Anda di halaman 1dari 2

PATOGENENSIS

Studi postmortem secara konsisten menyoroti adanya kerusakan oksidatif dalam


patogenesis penyakit parkinson, dan khususnya kerusakan oksidatif pada lipid, protein, dan DNA
dapat diamati pada substansia nigra pars kompakta (SNc) otak pasien penyakit parkinson
sporadik. Stress oksidatif akan membahayakan integritas neuron sehingga mempercepat
degenerasi neuron. Sumber peningkatan stress oksidatif ini masih belum jelas namun mungkin
saja melibatkan disfungsi mitokondria, peningkatan metabolisme dopamin yang menghasilkan
hidrogen peroksida dan reactive oxygen species (ROS) lain dalam jumlah besar, peningkatan
besi reaktif, dan gangguan jalur pertahanan antioksidan.
Banyak bukti mengarah pada peran utama disfungsi mitokondria sebagai dasar
patogenesis penyakit parkinson, dan khususnya defek mitokondria complex-I (complex-I) dari
rantai respirasi. Defek complex-I mungkin yang paling tepat menyebabkan degenerasi neuron
pada penyakit parkinson melalui penurunan sintesis ATP.

Gambar 1. Patogenesis penyakit parkinson

Mutasi patogen dan faktor lingkungan diketahui menyebabkan penyakit parkinson akibat
disfungsi mitokondria, kerusakan oksidatif, agregasi protein abnormal dan fosforilasi protein
yang mengorbankan fungsi neuronal dopaminergik. Faktor lingkungan seperti pestisida dan
racun langsung menginduksi kerusakan oksidatif dan disfungsi mitokondria. A-synuclein
mengalami agregasi karena mutasi patogen atau oksidasi katekol yang menginduksi stres ER dan
menyebabkan disfungsi mitokondria. Disfungsi mitokondria dan kerusakan oksidatif
menyebabkan defisit ATP yang dapat mengganggu fungsi UPS untuk mempromosikan agregasi
protein abnormal.
B-synuclein mencegah agregasi a-synuclein melalui aktivasi Akt signaling. Parkin
meningkatkan biogenesis mitokondria dengan mengaktifkan faktor transkripsi mitokondria A
(TFAM). DJ-1 melindungi terhadap stres oksidatif, fungsi sebagai pendamping untuk memblokir
agregasi a-synuclein dan melindungi terhadap disfungsi mitokondria. PINK1 melindungi
terhadap disfungsi mitokondria akibat mutasi patogen, meskipun fungsi yang tepat dari PINK1 di
mitokondria masih belum diketahui.
LRRK2 berperan dalam fungsi vesikel sinaptik, perkembangan neurite, dan lain-lain.
Mutasi patogen di LRRK2 menyebabkan abnormal fosforilasi protein yang menginduksi
kematian sel mitokondria. Selain itu, peran saraf dari PGC-1a mencegah kerusakan oksidatif dan
disfungsi mitokondria. Familial gen parkinson-linked yaitu parkin, DJ-1 dan PINK1 berperan
mengaktifkan PI3 kinase-Akt signaling. Aktivasi jalur Nrf2/ARE mencegah kerusakan oksidatif
dan disfungsi mitokondria dan mempertahankan kelangsungan hidup sel. PI3 kinase-Akt
signaling dan sinyal Nrf2/ARE bisa dieksplorasi sebagai target potensial untuk intervensi
terapeutik pada kematian neuronal dopaminergik.

DAFTAR PUSTAKA:
Riskita, Dila. 2015. Penyakit Parkison. Medan: Departemen Ilmu Penyakit Syaraf Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai