Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA EDUKASI (SAE)

KEPERAWATAN KRITIS

Di Susun Oleh :

RAHANI AYU AMALIA 195070209111011


NAZLA ASRIN DWI P 195070209111012
SUSANA HANDAYANI 195070209111041
SYAHDA JUVENIL P 195070209131001
ANIS MAHRUNIYA 195070209111027
NABILAH ALWAFI TALI S 195070209111028
ROBBY HAFIDHZ 195070209111029
VITA AZLINA 195070209111030
NINDY CLAUDIA A 195070209111019
INGGIT FATHARANI A 195070209111026

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
Kasus
Nn. H dirawat di ruang rawat intensif dengan post operasi stabilisasi vertebrae
hari kedua. Keesokan harinya, perawat membangunkan paasien untuk kepentingan
personal hygiene. Pasien meminta perawat tidak melakukan tindakan personal hygiene
karena pasien takut bergerak. Pasien sangat takut badannya digerakkan karena
punggungnya masih terasa nyeri. Skala nyeri pasien 4, dengan TTV: 120/80 mmHg, N:
85x/mnt, RR: 20 x/mnt, S: 36,8oC. Buat satuan acara edukasi (SAE) dan lakukan edukasi
pada pasien
SATUAN ACARA EDUKASI (SAE)
MOBILISASI DINI POST OPERASI

Departemen : Keperawatan Kritis

Pokok Bahasan : Mobilisasi Dini Post Operasi

Sasaran : Pasien dan Keluarga

Tempat : Ruang Rawat Intensif

Hari, Tanggal/ Pukul : Senin, 17 Pebruari 2020

Alokasi Waktu : 1 x 30 menit

Metode : Ceramah

Penyuluhan : Mahasiswa SAP PSIK 2019

A. Latar Belakang
Masalah yang sering terjadi pada post operasi adalah ketika pasien merasa terlalu
sakit atau nyeri dan faktor lain yang menyebabkan mereka tidak mau melakukan
mobilisasi dini dan memilih untuk istirahat di tempat tidur (Kozier et al, 2005). Dalam
masa hospitalisasi, pasien sering memilih untuk tetap di tempat tidur sepanjang hari,
meskipun kondisi mereka mungkin membolehkan untuk melakukan aktivitas atau
pergerakan lain (Borger & Wiliams, 2006). Banyak pasien di rumah sakit yang harus
menjalani mobilisasi, apakah harus tirah baring karena terapi atau karena penyakit yang
diderita. Salah satunya adalah pasien yang telah menjalani prosedur operasi. Padahal
hampir semua jenis pembedahan, setelah 24-48 jsm pertama post operasi dianjurkan
untuk segera meninggalkan tempat tidur atau melakukan mobilisasi dini (Kozier et al,
2005).
Pasien post operasi memerlukan perawatan yang maksimal untuk mempercepat
pengembalian fungsi tubuh. Perawatan post operasi merupakan bentuk perawatan yang
diberikan kepada pasien yang telah menjalani opersi. Tujuannya adalah mengurangi
komplikasi, meminimalkan nyeri, mempercepat penyembuhan, mengembalikan fungsi
peran semaksimal mungkin seperti sebelum operasi, mempertahankan konsep diri, dan
mempersiapkan pulang, hal ini dilakukan sejak pasien masih di ruang pulih sadar (Arif,
2010). Dengan melihat kondisi pasien post operasi yang memerlukan perawatan, maka
perlu dilakukannnya intervensi mobilisasi dini untuk mempercepat proses penyembuhan
dan memberikan kepuasan atas perawatan yang diberikan.
B. Tujuan
1. Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan pasien
dan keluarga pasien mengerti tentang pentingnya mobilisasi dini post operasi
2. Tujuan Instruksional Khusus
1. Pasien dan keluarga memahami pengertian mobilisasi dini post operasi
2. Pasien dan keluarga memahami tujuan mobilisasi dini post operasi
3. Pasien dan keluarga memahami macam-macam mobilisasi dini post operasi
4. Pasien dan keluarga memahami indikasi dilakukannya mobilisasi dini post
operasi
5. Pasien dan keluarga memahami kontraindikasi dilakukannya mobilisasi dini
post operasi
6. Pasien dan keluarga memahami tahap-tahap mobilisasi dini post operasi
C. Sasaran
Sasaran dari pemberian edukasi ini ditujukan khususnya kepada  pasien dan keluarga
pasien di ruang rawat intensif
D. Materi
Terlampir
E. Media
Leaflet
F. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
G. Kegiatan Pemberian Edukasi
No. TAHAP KEGIATAN PERAWAT KEGIATAN MEDIA
KEGIATAN PESERTA

1 Pendahuluan 1. Perkenalan 1. Mendengarkan


2. Mengemukakan 2. Menjawab
latar belakang pokok pertanyaan
materi yang akan
disampaikan
3. Menggali
pengetahuan dan
mengajukan
pertanyaan
4. Membagikan
leaflet
2. Penyajian Menjelaskan: Mendengarkan Leaflet
Penjelasan
1. Pengertian
mobilisasi dini
post operasi
2. Tujuan mobilisasi
dini post operasi
3. Macam-macam
mobilisasi dini
post operasi
4. Indikasi dilakukan
mobilisasi dini
post operasi
5. Kontraindikasi
dilakukan
mobilsasi dini post
operasi
6. Tahap-tahap
mobilisasi dini
post operasi

3. Evaluasi 1. Menegaskan kembali 1. Mendengarkan Leaflet


materi yang telah 2. Menjawab
disampaikan 3. Bertanya
2. Menanyakan kembali
hal-hal yang penting
3. Menjawab pertanyaan
4. Penutup 1. Menarik kesimpulan Leaflet
2. Salam penutup
H. Pengorganisasian
1. Penyaji :
2. Moderator :
3. Fasilitator :
4. Observer :
I. Evaluasi
a. Struktur
1. Sebelum pendidikan kesehatan dilaksanakan kontrak terlebih dahulu
dengan klien dan keluarganya.
2. Sebelum pendidikan kesehatan dilaksanakan mengingatkan kembali
kontrak, persiapan klien dan keluarga.
b. Proses
1. Klien dan keluarga dapat bekerjasama
2. Klien dan keluarga berperan aktif dalam diskusi
3. Klien dan keluarga dapat mengikuti penyuluhan sampai selesai
c. Hasil
1. Klien diharapkan mengerti materi yang telah diberikan
2. Klien dan keluarga dapat menyebutkan kembali apa pengertian, tujuan,
macam-macam, sebab akibat dan prosedur pelaksanaan personal hygiene.

LEMBAR OBSERVER PEMBERIAN EDUKASI

I. Persiapan                   :


………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………..
II. Penyajian Materi         :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………..
III. Respon Peserta                        :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………..
IV. Sesi Tanya jawab        :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………..
V. Reinforcement                        :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………..

DAFTAR HADIR
PESERTA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)
RUANG RAWAT INTENSIF
NO NAMA ALAMAT TTD

Malang, 17 Februari 2020


Pelaksana

……………………………….

MATERI EDUKASI

A. Pengertian Mobilisasi Dini Post Operasi


Mobilisasi dini post operasi merupakan proses aktivitas yang dilakuakan setelah
operasi dimulai dari latihan ringan di atas tempat tidur sampai dengan bisa turun dari
tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan ke luar kamar (Brunner & Suddarth,
2002). Menurut Carpenito (2000), mobilisasi dini merupakan suatu askep yang penting
pada fungsi fisiologis karena hal ini esensial untuk mempertahankan kemandirian.
Konsep mobilisasi dini sebenarnya adalah untuk mencegah komplikasi post operasi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa mobilisasi dini post operasi adalah suatu upaya
mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing pasien untuk
mempertahankan fungsi fisiologis setelah operasi dilakukan.
B. Tujuan Mobilisasi Dini Post Operasi
Ada beberapa tujuan dilakukan mobilisasi dini post operasi yaitu :
1. Mempertahankan fungsi tubuh
2. Memperlancar peredaran darah
3. Membantu pernafasan menjadi lebih baik
4. Mempertahankan tonus otot
5. Memperlancar eliminasi alvi dan urine
6. Mempercepat proses penyembuhan
7. Mengembalikan aktivitas tertentu, sehingg pasien dapat kembali normal dan atau
dapat memenuhi kebutuhan gerak harian
C. Macam-Macam Mobilisasi Dini Post Operasi
Mobilisasi dibagi menjadi dua yaitu:
1. Mobilisasi secara pasif
Pasien dalam menggerakkan tubuhnya dibantu oleh orang lain secara total/
keseluruhan
2. Mobilisasi secara aktif
Pasien dalam menggerakkan tubuhnya dilakukan secara mandiri tanpa bantuan
dari orang lain
D. Indikasi Dilakukannya Mobilisasi Dini Post Operasi
Latihan mobilisasi biasanya diberikan pada pasien dengan:
1. Fraktur extermitas bawah yang telah diindikasikan untuk latihan mobilisasi
2. Pot pengobatan kompresi lumbal
3. Post serangan stroke dengan kerusakan mobilitas fisik
4. Post operasi yang memerlukan latihan mobilisasi seperti kolostomi atau
laparotomi
E. Kontraindikasi Dilakukannya Mobilisasi Dini Post Operasi
Pada kasus tertentu, istirahat di tempat tidur diperlukan dalam periode tidak
terlalu lama seperti pada kasus infark miokard akut, distrimia jantung, atau syok sepsis,
kontraindikasi lain dapat di temukan pada kelemahan umum dengan tingkat energi yang
kurang.
F. Tahap-Tahap Mobilisasi Dini Post Operasi
Mobilisasi dini dilakukan secara bertahap. Berikut ini akan dijelaskan tahap-
tahap mobilisasi dini antara lain:
1. Setelah operasi, pada 6 jam pertama pasien harus tirah baring dahulu. Mobilisasi
dini yang bisa dilakukan adalah menggerakkan lengan tangan, ujung jari kaki,
dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis
secara menekuk dan menggeser kaki
2. Setelah 6-10 jam, pasien diharuskan dapat miring kanan/ kiri untuk mencegah
trombosis dan trombo emboli
3. Setalah 24 jam, pasien dianjurkan untuk dapat mulai belajar duduk

DAFTAR PUSTAKA

Beunner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah Vol. 1. Jakarta: EGC.
Carpenito. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan (terjemahan). Edisi 8. Jakarta:
EGC.

Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Vl. 2. Kakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai