Anda di halaman 1dari 3

Nomor : 2.2.

PROGRAM PERSYARATAN DASAR


Revisi : 0
Good Manufacturing Practices Halaman : 1 dari 2

TAHAP GOAL PROSEDUR MONITORING TINDAKAN PENCATATAN


KOREKSI
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1.Penerimaan bahan Mendapatkan - Dilakukan uji secara - Penerimaan bahan baku Tolak lobster yang mati Form penerimaan
baku lobster dengan organoleptic oleh petugas penerimaan bahan baku
mutu dan ukuran - Lobster yang mati di tolak bahan baku.
yang sesuai - Lobster hidup ditampung dalam
wadah dengan media air laut
bersih sesuai dengan habitatnya,
ditangani secara cepat, cermat,
dan saniter
- Selama penampungan kualitas
air laut dipertahankan sesuai
habitatnya
- Lobster hidup di identifikasi
untuk kemudahan dalam
penelusuran asal bahan baku.
Mendapatkan - Lobster dipisahkan berdasarkan - Sortasi lobster oleh Tolak lobster yang mati Form sortasi bahan
2. Sortasi lobster hidup mutu secara cepar, cermat dan petugas sortasi bahan dan mutu tidak sesuai baku
dengan mutu saniter dengan mempertahankan baku. spesifikasi
sesuai lobster tetap dalam keadaan
spesifikasi. hidup.

Mendapatkan - Lobster ditimbang di dalam - Penimbangan lobster oleh Tolak lobster yang rusak Form penimbangan I
3. Penimbangan I lobster hidup wadah secara cepat, cermat, dan petugas penimbang setiap dan mutu tidak sesuai bahan baku
dengan mutu saniter. kedatangan bahan baku. spesifikasi
sesuai
spesifikasi.

4. Pemingsanan Mendapatkan - Lobster dimasukan ke dalam air - Pemingsanan lobster Tolak lobster dengan Form pemingsanan
lobster pingsan laut bersih dilakukan oleh petugas mutu yang tidak sesuai bahan baku

Tanggal: ................................ 1
Dibuatoleh : Disahkan oleh :
Nomor : 2.2.
PROGRAM PERSYARATAN DASAR
Revisi : 0
Good Manufacturing Practices Halaman : 2 dari 2

TAHAP GOAL PROSEDUR MONITORING TINDAKAN PENCATATAN


KOREKSI
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
sempurna - Suhu diturunkan secara bertahap pemingsanan bahan baku dengan spesifikasi
( sampai mencapai suhu 13º C – 15 º C
mencapai dengan mempertahankan
metabolisme salinitas sesuai habitatnya
basal). sampai lobster menjadi pingsan.

5. Penimbangan II Mendapatpatkan - Lobster ditimbang satu persatu - Penimbangan lobster Tolak lobster yang tidak Form penimbangan II
lobster hidup secara cepat, cermat, dan saniter. dilakukan oleh petugas sesuai dengan bahan baku
dengan mutu penimbangan bahan baku spesifikaso
sesuai
spesifikasi.

6. Pengemasan Mendapatkan - Lobster dibungkus dengan kertas - Pengemasan dilakukan Tolak lobster dengan Form pengemasan
mutu lobster dibagian badan dan ekor dengan oleh petugas pengemasan mutu yang tidak sesuai bahan baku
hidup sesuai bagian kepala terbuka dan atau bahan baku spesifikasi dan yang
spesifikasi. lobster disusun berlapis secara mwngalami kerusakan
cepat, cermat, dan saniter dengan fisik akibat kesalahan
menggunakan media penanganan
- Dikemas dalam wadah
Styrofoam , ditutup rapat (seal)
dan diberi label.
- Suhu dalam kemasan
dipertahankan 13ºC-15ºC selama
trensportasi.
7. Pemuatan Mendapatkan - Lobster hidup dimuat dan di - Pemuatan dilakukan oleh Tolak lobster yang tidak Form pemuatan
lobster hidup transportasikan dengan petugas pemuatan bahan memenuhi mutu sesuai bahan baku
yang sesuai memperhatikan suhu 13ºC-15ºC baku spesifikasi
spesifikasi mutu. maksimal 24 jam.

Tanggal: ................................ 2
Dibuatoleh : Disahkan oleh :
Nomor : 2.2.
PROGRAM PERSYARATAN DASAR
Revisi : 0
Good Manufacturing Practices Halaman : 3 dari 2

Tanggal: ................................ 3
Dibuatoleh : Disahkan oleh :

Anda mungkin juga menyukai