Anda di halaman 1dari 10

JARINGAN SARAF

OLEH:

KELOMPOK 5

ANGGOTA:

• DOLY HASIHOLAN

• EKO JOSUA

• M. FAHRENDY

• MEGA UTAMI

• PERMATA SARI

• SOLA GRATIA

• WINDA SINAGA

• YOHANA OKTORIA
Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan)
dan terdiri dari sel-sel saraf (neuron). Jaringan saraf mengirimkan impuls dari panca indera
ke saraf pusat (otak atau sumsum tulang belakang) dan dari saraf pusat ke organ lainnya.

STRUKTUR HISTOLOGIS
Komponen jaringan saraf terdiri atas :

Sel saraf (neuron),


dan
jaringan pengisi (sel glia).

NEURON

Sel saraf didefinisikan oleh keberadaan sebuah jenis sel khusus— neuron (kadang-kadang
disebut "neurone" atau "sel saraf").Neuron dapat dibedakan dari sel lain dalam sejumlah
cara, tapi sifat yang paling mendasar adalah bahwa mereka dapat berkomunikasi dengan sel
lain melalui sinaps, yaitu pertautan membran-ke-membran yang mengandung mesin
molekular dan mengizinkan transmisi sinyal cepat, baik elektrik maupun kimiawi.Setiap
neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari
badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson.
BADAN SEL

yaitu bagian sel saraf yang mengandung inti, maka kadang-kadang bagian ini disebut pula
sebagai perikaryon. Bentuk dan ukuran dapat beraneka ragam, tergantung fungsi dan
letaknya.
Inti sel biasanya terletak sentral, walaupun kadang-kadang dapat eksentrik. Biasanya
berbentuk bulat; dan berukuran besar. Di dalamnya terdapat butir-butir khromatin halus
yang tersebar. Nukleolus biasanya besar sehingga kadang-kadang dapat disangka sebagai
intinya sendiri. Penampilan inti yang demikian merupakan ciri khas dari sel saraf, oleh
karena berkaitan erat sekali dengan kegiatan sel saraf. Dalam nukleolus banyak
mengandung molekul RNA yang penting untuk kegiatan sel terutama dalam sintesis protein,
sehingga mengikat warna basofil.
Sitoplasma sel saraf mengandung berbagai macam organela seperti halnya jenis sel lain. Ciri
khas dari sitoplasma sel neron yaitu adanya bangunan basofil yang berbentuk sebagai
bercak-bercak yang dinamakan: Substansi Nissl yang tidak lain adalah granular endoplasmic
reticulum yang banyak mengandung butir-butir ribosom. Kehadiran bangunan tersebut
mendukung adanya kegiatan sintesis protein. Bentuk dan susunan substansi Nissl sangat
tergantung dari jenis sel saraf nya.

Mitokhondria yang dikenal sebagai sumber energi bagi sebuah sel juga terdapat
dalam sitoplasma sel saraf bahkan meluas ke dalam tonjolan-tonjolannya. Energi yang
dibutuhkan oleh jaringan saraf jelas apabila diukur konsumsi oksigen dan kandungan
glukosa dalam sel saraf.
Kompleks Golgi merupakan organela yang untuk pertama kalinya diketemukan dalam sel
saraf oleh Camillo Golgi dalam tahun 1898, yang di kemudian hari juga diketemukan dalam
sel-sel bukan saraf. Kedudukan kompleks Golgi tergantung jenis sel sarafnya.
Organela lain dalam sel saraf yang meluas sampai tonjolan-tonjolannya yaitu yang
dinamakan nerofibril. Dengan berbagai teknik histologi dapat ditunjukkan adanya serabut-
serabut halus khususnya dalam axon. Apa yang dilihat sebagai nerofibril dengan mikroskop
cahaya, ternyata dengan M.E. terdiri atas berbagai bentuk misalnya sebagai mikrotubuli,
nerofilamen dan aktin. Fungsinya selain bertindak sebagai kerangka sel juga diduga sangat
berguna dalam pengangkutan bahan-bahan dalam tonjolan sel.
Di samping organela, di dalam sel saraf diketemukan pigmen yang fungsinya kurang
jelas. Ada dua jenis pigmen dalam sel saraf, yaitu: pigmen lipokhrom yang berwarna kuning
dan pigmen melanin yang berwarna coklat atau hitam.

DENDRIT

Merupakan tonjolan-tonjolan dari badan sel saraf yang bercabang-cabang sebagai pohon
sehingga memperluas permukaan sel saraf. Pada pangkalnya di badan sel terdapat
perluasan substansi Nissl dan mitokhondria, namun nerofibril dan mikrotubuli meluas
sampai ujung dendritnya.
Dengan pewarnaan khusus menggunakan inpregnasi perak dapat terlihat adanya
tonjolan-tonjolan pada permukaan percabangan dendrit yang disebut gemula dan spina.
Bangunan tersebut digunakan untuk tempat kontak dengan sel saraf lainnya melalui
sinapsis.
Bentuk percabangan dendrit tergantung dari jenis sel sarafnya. Fungsinya merambatkan
impuls ke arah badan sel.

AKSON

Berbeda dengan tonjolan yang dinamakan dendrit, maka axon merupakan tonjolan yang
hanya terdapat sebuah dan berfungsi merambatkan impuls yang meninggalkan badan sel.
Bahkan salah satu jenis sel saraf dalam retina yang disebut sel amakrin tidak memiliki axon
sama sekali. Axon berpangkal pada badan sel sebagai suatu bukit kecil yang dinamakan oxon
hillock. Di dalam daerah ini tidak terdapat substansi Nissl, karena di daerah ini banyak
nerofibril yang akan meninggalkan badan sel.
Panjang axon dari beberapa cm sampai beberapa puluh cm demikian pula diameternya juga
berbeda-beda. Makin besar diameternya makin cepat perambatan impulsnya.
Di beberapa tempat axon memberikan percabangan yang dinamakan kolateral, sedang
ujung axon akan bercabang-cabang sebagai pohon yang dinamakan telodendron.
Oleh karena axon perlu menghantarkan impuls yang tidak lain adalah perubahan potensial
listrik, maka agar efisien perlu dibungkus dengan bahan isolator yang dinamakan Selubung
mielin. Sebelah luarnya masih ada selubung lain yang dinamakan selubung nerolema.
Neuron mempunyai bentuk dan ukuran yang sangat bervariasi. Berdasarkan bentuknya
neuron dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu neuron unipolar, neuron bipolar, neuron
multipolar.

• 1.      Neuron unipolar

• Neuron unipolar hanya mempunyai satu cabang pada badan sel sarafnya,
selanjutnya cabang akan terbelah dua sehingga bentuk dari neuron unipolar akan
menyerupai huruf “T”. Satu belahan cabang berperan sebagai dendrit, sementara
yang lain sebagai akson. Neuron unipolar ini umumnya mempunyai fungsi
sebagaimana sensory neuron yaitu sebagai pembawa sinyal dari bagian tubuh
(sistem saraf perifer) menuju ke sistem saraf pusat.

• 2.      Neuron bipolar

• Neuron bipolar, sesuai dengan namanya, mempunyai dua cabang pada badan sel
sarafnya di sisi yang saling berlawanan. Cabang yang satu berperan sebagai dendrit,
sementara yang lain berperan sebagai akson. Karena percabangannya yang demikian
ini, maka badan sel saraf neuron bipolar mempunyai bentuk yang agak lonjong/elips.
Neuron bipolar umumnya mempunyai fungsi sebagaimana interneuron, yaitu
menghubungkan berbagai neuron di dalam otak dan spinal cord.

• 3.      Neuron multipolar

• Neuron multipolar adalah jenis sel saraf yang paling umum dan paling banyak
ditemui. Sel saraf ini mempunyai dendrit lebih dari satu, namun hanya memiliki
sebuah akson. Karena jumlah dendrit pada setiap neuron multipolar bisa bervariasi
banyaknya, maka bentuk badan sel saraf multipolar ini seringkali dikatakan
berbentuk multigonal. Neuron multipolar umumnya mempunyai fungsi sebagaimana
motoneuron, yaitu membawa sinyal/isyarat dari sistem saraf pusat menuju ke
bagian lain dari tubuh, seperti otot, kulit, ataupun kelenjar.

Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi:

• Neuron sensorik berfungsi untuk menerima sinyal dari lingkungan, mengirimkannya


ke otak atau sumsum tulang belakang (saraf pusat).

• Neuron motoric berfungsi untuk mengirimkan sinyal dari saraf pusat ke organ lain
dalam tubuh.

• Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan
sumsum tulang belakang. Neuron (sel saraf) tersebut berfungsi untuk
menghubungkan atau meneruskan impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel
saraf motorik.
SEL GLIA

Sel glia (berasal dari bahasa Yunani yang berarti "lem") adalah sel non-neuron yang
menyediakan dukungan dan nutrisi, mempertahankan homeostasis, membentuk mielin, dan
berpartisipasi dalam transmisi sinyal dalam sistem saraf. Dalam otak manusia, diperkirakan
bahwa jumlah total glia kasarnya hampir setara dengan jumlah neuron, walaupun
perbandingannya bervariasi dalam daerah otak yang berbeda. Di antara fungsi paling
penting dari sel glia adalah untuk mendukung neuron dan menahan mereka di tempatnya;
untuk menyediakan nutrisi ke neuron; untuk insulasi neuron secara elektrik; untuk
menghancurkan patogen dan menghilangkan neuron mati; dan untuk menyediakan
petunjuk pengarahan akson dari neuron ke sasarannya.

• Sebuah jenis sel glia penting (oligodendrosit dalam susunan saraf pusat, dan sel
schwann dalam sistem saraf tepi) menggenerasikan lapisan sebuah substansi lemak
yang disebut mielin yang membungkus akson dan menyediakan insulasi elektrik yang
mengijinkan mereka untuk mentransmisikan potensial aksi lebih cepat dan lebih
efisien.

• Macam-macam neuroglia di antaranya adalah astrosit, oligodendrosit,mikroglia, dan


makroglia .
• Oligodendrosit untuk pertama kalinya diketemukan oleh Del Rio Hortega. Sel
tersebut selain lebih kecil juga mempunyai tonjolan sangat sedikit (oligo = sedikit)
yang tidak memperlihatkan gambaran filamen di dalamnya. Sel ini banyak
diketemukan dalam substantia grisea terutama di dekat sel-sel neron sehingga
dinamakan juga sebagai sel satelit perineal. Pada substantia alba oligodendroglia
biasanya terdapat di antara serabut-serabut saraf bermielin, karena sel-sel tersebut
membentuk selubung mielin seperti halnya Sel Schwann pada Sistem Saraf Perifir.
Apabila terdapat di antara pembuluh darah dinamakan sel satelit perivaskuler.

Anda mungkin juga menyukai