Anda di halaman 1dari 5

RESUME

“JURNAL TERAPI PIJAT PADA BAYI ATAU ANAK”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komplementer yang


dibimbing oleh Ibu Musviro,S.Kep., Ners., M.Kes

Oleh:

Kerin Tri Utari


162303101065

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
PRODI D3 KEPERAWATAN
Tahun 2020
1. Keefektifan Pendidikan Kesehatan Dengan Menggunakan Metode
Demonstrasi Terhadap Keterampilan Dukun Dalam Pijat Bayi Di
Wilayah Kerja Puskesmas Babadan Kabupaten Ponorogo Tahun 2018
Seni pijat bayi diajarkan secara turun temurun oleh dukun pijat bayi,
walaupun mereka tidak mengetahui dengan jelas bagaimana pijat dan sentuhan
dapat berpengaruh positif pada tubuh manusia. Biasanya bayi yang dipijat
adalah bayi sakit dan memijat bayi sampai merah dan menangis. Padahal dalam
teori pemijatan bayi tidak dilakukan dengan kasar, tetapi dengan sentuhan dan
tekanan lembut. Karena minimnya pengetahuan yang dimiliki oleh dukun
dalam pemijatan bayi, kita sebagai tenaga kesehatan dapat memberikan
pendidikan kesehatan tentang teknik dan manfaat pijat bayi. Dengan adanya
pendidikan kesehatan pada dukun dalam pijat bayi, bertujuan agar mereka
dapat melakukan pijat bayi dengan benar, tidak seperti memijat orang dewasa.
Pemijatan bayi dilakukan hanya dengan sentuhan-sentuhan lembut bukan
dengan tekanan yang keras. Karena pendidikan kesehatan tidak hanya
bertujuan memberikan informasi tetapi menciptakan kegiatan yang dapat
memandirikan seseorang untuk mengambil keputusan terhadap masalah
kesehatan yang dihadapinya.

2. Pentingnya Manfaat Pijat Bayi Pada Bayi Usia 0-12 Bulan


Pijat bayi bisa dikatakan juga dengan terapi sentuh, dikarenakan adanya
pijatan dan komunikasi yang baik dan nyaman antara ibu dan bayinya.
Sentuhan ini memberikan pijatan yang ringan, sehingga bayi merasa aman dan
nyaman. Banyak para ibu yang melakukan pijat bayi pada dukun bayi atau pijat
tradisional. Beberapa dari mereka menganggap pijat ke dukun untuk
menyembuhkan penyakit pada bayi mereka, pada kenyataannya pijat ini dapat
dilakukan sendiri dengan ibu, ayah, atau sanak sodara lainnya yang merupakan
pijatan terbaik karena adanya sentuhan kasih saying dari orang tua.
Perkembangan dan pertumbuhan bayi akan optimal jika adanya interaksi antara
genetik, tingkah laku, lingkungan dan rangsangan yang berguna. Pengaruh
yang positif pada stimulus pijat ini telah lama dilakukan. Permasalahan pada
gangguan pertumbuhan (Grow Faltering) pada anak di Indonesia sudah sejak
usia 1 sampai 6 bulan, sehingga perlu adanya upaya dalam mengurangi
gangguan perumbuhan yang dapat menghambat kenaikan berat badan bayi.

3. Efektivitas Pijat Bayi Terhadap Perkembangan Motorik Pada Bayi Usia 8


– 28 Hari
Pemijatan pada bayi akan lebih mempercepat perkembangan motorik
karena pijat bayi merupakan terapi sentuh atau stimulasi yang berguna untuk
merangsang perkembangan motorik. Sentuhan lembut pada pijat bayi yang
berinteraksi langsung dengan ujung-ujung saraf pada permukaan kulit akan
mengirimkan pesan ke otak melalui jaringan saraf yang berada di sumsum
tulang belakang. Sentuhan juga akan merangsang peredaran darah sehingga
oksigen segar akan lebih banyak dikirim ke otak dan keseluruh tubuh sehingga
akan terjadi keseimbangan antara anggota gerak dengan otak yang membantu
mempercepat perkembangan motorik pada bayi usia 8 - 28 hari.
Kemampuan perkembangan motorik bukan hanya melibatkan otot,
melainkan melibatkan fungsi-fungsi atau modalitas otak lainnya, seperti emosi,
auditori visual, kognitif, keterampilan, dan kemampuan mengingat gerak yang
sesuai dengan tahapan perkembangan otak yang dapat distimulasi dengan
pijatan pada bayi.

4. Pengaruh Terapi Pijat Dalam Penurunan Frekuensi BAB Dan Tingkat


Dehidrasi Pada Anak Usia 0-2 Tahun Dengan Diare Di Rsud Cibabat
Cimahi
Pijatan dapat menstimulasi sirkulasi darah lokal. Pembuluh darah pada
bagian tubuh yang dipijat akan mengalami dilatasi dan aliran darah pada
daerah ini akan meningkat. Terapis dapat menilai peningkatan aliran darah
dengan membandingkan suhu dari daerah pemijatan sebelum dan sesudah
dipijat menggunakan tangan. Berdasarkan teori tersebut, peneliti berasumsi
bahwa dengan menstimulasi sirkulasi darah, maka dapat melancarkan juga
peredaran darah ke organ pencernaan. Mekanisme diare diakibatkan karena
masuknya pathogen yang menyebabkan rusaknya mukosa usus dan
mengganggu proses absorpsi. Dengan peredaran yang lancar, dapat mengatasi
infeksi yang terjadi di dalam organ pencernaan dan memperbaiki kemampuan
absorpsi usus. Meningkatnya frekuensi buang air besar salah satunya
disebabkan karena kemampuan absorpsi usus terganggu, maka apabila
kemampuan absorpsi usus membaik, frekuensi buang air besar pun akan
kembali normal.
Pijat dapat merangsang sistem syaraf dan hormon. Pijatan merupakan
rangsangan taktil di permukaan kulit dan merangsang persyarafan di
sekitarnya. Sel-sel syaraf akan bekerja memberikan informasi ke otak,
sehingga otak dapat menginstruksikan enzim ODC (ornithin decarboxylase)
untuk meningkatkan produksinya. Enzim ini bekerja untuk menjadi petunjuk
peka bagi pertumbuhan sel dan jaringan. Pada anak diare, pertumbuhan sel dan
jaringan bermanfaat untuk memperbaiki kondisi saluran pencernaan yang rusak
akibat invasi mikroorganisme. Kondisi saluran cerna yang membaik
menyebabkan daya serap saluran pencernaan menjadi baik juga, sehingga
keadaan dehidrasi dapat teratasi.
5. Pengaruh Teknik Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Usia
0-7 Bulan Di Bps Ny. Aida Hartatik Desa Dlanggu Kecamatan Deket
Kabupaten Lamongan
Manifestasi pertumbuhan salah satunya adalah berat badan. Berat badan
ini sangat dipengaruhi oleh genetik, lingkungan, tingkat kesehatan, status gizi
dan latihan fisik. Dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi, banyak faktor
yang mempengaruhi sehingga perlu diupayakan untuk menjaga agar berat
badan normal sesuai dengan umur, antara lain dengan cara : memenuhi
kebutuhan gizi bayi baik secara kuantitas maupun kualitas, menjaga
lingkungan yang kondusif yaitu membuat suasana tempat tinggal yang nyaman
dan sanitasi yang baik, menjaga kesehatan bayi dengan memberi imunisasi dan
kontrol ke pelayanan kesehatan, dan yang terakhir memberi stimulus. Stimulus
yang diberikan berupa stimulasi taktil. Stimulus taktil yang dapat diberikan
yaitu pijat bayi, karena dengan pijat tersebut dapat merangsang otot – otot,
tulang dan sistem organ untuk berfungsi secara maksimal. Bayi yang dipijat
oleh orang tuanya akan mempunyai kecenderungan peningkatan
berat badan, hubungan emosional dan sosial yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Novianti, S.W., 2010. Pengaruh Terapi Pijat Dalam Penurunan Frekuensi BAB
Dan Tingkat Dehidrasi Pada Anak Usia 0-2 Tahun Dengan Diare Di Rsud
Cibabat Cimahi.
http://www.stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/filesx/2010/201008/201008-
003.pdf

Rizki, L.K., 2017. Efektivitas Pijat Bayi Terhadap Perkembangan Motorik Pada
Bayi Usia 8 – 28 Hari. Maternal And Neonatal Health Journal, 1(2), pp.76-
80. http://mikiajournal.com/index.php/MIKIA/article/viewFile/21/15

Saputri, N., 2019. Pentingnya Manfaat Pijat Bayi Pada Bayi Usia 0-12 Bulan.
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3, pp.49-52.
https://journal.unilak.ac.id/index.php/dinamisia/article/view/2844/1694

Sugiharti, R.K., 2016. 4. Pengaruh Teknik Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat
Badan Bayi Usia 0-7 Bulan Di Bps Ny. Aida Hartatik Desa Dlanggu
Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 7(1),
pp.41-52.
http://www.ojs.akbidylpp.ac.id/index.php/Prada/article/viewFile/140/128

Sundari, 2018. 1. Keefektifan Pendidikan Kesehatan Dengan Menggunakan


Metode Demonstrasi Terhadap Keterampilan Dukun Dalam Pijat Bayi Di
Wilayah Kerja Puskesmas Babadan Kabupaten Ponorogo Tahun 2018.
GLOBAL HEALTH SCIENCE, 3(4).
http://jurnal.csdforum.com/index.php/GHS/article/download/377/3413

Anda mungkin juga menyukai