tahun 2019)

Data di atas menunjukkan bahwa jumlah seluruh ibu bersalin


sebanyak 754 orang dan jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3
kali pelayanan nifas sesuai standar 707 orang (93,77%) belum
mencapai target minimal disemua kelurahan. Faktor yang
menyebabkan cakupan pelayanan nifas kurang dari 100%, yaitu
adanya persalinan yang dilakukan paraji sehingga kunjungan nifas
K1 tidak terlaksanakan dan berpengaruh juga pada cakupan KF3.

2. Kesehatan Anak
a. Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1)

Tabel 3.24

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS (KN1)

UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN KELURAHAN TOTAL Ket

ST KL

1 Seluruh sasaran bayi 317 404 721 %T=

2 Jumlah neonatus yg telah 338 379 717 100%


memperoleh pelayanan

43

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


Kunjungan Neonatus pada
masa 6-48 jam setelah lahir
sesuai standar

% Cakupan Kunjungan
106,62 93,81 99,45
Neonatus (KN1)

(Sumber data: Laporan Kegiatan KIA, Tahun 2019)


Dari tabel di atas seluruh sasaran bayi sebanyak 721 orang dan
jumlah neonatus yang telah memperoleh pelayanan kunjungan
neonatus pada masa 6-48 jam setelah lahir sesuai standar sebanyak
717 (99,45%) belum mencapai target minimal, yaitu 100% di
kelurahan kebonlega. Faktor yang mempengaruhi hal tersebut
yaitu :
1. Neonatus kurang patuh untuk datang ke tenaga kesehatan
meskipun yang mengantar keluarganya.
2. Pengetahuan masyarakat kurang tentang pentingnya
pemeriksaan neonatus sudah baik.

b. Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN Lengkap)


Tabel 3.25
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS LENGKAP (KN LENGKAP)
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN KELURAHAN TOTAL Ket

ST KL

1 Seluruh sasaran bayi 317 404 721

Jumlah neonatus yang


telah memperoleh 3 kali
pelayanan Kunjungan
2 331 371 702
Neonatus (KN) pada 6-48 %T=
jam, 3-7 hari, 8-28 hari 100%
sesuai standar

% Cakupan Kunjungan
3 Neonatus Lengkap (KN 104,41 91,83 97,36
Lengkap)

(Sumber data: Laporan Kegiatan KIA, Tahun 2019)

Data di atas menunjukkan seluruh sasaran bayi sebanyak 721


orang dan Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali pelayanan

44

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


Kunjungan Neonatus (KN) pada 6-48 jam, 3-7 hari, 8-28 hari sesuai
standar sebanyak 702 orang (97,36%) dan belum mencapai target
minimal, yaitu 100% di kelurahan kebonlega. Faktor yang
mempengaruhi hal tersebut yaitu :

1. Masyarakat kurang memahami mengenai pentingnya


pemeriksaan pada bayi baru lahir.

2. Partisipasi masyarakat kurang untuk datang ke posyandu


sudah baik terutama pada bayi baru lahir.

c. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani


Tabel 3.26
CAKUPAN NEONATUS DENGAN KOMPLIKASI YANG DITANGANI
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN KELURAHAN TOTAL Ket

ST KL

1 15% dari sasaran bayi 48 61 108

Jumlah neonatus dengan 47 63 110


2 %T=
komplikasi yang ditangani

% Cakupan Neonatus 98,84 103,96 101,71 100%


3 dengan Komplikasi yang
ditangani

(Sumber data: Laporan Kegiatan KIA, Tahun 2019)

Sasaran 15% dari jumlah sasaran bayi sebanyak 108 orang dan
jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani sebanyak 108
orang (101,71%) sudah mencapai target. Faktor yang menyebabkan
cakupan neonatus dengan kompikasi yang tertangani lebih dari
100%, yaitu
1. Pengetahuan masyarakat mengenai tanda tanda bahaya pada
neonatus.
2. Masyarakat langsung membawa bayi baru lahir bila ada keluhan
karena dianggap bukan merupakan suatu penyakit.

d. Cakupan Kunjungan Bayi


Tabel 3.27

45

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
NO URAIAN TOTAL Ket
ST KL

Jumlah seluruh sasaran


1 317 404 721
bayi

Jumlah bayi yang


memperoleh pelayanan %T=
2 357 404 761
kesehatan (minimal 4 kali) 100%
sesuai standar

% Cakupan Kunjungan
3 112,62 100 105,55
Bayi

(Sumber data: Laporan Kegiatan KIA, Tahun 2019)

Jumlah seluruh sasaran bayi sebanyak 721 orang dengan


cakupan kunjungan bayi sebanyak 761 (105,55%). Data di atas
menunjukkan bahwa sudah mencapai target minimal (100%). Faktor
yang menyebabkan cakupan kunjungan bayi melebihi 100%, yaitu :
1. Banyaknya kunjungan bayi ke posyandu untuk ditimbang dan
diimunisasi.
2. Pelayanan imunisasi di puskesmas berjalan dengan baik.
3. Pelaksanaan SDIDTK bayi baik di posyandu maupun puskesmas
berjalan dengan baik.
4. Pemberian vit A pada bayi sudah mencapai target.

e. Cakupan Pelayanan Anak Balita


Tabel 3.28
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA

46

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
NO URAIAN TOTAL Ket
ST KL

1 Jumlah seluruh anak balita 1357 1558 2915

Jumlah anak balita yang


2 memperoleh pelayanan anak 1313 1559 2872 %T=
balita sesuai standar 100%

% Cakupan Pelayanan Anak


3 96,76 100,96 98,52
Balita

(Sumber data: Laporan Kegiatan KIA, Tahun 2019)

Jumlah seluruh anak balita 2915 orang dengan cakupan


pelayanan anak balita sebanyak 2872 orang (98,52%), belum
mencapai target minimal 100%. Faktor yang menyebabkan cakupan
pelayanan anak balita belum tercapai, yaitu :
1. Balita sering berpindah alamat mengikuti orang tuanya sehingga
kunjungan ke posyandu ada yang <8x/tahun.
2. Balita yang sudah sekolah tidak datang ke posyandu.
3. SDIDTK kontak 1 dan 2 belum terlaksana pada semua balita.

3. Keluarga Berencana
a. Cakupan Peserta KB Aktif
Tabel 3.29
CAKUPAN PESERTA KB AKTIF
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
NO URAIAN TOTAL Ket
ST KL

1 Jumlah Seluruh PUS 2098 2709 4807 %T=

Jumlah PUS yang


2 1729 1874 3603 70 %
menggunakan kontrasepsi

Jumlah akseptor KB Metode


3 Jangka Pendek yang ditangani 27 32 59
Puskesmas

Jumlah akseptor KB Metode


4 Jangka Panjang (MJP) yang 23 34 57
ditangani Puskesmas

5 % Peserta KB aktif 82,41 69,18 74,95

6 Jumlah kegagalan KB yang - - -

47

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


ditangani di puskesmas

% kegagalan dari seluruh

7 PUS yang ditangani di - - -


puskesmas

(Sumber data: Laporan Kegiatan KIA, Tahun 2019)


Jumlah seluruh PUS di wilayah kerja UPT Puskesmas Kopo
sebanyak 4807 orang dengan cakupan peserta KB aktif sebesar 74,95
%, sudah mencapai target minimal 70%.

D. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


1. Cakupan Keluarga Sadar Gizi
Tabel 3.30
CAKUPAN KELUARGA SADAR GIZI
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
NO URAIAN TOTAL KET
ST KL
Jumlah sasaran Keluarga
1 4453 5373 9.826
yang ada

Jumlah Keluarga yang %T=


2 4428 5312 9.740
sadar Gizi di wilayah kerja 100%

%Cakupan Keluarga
3 99,43 98,86 99,12
Sadar Gizi

(Sumber data: Laporan Kegiatan Program Gizi ,Tahun 2019)

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari jumlah sasaran keluarga yang
ada sebanyak 9.826 keluarga terdapat sebanyak 9.740 (99,12%) keluarga
sudah memiliki kesadaran akan gizi namun belum mencapai target. Hal
ini disebabkan oleh, kurangnya cakupan ASI Ekslusif.

Sehingga perlu dilakukannya penyuluhan di Posyandu mengenai


ASI Ekslusif.

48

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


2. Cakupan Balita Ditimbang (D/S)
Tabel 3.31
CAKUPAN BALITA DITIMBANG (D/S)
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
NO URAIAN TOTAL KET
SITUSAEUR KEBONLEGA

Jumlah sasaran
1 919 1113 2.032
Balita yang ada

Jumlah Balita
2 yang datang 820 977 1.797 %T=

ditimbang 85%
% Cakupan
Balita ditimbang 89,23 87,78 88,43
(D/S)

(Sumber data: Laporan Kegiatan Program Gizi, Tahun 2019)

Jumlah sasaran balita UPT Puskesmas Kopo yang ada sebanyak


2.032 orang dan jumlah balita yang ditimbang dari jumlah sasaran yang
ada, yaitu 1.797 orang (88,43%) sudah mencapai target minimal 85%.

Hal ini didukung Gerakan Karesna Sadaya yang telah melakukan


penguatan terhadap dukungan lintas sektor dan lintas program dalam
meningkatkan cakupan D/S, pemahaman kader yang cukup baik untuk
mencapai target D/S minimal 85%, pencatatan dan pelaporan yang
cukup baik dalam melaporkan laporan bulanan posyandu, dan upaya
masyarakat, kader dan tokoh masyarakat yang optimal dalam
meningkatkan cakupan D/S.

3. Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Bayi (6-11 bulan)


Tabel 3.32
CAKUPAN DISTRIBUSI KAPSUL VITAMIN A
BAGI BAYI (6-11 BULAN)
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
NO URAIAN TOTAL KET
SITUSAEUR KEBONLEGA

1 Jumlah sasaran Bayi (6- 103 127 230 %T =

11 Bulan )

49

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


Jumlah bayi 6-11 bulan
yang dapat kapsul satu
2 101 116 217
kali dengan dosis 100.000
SI (kapsul berwarna biru) 90%

% Cakupan Distribusi
3 Kapsul Vitamin A bagi 98,05 91,33 94,34
bayi (6-11 bulan)

(Sumber data: Laporan Kegiatan Program Gizi, Tahun 2019)

Jumlah sasaran bayi sebanyak 230 orang dan jumlah bayi yang
mendapatkan vit A sebanyak 217 orang (94,34%) mencapai target
minimal, yaitu 90%.

4. Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Anak Balita (12-59 bulan)


Tabel 3.33
CAKUPAN DISTRIBUSI KAPSUL VITAMIN A
BAGI ANAK BALITA (12-59 BULAN)
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
NO URAIAN TOTAL KET
SITUSAEUR KEBONLEGA

Jumlah sasaran Anak


1 752 901 1.653
balita (12-59 Bulan )

Jumlah Anak balita 12-59


bulan yang dapat kapsul
dua kali dengan dosis
2 200.000 SI (kapsul 724 854 1.578 %T=
berwarna merah) pada 90%
bulan Februari dan
Agustus

% Cakupan Distribusi
3 Kapsul Vitamin A bagi 96,27 94,78 95,46
anak balita (12-59 bulan)

(Sumber data: Laporan Kegiatan Program Gizi, Tahun 2019)

Jumlah sasaran anak balita sebanyak 1.653 orang dan jumlah anak
balita yang mendapatkan vitamin 2x sebanyak 1.578 orang (95,46%),
sudah mencapai target minimal yaitu 90%.

5. Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A bagi Ibu Nifas

50

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


Tabel 4.34
CAKUPAN DISTRIBUSI KAPSUL VITAMIN A BAGI IBU NIFAS
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
KET
SITUSAEUR KEBONLEGA
NO URAIAN TOTAL

1 Jumlah Ibu Nifas 353 401 754

2 Jumlah ibu nifas yang


mendapat 2 (dua) Kapsul 339 380 719
%T=
Vitamin A dosis 200.000 SI
98%
3 % Cakupan Distribusi
Kapsul Vitamin A bagi Ibu 96,03 94,76 95,35
Nifas

(Sumber data: Laporan Kegiatan Program Gizi ,Tahun 2019)

Jumlah ibu nifas sebanyak 754 orang dan jumlah ibu nifas yang
mendapat 2 kapsul vitamin A sebanyak 719 orang (95,35%) namun
belum mencapai target dikarenakan masih ada ibu yang melahirkan di
paraji dan kurangnya stok vitamin A di Bidan Praktek Mandiri (BPM).

6. Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 tablet pada ibu hamil


Tabel 4.35
CAKUPAN DISTRIBUSI TABLET FE 90 TABLET PADA IBU HAMIL
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
SITU KEBON TOTAL KET
NO URAIAN
SAEUR LEGA

1 Jumlah sasaran ibu hamil 370 420 790

Jumlah ibu hamil yang


mendapat 90 TTD (Fe3) %T=
2 351 398 749
sampai dengan bulan berjalan
(kumulatif ) 90%

% Cakupan Distribusi Tablet


3 94,86 94,76 94,81
Fe 90 Tablet pada ibu hamil

(Sumber data: Laporan Kegiatan Program Gizi ,Tahun 2019)

51

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


Jumlah sasaran ibu hamil sebanyak 790 orang dan jumlah ibu
hamil yang mendapat 90 tablet fe sebanyak 749 orang (94,81%) sudah
mencapai target minimal 90% disemua kelurahan.

7. Cakupan Ibu Hamil KEK yang mendapat makanan tambahan


Tabel 4.36
CAKUPAN IBU HAMIL KEK DAPAT MAKANAN TAMBAHAN
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
SITU KEBON KET
NO URAIAN TOTAL
SAEUR LEGA

1 Jumlah sasaran ibu hamil 10 13 23


KEK yang ada

2 Jumlah ibu hamil KEK yang 10 13 23 %T=


mendapat makanan tambahan
100%
3 % Cakupan Ibu Hamil KEK 100 100 100
yang mendapat makanan
tambahan

(Sumber data: Laporan Kegiatan Program Gizi, Tahun 2019)

Jumlah seluruh ibu hamil KEK sebanyak 23 dan yang mendapat


makanan tambahan sebanyak 23 orang (100%) sudah mencapai target
100%. Hal ini didukung oleh sudah optimalnya peran petugas, kader
dan lintas sektor dalam melakukan pemberian PMT pada ibu hamil
KEK.

8. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan


Tabel 4.37
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN

NO URAIAN SITU KEBON TOTAL KET

SAEUR LEGA

1 Jumlah Seluruh balita gizi buruk 5 5 10


yang ditemukan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu

52

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


satu tahun

Jumlah Seluruh balita gizi buruk


yang mendapat perawatan di
2 sarana pelayanan kesehatan di 5 5 10
wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun

% Cakupan balita gizi buruk yang


3 100 100 100
mendapatkan perawatan

(Sumber data: Laporan Kegiatan Program Gizi, Tahun 2019)

Jumlah seluruh anak balita dengan gizi buruk sebanyak 10


orang dan yang mendapatkan perwatan sebanyak 10 orang (100%).

Hal ini disebabkan oleh adanya penyakit penyerta pada balita,


kurangnya asupan makanan gizi seimbang, pola asuh dari orangtua
yang kurang baik, serta kemauan dari ibu balita yang kurang untuk
memberikan makanan pada balita dengan gizi seimbang.

9. Cakupan ASI Eksklusif


Tabel 4.38
CAKUPAN ASI EKSKLUSIF
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN KET

NO URAIAN SITU KEBON TOTAL

SAEUR LEGA

1 Jumlah bayi umur 0-6 bulan 317 404 721

Jumlah bayi umur 0-6 bulan %T=


2 80 103 183
dengan Asi Eksklusif 50%
3 %Cakupan ASI Eksklusif 25,23 25,49 25,38

(Sumber data: Laporan Kegiatan Program Gizi, Tahun 2019)

53

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


Jumlah bayi umur 0-6 bulan sebanyak 721 orang dan jumlah
bayi umur 0-6 bulan dengan ASI Eksklusif sebanyak 183 orang
(25,38%) belum mencapai target minimal 50% karena kurangnya
pengetahuan dan kesadaran ibu mengenai ASI Ekslusif, ASI ibu tidak
keluar/sedikit, serta keterbatasan waktu ibu untuk memerah ASI bagi
ibu pekerja. Kekurangan ini dapat ditangani dengan dilakukannya
penyuluhan manfaat ASI Ekslusif dan konseling ASI didalam gedung.

E. UPAYA PENCEGAHAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR


1. Pelayanan Imunisasi Dasar
a. Cakupan BCG
Tabel 3.39
CAKUPAN BCG
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
NO URAIAN SITU KEBON TOTAL KET
SAEUR LEGA
Jumlah sasaran bayi 0 – 11
1 317 404 721
bulan
%T
Jumlah bayi yang mendapat
2 312 397 709 =98%
imunisasi BCG

3 %Cakupan BCG 98,4 98,3 98,2

(Sumber data: Laporan Kegiatan Program Imunisasi, Tahun 2019)

Berdasarkan tabel 3.39 jumlah total sasaran bayi 0-11 bulan


sebanyak 721 bayi, sedangkan sebanyak 709 (98,2%).

b. Cakupan DPTHB 1
Tabel 3.40
CAKUPAN DPTHB 1
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
NO URAIAN SITU KEBON TOTAL KET
SAEUR LEGA
Jumlah sasaran bayi 0 – 11 %T
1 317 404 721
bulan =98%

2 Jumlah bayi yang mendapat 316 401 717


54

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


imunisasi DPTHB 1

3 % Cakupan DPTHB 1 99,7 99,3 99,4

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Imunisasi , Tahun 2019)

Data di atas menunjukkan bahwa jumlah total sasaran bayi 0-11


bulan sebanyak 721 bayi sedangkan bayi yang mendapat imunisasi
DPTHB1 sebanyak 717 bayi (99,4%) bayi.

c. Cakupan DPTHB 3
Tabel 3.41
CAKUPAN DPTHB 3
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
NO URAIAN SITU KEBON TOTAL KET
SAEUR LEGA
1 Jumlah sasaran bayi 0 – 11 bulan 317 404 721

2 Jumlah bayi yang mendapat 306 380 686 %T


imunisasi DPTHB 3 =90%

3 % Cakupan DPTHB 3 96,5 94,1 95,1

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Imunisasi , Tahun 2019)

Jumlah total sasaran bayi 0-11 bulan sebanyak 721 bayi


sedangkan sebanyak 686 (95,1%) bayi sudah mendapatkan imunisasi
DPTHB 3, dan melebihi target target yang diinginkan 90%.

d. Cakupan Polio 4
Tabel 3.42
CAKUPAN POLIO 4
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
SITU KEBON
NO URAIAN TOTAL KET
SAEUR LEGA
1 Jumlah sasaran bayi 0 – 11 317 404 721
bulan
%T=
2 Jumlah bayi yang mendapat 326 373 699
imunisasi POLIO 4 90%

3 % Cakupan POLIO 4 102,8 92,3 96,9

55

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Imunisasi , Tahun 2019)

Berdasarkan data diatas jumlah total sasaran bayi 0-11 bulan


sebanyak 721 bayi sedangkan sebanyak 699 (96,9%) bayi sudah
mendapatkan immunisasi polio 4 dan melebihi target yang diinginkan
yaitu 90%.

e. Cakupan Campak
Tabel 3.43
CAKUPAN CAMPAK
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
NO URAIAN SITU KEBON TOTAL KET
SAEUR LEGA
Jumlah sasaran bayi 0 – 11
1 317 404 721
bulan
%T=
Jumlah bayi yang mendapat
2 289 365 654 90%
imunisasi Campak

3 % Cakupan CAMPAK 91,2 90,3 90,7

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Imunisasi , Tahun 2019)

Berdasarkan data diatas jumlah total sasaran bayi 0-11 bulan


sebanyak 721 bayi sedangkan sebanyak 654 (90,7%) bayi sudah
mendapatkan imunisasi campak dan melebihi target yang diinginkan
90%. Hal ini disebabkan oleh laporan imunisasi dari layanan swasta di
wilayah kerja rutin melaporkan hasil pelayanan sebagai syarat
pengambilan vaksin rutin dari Bidan Praktik Mandiri ke UPT
Puskesmas Kopo, adanya kesadaran masyarakat untuk mengimunisasi
bayinya di Posyandu dan UPT Puskesmas Kopo, dan meningkatnya
peran serta kader dalam meningkatkan cakupan imunisasi

2. Pelayanan imunisasi Lanjutan


a. Cakupan BIAS DT
Tabel 3.44
CAKUPAN BIAS DT
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

56

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


NO URAIAN TOTAL KET

Jumlah siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD dan


1 871
Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau sederajat
Jumlah anak SD/MI atau yang sederajat
2 811 %T=95%
kelas 1 yang mendapat imunisasi DT

3 % Cakupan BIAS DTS 93,11

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Imunisasi , Tahun 2019)

Jumlah siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah


(MI) atau sederajat sebanyak 871 orang dan jumlah yang mendapatkan
imunisasi DT sebanyak 811 (93,11%) belum mencapai target 95%.
Disebabkan pada saat kegiatan dilakukan ada beberapa murid yang
tidak hadir dengan alasan sakit, ijin dan alpa. Dan juga ada beberapa
orangtua murid yang menolak anaknya untuk diimunisasi.
Untuk mengatasi masalah diatas dilakukan sweeping dan
dilakukan kesepakatan dengan para Kepala Sekolah untuk murid yang
belum diberikan Imunisasi wajib diantarkan ke Puskesmas oleh
gurunya untuk diberikan Imunisasi. Dan untuk orangtua yang menolak
anaknya untuk diimunisasi wajib mengisi informed consent beserta
alasan.

b. Cakupan BIAS TT
Tabel 3.45
CAKUPAN BIAS Td
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

Jumlah siswa kelas 2 & 3 Sekolah Dasar (SD


1 1.792
dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau sederajat
Jumlah anak SD/MI atau yang sederajat %T=
2 1.692
kelas 2 & 3 yang mendapat imunisasi TT 95%

3 % Cakupan BIAS TT 94

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Imunisasi , Tahun 2019)

Jumlah siswa kelas 2 dan 5 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah


Ibtidaiyah (MI) atau sederajat sebanyak 1.792 orang dan jumlah yang

57

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


mendapatkan imunisasi Td sebanyak 1.692 (94%) belum mencapai
target 95%.

c. Cakupan BIAS Campak


Tabel 3.46
CAKUPAN BIAS CAMPAK
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

1 Jumlah siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD dan 871


Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau sederajat

2 Jumlah anak SD/MI atau yang sederajat 830


kelas 1 yang mendapat imunisasi Campak %T=98
%
3 % Cakupan BIAS Campak 95,39

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Imunisasi , Tahun 2019)

Jumlah siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah


(MI) atau sederajat sebanyak 871 orang dan jumlah yang mendapatkan
imunisasi Campak sebanyak 830 (95,39%) belum mencapai target 98%.
Hal ini dikarenakan beberapa anak sakit/tidak sekolah saat
pelaksanaan BIAS, saat sweeping anak masih sakit/tidak sekolah,
upaya puskesmas untuk menjaring anak yang belum imunisasi dengan
cara mengirim surat edaran, namun tidak semua hadir untuk beberapa
ke sekolah dan beberapa orangtua menolak anaknya imunisasi dengan
berbagai alasan.
Solusinya adalah dengan menyebarkan surat edaran kesemua
sekolah agar anak yang tidak mendapat imunisasi datang ke
Puskesmas Kopo, sosialisasi kepada orang tua agar mengetahui
program Pemerintah terkait imunisasi, dan mengingatkan pihak
sekolah untuk membuat edaran kepada orangtua terkait waktu
pelaksanaan imunisasi dan informasi penting tentang BIAS.

d. Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu Hamil TT 2 +


Tabel 3.47
CAKUPAN PELAYANAN IMUNISASI IBU HAMIL TT 2 +
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

58

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


KELURAHAN
NO URAIAN SITU KEBON TOTAL KET
SAEUR LEGA
1 Jumlah sasaran Ibu hamil 370 420 790

Jumlah Ibu hamil yang


2 mendapat imunisasi TT2, TT3, 433 497 930 %T =

TT4, TT5 100%


% Cakupan pelayananan
3 117 118 117,7
Imunisasi Ibu hamil

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Imunisasi, Tahun 2019)

Jumlah sasaran ibu hamil sebanyak 790 orang dan jumlah ibu
hamil yang mendapat imunisasi TT2, TT3, TT4, TT5 sebanyak 930
orang (117,7%) sudah mencapai target 100%. Faktor yang mendukung
adalah pembinaan pada Bidan Praktik Mandiri (BPM) tentang imunisas
TT berjalan baik, ketersediaan vaksin mencukupi, dan kesadaran ibu
hamil akan pentingnya imunisasi sudah baik.

e. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)


Tabel 3.48
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION
(UCI)
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

1 Jumlah seluruh Desa/Kelurahan 2 %T=


2 Jumlah Desa/Kelurahan UCI 2
100%
3 % Cakupan Desa/Kelurahan 100

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Imunisasi, Tahun 2019)

Tabel 3.48 menunjukkan bahwa hasil pencapaian immuniasi


dasar bayi pada kurun waktu tahun 2019 di 2 kelurahan bahwa
sebanyak 2 (100%) kelurahan sudah mencapai target kelurahan UCI
(Universal Child Immunization)

f. Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini


Tabel 3.49
CAKUPAN SISTEM KEWASPADAAN DINI

59

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

Jumlah Laporan W2 yang dilaporkan


1 52
Puskesmas
2 % Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini 100

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Surveilans, Tahun 2019)

Dalam kegiatan Sistem Kewaspadaan Dini yang dilaksanakan oleh


Dinas kesehatan Kesehatan Kota Bandung, UPT Puskesmas Kopo
sudah melaksanakan dan melaporkan laporan W2 sebanyak 52 laporan
mingguan yang dikirim melalui SMS ke seksi Surveilans Dinas
kesehatan Kota Bandung dan melaporkan juga via SMS ke SMS pusat
Kementrian Kesehatan RI. Dari tabel 3.49 terlihat laporan W2
sebanyak 52 (100%) laporan W2 sudah dilaporkan.
Pelaporan laporan W2 yang dilaporkan via SMS memudahkan
petugas surveilans untuk melaporkan kejadian penyakit yang ada di
wilayah kerja, sehingga kasus-kasus penyakit potensi KLB dapat
dilaporkan dalam kurun waktu satu minggu lebih cepat dan tepat yang
biasa dikirimkan via SMS setiap hari senin.

g. Cakupan Surveilans Terpadu Penyakit


Tabel 3.50
CAKUPAN SURVEILANS TERPADU PENYAKIT
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

1 Jumlah STP yang dilaporkan Puskesmas 12


2 % Cakupan Surveilans Terpadu Penyakit 100

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Surveilans, Tahun 2019)

Dari data di atas untuk laporan Surveilans Terpadu Penyakit


sudah dilaporkan sebanyak 12 (100%) laporan ke Dinas Kesehatan Kota
Bandung. Kemudahan dalam mencari kasus-kasus penyakit dalam
software program simpus yang ada di sistem jaringan komputer
puskesmas dan adanya kerja sama lintas program dan lintas sektor
dalam sistem pelaporan penyakit memudahkan petugas dalam

60

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


mengumpulkan data-data penyakit, sehingga laporan STP dapat
dilaporkan lengkap.

h. Cakupan Pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB)


Tabel 3.51
CAKUPAN PENGENDALIAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

1 Jumlah KLB (Laporan W1) 0


2 Jumlah KLB (laporan W1) yang ditanggulangi 0

3 % Cakupan Pengendalian Kejadian Luar 0


Biasa (KLB)

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Surveilans, Tahun 2019)

Pada kurun waktu tahun 2019, tidak ditemukan kasus KLB di


wilayah kerja UPT Puskesmas Kopo. Hal ini disebabkan adanya peran
RW siaga di masyarakat yang selalu memantau kejadian penyakit
potensi sehingga kasus-kasus penyakit yang berpotensi KLB dapat
ditangani sedini mungkin.

3. Cakupan Pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB)


a. Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita
Tabel 3.52
CAKUPAN PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA BALITA
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

61

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


KELURAHAN
NO URAIAN SITU KEBON TOTAL KET
SAEUR LEGA
Jumlah penderita pneumonia
1 99 118 217
balita
Jumlah penderita pneumonia
2 125 144 269
balita yang ditangani

% Cakupan Penemuan
3 126 122 123
penderita Pneumonia Balita

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program P2M, Tahun 2019)

Dari data di atas jumlah penderita pneumonia pada balita pada


kurun waktu 2019, target dari Dinas Kesehatan sebanyak 217 balita,
sedangkan hasil pencapaian penemuan dan penanganan balita dengan
pneumonia di UPT Puskesmas Kopo sebanyak 269 penderita
pneumonia balita (123%).
Dari capaian tersebut diperoleh hasil yang belum mencapai target
yang diinginkan. Pada Tabel 3.52 di atas dapat menggambarkan
kondisi kejadian pneumonia yang terjadi di masyarakat meningkat
sehingga kejadian kasus lebih tinggi dari target yang diinginkan.
Untuk mengatasi masalah tersebut :
1. Melakukan pembinaan dan pelatihan kepada petugas mengenai
pengetahuan dasar tentang pneumonia
2. Penyuluhan tentang penyakit pneumonia pada ibu balita dan
masyarakat

b. Cakupan Penemuan Pasien baru TB BTA Positif


Tabel 3.53
CAKUPAN PENEMUAN PASIEN BARU TB BTA POSITIF
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
NO URAIAN SITU KEBON TOTAL KET
SAEUR LEGA
1 Jumlah Pasien baru TB BTA %T=
Positif yang ditemukan dan 12 12 24 80%
diobati
2 Jumlah perkiraan pasien baru 23 25 48
TB BTA Positif

62

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


3 % Cakupan Penemuan
52 48 50
pasien baru TB BTA Positif

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program P2M, Tahun 2019)

Dari data diatas, menunjukkan bahwa jumlah pasien baru TB BTA


(+) selama kurun waktu tahun 2019 yang ditemukan dan diobati
sebanyak 24 kasus TB BTA (+) (50%) dari jumlah perkiraan kasus 48
orang). Dari data tersebut menunjukkan bahwa pencapaian belum
mencapai target yang diinginkan sebesar 80%.
Hal ini disebabkan karena pasien berobat dilayanan swasta
sehingga data tidak tercatat di Puskesmas. Pasien yang berobat di
rumah sakit BPKBM atau RS Immanuel tidak masuk dalam data
cakupan puskesmas.

c. Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif


Tabel 3.54
CAKUPAN KESEMBUHAN PASIEN TB BTA POSITIF
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
NO URAIAN SITU KEBON TOTAL KET
SAEUR LEGA
1 Jumlah Pasien baru TB BTA
Positif yang ditemukan dan 13 13 26
diobati
2 Jumlah perkiraan pasien
baru TB BTA Positif yang 11 12 23 %T=
sembuh 85%

3 % Cakupan Kesembuhan
pasien TB BTA Positif TB 84,61 92 88
BTA Positif

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program P2M, Tahun 2019)

Angka kesembuhan penyakit TB tahun 2019 (cure rate) sebesar 23


orang (88%) dari target minimal 85 %.

d. Cakupan Penderita DBD yang ditangani


Tabel 3.55
CAKUPAN PENDERITA DBD YANG DITANGANI
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

63

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


KELURAHAN
NO URAIAN SITU KEBON TOTAL KET
SAEUR LEGA
Jumlah Penderita DBD yang
1 26 47 73
ditemukan
Jumlah penderita DBD yang
2 26 47 73
ditangani sesuai standar

% Cakupan Penderita DBD


3 100 100 100
yang ditangani

(Sumber data : Laporan Kegiatan Program P2M, Tahun 2019)

Dari data diatas jumlah kejadian kasus DBD dari tiap kelurahan
bervariasi. Untuk kasus tertinggi terjadi di kelurahan Situsaeur dan
untuk total kasus DBD pada kurun waktu tahun 2019 sebanyak 73
kasus. Kejadian DBD pada tahun 2019 meningkat dari tahun
sebelumnya hal ini disebabkan karena wilayah kerja UPT Puskesmas
Kopo merupakan daerah endemis DBD, kondisi cuaca yang sebagian
besar musim hujan juga berperan besar dalam terjadinya kasus DBD.
Selain itu faktor kebiasaan warga masyarakat yang biasa menyimpan
air dalam wadah, kepadatan rumah dalam satu wilayah juga
mempengaruhi sulitnya pemberantasan jentik nyamuk Aedes aegypti.

e. Cakupan Penemuan Penderita Diare


Tabel 3.56
CAKUPAN PENEMUAN PENDERITA DIARE
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
NO URAIAN SITU KEBON TOTAL KET
SAEUR LEGA
Jumlah perkiraan penderita
1 580 694 1275
diare
Jumlah penderita diare yang
2 datang dan dilayani di sarana 246 386 632
kesehatan dan kader
% Cakupan Penemuan
3 42 55 49,56
Penderita diare
(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Surveilans, Tahun 2019)

Cakupan penemuan kasus diare pada tabel 3.56 menunjukkan


bahwa perkiraan kasus diare yang ada sebanyak 1275 kasus
sedangkan jumlah penderita diare yang datang dan dilayani di sarana

64

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


kesehatan dan kader sebanyak 632 dengan cakupan penemuan sebesar
49,56% penemuan kasus diare.
Hal ini masih masih jauh dari target yang diinginkan disebabkan
karena pasien dengan penderita diare tidak berobat ke layanan
pengobatan atau puskesmas dikarenakan sebagian besar pasien
mengobatnya sendiri khususnya untuk kasus diare ringan selain itu
pengetahuan masyarakat tentang penyakit diare sudah cukup baik.

F. UPAYA PENGOBATAN
1. Cakupan Kunjungan Rawat Jalan
Tabel 3.57
CAKUPAN KUNJUNGAN RAWAT JALAN
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

1 15 % Dari Jumlah Penduduk 6537


Kunjungan baru pasien rawat jalan
Puskesmas dan jaringannya yang %T=
2 13370
berasal dari dalam wilayah kerja 100%

Puskesmas
3 % Cakupan Kunjungan Rawat jalan 39,85
(Sumber data : Laporan Kunjungan Rawat Jalan, Tahun 2019)

15% dari jumlah penduduk sebanyak 6.537 orang dan kunjungan


baru pasien rawat jalan Puskesmas sebanyak 43.582 orang atau 39,85%
dari jumlah penduduk, sudah mencapai target. Faktor yang mendukung
cakupan kunjungan rawat jalan melebihi 100%, yaitu :
- Hasil dari kegiatan kunjungan rumah, anjang darbin dan PIS-PK di
wilayah kerja yang menemukan kasus baru, dapat meningkatkan
cakupan kunjungan dalam wilayah kerja karena petugas
menyarankan kepada masyarakat untuk berobat ke Puskesmas
- Pada saat Posyandu atau pertemuan PKK tingkat Keluarahan dan
Tingkat Kecamatan, petugas Puskesmas mensosialisasikan kepada
masyarakat mengenai jenis-jenis pelayanan yang ada di Puskesmas,
seperti klinik sorelam, UGD, klinik konseling, dll
- Hal ini juga didukung oleh kesadaran pasien akan pentingnya
kesehatannya, kemudahan dalam hal akses dan pembayaran karena

65

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


sebagian besar sudah memanfaatkan jaminan kesehatan yang
dimilikinya, dan kepuasan pasien akan pelayanan yang didapatkan.

2. Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Gigi


Tabel 3.58
CAKUPAN KUNJUNGAN RAWAT JALAN GIGI
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

4 % Dari Jumlah Penduduk Dalam Wilayah


1 3.582
Kerja
2 Kunjungan baru pasien rawat jalan klinik %T=
gigi puskesmas dan jaringannya yang 2.741 100%

berasal dari dalam wilayah kerja Puskesmas


3 % Cakupan Kunjungan Rawat jalan Gigi 6,29%
(Sumber data : Laporan Kegiatan Program Kesehatan Gigi, Tahun 2019)

Sasaran 4% dari jumlah penduduk dalam wilayah kerja UPT


Puskesmas Kopo sebanyak 3.582 orang dan kunjungan baru pasien rawat
jalan gigi sebanyak 2.741 orang (6,29%) dari jumlah penduduk, sudah
mencapai target.
Faktor yang mendukung pencapaian kunjungan rawat jalan gigi yang
melebihi 100%, diantaranya adalah :
- Pemeriksaan gigi pada masyarakat di Posyandu, dimasukan ke dalam
cakupan kunjungan baru dalam wilayah pada saat kegiatan kunjungan
pertama ke UKGM
- Koordinasi lintas program dalam gedung sudah berjalan (KIA dan
PROLANIS) dalam memberikan rujukan pasien ke poli gigi
- Adanya peningkatan dalam pencatatan dan pelaporan tenaga poli gigi di
luar gedung (Kunjungan ke posyandu dan sekolah)
- SDM di poli gigi dapat memberikan pelayanan yang maksimal sesuai
dengan fasilitas yang ada

66

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


3. Cakupan Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas
Tabel 3.59
CAKUPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM PUSKESMAS
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

No Uraian Total Ket

1 Jumlah kunjungan pasien ke Puskesmas 72.791


Jumlah pasien yang melakukan
2 6.209
pemeriksaan laboratorium di Puskesmas %T =

% Cakupan Pemeriksaan Laboratorium 20%


3 8,53 %
Puskesmas
(Sumber data : Laporan Bulanan laboratorium, Tahun 2019)

Selama tahun 2019, pasien yang berkunjung untuk rawat jalan di


UPT Puskesmas Kopo sebanyak 72.791 orang dan sekitar 6.209 orang
(8,53%) dari pengunjung Puskesmas mendapatkan pemeriksaan
laboratorium, belum mencapai target 20%. Pemeriksaan yang dilakukan
meliputi, spesimen darah, spesimen urine, klien HIV, klinik IMS dan
pemeriksaan sputum BTA bagi pasien suspek TB.
Target pasien yang diperiksa di laboratorium Puskesmas sebesar
20%, ini berarti masih ada kesenjangan sebesar 11,47% dari target. Hal ini
disebabkan oleh pasien belum banyak mengetahui tentang fungsi
pemeriksaan penunjang (laboratorium) dan pasien yang berkunjung ke
Puskesmas memang tidak memerlukan pemeriksaan laboratorium.
Sehingga perlu mengingatkan kepada para pemeriksa (dokter) dari
semua unit pelayanan untuk merujuk pasien ke laboratorium.

67

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


4. Cakupan Jumlah Pemeriksaan Laboratorium yang Dirujuk
Tabel 3.60
CAKUPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM PUSKESMAS YANG
DIRUJUK
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

No Uraian Total Ket

Jumlah pemeriksaan laboratorium di


1 Puskesmas dalam kurun waktu satu 1.771
tahun
Jumlah pemeriksaan laboratorium di
2 Puskesmas yang dirujuk dalam kurun 228
waktu satu tahun
% Cakupan Pemeriksaan Laboratorium
3 12,87%
Puskesmas yang dirujuk
(Sumber data : Laporan Bulanan laboratorium, Tahun 2019 )

Selama tahun 2019, pasien yang melakukan pemeriksaan


laboratorium di UPT Puskesmas Kopo sebanyak 1.771 orang dan sekitar
228 orang (12,87%) dirujuk untuk mendapat penanganan lebih lanjut
pada fasilitas kesehatan lanjutan.
Hal ini disebabkan oleh, sistem pencatatan data pasien yang dirujuk
ke laboratorium luar belum berjalan karena data yang diperoleh hanya
dari 1 laboratorium rujukan saja dan laboratorium rujukan tidak
memberikan feedback ke Puskesmas. Sehingga perlu adanya perbaikan,
seperti :
1. Melakukan pembenahan pada sistem pencatatan laboratorium.

2. Menyediakan buku register rujukan laboratorium luar dan mencatat


parameter pemeriksaan laboratorium yang dirujuk pada buku register
laboratorium.

3. Meningkatkan koordinasi dengan laboratorium rujukan mengenai data


jumlah pasien yang dirujuk beserta parameter yang diperiksa.

68

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


5. Cakupan Asuhan Keperawatan Individu Pada Pasien Rawat Inap
Tabel 3.61
CAKUPAN ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU PADA PASIEN RAWAT
INAP
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

Jumlah pasien rawat inap di Puskesmas


1 0
dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah pasien rawat inap Puskesmas yang
2 mendapat asuhan keperawatan individu 0
dalam kurun waktu satu tahun
% Cakupan asuhan keperawatan individu
3 0
pada pasien rawat inap

UPT Puskesmas Kopo merupakan puskesmas dengan layanan UGD


24 Jam, namun tidak dilengkapi dengan pelayanan rawat inap.

II. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

A. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH


1. Cakupan Sekolah (SD/MI/sederajat) yang melaksanakan
Penjaringan Kesehatan
Tabel 3.62
CAKUPAN SEKOLAH (SD/MI/SEDERAJAT) YANG MELAKSANAKAN
PENJARINGAN KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

1 Jumlah Sekolah SD/MI 11


2 Jumlah Sekolah SD/MI yang melaksanakan 11
penjaringan kesehatan
3 % Cakupan sekolah (SD/MI/sederajat) yang 100

69

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


melaksanakan penjaringan kesehatan
(Sumber data : Laporan Upaya Kesehatan Sekolah, Tahun 2019)

Berdasarkan data di atas, seluruh Sekolah SD/MI di wilayah kerja


UPT Puskesmas Kopo sebanyak 11 sekolah (100%) mendapatkan
pelayanan penjaringan kesehatan. Hal ini didukung oleh peran serta
lintas institusi dalam pelaksanaan penjaringan kesehatan.

B. UPAYA KESEHATAN OLAH RAGA


1. Cakupan Pembinaan Kelompok Olah Raga
Tabel 3.63
CAKUPAN PEMBINAAN KELOMPOK OLAH RAGA
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

KELURAHAN
NO URAIAN SITU KEBON
SAEUR LEGA
TOTAL KET
Jumlah Seluruh kelompok olah
1 raga yang berada di wilayah 7 4 11
kerja Puskesmas

Jumlah kelompok olah raga


2 yang mendapat pembinaan dari 6 4 10
petugas Puskesmas

% cakupan Pembinaan
3 85,7% 100% 90,9%
Kelompok Olah raga

(Sumber data : Laporan Upaya Kesehatan Olahraga, Tahun 2019)


Terdapat 11 kelompok olahraga yang berada di wilayah kerja UPT
Puskesmas Kopo 7 diantaranya berada di Kebonlega dan 4 di Situsaeur.
Seluruh kelompok olahraga di wilayah Situsaeur mendapatkan
pembinaan dari petugas puskesmas. Namun hanya sebesar 85,7%
kelompok olahraga di wilayah Kebonlega yang mendapatkan pembinaan.

70

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


C. UPAYA KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
1. Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga Rawan)
Tabel 3.64
CAKUPAN KELUARGA DIBINA (KELUARGA RAWAN)
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

Puskesmas
No Uraian Ket
KOPO

1 Keluarga Rawan (per kelurahan) 324


Jumlah keluarga rawan yang dibina
2 309
di wilayah kerja Puskesmas
% Cakupan Keluarga Dibina
3 95,37 %
(Keluarga Rawan)
(Sumber data : Laporan Perkesmas, Tahun 2019)

Berdasarkan tabel 3.64 Sasaran keluarga rawan sebanyak 324


keluarga, sedangkan dari hasil pembinaan diperoleh sebanyak 309
keluarga yang dibina atau sebesar 95,37%. Pencapain ini sudah
mencapai target yaitu 80%.

2. Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina


Tabel 3.65
CAKUPAN KELUARGA RAWAN SELESAI DIBINA
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

Puskesmas
No Uraian Ket
KOPO

1 Keluarga Rawan (per kelurahan) 324


2 Jumlah keluarga rawan yang selesai dibina 125
3 % Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina 38,58 %
(Sumber data : Laporan Perkesmas, Tahun 2019)

Tabel 3.55 menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 324 keluarga


rawan dan sebanyak 125 (38,58%) keluarga rawan selesai dibina atau
telah mencapai tingkat kemandirian IV.

Capaian cakupan Keluarga rawan yang selesai dibina masih rendah


hal ini disebabkan oleh :
1. Petugas banyak menggunakan sasaran baru pada saat home visite.
71

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


2. Petugas tidak menyelesaikan pembinaan.
3. Petugas baru tidak mengerti tentang tingkat kemandirian.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan dilakukan :
1. DRK perawat tentang pembinaan keluarga
2. Mengingatkan petugas untuk menyelesaikan pembinaan sampai 6 kali
kunjungan atau sampai KM IV

3. Cakupan Keluarga Mandiri III


Tabel 3.66
CAKUPAN KELUARGA MANDIRI III
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

Puskesmas
No Uraian Ket
KOPO

1 Keluarga Rawan (per kelurahan) 324


Jumlah keluarga rawan yang dibina yang
2 memenuhi kriteria III di wilayah kerja 134
Puskesmas yang selesai dibina
3 % Cakupan Keluarga Mandiri III 41,35 %
(Sumber data : Laporan Perkesmas, Tahun 2019)

Berdasarkan data diatas dapat dilihat jumlah KK rawan sebanyak


324 Keluarga rawan dan yang memenuhi kriteria keluarga mandiri III
selesai dibina sebanyak 134 (41,35%). Masih rendahnya kemandirian
keluarga terhadap kesehatan terutama keluarga rawan akan berakibat
pada rendahnya kemandirian masyarakat untuk bisa menangani
keluarganya sendiri terutama dalam bidang kesehatan dan SDM dalam
melakukan pembinaan sering menggunakan sasaran baru. Untuk
mengatasi hal tersebut maka perlu secara rutin/terus menerus petugas
melakukan pembinaan untuk meningkatkan tingkat kemandirian KK
rawan dan memotivasi petugas untuk menyelesaikan pembinaan pada
saat home visite, serta DRK perawat tentang pembinaan keluarga.

D. UPAYA KESEHATAN KERJA


1. Cakupan Pembinaan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
Tabel 3.67
CAKUPAN PEMBINAAN POS UPAYA KESEHATAN KERJA (UKK)
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

72

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


KELURAHAN
SITU KEBON
NO URAIAN TOTAL KET
SAEUR LEGA

Jumlah Pos UKK yang


1 ada di wilayah kerja 1 1 2
Puskesmas
Jumlah Pos UKK yang
mendapat pembinaan
2 1 1 2
kesehatan kerja dari
petugas Puskesmas
%Cakupan Pembinaan
3 100% 100% 100%
pos UKK
(Sumber data : Laporan Upaya Kesehatan Kerja , Tahun 2019)

Pada tahun 2019 telah dilakukan Survei Mawas Diri (SMD) kepada
para pekerja mengenai tingkat kebutuhan pekerja terhadap keberadaan
pos UKK. Didapatkan hasil pencapaian 100% karena setiap pos UKK tiap
kelurahan sudah ada kadernya, sehingga para pekerja sudah
mendapatkan pembinaan dari kadenrnya masing-masing.

2. Cakupan Penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Penyakit


Tabel 3.68
CAKUPAN PENANGANAN PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) DAN
PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA (PAHK)
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

73

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


NO URAIAN TOTAL KET

Jumlah Pasien dengan PAK dan PAHK


1 1.882
di wilayah kerja Puskesmas
Jumlah Pasien yang mendapat
2 1.882
penanganan PAK & PAHK di Puskesmas
3 % Cakupan Penanganan PAK & PAHK 100%
(Sumber data : Laporan Upaya Kesehatan Kerja , Tahun 2019)

Berdasarkan tabel 3.38 menunjukkan bahwa jumlah pasien dengan


Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK)
terdapat sebanyak 1.882 pasien akibat PAK dan PAHK dari jumlah
tersebut semua pasein PAK dan PAHK ditangani sebanyak 1.882 (100%).
Dari data tersebut menunjukkan bahwa terdapat penyakit yang
diakibatkan oleh kegiatan akibat kerja dan penyakit akibat hubungan
kerja, hal ini disebabkan UPT Puskesmas Kopo berada di lingkungan
pekerja home industri sepatu Cibaduyut dan berada di wilayah wisata
belanja Cibaduyut yang didalamnya terdapat pekerja yang berpotensi
terjadinya PAK dan PAHK selain itu juga UPT Puskesmas Kopo berada
sekitar jalan Kopo sehingga pasien yang diakibatkan oleh PAK dan PAHK
mudah mengakses layanan pengobatan. Untuk menekan angka kejadian
PAK dan PAHK perlu adanya peningkatan dalam program kesehatan
kerja berupa penyuluhan terhadap pekerja meliputi kesehatan kerja dan
kesehatan lingkungan kerja serta pemantauan dan pemeriksaan
kesehatan secara rutin terhadap pekerja baik pekerja formal maupun
informal.

E. UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT


1. Cakupan PembinaanUpaya Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM)
Tabel 3.69
CAKUPAN PEMBINAAN
UPAYA KESEHATAN GIGI MASYARAKAT (UKGM)
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

74

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


NO URAIAN TOTAL KET
Jumlah UKGM yang ada di wilayah kerja
1 54
Puskesmas
Jumlah UKGM yang mendapat pembinaan di %T=
2 45
wilayah kerja Puskesmas 100

% Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan %


3 83
Gigi Masyarakat (UKGM)
(Sumber data : Laporan Kesehatan Gigi dan Mulut , Tahun 2019)

Jumlah UKGM yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Kopo


sebanyak 54 dan yang sudah mendapatkan pembinaan hanya 45(83%).
Faktor yang mendukung adalah SDM di poli gigi bisa menyesuaikan
dengan jadwal kunjungan ke Posyandu dan jika kunjungan ke posyandu
tidak dapat dilaksanakan, maka akan digantikan di lain waktu dalam
bulan yang sama.

2. Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di Taman Kanak-


kanak (TK)
Tabel 3.70
CAKUPAN PEMBINAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
DI TAMAN KANAK-KANAK (TK)
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

1 Jumlah TK yang ada 16


Jumlah TK yang mendapatkan pembinaan
2 12 %T=
oleh petugas puskesmas
100%
% Cakupan pembinaan Kesehatan Gigi
3 75%
dan Mulut di TK
(Sumber data : Laporan Kesehatan Gigi dan Mulut , Tahun 2019)

Jumlah TK yang ada sebanyak 16 sekolah dan jumlah TK yang


mendapatkan pembinaan sebanyak 12 sekolah (75%) tidak mencapai
target 100%. Hal ini disebabkan oleh jadwal yang tidak dapat
dilaksanakan karena kurangnya petugas gigi untuk melaksanakan
pembinaan . Solusinya adalah penambahan tenaga medis di poli gigi.

75

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


3. Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SD/MI
Tabel 3.71
CAKUPAN PEMBINAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI SD/MI
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

1 Jumlah SD/MI yang ada 11


Jumlah SD yang mendapatkan
2 8
pembinaan oleh petugas Puskesmas %T=

% Cakupan Pembinaan Kesegatan Gigi 100%


3 72,72%
dan Mulut di SD/MI
(Sumber data : Laporan Kesehatan Gigi dan Mulut, Tahun 2019)

Jumlah SD/MI yang ada sebanyak 11 sekolah dan hanya 72,72 %


yang telah dilakukan pembinaan. Hal ini disebabkan oleh jadwal yang
tidak dapat dilaksanakan karena kurangnya petugas gigi untuk
melaksanakan pembinaan . Solusinya adalah penambahan tenaga medis
di poli gigi.

4. Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa TK


Tabel 3.72
CAKUPAN PEMERIKSAAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA TK
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

Jumlah siswa TK yang berada di wilayah %T=


1 972
kerja 100%
2 Jumlah siswa TK yang mendapat 623
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut oleh

76

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


petugas
%Cakupan pemeriksaan kesehatan gigi
3 64,09%
dan mulut siswa TK
(Sumber data : Laporan Kesehatan Gigi dan Mulut , Tahun 2019)

Jumlah siswa TK yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Kopo


sebanyak 972 orang dan siswa yang mendapatkan pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut sebanyak 623 orang (64,09%) belum mencapai
target 100%. Hal ini disebabkan oleh jadwal yang tidak dapat
dilaksanakan karena kurangnya petugas gigi untuk melaksanakan
pembinaan. Solusinya adalah penambahan tenaga medis di poli gigi.

5. Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD


Tabel 3.73
CAKUPAN PEMERIKSAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SD
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

Jumlah siswa SD yang berada di wilayah


1 4995
kerja
Jumlah siswa SD yang mendapat
2 pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut 3251
%T=
oleh petugas
100%
%Cakupan pemeriksaan kesehatan gigi
3 65,08
dan mulut siswa SD
(Sumber data : Laporan Kesehatan Gigi dan Mulut, Tahun 2019)

Jumlah siswa SD yang berada di wilayah kerja UPT Puskesmas


Kopo sebanyak 4.995 orang dan Jumlah siswa SD yang mendapat
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut sebanyak 3.251 orang (65,08%)
belum mencapai target 100%. Hal ini disebabkan oleh jadwal yang tidak
dapat dilaksanakan karena kurangnya petugas gigi untuk melaksanakan
pembinaan . Solusinya adalah penambahan tenaga medis di poli gigi.

6. Cakupan Penanganan Siswa TK yang Membutuhkan Perawatan


Tabel 3.74
CAKUPAN PENANGANAN SISWA TK

77

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


YANG MEMBUTUHKAN PERAWATAN KESEHATAN GIGI
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

Jumlah siswa TK yang membutuhkan


1 473
perawatan
Jumlah siswa TK yang mendapat
2 263
penanganan oleh petugas Puskesmas
%T=
% Cakupan Penanganan siswa TK yang 100%
membutuhkan perawatan Kesehatan
3 55,60
Gigi

(Sumber data : Laporan Kesehatan Gigi dan Mulut, Tahun 2019)

Jumlah siswa TK yang membutuhkan perawatan sebanyak 473


orang dan jumlah siswa TK yang mendapat penanganan sebanyak 263
orang (55,60%) belum mencapai target 100%. Hal ini disebabkan oleh
ketidakpatuhan anak didik yang rujuk untuk datang ke fasilitas
kesehatan, siswa tidak memberitahu orangtua tentang rujukan yang
sudah diberikan, dan ada beberapa sekolah yang jarak tempuh ke
puskesmas cukup jauh. Sehingga perlu adanya koordinasi antara
petugas gigi dengan guru mengenai data siswa yang dirujuk dan
sosialisasi kepada orangtua tentang pentingnya kesehatan gigi dan
mulut.

7. Cakupan Penanganan Siswa SD/MI yang Membutuhkan Perawatan


Kesehatan Gigi
Tabel 3.75
CAKUPAN PENANGANAN SISWA SD/MI
YANG MEMBUTUHKAN PERAWATAN KESEHATAN GIGI
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

TOTA
NO URAIAN KET
L

1 Jumlah siswa SD/MI yang 2173


membutuhkan perawatan

78

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


Jumlah siswa SD/MI yang mendapat %T=
2 1327
penanganan oleh petugas Puskesmas 100%
% Cakupan Penanganan siswa SD/MI
62,09
3 yang membutuhkan perawatan
Kesehatan Gigi
(Sumber data : Laporan Kesehatan Gigi dan Mulut, Tahun 2019)

Jumlah siswa SD/MI yang membutuhkan perawatan sebanyak


2.173 orang dan jumlah siswa SD/MI yang mendapat penanganan
sebanyak 1.327 orang (62.09%) belum mencapai target 100%. Hal ini
disebabkan oleh ketidakpatuhan anak didik yang rujuk untuk datang ke
fasilitas kesehatan, siswa tidak memberitahu orangtua tentang rujukan
yang sudah diberikan, dan ada beberapa sekolah yang jarak tempuh ke
puskesmas cukup jauh.
Upaya yang akan dilakukan adalah peningkatan koordinasi antara
petugas gigi dengan guru mengenai data siswa yang dirujuk dan
sosialisasi kepada orangtua tentang pentingnya kesehatan gigi dan
mulut.

F. UPAYA KESEHATAN JIWA


1. Cakupan Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Jiwa
Tabel 3.76
CAKUPAN DETEKSI DINI GANGGUAN KESEHATAN JIWA
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

TOTA
NO URAIAN KET
L

1 Jumlah seluruh kunjungan pasien Puskesmas 10.637


Jumlah pasien yang diperiksa Deteksi Dini
2 172
Gangguan Kesehatan Jiwa di Puskesmas %T=

% Cakupan Deteksi Dini Gangguan 20%


3 16 %
Kesehatan Jiwa
(Sumber data : Laporan Program Kesehatan Jiwa, Tahun 2019)

79

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


Dari data di atas terlihat bahwa jumlah kunjungan pasien yang
berobat ke puskesmas selama tahun 2019 sebanyak 10.637 pasien
sedangkan jumlah pasien yang diperiksa deteksi dini gangguan
kesehatan jiwa sebanyak 172 pasien atau sebesar 16%. Hasil tersebut
tidak mencapai target yang ingin dicapai dikarenakan adanya perubahan
format deteksi dini gangguan jiwa 2 menit menjadi SRQ sehingga waktu
skrinning jiwa membutuhkan waktu yang lebih lama.

2. Cakupan Penanganan Pasien Terdeteksi Gangguan Kesehatan Jiwa


Tabel 3.77
CAKUPAN PENANGANAN PASIEN
TERDETEKSI GANGGUAN KESEHATAN JIWA
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

Jumlah pasien yang terdeteksi gangguan


1 12
jiwa
Jumlah pasien yang diperiksa Deteksi
2 Dini Gangguan Kesehatan Jiwa di 12
Puskesmas %T=

% Cakupan Penanganan Pasien 100%


3 100
Terdeteksi Gangguan Kesehatan Jiwa
(Sumber data : Laporan Program Kesehatan Jiwa, Tahun 2019 )

Dari data 3.77 diketahui bahwa jumlah pasien yang terdeteksi


gangguan jiwa sebanyak 12 kasus yang merupakan pasien dengan kasus
jiwa yang mendapat penanganan di PKM dan dirujuk rutin ke
Klinik/Rumah Sakit yang bisa menangani gangguan jiwa.
Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya deteksi dini gangguan
jiwa terhadap pasien yang berkunjung ke Puskesmas dapat diketahui
pasien-pasien yang mengalami gangguan jiwa selain dari keluhan yang
disampaikannya. Sehingga dapat segera diterapi dan ditangani sesuai
dengan kasus penyakit yang ditemukan.
Cakupan penanganan pasien yang terdeteksi gangguan jiwa sudah
mencapai 100%. Penanganan kasus gangguan jiwa di UPT PKM Kopo
belum dalam bentuk psikoterapi, tetapi masih berupa kegiatan promotif,
preventif dan pendampingan terhadap pasien dengan gangguan jiwa.

80

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


G. UPAYA KESEHATAN INDERA
1. INDRA PENGLIHATAN
a. Cakupan kegiatan skrining kelainan/ gangguan refraksi pada anak
sekolah
Tabel 3.78
CAKUPAN KEGIATAN SKRINING KELAINAN/GANGGUAN REFRAKSI
PADA ANAK SEKOLAH
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

Jumlah seluruh siswa usia sekolah pada


1 2.708
kelas V s.d IX
Jumlah siswa usia sekolah V s.d IX yang
2 2.708
diskrining kelainan / gangguan refraksi
% Cakupan kegiatan skrining
3 kelainan/gangguan refraksi pada anak 100%
sekolah
(Sumber data : Laporan Kesehatan Indera, Tahun 2019)

Cakupan kegiatan skrining kelainan/ganguan refraksi pada anak


sekolah dapat dilihat pada tabel 3.78. Dari jumlah seluruh siswa usia
sekolah pada kelas V s/d IX sebanyak 2.708 siswa, sebanyak 2.708
siswa diskrining kelainan/ganguan refraksi atau sebesar 100% siswa
dilakukan skrining kelainan/gangguan refraksi. Berdasarkan hasil
tersebut diketahui bahwa siswa usia sekolah pada kelas V s/d IX
dilakukan skrining kesehatan mata.

b. Cakupan Penanganan Kasus Kelainan Refraksi


Tabel 3.79
CAKUPAN PENANGANAN KASUS KELAINAN REFRAKSI
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

Jumlah kasus Kelainan Refraksi yang


1 162
ditemukan pada siswa kelas V s.d IX

81

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


Jumlah kasus Kelainan Refraksi yang
2 162
ditangani pada siswa kelas V s.d IX
% Cakupan Penanganan Kasus
3 100
Kelainan Refraksi
(Sumber data: Laporan Kesehatan Indera, Tahun 2019)

Dalam tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah kasus kelainan


refraksi yang ditemukan pada siswa kelas V s/d IX sebanyak 162
siswa, siswa dengan kelainan refraksi pada siswa kelas V s/d IX
ditangani semuanya yaitu sebanyak 162 siswa atau sebesar 100%
kasus ditangani. Data tersebut menunjukkan bahwa kegiatan
penanganan kasus refraksi pada siswa kelas V s/d IX sudah
dilaksanakan pada semua siswa yang ditemukan dengan kelainan
refraksi.

c. Cakupan Skrining Katarak


Tabel 3.80
CAKUPAN SKRINING KATARAK
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

Jumlah siswa kelas V s.d IX dan pasien


yang pada umumnya penduduk usia 30
1 360
s.d usia 70 tahun dengan keluhan jarak
pandang kurang dari 3 meter
Jumlah siswa kelas V s.d IX dan
pasien yang pada umumnya penduduk %T=
2 usia 30 s.d usia 70 tahun dengan 198
keluhan jarak pandang kurang dari 3
meter yang diskrining katarak
3 % Cakupan Skrining Katarak 55 %
(Sumber data : Laporan Kesehatan Indera , Tahun 2019)

82

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


Jumlah pasien dengan keluhan jarak pandang kurang dari 3
meter sebanyak 360 orang dan yang diskrining katarak sebanyak 198
orang (55%) belum mencapai target minimal 100%.

d. Cakupan Penanganan Penyakit Katarak


Tabel 3.82
CAKUPAN PENANGANAN PENYAKIT KATARAK
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

1 Jumlah pasien terdeteksi katarak 144


2 Jumlah pasien katarak yang di operasi 78
% Cakupan Penanganan Penyakit
3 54,1
Katarak
(Sumber data: Laporan Kesehatan Indera, Tahun 2019)

Berdasarkan tabel 3.82 dapat dilihat bahwa jumlah pasien


terdeteksi katarak sebanyak 144 pasien sedangkan jumlah pasien
katarak yang dioperasi sebanyak 78 pasien atau sebesar 54,1%. Data
tersebut menunjukkan belum semua pasien katarak melakukan
operasi katarak hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan
serta dukungan dari keluarga, tindakan penanganan terhambat
karena penderita mengidap penyakit hipertensi atau diabetes, adanya
penderita katarak yang telah operasi tapi tidak melapor dan. Sehingga,
perlu dilakukan sosialisasi bagi penderita katarak untuk melapor,
apabila telah menjalani tindakan medis dan tenaga medis dan
paramedis turut memantau kesehatan penderita, terkait penyakit yang
dideritanya, agar penderita dapat segera dioperasi

e. Cakupan Rujukan gangguan penglihatan pada kasus Diabetes


Melitus ke RS
Tabel 3.83
CAKUPAN RUJUKAN GANGGUAN PENGLIHATAN
PADA KASUS DIABETES MELITUS KE RS
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

83

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


Seluruh pasien dengan gangguan
1 penglihatan pada kasus diabetes 24
melitus
Jumlah rujukan pasien dengan
2 gangguan penglihatan pada kasus 24
diabetes melitus ke RS
% Cakupan Rujukan gangguan
3 penglihatan pada kasus Diabetes 100
Melitus ke RS
(Sumber data : Laporan Kesehatan Indera, Tahun 2019)

Dari data di atas dapat dilihat bahwa pasien dengan penglihatan


pada kasus diabetes melitus sebanyak 24 kasus dan jumlah pasien
yang dirujuk dengan ganguan penglihatan pada kasus diabetes
melitus sebanyak 24 kasus atau sebesar 100% kasus dirujuk. Semua
pasien dengan gangguan penglihatan pada kasus diabetes melitus
sudah dirujuk ke Rumah Sakit.

H. INDRA PENDENGARAN
1. Cakupan Kegiatan Penjaringan Penemuan Kasus Gangguan
Pendengaran di SD/MI
Tabel 3.84
CAKUPAN KEGIATAN PENJARINGAN PENEMUAN KASUS
GANGGUAN PENDENGARAN DI SD/MI
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

NO URAIAN TOTAL KET

1 Jumlah siswa SD/MI kelas 1 (satu) 749


Jumlah siswa SD/MI kelas 1 (satu)
2 yang dilakukan pemeriksaan gangguan 749
pendengaran
% Cakupan kegiatan penjaringan
3 penemuan kasus gangguan 100 %
pendengaran di SD/MI
(Sumber data : Laporan Kesehatan Indera, Tahun 2019)

84

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


Berdasarkan data diatas dari jumlah siswa SD/MI kelas 1 (satu)
sebanyak 749 siswa. Dari jumlah tersebut sebanyak 749 siswa sudah
dilakukan pemeriksaan gangguan pendengaran atau sebesar 100%. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa cakupan kegiatan sudah mencapai target.

2. Cakupan Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI yang ditangani


Tabel 3.85
CAKUPAN KASUS GANGGUAN PENDENGARAN DI SD/MI
YANG DITANGANI
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

Puskesmas
No Uraian Ket
Kopo

Jumlah siswa SD/ MI kelas 1 (satu)


1 yang dilakukan pemeriksaan 749
gangguan pendengaran
Jumlah kasus gangguan pendengaran
2 siswa SD/MI yang ditemukan hasil 225
penjaringan
% Cakupan Kasus Gangguan
3 Pendengaran di SD/MI yang 32,1
ditangani
(Sumber data : Laporan Kesehatan Indera, Tahun 2019)

Cakupan kasus gangguan pendengaran di SD/MI yang ditangani


sebesar 32,1 %. Walaupun sudah didukung oleh kegiatan penjaringan
berkala di setiap sekolah SD/MI dan kesadaran siswa dan orangtua
tentang kebersihan telinga namun belum mencapai target.

85

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


I. UPAYA KESEHATAN LANJUT USIA
1. Cakupan Kesehatan Usia Lanjut
TABEL 3.86
CAKUPAN KESEHATAN USIA LANJUT
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

No Uraian Total Ket

1 Jumlah sasaran usia lanjut 4.145


Jumlah sasaran usia lanjut yang
2 2.248
mendapatkan Pelayanan Kesehatan
3 % Cakupan Kesehatan Usia Lanjut 54,23%
(Sumber data: Laporan Kesehatan Lansia dan Olahraga, Tahun 2019)

Jumlah sasaran usia lanjut di wilayah kerja UPT Puskesmas Kopo


tahun 2019, sebanyak 4.145 orang dan yang mendapatkan pelayanan
kesehatan dalam gedung dan luar gedung (posbindu) sebanyak 2.248
orang (54,23%).

Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya kegiatan penyuluhan


tentang pentingnya posbindu lansia, melakukan home visit untuk
kunjungan lansia dan mencatat kunjungan lansia dalam wilayah di
praktik dokter umum atau rumah sakit dalam wilayah agar dapat
mencapai target sasaran.

2. Cakupan Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut pada Kelompok Usia


Lanjut
Tabel 3.87
CAKUPAN PEMBINAAN KESEHATAN USIA LANJUT
PADA KELOMPOK USIA LANJUT
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

No Uraian Total Ket

1 Jumlah Kelompok Usia lanjut 12


Jumlah Kelompok Usia Lanjut yang
2 mendapatkan pembinaan kes. usia 12
lanjut
% Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut
3 100
pada Kelompok Usia Lanjut

86

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


(Sumber data : Laporan Kesehatan Lansia dan Olahraga, Tahun 2019)

Jumlah kelompok usia lanjut di wilayah kerja UPT Puskesmas Kopo


tahun 2019 sebanyak 12 kelompok dan semua kelompok usia lanjut
mendapatkan pembinaan kesehatan (100%). Faktor pendorong kelompok
usia lanjut dapat berjalan 100% adalah peran serta kader dan penguatan
lintas sektor.

J. UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL


1. Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional (Kestrad)
Tabel 3.88
CAKUPAN PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL
(KESTRAD)
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

No Uraian Total Ket

1 Jumlah Pengobat Tradisional seluruhnya 3


Jumlah Pengobat Tradisional yang dibina
2 3
petugas Puskesmas
% Cakupan Pembinaan Upaya
3 100%
Kesehatan Tradisional (Kestrad)
(Sumber data : Laporan Kesehatan Tradisional, Tahun 2019)

Jumlah pengobatan tradisional yang dibina oleh Puskesmas Kopo


sebanyak 3 (100%) dan semuanya telah mendapat pembinaan dari
petugas kesehatan. Faktor yang mendukung pembinaan pengobatan
tradisional adalah terjalinnya kerjasama yang baik, antara petugas
kesehatan dengan pemilik fasilitas kesehatan tradisional.

2. Cakupan Pengobat Tradisional Terdaftar/ Berijin


Tabel 3.89
CAKUPAN PENGOBATAN TRADISIONAL TERDAFTAR/BERIJIN
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

87

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


No Uraian Total Ket

Jumlah Pengobat Tradisional


1 3
Seluruhnya
Jumlah Pengobat Tradisional 1 sedang proses
2 2
yang Terdaftar/Berijin perpanjangan STPT
% Cakupan Pengobat
3 66,67%
Tradisional Terdaftar/ Berijin
(Sumber data : Laporan Kesehatan Tradisional, Tahun 2019)

Jumlah pengobat tradisional seluruhnya sebnayak 3 namun ada 1


pengobat tradisional yang masa berlaku STPT nya habis, tetapi sudah
berproses dala, perpanjangan STPT. Hal ini dikarenakan pemilik fasilitas
kesehatan tradisional memiliki kesadaran untuk mendaftarkan fasilitas
kesehatan tradisional yang dimilikinya dan mengetahui manfaat dari
STPT tersebut, yaitu sebagai paying hukum dalam pelaksanaan
kesehatan tradisional yang dilakukan.

3. Cakupan Pembinaan Kelompok Taman Obat Keluarga (TOGA)


Tabel 3.90
CAKUPAN PEMBINAAN KELOMPOK TAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)
UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

No Uraian Total Ket

1 Jumlah kelompok TOGA yang ada 4


Jumlah kelompok TOGA yang
2 4
mendapat pembinaan
% Cakupan Pembinaan Kelompok
3 100%
Taman Obat Keluarga (TOGA)
(Sumber data: Laporan Kegiatan Program Promosi Kesehatan, Tahun 2019)

Di wilayah kerja UPT Puskesmas Kopo terdapat 4 kelompok TOGA


yang dibina baik oleh petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dan Hattra
Puskesmas maupun oleh TP PKK setempat. Sehingga diharapkan
masyarakat dapat memanfaatkan TOGA tersebut sebagai pertolongan
pertama dirumah sebelum ke fasilitas kesehatan lebih tinggi selanjutnya.

88

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019


89

LAPORAN TAHUNAN UPT PUSKESMAS KOPO TAHUN 2019

Anda mungkin juga menyukai