Anda di halaman 1dari 7

 Mengamati epidermis bawah daun Rheodiscolours

 Ambil daun Rhoeo discolor


 Kemudian secara perlahan kelupas atau buat sayatan tipis lapisan bawah daun.
 Letakkan sayatan tersebut pada kaca objek,
 Tetesi dengan setetes aquades lalu tutup dengan kaca penutup.
 Letakkan preparat tersebut di meja mikroskop cahaya

DATA HASIL PENGAMATAN


Setelah melakukan pengamatan dan berhasil menemukan struktur sel, kemudian di gambar
sesuai bentuk sel yang diamati, berikut adalah gambar hasil pengamatan beserta
keterangannya.

PEMBAHASAN
A.    Landasan Teori
1.      Mikroskop
Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan praktikum biologi disekolah.
Mikroskop berfungsi untuk melihat benda-benda atau organisme yang berukuran sangat
kecil. Jenis mikroskop yang banyak digunakan di sekolah adalah mikroskop monokuler.
Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, jenis mikroskop dan kemampuan
memperbesar benda juga semakin maju. Ada beberapa mikroskop yang kita kenal, yaitu
mikroskop sederhana, mikroskop monokuler, mikroskop vesekontras dan mikroskop
elektron.
Dari berbagai mikroskop itu mikroskop elektron yang memiliki perbesaran paling tinggi,
dapat memperbesar benda sampai 500000 kali. Mikroskop ini menggunakan elektron
sebagai ganti cahaya pada mikroskop cahaya.

Satuan yang biasanya digunakan pada objek yang dilihat melalui mikroskop adalah adalah
mikron (1 milimeter= 1000 mikron). Perbesaran total didapat dari hasil perkalian
perbesaran lensa objektif dengan lensa okuler. Misalnya: pengamatan menggunakan lensa
objektif dengan pembesaran 40x dan lensa okuler dengan perbeseran 10 kali. Maka
perbesaran total adalah = 10×40=400 kali ukuran semula.

Bagian-bagian mikroskop :

1. Lensa Okuler
2. Tabung Mikroskop
3. Tombol pengatur fokus kasar
4. Tombol pengatur fokus halus
5. Revolver
6. Lensa Objektif
7. Lengan mikroskop
8. Meja Preparat
9. Penjepit objek gelas
10. Kondensor
11. Diafragma
12. Reflektor/cremin
13. Kaki mekroskop
Fungsi bagian-bagian mikroskop

1. Lensa Okuler

Untuk memperbersar benda yang dibentuk oleh lensa objektif.

2 . Tabung mikroskop

Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan

3. Tombol pengatur fokus kasar

Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau
naik dengan cepat

4.Tombol pengatur fokus halus

Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun tau
naik dengan lambat.
5.Revolver

Untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan

6.Lensa Objektif

Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya
ada 3 lenso objektif dengan pembesaran 4 kali, 10 kali, dan 40 kali.

7. Lengan mikroskop

Untuk pegangan saat membawa mikroskop

8. Meja preparat

Untuk meletakkan objek (benda) yang akan di amati

9. Penjepit objek gelas

Untuk menjepit preparat diatas meja preparat agar preparat tidak bergeser.

10.Kondensor

Merupaka lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumulkan cahaya yang masuk dalam
mikroskop

11.Diafragma

Berupa lobang-lobnag yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek.
Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop.

12. Reflektor/Cermin

Unutk memantulakan dan mngerahkan cahaya kedalam mikroskop. Ada dua jenis cermin,
yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunkan cermin
cekung tetapi bila sumber cahaya kuat , misalnya snar cahaya matahri, digunakan cermin
datar.

2.           Sel
Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian
muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali
penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel.
Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.
1.      Robert Hooke (1635-1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil
pengamatannya diketahui terlihat rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat
secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut
dinamakan sel.
2.      Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
1.  Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan
penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan
bahwa banyak sel yang
menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari
tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam
pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel.
Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel.
Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil
penyusun makhluk hidup.
3.      Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.
4.      Max Schultze (1825-1874)
Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma
merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut
akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:

a. sel merupakan unit struktural makhluk hidup;

b. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;

c. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;

d. sel merupakan unit hereditas.

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan.semua fungsi


kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Oleh karena itu, sel dapat berfungsi secara
autonom asalkan seluruh kehidupannya terpenuhi.
Semua organisme selular terbagi kedalam dua golongan besar berdasarkan arsitektur basal
dari selnya, yaitu organisme prokariota dan organisme eukariota. Organisme prokariota
tidak memiliki inti sel dan mempunyai organisasi internal sel yang relatif lebih sederhana.
Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yang besar, yaitu eubakteria yang meliputi hampir
seluruh jenis bakteri, dan archaea. Kelompok prokariota sangat mirip dengan bakteri dan
berkembang biak dilingkungan yang ekstrem seperti sumber air panas yang bersifat asam
atau air yang mengandung garamyang sangat tinggi. Genom prokariota terdiri dari
kromosom tunggal yang melingkar, tanpa organisasi DNA.
Organisme eukariota memiliki organisasi intraselular yang jauh lebih kompleks, antara lain
dengan membran internal, organel yang memiliki membran tersendiri seperti inti sel dan
sitoskeleton yang sangat terstruktur. Sel eukariota memiliki beberapa kromosom linear di
dalam nuklei, di dalamnya terdapat sederet molekul DNA yang sangat panjang yang terbagi
dalam paket-paket yang dipisahkan oleh histon dan protein lain.

Hewan tingkat tinggi tergolong kedalam organisme eukariota. Sel pada hewan memiliki
beberapa organela yang dipisah oleh membran, yaitu: reticulum endoplasma, mitokondria,
ribosom, lisosom.

Tumbuhan juga tergolong kedalam organisme eukariota. Namun sel tumbuhan sedikit
berbeda dengan sel hewan. Sel tumbuhan memiliki dinding sel dan organela untuk
fotosintesis, dan kloroplas.

B.     HASIL PENGAMATAN
Sel adalah suatu susunan atau unit terkecil yang menyusun mahluk hidup. Di dalam sel
terjadi berbagai kegiatan kehidupan seperti makan, mengeluarkan zat sisa, bernafas,
berkembangbiak, dan berbagai aktivitas kehidupan lainnya. Oleh sebab itu, sel disebut juga
unit fungsional terkecil dari kehidupan. Namun pada sel mati, sel tidak melakukan kegiatan
kehidupan. Bila diamati di bawah mikroskop, pada sel mati akan terlihat ruang-ruang
kosong. Hal ini disebabkan karena protoplasma telah mati (mengering). Sedangkan pada
sel hidup akan mengandung protoplasma yang mencangkup sitoplasma yang berisi organel-
organel, seperti inti sel, plastida, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, diktiosom
dan mikrobodi.

Dengan menggambar dan memberikan nama pada setiap bagiannya tentunya kita dapat
melakukan sebuah pembahasan pada sel mati, sel hidup, sel tumbuhan dan sel hewan.

1. Pada sel mati hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong
2. Selain itu bentuknya seperti segi lima atau segi enam
3.  Sementara pada hidup (bawang merah), memiliki struktur yang jauh lengkap dari
pada sel mati, yaitu memiliki, inti sel,dinding sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma
4. Berwarna merah muda pada bagian selnya karena mengandung plastid yang
menghasilkan kloroplas.
5. Dan pada epitel, mempunyai tiga bagian yaitu membran plasma, inti sel, dan
sitoplasma
6. Sel pada bawang merah dan epitel mempunyai peran yang cukup penting bagi
kelangsungan hidup
7. Sementara pada sel mati( gabus batang singkong) tidak lagi berperan bagi
kehidupan
8. Pengamatan epitel mukosa mulut memperlihatkan bentuk sel yang tidak beraturan.
Sel-sel penyusun epitel mukosa mulut berbentuk tidak teratur. Dari hasil pengamatan,
sel mukosa mulut juga tidak memperlihatkan suatu warna yang khas, sehingga hanya
terlihat polos tanpa ada warna-warna lain yang lebih mencolok.
9. Berdasarkan hasil pengamatan pada sel tumbuhan terdapat butiran-butiran
berwarna hijau pada sel tumbuhan tersebut yang disebut plastida. Plastida adalah
organel yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan. Plastida  berfungsi untuk
fotosintesis, dan juga untuk sintesis asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan
sel tumbuhan. Tergantung pada fungsi dan morfologinya, plastida biasanya
diklasifikasikan menjadi kloroplas, leukoplas (termaduk amiloplas dan elaioplas), atau
kromopas.
 
KESIMPULAN
Setelah mengamati bentuk sel dari beberapa jenis sampel dan membandingkannya dengan
teori yang didapat dari berbagai sumber dapat diambil suatu kesimpulan yaitu :

1. Suatu sel dikatakan mati apabila pada saat  dilihat di bawah mikroskop memiliki
ruang-ruang kosong pada protoplasmanya, karena sel yang hidup memiliki isi pada
protoplasmanya. Sel mati tersebut ditunjukan pada pengamatan sayatan gabus
singkong.
2. Suatu sel dikatakan hidup apabila mengandung protoplasma yang mencakup
sitoplasma yang berisi organel-organel, seperti inti sel, plastida, mitokondria, ribosom,
retikulum endoplasma, diktiosom dan mikrobodi.
3. Terdapat beberapa perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan berdasarkan
pengamatan yaitu :

Sel tumbuhan Sel hewan

Memiliki bentuk sel yang khas Tidak memiliki bentuk sel yang khas

Sel lebih teratur, dan tersusun rapi karena Sel tidak teratur, bentuk berubah-ubah karena
adanya dinding sel tidak adanya dinding sel

Mempunyai plastida Tidak mempunyai plastida

Mempunyai ukuran sel yang lebih besar Ukuran sel lebih kecil dibandingkan dengan
dibandingkan dengan sel hewan sel tumbuhan

DAFTAR RUJUKAN
Asnani.2009.Biology struktur dan fungsi sel. diunduh
dari http://biology.blogspot.com/2009.Sabtu , 2 Oktober. 21:35
Campbell, Neil A, Reece, Jane B, G. Mitchell, Lawrence, Alih bahasa, Rahayu Lestari…[et
al.].2002.BIOLOGI. Jilid 1. Jakarta: Erlangga (118-119)
Crayonpedia.2008. Perbedaan sel hewan dan tumbuhan. Diunduh
dari http://74.125.153.132/search?
q=cache:XkyBODoLUMkJ:www.crayonpedia.org/mw/4._Perbedaan_Sel_Tumbuhan_Dan_Hewa
n_11.1+vakuola+pada+hewan&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a. Jumat, 2
Oktober.9:35
Mohammad iqbal.2008 .Plastida. Diunduh dari http://iqbalali.com/2008/01/23/plastida/.
Jumat, 2Oktober.11:41
Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi). Sabtu, 3 Oktober.8:33
Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop. Sabtu, 3 Oktober. 8:34

Anda mungkin juga menyukai