Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGANTAR HUBUNGAN MASYARAKAT


Hubungan Public Relation dengan Pihak Internal

DOSEN PEMBIMBING
Miftha Pratiwi, S.I.Kom., M.I.Kom

DISUSUN OLEH
Kelompok 1
1. Maria Nugraheni Syafei 07031381924228
2. Muhammad Rayhan Bilal Pw 07031281924108
3. Pini Mauliddya 07031381924226
4. Rinjani 07031381924182
5. Tasya Febi Karter 07031381924159
6. Tasya Novriani 07031381924165

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ILMU KOMUNIKASI
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana berkat
rahmat dan karunia-Nya kami diberikan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah Pengantar Hubungan Masyarakat ini dengan lancar dan tepat
waktu. Tak lupa pula shalawat beriring salam tercurahkan atas kehadirat Nabi
besar Muhammad SAW, yang telah membawa manusia dari alam jahiliyah ke
alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini. Serta rasa terima
kasih yang teramat dalam, atas restu orang tua dan bimbingan dosen sehingga
kami bisa menyusun makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun dalam rangka penilaian untuk memenuhi tugas


Pengantar Hubungan Masyarakat. Kami sangat bangga dan senang dapat
mempelajari dan dapat menyusun tugas dengan pokok pembahasan tentang
“Hubungan Public Relation dengan Pihak Internal“ ini. Kami berharap makalah
yang kami susun ini dapat dipahami dengan baik, berguna bagi banyak orang
dalam rangka menambah wawasan. Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini
masih banyak kekurangan, maka dari itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami butuhkan demi kebaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih atas segala bimbingan Ibu yang
telah memberikan pengajaran sehingga kami bisa menyusun makalah ini serta
mengerti terhadap materinya, dan terima kasih atas pihak-pihak lain yang telah
membantu kami mengerjakan makalah ini, sekali lagi kami ucapkan terima kasih.
Apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan kami mohon maaf.

Penulis.

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Internal Public Relation.........................................................................3


2.1.1 Aktivitas Internal Public Relation.....................................................3
2.2 Hubungan Public Relation dengan Pihak Karyawan.........................4
2.3 Hubungan Public Relation dengan Pemegang Saham........................7
2.4 Perlengkapan Public Relation...............................................................9

BAB III KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lembaga public Relations di Amerika Serikat mendefinisikan Public
Relations sebagai “usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja,
guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal-balik antara organisasi
dan masyarakat”.
Pengertian yang timbal-balik itu menuntut penghargaan terhadap kekuatan dan
kelemahan, peluang, sasaran dan pengakuan atau penerimaan terhadap kebutuhan
setiap kelompok yang mempunyai kepentingan di dalamnya. Sedangkan proses
komunikasi dalam Public Relation adalah proses dari kedua belah pihak, yang
membutuhkan perhatian lewat mata, telinga, dan mulut. Usaha ini harus disadari
secara penuh, ditentukan secara selektif, dan dilakukan secara bertahap dari waktu
ke waktu.
Sasaran utama dari Public Relations modern ini disebut “public”, yaitu
sekelompok orang, baik dalam satu wilayah maupun yang tersebar, namun
mempunyai satu kepentingan atau masalah yang sama dengan memerlukan
penyelesaian. Dua macam public adalah :
1. Internal Public, yang terdiri dari orang-orang yang berada dalam lingkungan
organisasi atau Badan Usaha.
2. Eksternal Public, yaitu orang-orang atau kelompok-kelompok orang yang
berada diluar organisasi, namun mempunyai kepentingan dan masalah dalam
hubungannya dengan organisasi tersebut.
Melalui kegiatan Internal, Public Relations diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan internal dan kepentingan umum dari organisasi atau perusahaan. Secara
garis besar, pihak-pihak yang termasuk dalam internal institusi atau organisasi
adalah pihak karyawan (employee relations) dan pihak pemegang saham
(stockholder relations).
Public Relation memiliki peranan besar dalam menjaga hubungan baik antar
elemen-elemen yang ada di dalam internal sebuah organisasi atau institusi.

1
Hubungan yang dijalin ini ditujukan untuk menciptakan sebuah kenyamanan kerja
yang kondusif. Kedekatan yang terjalin dapat membangun sebuah keakraban
antara stakeholder dengan stakeholder, stakeholder dengan pemilik perusahaan,
dan antar elemen-elemen lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan
kekompakan dan menjalin kerjasama di lingkungan perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk memudahkan proses penjabaran dan penjelasan, makalah ini memiliki
beberapa rumusan masalah, yaitu :
1. Bagaimana hubungan antara public relation dengan pihak karyawan ?
2. Bagaimana hubungan antara public relation dengan pemegang saham ?
3. Apa saja perlengkapan public relation ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan memahami hubungan antara public relation dengan
pihak karyawan.
2. Untuk mengetahui dan memahami hubungan antara public relation dengan
pemegang saham.
3. Untuk mengetahui dan memahami perlengkapan yang ada pada public
relation.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Internal Public Relation
Sudah tentu suasana di dalam badan atau perusahaan itu sendiri yang menjadi
target internal public relation, terutama suasana di antara para pegawainya yang
mempunyai hubungan langsung dengan perkembangan perusahaannya.
Kegiatan public relation ke dalam perusahaan (organisasi/lembaga) ini
diperlukan untuk memupuk adanya suasana yang menyenangkan di antara para
pegawainya, komunikasi antara bawahan dan pimpinan/atasan terjalin dengan
akrab dan tidak kaku, serta masing-masing meyakini rasa tanggung jawab akan
kewajibannya terhadap perusahaan (organisasi/lembaga).
Keserasian hubungan di antara para pegawai, baik vertical maupun horizontal
diharapkan akan memperkuat team kerja dalam perusahaan itu, baik kuantitatif
maupun kualitatif. Tidak saja terbatas pada para pegawainya yang langsung
berada di dalam perusahaan, keluarganya pun mempunyai andil yang besar dalam
memupuk hubungan baik ini.
Public intern sebagai sasaran humas (Public Relation) terdiri atas orang-
orang yang bergiat di dalam organisasi (Perusahaan, instansi, lembaga, badan dan
sebagainya) dan yang secara fungsional mempunyai tugas dan pekerjaan serta hak
dan kewajiban tertentu. Sebagai public intern mereka terdiri atas kelompok-
kelompok tertentu yang tidak selalu sama jenisnya. Dalam bentuk organisasi
perusahaan, misalnya, public internnya meliputi public karyawan dan public
pemegang saham; di perguruan tinggi public internnya meliputi karyawan, dosen,
mahasiswa, dan dewan penyantun. Tetapi apapun jenis organisasinya, salah satu
public internnya adalah karyawan. Sebab merekalah yang menggerakkan atau
menghidupkan organisasi.
2.1.1 Aktivitas Internal Public Relation
Kegiatan Internal Public Relation merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
publik internal organisasi/perusahaan. Publik internal adalah keseluruhan elemen
yang berpengaruh secara langsung dalam keberhasilan perusahaan, seperti 

3
karyawan, manajer, supervisor, pemegang saham, dewan direksi perusahaan dan
sebagainya.
Melalui kegiatan Internal Public Relation diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dan kepentingan publik internal dari organisasi/perusahaan. Dengan
hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan maka
akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan begitu kegiatan operasional
perusahaan akan berjalan dengan lancar.
Contoh Public Internal PR dalam suatu perusahaan :
a. Pimpinan : Memegang kendali agar perusahaan tetap kokoh
b. Pemegam saham : Membantu pimpinan dalam mengendalikan
perusahaan
c. Karyawan : Secara tidak langsung dan langsung ikut serta
mengendalikan perusahaan
d. Peraalatan perusahaan :  Kalau tidak ada peralatan,perusahaan tdiak dapat
memproduksi produk
e. Produk : Merupakan bagian internal terpenting dalam suatu
perusahaan.
f. Gaji :  Kalau gaji layak maka karyawan akan semakin
giat untuk memproduksi produk.
2.2 Hubungan Public Relation dengan Pihak Karyawan (Employee Relation)
Seorang Public Relation harus mampu berkomunikasi dengan segala lapisan
karyawan baik secara formal maupun informal untuk mengetahui kritik dan saran
mereka sehingga bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan
kebijakan dalam organisasi/perusahaan. Seorang Public Relation harus mampu
menjembatani komunikasi antara pimpinan dan karyawan. Karena dengan
diadakan program employee relations diharapkan akan menimbulkan hasil yang
positif yaitu karyawan merasa dihargai dan diperhatikan oleh pimpinan
perusahaan. Sehingga dapat menciptakan rasa memilki (sense of belonging),
motivasi, kreativitas dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin.
Komunikasi karyawan adalah usaha praktisi Public Relation untuk
menjalankan komunikasi efektif antar karyawan, serta antara karyawan dan

4
manajemen dalam organisasi, sejak karyawan mulai masuk sampai keluar. Segala
aktivitas dalam perusahaan memiliki unsur komunikasi. Melalui komunikasi,
pesan mengalir dari atasan ke bawahan, begitu sebaliknya. Sebuah Public
Relation harus mampu menyambungkan dan menjaga komunikasi antara
manajemen dan karyawan.
Menurut Cutlip, Center, dan Broom (2011), komunikasi karyawan merupakan
bagian khusus dari Public Relation yang membangun dan mempertahankan
hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manajer dan karyawan tempat
organisasi menggantungkan kesuksesannya. Karyawan merupakan salah satu
publik yang paling penting dalam sebuah perusahaan, sehingga sebelum
melakukan pendekatan dengan publik eksternal, perusahaan perlu melakukan
pendekatan. Dengan orang dalan perusahaan itu sendiri. Tugas- tugas dari seorang
public relation terhadap hubungan dengan karyawan/pegawai antara lain:
1. Mencari/menyeleksi karyawan/pegawai.
Misalnya dalam suatu organisasi dalam rangka menambah karyawan/pegawai
baru (open requitment) dengan sistem kontrak, out sourching, atau yang
lainnya, seorang public relation membantu bagian/departemen yang
mengadakan open requitment mencari calon karyawan/pegawai dengan
mengumumkan kepada publik menggunakan media cetak (surat kabar,
majalah, pengumuman, dan lain-lain) maupun elektonik (e-mail, website
organisasi, dan lain-lain). Kemudian membantu menyeleksi apakan sudah
sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
2. Membantu menjembatani komunikasi antara pimpinan dan
karyawan/pegawai.
Kadang kala karyawan/pegawai merasa takut untuk mengungkapkan ide dan
gagasannya atau keluhannya terkait dengan kemajuan organisasi. Dengan
diadakan program employee relations (hubungan dengan karyawan/pegawai)
diharapkan akan menimbulkan hasil yang positif yaitu pegawai merasa
dihargai dan diperhatikan oleh pimpinan organisasi. Sehingga dapat
menciptakan rasa memilki (sense of belonging), motivasi, kreativitas dan
ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin. Serta semua informasi

5
yang berkaitan dengan karyawan/pegawai dapat segera tersampaikan kepada
karyawan/pegawai dengan bantuan public relation dan sebaliknya dengan
pimpinan organisasi.
3. Mengkoordinir kegiatan/event.

Setiap kegiatan/event yang diadakan oleh semua karyawan/pegawai

organisasi harus diketahui oleh seorang public relation. Dengan

pengetahuan yang dimiliki oleh seorang public relaion tentang suatu

kegiatan, seorang public relation dapat mengkoordinir kegiatan sesuai

dengan tujuan kegiatan. Selain itu juga seorang public relation, saat

kegiatan/event berlangsung juga harus mampu memonitoring dan merekam

semua rangkaian kegiatan, serta ikut mengevaluasi setelah kegiatan/event

selesai dilaksanakan.

4. Menjalin hubungan yang harmonis dengan semua karyawan/pegawai

organisasi (sebagai konseling dalam organisasi).

Artinya seorang public relation sebagai conselling dalam organisasi harus

mampu berkomunikasi langsung dengan para karyawan/pegawai organisasi

dan mengetahui sifat, karakter, sikap, pendapat, kesulitan, keinginan,

harapan, serta perasaan para karyawan/pegawai sehingga akan timbul suatu

hubungan yang harmonis. Seorang public relation pun akan disegani oleh

para karyawan/pegawai dan dipercaya untuk selalu membantu memberikan

solusi atas permasalahan yang dialami para karyawan/pegawai organisasi.

5. Mendukung semua aktivitas atau kegiatan yang diadakan organisasi.

Seorang public relation harus bisa mendukung semua aktivitas atau

kegiataan yang diadakan organisasi asalkan aktivitas atau kegiatan tersebut

6
untuk bermanfaat untuk kepentingan publik serta sesuai dengan tujuan

organisasi. Selain itu juga, seorang public reation harus terlibat dalam

aktivitas atau kegiatan tersebut agar dapat lebih dekat dengan para

karyawan/pegawai, pimpinan, dan publik pada khususnya.

6. Me-manage pemberian penghargaan, kenaikan pangkat/jabatan,

pemutusan hubungan kerja, pensiun, dan jaminan sosial.

Seorang public relation harus mampu membantu pimpinan organisasi dalam

memberikan masukan atau usulan tentang pemberian penghargaan kepada

para karyawan/pegawai yang aktif, memiliki kinerja bekerja yang tinggi, dan

lain-lain karena seorang public relation dianggap telah mengenal para

karyawan/pegawai organisasi. Selain itu juga harus mampu membantu

pimpinan organisasi untuk pemberian masukan atau usulan mengenai

kenaikan pangkat/jabatan karyawan/pegawai, pemutusan hubungan kerja,

pensiun, dan jaminan sosial. Dengan kemampuan pengetahuan dan

komunikasi yang efektif diharapkan seorang public relation akan dapat

membantu semua tugas yang diberikan oleh pimpinan organisasi tanpa

menimpulkan suatu permasalahan.

2.3 Hubungan Public Relation dengan Pemegang Saham (Stockholder


Relation)
Pemegang saham (dalam Bahasa Inggris : Shareholder atau Stockholder),
adalah seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih
saham pada perusahaan. Para pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan
tersebut. Perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek berusaha untuk
meningkatkan harga sahamnya.

7
Seorang PR juga harus mampu membina hubungan yang baik dengan
pemegang saham, serta mampu mengkomunikasikan apa yang terjadi dalam
organisasi/perusahaan. Karena sebagai penyandang dana, mereka harus selalu
tahu perkembangan perusahaan secara transparan agar dapat meningkatkan
kepercayaan mereka terhadap perusahaan. Dengan demikian akan menghilangkan
kesalahpahaman dan kecurigaan terhadap perusahaan. Adapun tugas seorang
public relation terhadap penyandang dana dan atau pemegang saham antara lain:
1. Menciptakan kerjasama dengan penyandang dana dan atau pemegang
saham secara berkelanjutan.
Modal merupakan salah satu faktor terpenting dalam organisasi. Besar
kecilnya modal menentukan besar kecilnya organisasi dan pengaruhnya
terhadap perkembangan organisasi. Dalam hubungan dengan modal,
penyandang dana dan atau pemegang saham tidak boleh dikesampingkan dari
pemikiran seorang public relation. Karena dengan selalu mengadakan
hubungan dan kerjasama dengan pihak- pihak tersebut maka organisasi akan
dapat lebih berkembang dan maju serta mendapat perhatian lebih dari
publik/masyarakat.
2. Memberikan laporan mengenai perkembangan organisasi.
Merupakan kewajiban public relation untuk memberikan laporan kepada para
penyandang dana dan atau pemegang saham mengenai perkembangan
organisasi dan juga status modal organisasi. Dengan memberikan laporan
sebagai bentuk kegiatan komunikasi, maka dapat berfungsi sebagai
pembinaan hubungan yang harmonis dan sebagai usaha menanamkan
kepercayaan kepada para penyandang dana dan atau pemegang saham kepada
organisasi.
3. Mengirimkan dan menerbitkan majalah atau buletin organisasi.
Majalah atau buletin organisasi yang diterbitkan oleh organisasi merupakan
media yang baik untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan para
penyandang dana. Dengan dikirimi majalah atau buletin organisasi secara
teratur, maka para penyandang dana dapat mengikuti terus perkembangan
organisasi beserta kegiatan yang dilaksanakan.

8
4. Mengadakan serta mengatur pertemuan antara pimpinan organisasi dan
penyandang dana dan atau pemegang saham.
Pertemuan adalah bentuk komunikasi lain untuk membina hubungan yang
harmonis, memelihara pengertian bersama, dan meningkatkan kepercayaan.
Dengan menyelenggarakan pertemuan antara pimpinan organisasi dan para
penyandang dana/pemegang saham atau bisa juga mengadakan pertemuan
lengkap dengan seluruh karyawan/pegawai diharapkan akan mampu
mempererat hubungan di antara semua unsur organisasi. Misalnya
mengadakan acara halal-bihalal, peringatan ulang tahun organisasi, dan lain
sebagainya.
2.4 Perlengkapan Public Relation
Dalam menjalankan tugasnya, seorang public relation membutuhkan media
sebagai alat pendukung untuk terciptanya komunikasi atau penyampaian pesan
yang efektif. Menurut Firsan Nova (2011), “Media public relation terdiri dari dua
bentuk, yaitu media internal dan media eksternal”. Dari pendapat tersebut yang
dimaksud sebagai media internal antara lain dapat berbentuk majalah, tabloid,
buletin, koran, website perusahaan, intranet perusahaan, company profile,
financial report, dan lain-lain. Sedangkan yang dimaksud media eksternal adalah
media massa baik yang berbentuk cetak maupun elektronik.
Menurut Oemi Abdurrachman (1995), “Media yang dapat digunakan seorang
public relation dibedakan menjadi 2:
a. The Printed Word (Kata – kata tercetak)
b. The Spoken Word (Kata – kata lisan)”
Adapun yang termasuk sebagai The Printed Word (kata – kata tercetak) dan
The Spoken Word (kata – kata lisan) antara lain:
1. The Printed Word (Kata-kata tercetak) meliputi:
a. Majalah
Penerbitan majalah diperuntukkan bagi para staf, pegawai, maupun
karyawan dan keluarganya (internal publik), publik keseluruhan, dan untuk
publik khusus. Isi dari majalah harus sesuai dengan kepentingan dan
kesenangan para pembaca, serta yang harus patut diketahui oleh para

9
pembaca dimana berita atau artikel yang dimuat harus yang factual dan
bermanfaat.
b. Booklets dan pamphlets
Tujuan dibuatkannya booklets dan pamphlets adalah agar dapat digunakan
sebagai pedoman mengenai peraturan-peraturan, memberikan dorongan
kepada para pembaca untuk mewujudkan sebuah tim yang kompak dalam
bekerja, dan sebagainya.
c. Pedoman
Adapun isi dari pedoman ini adalah berupa keterangan-keterangan tentang
rencana kegiatan-kegiatan dari tiap bagian organisasi/perusahaan. Dengan
adanya pedoman akan mempermudah publik yang berkepentingan untuk
mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai salah satu kegiatan
yang telah direncanakan.
d. Institusional booklets
Isi dari institusional booklets ini lebih banyak mengemuakan tentang ide –
ide daripada hal – hal yang bersifat pelayanan. Misalnya hal – hal yang
menyangkut pendidikan, kegiatan sosial, dan sebagainya.
e. Surat – surat dan Buletin
Surat – surat digunakan untuk menghubungi publik tertentu secara
langsung. Adapun manfaat menggunakan surat dalam berkomunikasi yaitu
langsung, terlihat penting, intim, dan informal. Biasanya isi surat/ buletin itu
mengenai laporan rapat, kesejahteraan pegawai, undangan- undangan untuk
pertemuan, dan sebagainya.
f. Papan Pengumuman, Poster dan Papan Reklame
Papan pengumuman dan poster banyak digunakan di kampus – kampus, di
instansi – instansi, dan pabrik – pabrik. Maksud dan tujuan penyampaian
informasi menggunakan papan pengumuman adalah agar semua informasi
dengan segera dapat sampai kepada internal publik dan untuk menjaga
adanya kesimpang siuran informasi. Poster merupakan pesan pada publik
yang “personalize”, kata-kata atau kalimat yang tertulis pada poster harus
mengandung arti yang tidak mudah dilupakan oleh orang-orang yang

10
melihatnya. Sedangkan papan-papan reklame merupakan alat yang efisien
dalam public relations. Dibatas-batas kota misalnya, sering ditemukan
papan-papan reklame dengan kalimat yang mengandung aspek yang baik.
g. Iklan
Media iklan banyak digunakan dalam surat – surat kabar, majalah –
majalah, radio, televisi, maupun bioskop – bioskop (slide). Informasi yang
disampaikan menggunakan iklan dapat dijamin tidak akan berubah. Karena
pihak yang mengiklankan membayar tempat atau ruangan untuk
penempatan pesan/informasi tersebut. Iklan harus disajikan secara terang,
adil, jujur, langsung, menyeluruh, faktual, dan menggunakan bahasa yang
mudah dipahami/baku.
2. The Spoken Word (Kata – kata lisan) meliputi :
a. Rapat-rapat, pertemuan-pertemuan, konferensi
Dengan menggunakan media tersebut orang-orang/publik dapat
berkomunikasi secara langsung dengan berhadapan muka, selain itu orang –
orang/publik yang berkumpul merupakan audience yang terpilih.
b. The Grapevine (Desas-desus)
Cara penyampaian pesannya yaitu dari mulut ke mulut. Desas-desus ini
merupakan channel yang dalam penyampaian informasinya lebih bersifat
penuh kegairahan daripada bersifat kebenaran. Desas-desus ini kadang
merugikan, misalnya saja tentang ketidakberesan administrasi instansi,
informasi itu akan dapat tersebar luas dan semakin luas penyebaran
informasi itu akan semakin subyektif sifatnya.
c. The Image
The image meliputi film dan slide. Keuntungan menggunakan media ini
yaitu terdapat kombinasi yang berfaedah bagi publik sehingga audience
akan antusias ketika menyaksikan, menarik perhatian khusus selama film
berjalan, dapat memberikan pengertian dengan jelas, dan berkesan.
d. Televisi
Media ini fungsinya sebagai media pendidikan, penerangan, dan sebagai
hiburan. Televisi merupakan salah satu media yang efektif dalam

11
penyampaian pesan oleh seorang public relation, karena pasti di era yang
teknologi terus berkembang ini semua orang memiliki televisi dan dapat
setiap saat menyaksikan acara di televisi.
e. Pameran
Yang harus diperhatikan ketika menyelenggarakan pameran adalah para
pengunjung merasa tertarik untuk memperhatikan setiap tampilan, pameran
merupakan suatu dorongan bagi para pengunjung untuk mengadakan
sesuatu kegiatan, hal-hal yang dipamerkan dengan cara yang istimewa, dan
pameran memberikan ide-ide baru.
f. Openhouse
Menurut Oemi Abdurrachman (1995), yang dimaksud dalam openhouse ini
adalah “Apabila sebuah badan atau seorang individu mengundang publik
tertentu untuk mempersilahkan mereka meninjau keadaan atau kegiatan-
kegiatan yang diselenggarakannya”. Maksud dan tujuannya ialah untuk
memperkenalkan atau mempopulerkan sesuatu kegiatan atau hasil kepada
publik tertentu agar mereka mendapat kesan yang baik terhadap instansi
yang mengadakannya dan merasa tertarik untuk bekerja atau belajar
ditempat itu. Dalam openhouse yang harus diperhatikan sikap dan tingkah
laku tuan rumah.

12
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Secara umum dapat kita simpulkan bahwa kegiatan Internal Public
Relationsmerupakan kegiatan yang ditujukan untuk publik internal
organisasi/perusahaan. Kegiatan hubungan internal yang dilakukan oleh seorang
Public Relations Officers, yaitu:
1. Hubungan dengan karyawan (employee relation)
2. Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relation)
Peranan Public Relation (PR) dalam suatu perusahaan diwujudkan melalui
kegiatan-kegiatan internal yang berhubungan dengan pengembangan perusahaan.
Kegiatan tersebut sangat bermanfaat baik bagi perusahaan dan publik internal
perusahaan. Kegiatan internal yang diadakan dapat memberikan dampak yang
positif bagi karyawan, karena kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan
motivasi karyawan dan meningkatkan kepercayaan karyawan terhadap
perusahaan.
3.2 Saran
Menurut pendapat kami kegiatan internal Public Relation adalah kegiatan yang
ditujukan untuk internal publik organisasi / perusahaan. Publik internal adalah
semua elemen yang mempengaruhi secara langsung dalam keberhasilan
perusahaan, seperti karyawan, manajer, supervisor, pemegang saham, dewan
direksi perusahaan dan sebagainya.

13
Melalui kegiatan Internal Public Relation diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
internal dan kepentingan umum dari organisasi / perusahaan. Dengan hubungan
yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan itu akan
menciptakan iklim kerja yang baik. Dengan demikian operasi perusahaan akan
berjalan dengan lancar. Aspek aspek yang sudah disebutkan diatas merupakan hal
hal yang sangat penting dan harus dilakukan dengan baik guna menciptakan
suasana atau iklim yang kondusif dalam lingkungan eksternal.

DAFTAR PUSTAKA
Jefkins, Frank. 2018. Public Relation. Jakarta : Erlangga
Danandjaja. 2011. Peranan Humas dalam Perusahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Satlita, Lena. 2011. Media Public Relations.
(http:staff.uny.ac.id/dosen/lena-satlita- dra-msi/PR-Minggu-08.pdf).
Diakses tanggal 19 Maret 2020 Pukul 16.15 WIB.
Dapan, dkk. 2011. Pedoman Penulisan Tugas Akhir Program D III. FISE UNY
Yogyakarta : Kampus Wates.
Yudistira Sujanto. Raditia. 2019. Pengantar Public Relations di Era 4.0.
Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

14

Anda mungkin juga menyukai