Anda di halaman 1dari 7

BAB III

PERHITUNGAN PELAT

3 DATA PERENCANAAN
Fungsi bangunan = Pertokoan
Mutu beton (fc) = 25 Mpa
Mutu baja (fy) = 360 Mpa

3 SYARAT DAN PANJANG BENTANG

Tipe plat Ly Lx Ly/Lx Luas plat jenis plat ket :


A 1.85 2.40 0.77 4.44 2 arah Ly : panjang
B 3.70 1.85 2.00 6.85 2 arah bentang
C 3.70 2.10 1.76 7.77 2 arah arah
D 2.15 2.10 1.02 4.52 2 arah Lx : panjang
E 2.15 1.85 1.16 3.98 2 arah bentang
F 2.15 2.40 0.90 5.16 2 arah arah
G 2.15 2.00 1.08 4.30 2 arah
H 1.80 2.00 0.90 3.60 2 arah Ly/Lx > 2
I 2.00 2.00 1.00 4.00 2 arah pelat 1 arah
J 2.30 2.00 1.15 4.60 2 arah Ly/Lx ≤ 2
K 1.90 2.00 0.95 3.80 2 arah pelat 2 arah

3 PERENCANAAN DIMENSI BALOK


Perkiraan dimensi balok diambil dari pelat yang terpanjang, yaitu pelat tipe C
Ly = 3.7 m dan Lx = 2.1 m
a balok induk
h = 1
Ly
10
= 3700 = 370 = 37 cm ≈ 40 cm

10
b = 2
(h)
3
= 247 = 24.7 cm ≈ 30 cm dimensi balok induk 30/40 cm

b balok anak
= 1
Lx
10
= 2100 = 210 = 21 cm ≈ 25 cm
10
= 2
(h)
3
= 140 = 14 cm ≈ 15 cm dimensi balok anak 15/25

3 PERHITUNGAN TEBAL PELAT
bentang bersih terpanjang
Ln = Ly - 2(1/2 lebar balok induk)
370 - 2(1/2x 30 )
340 cm
bentang bersih terpendek
Sn = Lx - 2(1/2 lebar balok anak)
210 - 2(1/2x 15 )
195 cm
Rasio Bentang Bersih Dalam Arah Memanjang Terhadap Pelat
β = 𝐿𝑛 = 340 = 1.7 cm
𝑆𝑛 195

360
hmin = = 340 0.8 +
1500
36 + 9 (1.7)

= 6.8 cm

360
340 0.8 +
hmax = = 1500
36

= 9.8 cm

nilai yang diambil menurut SK-SNI yaitu hmax dan hmin, yakni 8.3 cm

4 KONTROL TEBAL PELAT


Tebal minimum pelat tidak kurang dari
untuk αm < 2 → 120 mm
αm > 2 → 90 mm
kontrol tebal pelat

h =

360
340 0.8 +
8.3 = 1500
1
36 + 9(1.7) α𝑚 − 0.12 1 + 1.7

8.3 = 353.6
36 + 15 (αm - 0.2 )

8= 353.6 = 353.6
36 + (15.3 αm - 3) 33 + 15.3 αm

8 ( 33 + 15.3 αm) = 353.6


274.82 + 127 αm = 353.6
αm = 0.62
karena αm < 2 maka dipakai tebal pelat 12 cm
3.6 PEMBEBANAN PELAT
3.6.1 Beban Pelat Lantai
a. Beban Mati (WD)
- Berat Sendiri Pelat (tebal 12 cm) = 0.12 m x 2400 kg/m3 = 288 kg/m2
- Berat Spesi (tebal 2 cm) = 0.02 m x 21 kg/m3 = 0.42 kg/m2
- Berat Pasir (tebal 3 cm) = 0.03 m x 1800 kg/m3 = 54 kg/m2
- Berat Keramik (tebal 1 cm) = 0.01 m x 24 kg/m3 = 0.24 kg/m2
- Berat Penggantung = 7 kg/m2 = 7 kg/m2
- Berat Plafond = 11 kg/m2 = 11 kg/m2
TOTAL = 361 kg/m2
= 3.61 kN/m2

b. Beban Hidup (WL)


Beban Hidup pada lantai pertokoan 250 kg/m2 = 2.5 kN/m2

c. Beban Ultimate (WU)


Berdasarkan SKSNI T 15 – 1991 – 03 pasal 3.2.2 di peroleh kombinasi pembebanan
sebagai berikut :
Beban Pelat lantai ruangan :
WU = 1.2 WD + 1.6 WL
= 1.2 (3.61) + 1.6 (2.5)
= 8 kN/m2

3.7 TEBAL DAN TINGGI EFEKTIF PELAT


- Tebal pelat (h) = 120 mm
- Tebal selimut beton (p) = 20 mm
- Tulangan arah x (rencna) = Ø 10
- Tulangan arah y (rencana) = Ø 10
- Tulngan bagi (rencana) = Ø 6
Hubungan antara tebal pelat (h) dan tinggi efektif (d) menurut buku Gideon Kusum
jilid 1 : 43 yaitu :

h =

Dimana :
h = tebal / tinggi pelat
d = diameter tulangan pokok
p = tebal selimut beton
dari rumus di atas akan diperoleh tinggi efektif sebagai berikut :
dx = h - p - (1/2 D)
= 120 mm - 20 mm - (0.5x 10)mm
= 95 mm
dy = h - p - D - (1/2D)
= 120 mm - 20 mm - 10 mm - (0.5 x 10) mm
= 85 mm

3.8 PERHITUNGAN MOMEN DAN PENULANGAN PELAT


a. Perhitungan pelat tipe C
Nilai X ( PBI’71 Tabel 13.3.1 momen di dalam pelat persegi yang menumpu pada
keempat tepi nya akibat beban terbagi rata )
X1 = 28
X2 = 20
X3 = 64
X4 = 56
Menentukan momen
Lx = 2.1 m
WU pada pelat C sebesar 8 kN/m2
M Lx = 0.001 x WU x Lx^2 x X1
= 1.03 kNm
M Ly = 0.001 x WU x Lx^2 x X2
= 0.73 kNm
M Tx = 0.001 x WU x Lx^2 x X3
= 2.35 kNm
M Ty = 0.001 x WU x Lx^2 x X4
= 2.06 kNm

ρb =

= 0.85 x 1.7 x 25 600


x
360 600 + 360
= 0.064
SKSNI T 15 – 1991 – 03 Paal 3.3.3.3 ρmaks adalah sebagai berikut :
ρmax = 0.75 x ρb
= 0.048
Menurut Tabel 7 Tulangan Minimum ρmin yang diisyartkan pada buku Gideon Kuuma
hal 51, adalah sebagai berikut :
ρmin = 0.0025

Perhitungan Momen dan Tulangan Arah Lapanngan X


M Lx = 1.03 kNm

k = = 1.03 x
0.8 x 1000 x 95 ^2
= 0.14

k =

360
0.14 = ρ x 0.8 x 360 1 - 0.588 ρ
25

0.14 = 288 ρ 1 - 0.588 ρ x 14.4

0.14 = 288 ρ 1 - 8.47 ρ

0.14 = 288 ρ - 2438.6 ρ2

0.14 - 288 ρ + 2438.6 ρ2


Dengan rumus ABC didapatkan

ρ1,2 −𝑏 ± 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 −288 ± 2882 − 4 (0.14)(2438.6)


= =
2𝑎 2(0.14)
ρ1 = -0.0005 ρ2 = -0.1176
ρhit = -0.0005
Menurut SKSNI T 15 – 1991 – 03 Paal 3.3.3.3 ρmaks adalah sebagai berikut :
ρmax = 0.048
Menurut Tabel 7 Tulangan Minimum ρmin yang diisyartkan pada buku Gideon Kuuma
hal 51, adalah sebagai berikut :
ρmin = 0.0025
Karena ρmin > ρhit maka yang dipakai adalah ρmin
As = ρmin x b x d
= 237.5 mm2

Perhitungan Momen dan Tulangan Arah Lapanngan Y


M Ly = 0.73 kNm

k = 0.73 x
=
0.8 x 1000 x 85 ^2
= 0.13

k =

360
0.13 = ρ x 0.8 x 360 1 - 0.588 ρ
25

0.13 = 288 ρ 1 - 0.588 ρ x 14.4

0.13 = 288 ρ 1 - 8.47 ρ

0.13 = 288 ρ - 2438.6 ρ2

0.13 - 288 ρ + 2438.6 ρ2


Dengan rumus ABC didapatkan

ρ1,2 −𝑏 ± 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 −288 ± 2882 − 4 (0.13)(2438.6)


= =
2𝑎 2(0.14)
ρ1 = -0.0004 ρ2 = -0.1177
ρhit = -0.0004
Menurut SKSNI T 15 – 1991 – 03 Paal 3.3.3.3 ρmaks adalah sebagai berikut :
ρmax = 0.048
Menurut Tabel 7 Tulangan Minimum ρmin yang diisyartkan pada buku Gideon Kuuma
hal 51, adalah sebagai berikut :
ρmin = 0.0025
Karena ρmin > ρhit maka yang dipakai adalah ρmin
As = ρmin x b x d
= 212.5 mm2
Perhitungan Momen dan Tulangan Arah Tumpuan X
M Tx = 2.35 kNm

k = = 2.35 x
0.8 x 1000 x 95 ^2
= 0.33

k =

360
0.33 = ρ x 0.8 x 360 1 - 0.588 ρ
25

0.33 = 288 ρ 1 - 0.588 ρ x 14.4

0.33 = 288 ρ 1 - 8.47 ρ

0.33 = 288 ρ - 2438.6 ρ2

0.33 - 288 ρ + 2438.6 ρ2


Dengan rumus ABC didapatkan

ρ1,2 −𝑏 ± 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 −288 ± 2882 − 4 (0.14)(2438.6)


= =
2𝑎 2(0.14)

ρ1 = -0.0011 ρ2 = -0.1170
ρhit = -0.0011
Menurut SKSNI T 15 – 1991 – 03 Paal 3.3.3.3 ρmaks adalah sebagai berikut :
ρmax = 0.048
Menurut Tabel 7 Tulangan Minimum ρmin yang diisyartkan pada buku Gideon Kuuma
hal 51, adalah sebagai berikut :
ρmin = 0.0025
Karena ρmin > ρhit maka yang dipakai adalah ρmin
As = ρmin x b x d
= 237.5 mm2

Perhitungan Momen dan Tulangan Arah Tumpuan Y


M Ly = 2.06 kNm

k = 2.06 x
=
0.8 x 1000 x 85 ^2
= 0.36

k =

360
0.36 = ρ x 0.8 x 360 1 - 0.588 ρ
25
0.36 = 288 ρ 1 - 0.588 ρ x 14.4

0.36 = 288 ρ 1 - 8.47 ρ

0.36 = 288 ρ - 2438.6 ρ2

0.36 - 288 ρ + 2438.6 ρ2


Dengan rumus ABC didapatkan

ρ1,2 −𝑏 ± 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 −288 ± 2882 − 4 (0.13)(2438.6)


= =
2𝑎 2(0.14)
ρ1 = -0.0012 ρ2 = -0.1169
ρhit = -0.0012
Menurut SKSNI T 15 – 1991 – 03 Paal 3.3.3.3 ρmaks adalah sebagai berikut :
ρmax = 0.048
Menurut Tabel 7 Tulangan Minimum ρmin yang diisyartkan pada buku Gideon Kuuma
hal 51, adalah sebagai berikut :
ρmin = 0.0025
Karena ρmin > ρhit maka yang dipakai adalah ρmin
As = ρmin x b x d
= 212.5 mm2

Anda mungkin juga menyukai