Prosedur Pelayanan Rawat Inap Untuk Pasi
Prosedur Pelayanan Rawat Inap Untuk Pasi
ASURANSI
Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatanpasien oleh tenaga
kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien diinapkan di suatu ruangan di
rumah sakit. Rawat inap merupakan suatu bentuk perawatan, dimana pasien dirawat dan
tinggal di rumah sakit untuk jangka waktu tertentu. Selama pasien dirawat, rumah sakit
harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien (Posma 2001 yang dikutip dari
Anggraini (2008).
Pelayanan rawat inap adalah pelayanan terhadap pasien masuk rumah sakit yang
menempati tempat tidur perawatan untuk keperluan observasi, diagnosa, terapi, rehabilitasi
medik dan atau pelayanan medik lainnya (Depkes RI 1997 yang dikutip dari Suryanti
(2002).
a. Tahap Admission, yaitu pasien dengan penuh kesabaran dan keyakinan dirawat
tinggal di rumah sakit.
b. Tahap Diagnosis, yaitu pasien diperiksa dan ditegakan diagnosisnya. Tahap
Treatment,yaitu berdasarkan diagnosis pasien dimasukan dalam program
perawatan dan therapi.
c. Tahap Inspection, yaitu secara continue diobservasi dan dibandingkan pengaruh
serta respon pasien atas pengobatan.
d. Tahap Control, yaitu setelah dianalisa kondisinya, pasien dipulangkan.
pengobatan diubah atau diteruskan, namun dapat juga kembali ke proses untuk
didiagnosa ulang.
Alur proses pelayanan pasien unit rawat inap akan mengikuti alur sebagai berikut :
Menurut Jacobalis (1990) kualitas pelayanan kesehatan di ruang rawat inap rumah
sakit dapat diuraikan dari beberapa aspek, diantaranya adalah:
1. Penampilan keprofesian atau aspek klinis, Aspek ini menyangkut pengetahuan, sikap dan
perilaku dokter dan perawat dan tenaga profesi lainya.
2. Efisiensi dan efektifitas, Aspek ini menyangkut pemanfaatan semua sumber daya di
rumah sakit agar dapat berdaya guna dan berhasil guna.
3. Keselamatan Pasien, Aspek ini menyangkut keselamatan dan keamanan pasien
4. Kepuasan Pasien, Aspek ini menyangkut kepuasan fisik, mental, dan sosial pasien
terhadap lingkungan rumah sakit, kebersihan, kenyamanan, kecepatan pelayanan,
keramahan, perhatian, biaya yang diperlukan dan sebagainya.
Menurut Jacobalis (1993), pelayanan kesehatan di ruang rawat inap rumah sakit erat
kaitanya dengan:
Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang
dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal (Clinical Practice Guideline, 1990 dalam
Azwar, 1996). Standar pelayanan yang digunakan harus sesuai dengan standar profesi yang
berlaku dan kode etik kedokteran saat ini. Setiap rumah sakit gigi dan mulut dalam
memberikan pelayanan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan pelayanan sesuai dengan
standar profesi kedokteran gigi yang ditetapkan. Standar profesi berdasarkan Undang-
Undang No.23 Tahun 1992 adalah pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunjuk
dalam menjalankan profesi secara baik. Tenaga kesehatan yang berhadapan dengan pasien
seperti dokter dan perawat dalam melaksanakan tugasnya harus menghormati hak pasien.
Hak pasien adalah hak informasi, hak untuk memberikan persetujuan, hak atas rahasia
kedokteran dan hak atas pendapat kedua (second opinion) (Nasution, 2005). Setiap RSGM
dalam memberikan pelayanan mempunyai kewajiban-kewajiban, salah satunya adalah
melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan RSGM dan standar profesi
kedokteran gigi yang ditetapkan.
Pelayanan kesehatan adalah suatu sistem lembaga, orang, tekonologi dan sumber daya
yang dirancang untuk meningkatkan status kesehatan suatu populasi, Â misalnya
pencegahan, promosi, pengobatan dan sebagainya (Adikoesoemo, 1997). Standar pelayanan
yang harus dimiliki oleh rumah sakit menurut Azwar (1996) adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan farmasi harus dilakukan dibawah pengawasan tenaga ahli farmasi yang baik
2. Rumah sakit harus menyediakan pelayanan laboratorium patologi anatomi dan patologi
klinik.
3. Rumah sakit harus menyediakan ruang bedah lengkap dengan fasilitasnya
4. Rumah sakit harus dibangun, dilengkapi dan dipelihara dengan baik untuk menjamin
kesehatan dan keselamatan pasiennya.
1. Pemberian layanan rawat inap adalah Dokter spesialis, dan perawat dengan minimal
pendidikan D3.
2. Penanggungjawab pasien rawat inap 100 % adalah dokter.
3. Ketersediaan pelayanan rawat inap terdiri dari anak, penyakit dalam, kebidanan, dan
bedah.
4. Jam kunjung dokter spesialis adalah pukul 08.00 – 14.00 setiap hari kerja.
5. Kejadian infeksi paska operasi kurang dari 1,5 %.
6. Kejadian infeksi nosokomial kurang dari 1,5 %.
7. Kematian pasien lebih dari 48 jam : kurang dari 0,24 %.
8. Kejadian pulang paksa kurang dari 5 %.
9. Kepuasan pelanggan lebih dari 90 %.
1. Alur proses pelayanan pasien unit rawat inap akan mengikuti alur sebagai berikut :
Persyaratan
Pasien BPJS :
1. Untuk Pasien BPJS/ASKES/JAMSOSTEK :
Kartu berobat, Kartu BPJS, Kartu Identitas, Surat RS/Surat Perintah Mondok & Surat
Egibilitas Pasien/SEP (yang diterbitkan oleh RS).
2. Untuk Pasien JAMKESMAS :
Kartu berobat, Kartu BPJS, Kartu Identitas, Surat Rujukan /Surat Perintah Mondok, Asli
Surat Keterangan dari Kelurahan & Surat Egibilitas Pasien/SEP (yang diterbitkan oleh
RS).
DAFTAR PUSTAKA