PENDAHULUAN
1
2
diri siswa. Kesalahan pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal persamaan dan
fungsi kuadrat merupakan permasalahan yang sering terjadi. Faktor penyebab
kesalahan pemahaman dalam menyelesaikan soal persamaan dan fungsi kuadrat
yaitu kurangnya kemampuan siswa untuk menganalisis soal dan kurang
memahami konsep serta pengaplikasiannya, hal ini sangat berdampak pada
rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan Delsika Pramata Sari,
dkk (2018) menyimpulkan bahwa kesalahan yang paling menonjol dari
representasi matematika, kemampuan pada indikator bahwa pemecahan masalah
melibatkan simbol aritmatika (representasi simbolis). Hasil penelitian Muchamad
Subali Noto, dkk (2019) menyimpulkan bahwa adanya hambatan belajar
matematika yang dapat menimbulkan kesalahan meliputi: hambatan belajar dalam
mengaplikasikan konsep; memvisualisasikan objek; memahami prinsip-prinsip;
memahami masalah dan terkait dengan pembuktian matematis.
Persamaan dan Fungsi Kuadrat merupakan salah satu materi mata
pelajaran matematika yang diberikan pada SMP kelas IX semester 1. Persamaan
kuadrat adalah suatu persamaan dari variabel (peubah) yang mempunyai pangkat
tertinggi yaitu dua. Penyelesaian atau pemecahan dari sebuah persamaan ini
disebut sebagai akar-akar persamaan kuadrat. Penyelesaian suatu persamaan
kuadrat dapat dilakukan dengan beberapa metode sehingga diperoleh hasil akhir
berupa akar-akar persamaan kuadrat. Metode yang digunakan untuk mencari akar-
akar persamaan kuadrat yaitu (1) metode pemfaktoran, (2) metode melengkapkan
kuadrat sempurna dan (3) metode rumus ABC. Fungsi kuadrat atau fungsi
polinom adalah fungsi dengan pangkat peubah tertingginya yaitu dua, suatu fungsi
kuadrat selalu berkaitan dengan grafik fungsi yang memiliki bentuk seperti
parabola.
Dalam penelitian Lila Puspitasari, dkk (2019) sehubungan dengan
kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal matematika
menyimpulkan bahwa kesalahan siswa masih cenderung coba-coba, kurang
terstruktur, kurang sistematis dan kurang rinci sehingga dalam menyelesaikan dan
membuat langkah solusi mereka masih menemui banyak kendala. Menurut Iwan
Junaedi (2015) jenis kesalahan pada kategori encoding diantaranya adalah
4