1. Posisi tuas transmisi berada dikecepatan tinggi
Transmisi otomatis biasanya tetap ada tuas untuk perpindahan kecepatan,dan jika dissat tanjakan tuasnya ada di yang paling cepat (untuk kecepatan atas) maka salah,saat ditanjakan kuata tidak memerlukan kecepatan tinggi namun memerlukan torsi yang besar. Solusi : pindahkan tuas transmisi kebagian tanjakan/kecepatan rendah namun torsinya besar.
2. Saluran bahan bakar dalam kondisi kotor
Terjadinya penyumbatan kotoran di injektor,bisa saja disebsbkan karena filter bensin yang sudah rusak (bocor,tidak bisa menyaring kotoran) sehingga kotoran masuk kedalam injektor dan penyemprotan injektor tidak sempurna sehingga mesin akan ngempos ditanjakan karena campuran bb tidak ideal. Solusi : copot dan bersihkan injektor
3. Efek katalitik coverter
Katalitik coverter bertujuan untuk menyaring gas sisa pembakaran supaya gas buang jadi ramah lingkunagan ,tetepi dengan dipasangnya katalitik converter akan menurunkan performa mesin karena sistem exhaust tidak langsung terbuang melainkan disaring terlebih dahulu,sehingga mesin terasa tertahan. Solusi : ganti knalpot dengan katalitik konverter yang lebih sedikit/yang lebih kecil
4. Ketika discan dan DTC tidak muncul
Dikarenakan kerusakan/masalah nya tidak bisa diketahui melelui dengan cara discan,karena jika terjadi kerusakan difilter,injektor tidak akan terdeteksi oleh sensor dan tak akan muncul DTC jika discan. Solusi : periksa secara manual sistem bahan bakar, karena itu merupakan yang paling berpotensi jka mesin tak bertenaga (saat ditanjakan)
5. Bahan bakar menggunakan premiuim
Setiap bahan bakar mempunyai nilai RON dan punya spesifikasi untuk rasio kompresinya. Misal RON 88 untuk rasio kompresi 7-9 : 1 RON 90 untuk rasio kompresi 9-10 : 1 RON 92 untuk rasio kompresi 10-11 : 1 RON 95 untuk rasio kompresi 11-12 : 1 Jika spesifikasi mesin kita rasio kompresi nya 10:1 dan kita menggunakan bb dengan RON 88 (premium) maka mesin kita akan loyo dan cepat panas. Solusi : gunakan bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin.