Revenue Kel 9 Fix
Revenue Kel 9 Fix
REVENUE
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI ANDALAS
2019
A. DEFINISI PENDAPATAN
Pendapatan merupakan aliran fisik dan moneter. Aliran fisik melibatkan hal
memproduksi dan menjual output perusahaan atau sebuah produk. Aliran moneter melibatkan hal
meningkatkan nilai perusahaan (karena produksi atau penjualan kepada pelanggan dari output
perusahaan). Kita bisa menyimpulkan bahwa pendapatan secara langsung berkaitan dengan
peristiwa moneter dalam kenaikan nilai perusahaan, yang timbul dari produksi atau penjualan
output.
Menurut IAS 18
Revenue is the gross inflow of economic benefits during the period arising in the course
of the ordinary activities of end entitiy when thus inflows result in increase in equity,
other than increases relating to contributions from equity participants.
Disini IAS mendefinisikan pendapatan adalah aliran masuk manfaat ekonomik dalam
satu periode yang berasal dari kegiatan rutin suatu badan usaha atau entitas yang menyebabkan
peningkatan equitas selain dari kontribusi dari pemilik.
Menurut IASB
Revenue from part of income. Income is increases in economic benefits during the
accounting period in the form of inflows or enhancement of asset or decreases of
liabilities thet result in increases in equity, other than those relating to contribution from
equity participant..
Dalam hal ini IASB mendefinisikan pendapatan merupakan bagian dari Income, yang
merupakan peningkatan manfaat ekonomik dalam periode akuntansi dalam bentuk peningkatan
aset atau penurunan liabilitas yang berasal dari peningkatan equitas selain dari kontribusi dari
pemilik.
Contoh: pendapatan ditangguhkan, sewa gedung 5 tahun dibayar tapi belum digunakan
dinamakan utang, jika sudah dipakai 1tahun bisa mengakibatkan penurunan kewajiban.
Menurut FASB
Pengertian pendapatan menurut FASB dalam SFAC No. 6, adalah sebagai berikut:
Revenues are inflows or other enhancements of assets of an entity or settlements of its
liabilities from delivering or producing goods, rendering services, or other activities that
constitute the entity's ongoing major or central operations
Gains are increases in equity (net assets) from peripheral or incidental transaction of an
entity and from all other transactions and other events and circumstances affecting the
entity except those that result from revenues or investments by owners
Pendapatan merupakan aliran masuk atau peningkatan aset atau penurunan liabilitas
( atau kombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal dari penyerahan atau produksi
barang atau jasa atau kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha
B. PERILAKU PENDAPATAN
Revenue merepresentasikan peningkatan total nilai asset (atau penurunan nilai dari
liabilitas) dan kapital atas tambahan investasi yang dilakukan oleh owner/pemilik. Pendapatan
disini bukan hanya mengenai sejumlah uang. Paton mengatakan, pendapatan menunjukkan
'pencapaian' terhadap perusahaan. Ini adalah ukuran kinerja kotor entitas sebagai bisnis
keuntungan. ketika beban yang dilihat sebagai mewakili 'upaya' pada perusahaan, kemudian
mencocokan hasil pendapatan dan beban dalam laporan laba, sedangkan 'pencapaian bersih' dari
perusahaan. ini adalah pandangan perilaku pendapatan, beban dan keuntungan.
Paton dan Littleton menyatakan bahwa pendapatan sebagai jumlah kotor diukur dengan
jumlah rupiah aset baru yang diterima dari pelanggan. Hal yang serupa juga dinyatakan oleh
FASB bahwa yang dimaksud dengan jumlah kotor dalam kaitannya dengan pendapatan adalah
jumlah rupiah yang datang dari penyerahan produk atau pelaksanaan jasa (from delivering goods
atau rendering services). IAI yang berpedoman pada IASC juga menyatakan jumlah kotor yang
dimaksud sebagai jumlah rupiah pendapatan yang berupa penjualan, imbalan atas jasa, bunga,
dividen, royalitas, dan sewa (sales, fees, interests, dividends, royalties, dan rents).
Definisi pendapatan sebagai kenaikan aset merupakan definisi dengan konsep aliran
masuk (inflow concept of revenue). Konsep ini memiliki kelemahan karena pendapatan dianggap
baru ada setelah transaksi penjualan terjadi. Dengan kata lain pendapatan timbul karena peristiwa
atau transaksi pada saat tertentu dan bukan karena proses selama satu periode atau siklus operasi.
Kelemahan lainnya adalah definisi ini mengacaukan pengukuran (measurement) dan penentuan
saat pengakuan (timing) dengan proses penciptaan pendapatan (revenue generating process). Dan
juga, konsep ini memerlukan justifikasi mengenai mana aliran masuk yang merupakan
pendapatan dan mana yang bukan.
Bedford menekankan pandangan operasional pendapatan dan pusat laba, dimana laba
didefinisikan dalam hal operasi tertentu dilakukan oleh entitas bukannya hanya hasil penerapan
metode akuntansi. laba timbul hanya dari kegiatan yang ditujukan operasi bisnis.
C. PENGAKUAN PENDAPATAN
1) Perspektif Sejarah
Saat abad ke 19, income atau profit diperhitungkan berdasarkan basis peningkatan pada
kekayaan bersih. Chatfield menyatakan bawa hal ini terjadi disebabkan oleh dua hal yaitu
“melalui kebijakan penggantian akuntansi dan melalui penilaian asset”. Pengakuan yang
sekarang familiar atau prinsip realisasi tidak selalu merupakan bagian dari praktik standar
akuntansi. Sebagaimana dinyatakan oleh May:
Sebuah review dari akuntansi, legal dan ekonomis memberikan saran bahwa realisasi
postulat tidak dapat diterima saat sebelum perang dunia pertama. Pada 1913, dipimpin oleh
otoritas di Inggris dan Amerika terlihat setuju untuk “meningkatkan kekayaan”sebagai konsep
income.
SIKLUS OPERASI
Sumber : Godfrey et al
(2010:296)
Berdasarkan gambar di atas, pengakuan pendapatan dapat terjadi pada beberapa poin
dalam siklus pendapatan :
Dapat Diukur
Pendapatan dapat dilihat sebagai arus masuk yang meningkatkan nilai dari total aset
perusahaan, bersamaan dengan peningkatan ekuitas. Jadi terukurnya nilai aset adalah kriteria
yang layak untuk mengakui pendapatan. Jika tidak ada arus kas masuk dari nilai aktiva yang
dapat obyektif ditentukan, pendapatan tidak dapat dihitung secara obyektif.
Adanya Transaksi
Pendapatan hanya bisa diakui bila ada transaksi. Transaksi adalah adanya kegiatan
pertukaran dengan pihak lain baik eksternal atau internal yaitu proses untuk menerima hasil dari
kegiatan utama perusahaan. Ketika pihak eksternal dalam transaksi menyatakan kesediaan untuk
membayar harga yang diberikan untuk produk perusahaan, transaksi tersebut merupakan bukti
objektif dari peningkatan suatu nilai dalam perusahaan. Pihak luar memberikan bukti yang
menguatkan nilai output. Saat ini, terkecuali dalam kasus tertentu, perusahaan harus menjadi
pihak langsung dalam transaksi
Proses Penyelesaian Pendapatan Secara Substantial
Kegiatan substantial kegiatan yang paling penting untuk pengambilan keputusan karena
telah terjadi kontrak.
E. PENGUKURAN PENDAPATAN
1. Kemungkinan manfaat ekonomik dimasa yang akan datang berkaitan adanya aliran masuk
dan keluar badan usaha.
Pengakuan pendapatan yaitu apabila manfaat ekonomi masa depan berkenaan dengan aset
Pendapatan baru dapat diakui bilamana jumlah rupiah pendapatan telah terealisasi atau cukup
pasti akan segera terealisasi (Realized atau Realizable). Pendapatan dapat dikatakan telah
terealisasi bilamana telah terjadi transaksi pertukaran produk atau jasa hasil kegiatan perusahaan
dengan kas atau klaim untuk menerima kas. Pendapatan dapat dikatakan cukup pasti akan segera
terealisasi bilamana barang penukar yang diterima dapat dengan mudah dikonversi menjadi
sejumlah kas atau setara kas yang cukup pasti.
2. Mempunyai nilai yang dapat diukur
Pengakuan pendapatan yaitu apabila biaya atau nilai dapat diukur dengan keandalan .
Pendapatan baru dapat diakui bilamana pendapatan tersebut sudah terhimpun atau terbentuk
(earned). Pendapatan dapat dikatakan telah terhimpun bilamana kegiatan menghasilkan
pendapatan tersebut telah berjalan dan secara substansial telah selesai sehingga suatu unit usaha
berhak untuk menguasai manfaat yang terkandung dalam pendapatan.
2) Kriteria Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan dalam IAS 18/ AASB 118 Revenue:
Yang dimaksud dengan penjualan adalah ketika produk telah diserahkan ke pembeli atau
jasa telah diberikan, lebih mengacu pada substansi ekonomi transaksi dari pada aspek legal.
Meskipun barang telah diserahkan ke pembeli, jika risiko signifikan kepemilikan barang masih
ditahan penjual maka hal ini idak termasuk penjualan dan pendapatan tidak diakui (IAS 18/
AASB 118 paragrap 16).
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui ketika kondisi-kondisi berikut ini
terpenuhi (par 14):
a) Entitas telah mengalihkan/ mentransfer risiko dan manfaat signifikan atas kepemilikan
barang kepada pembeli,
b) Entitas tidak menahan baik terus terlibat dalam kegiatan manajerial seperti pada tingkat
kepemilikan yang biasa dan pengendalian yang efektif atas barang yang dijual tersebut,
c) Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal,
d) Ada kemungkinan manfaat ekonomi terkait transaksi akan mengalir ke entitas,
e) Biaya yang timbul terkait transaksi dapat diukur secara andal.
Pengecualian:
a. Pendapatan dapat diakui selama masa produksi, yaitu berdasarkan metode percentage of
completion (IAS 18/ AASB 118). Hal ini dianggap memenuhi kriteria pengakuan
pendapatan yaitu dapat diukur secara andal dan adanya transaksi (yaitu kontrak).
Penentuan percentage of completion dapat dilakukan dengan cara:
- proporsi biaya kontrak dibebankan pada pekerjaan yang dilakukan sampai periode
tertentu dibandingkan dengan total estimasi biaya kontrak;
c. Pendapatan diakui pada saat kas diterima setelah penjulan dilakukan, yaitu pada
penjulaan dengan metode installments dan cost recovery. Metode ini menunjukkan
bentuk konservatif pengakuan pendapatan dan penting karena kriteria pengakuan
pendapatan pertama (measurability) dan ketiga (penyelesaian substansial) tidak terpenuhi.
Pembuktiannya adalah hanya berdasarkan kas yang diterima dari pelanggan.
Ketika outcome transaksi terkait pemberian jasa dapat diestimasi dengan andal,
pendapatan dapat diakui pada periode dimana jasa disediakan berdasarkan tingkat penyelesaian
transaksi di tanggal pelaporan. Outcome transaksi dapat diestimasi secara andal jika kondisi
berikut ini terpenuhi:
Bunga, royalti dan dividen dapat diakui pada saat diterima sehingga memenuhi ketiga
kriteria pengakuan pendapatan. Namun, untuk beberap item, dapat terjadi adanya pendapatan
yang ditangguhkan, contoh: pendapatan bunga di akhir periode akuntansi.
Pendapatan atas bunga, royalti dan dividen diakui ketika (IAS 18/ AASB 118)
Definisi pendapatan yang diadopsi IASB adalah bahwa pendapatan dapat mencakup hasil
dari perubahan nilai bersih aset. Beberapa standar IASB mengharuskan keuntungan dan kerugian
(gain and losses) yang timbul dari pengukuran kembali aset dimasukkan dalam operating income
atau dalam comprehensive income meskipun telah terealisasi atau belum terealisasi. Sebagai
akibatnya, penyusun standar perlu memperhatikan bagaimana penyajian terbaik atas informasi
ini dalam laporan keuangan.