Anda di halaman 1dari 14

Asuhan

keperawatan
kompartemen
sindrom
Definisi
Syndrome kompartemen merupakan suatu
kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan
interstitial dalam sebuah ruangan terbatas
yakni kompartemen osteofasial yang tertutup.
Sehingga mengakibatkan berkurangnya perfusi
jaringan dan tekanan oksigen jaringan.
Diagnosis compartment syndrome dapat
ditegakkan jika pada pemeriksaan ditemukan
tekanan intrakompartemen yang meningkat
diatas 45 mmHg atau selisihnya dengan
tekanan diastolik kurang dari 30 mmHg
klasifikasi
Berdasarkan letaknya
1.   Anggota gerak atas
   a.   Lengan atas : Terdapat kompartemen anterior dan
posterior
  b.   Lengan bawah : Terdapat tiga kompartemen,yaitu:
flexor superficial, fleksor profundus, dan ekstensor
2. Anggota gerak bawah
a.   Tungkai atas: Terdapat tiga kompartemen, yaitu:
anterior, medial, dan posterior
b.   Tungkai bawah
Terdapat empat kompartemen, yaitu: kompartemen
anterior, lateral, posterior superfisial, posterior
profundus
Etiologi
1. Penurunan volume kompartemen
Kondisi ini disebabkan oleh:
.     Penutupan defek fascia
.     Traksi internal berlebihan pada fraktur
ekstremitas
2. Peningkatan tekanan eksternal
.   Balutan yang terlalu ketat
.   Berbaring di atas lengan
.   Gips
Cont......
3. Peningkatan tekanan pada struktur komparteman
Beberapa hal yang bisa menyebabkan kondisi ini
antara lain:
a.  Pendarahan atau Trauma vaskuler
b.  Peningkatan permeabilitas kapiler
c.   Penggunaan otot yang berlebihan
d.   Luka bakar
e.   Operasi
f.   Gigitan ular
g.   Obstruksi vena
TRAUMA/EXCERCISE

Edema/
hematom lokalPeningkatan tekanan intrakompartemen
(semakin bertambah)

Ganguan aliran pembuluh darah


Iskemia jaringan (dapat terjadi kematian sel)
(pembuluh darah kolaps)
Manifestasi Klinis
Dikenal istilah 5 P:
1. Pain (nyeri)
nyeri yang hebat saat peregangan pasif pada
otot-otot yang terkena, ketika ada trauma
langsung.                Nyeri merupakan gejala dini
yang paling penting.
2. Pallor (pucat), diakibatkan oleh menurunnya
perfusi ke daereah tersebut.
3. Pulselesness (berkurang atau hilangnya denyut
nadi )
4.    Parestesia (rasa kesemutan)
5.    Paralysis :
Merupakan tanda lambat akibat menurunnya
Penanganan
Tujuan dari penanganan sindrom kompartemen adalah
mengurangi defisit fungsi neurologis dengan lebih
dulu mengembalikan aliran darah lokal, melalui bedah
dekompresi
1.  Terapi Medikal/non bedah
Pemilihan terapi ini adalah jika diagnosa
kompartemen
masih dalam bentuk dugaan sementara. Berbagai
bentuk
terapi ini meliputi:
  a.  Menempatkan kaki setinggi jantung, untuk
mempertahankan ketinggian kompartemen
yang
minimal, elevasi                    dihindari karena
dapat
Cont......
c.  Pada kasus gigitan ular berbisa,
pemberian anti racun dapat menghambat
perkembangan sindroma   kompartemen
d. Mengoreksi hipoperfusi dengan cairan
kristaloid dan produk darah
e.  Pada peningkatan isi kompartemen,
diuretik dan pemakainan manitol dapat
mengurangi tekanan  kompartemen.
Manitol mereduksi edema seluler, dengan
memproduksi kembali energi seluler yang
normal dan mereduksi sel otot yang
nekrosis melalui kemampuan dari radikal
Cont.....
2.   Terapi Bedah
a. Fasciotomi  dilakukan jika tekanan
intrakompartemen mencapai > 30 mmHg.
Tujuan dilakukan tindakan ini adalah 
menurunkan tekanan dengan memperbaiki
perfusi otot.
b. jika tekanannya < 30 mm Hg maka tungkai
cukup diobservasi dengan cermat dan diperiksa
lagi pada jam-jam berikutnya. Kalau keadaan
tungkai membaik, evaluasi terus dilakukan
hingga fase berbahaya terlewati. Akan tetapi
jika memburuk maka segera lakukan
fasciotomi.
Komplikasi
1. Nekrosis pada syaraf dan otot dalam kompartemen
2.       Kontraktur volkman, merupakan kerusakan otot yang
disebabkan oleh terlambatnya penanganan
sindrom kompartemen sehingga timbul deformitas
pada tangan, jari, dan pergelangan tangan karena
adanya trauma pada             lengan bawa
3.       Trauma vascular
4.       Gagal ginjal akut
5.       Sepsis
6.       Acute respiratory distress syndrome (ARDS)
Diagnosa keperawatan
1.       Nyeri akut bd agen injuri fisik/kimiawi
2.       Ketidakepektifan perfusi jaringan perifer
bd gangguan aliran darah arteri

Anda mungkin juga menyukai