Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ACKNES LEONITA

NIM : 101711535028

TUGAS : DASAR MEDIA KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE)

Kontribusi Dasar Media Komunikasi Informasi Edukasi terhadap


Pengembangan Kesehatan Masyarakat

Definisi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)

Menurut Effendi (1998) dalam Wardah (2010), komunikasi adalah pertukaran pikiran
atau keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti dan saling percaya demi
terwujudnya hubungan yang baik antara seseorang dengan orang lain. Kimunikasi kesehatan
adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan
masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi, baik
menggunakan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi massa. Informasi adalah suatu
hal pemberitahuan atau pesan yang diberikan kepada seseorang atau media kepada orang lain
sesuai dengan kebutuhannya (Wardah, 2010). Edukasi secara umum adalah suatu rangkaian
kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis, terencana dan terarah dengan partisipatif aktif
dari individu ke kelompok maupun masyarakat umum untuk memecahkan masalah
masyarakat sosial, ekonomi dan budaya (Wardah, 2010).

Menurut Effendy dalam Wardah (2010), pendidikan kesehatan merupakan salah satu
kompetensi yang dituntut dari tenaga kesehatan, karena merupakan salah satu peranan yang
harus dilaksanakan dalam setiap memberikan pelayanan kesehatan, baik itu terhadap
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat. Agar berjalan dengan efektif sebaiknya topik
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) berdasarkan kebutuhan dan kondisinya.
Mengingat ruang lingkup penyampaian Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) adalah
perilaku dengan berbagai variabelnya, maka Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) ini
juga mempergunakan prinsip dan metoda dari berbagai dari berbagai disiplin ilmu seperti
komunikasi, antropologi medis, psikologi sosial dan pemasaran sosial. Menurut Trimanah
(2004), pengelolaan Komunikasi Informasi dan Edukasi dibagi menjadi 3 tahap pokok, yaitu:

1. Tahap perencanaan
Pada tahap ini, kegiatan pokoknya yang dilakukan adalah mengumpulkan data,
mengembangkan strategi, menguji coba dan memproduksi bahan-bahan komunikasi,
membuat rencana pelaksanaan, menyiapkan pelaksanakan tahap interview
(pelaksanaan).
2. Tahap intervensi
Tahap intervensi ini dibagi kedalam siklus-siklus pesan yang terpisah. Setiap siklus
pesan mencakup informasi yang sedikit berbeda disesuaikan dengan perubahan
kebutuhan sasaran.
3. Tahap monitoring dan evaluasi (pemantuan dan penilaian)
tahap monitoring memberikan informasi kepada perencana mengenai pelaksanaan
program, secara teratur dan pada waktu yang tepat, hingga perbaikan yang diperlukan
dapat segera dilaksanakan.

Tujuan komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)

Menurut Handayani (2010), tujuan dari komunikasi, informasi dan edukasi adalah sebagai
berikut:

1. Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio kultural yang dapat menjamin


berlangsungnya proses penerimaan untuk memberikan informasi yang sejelas-
jelasnya
2. Membantu klien dalam mengambil keputusan secara tepat dan cepat
3. Mendorong terjadinya proses perubahan perilaku kerah yang positif, peningkatan
pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat secara wajar sehingga masyarakat
melaksanaknnya secara baik.

Jenis Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)

Menurut Wardah (2010), jenis KIE :

1. Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KSE) individu: suatu pesan komunikasi,


informasi dan edukasi timbul secara langsung antara petugas KIE dengan individu
sasaran.
2. Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kelompok: suatu proses komunikasi,
informasi dan edukasi timbul secara langsung antara petugas KIE dengan kelompok
(2-15 orang).
3. Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) massa: suatu proses KIE yang dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah besar.

Prinsip Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)

Menurut Handayani (2010), prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE):

1. Memperlakukan masyarakat dengan sopan, baik dan ramah


2. Memahami, menghargai dan menerima keadaan masyarakat (status pendidikan, sosial
ekonomi dan emosi) sebagaimana adanya.
3. Memberikan penjelasan dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami
4. Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan
sehari-hari
5. Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan dan resiko yang dimiliki masyarakat
6. Meningkatan kualitas pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi melalui analisa
sasaran yang semakin tajam, kesepakatan pengelola program, perkembangan isi pesan
yang disampaikan.

Media KIE Media penyuluhan kesehatan pada hakikatnya adalah alat bantu
penyuluhan (AVA). Disebut media penyuluhan karena alat-alat tersebut merupakan alat
saluran dalam (chanel) untuk menyampaikan kesehatan karena alat-alat tersebut digunakan
untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat atau ‘klien’.
Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesanpesan kesehatan (media), media ini dibagi
menjadi tiga, yakni :

1. Media cetak sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan sangat


bervariasi antara lain : booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip chart lembar balik),
rubrik, poster, dan foto.
2. Media elektronik sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan atau
informasiinformasi kesehatan dan jenisnya berbeda-beda, antara lain : televisi, radio,
video, slide, dan film strip.
3. Media papan (bill board) yang dipasang di tempat-tempat umum dapat dipakai dan
diisi dengan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan. (Notoatmodjo, 2007)

Salah satu kontribusi dasar media KIE dalam pengembangan kesehatan masyarakat
yaitu metode ceramah KIE untuk mengikuti program KB ditinjau dari tingkat pendidikan
masyarakat. Metode ceramah merupakan penyampaian informasi yang sifatnya searah, yakni
dari penceramah yaitu petugas kesehatan kepada sasaran masyarakat. Ceramah akan berhasil
apabila penceramah menguasai materi yang akan disampaiakan. Untuk itu penceramah harus
mempersiapkan diri dengan mempelajari materi dengan sistematika yang baik, misalnya
disusun dengan diagram atau skema serta mempersiapkan alat-alat bantu seperti makalah,
slide, transparan, sound system, dan sebagainya. Ceramah akan berhasil apabila teknik
ceramah dimodifikasi dengan melakukan sesi tanya jawab setekah penyampaian materi. Hal
ini bertujuan agar masyarakat dapat memahami tentang materi yang disampaikan.

Metode dasar media KIE dalam pengembangan kesehatan masyarakat yang lainnya
adalah Leaflet dimana selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang
singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana. Ada beberapa yang
disajikan secara berlipat. Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentang
suatu masalah peyakit, misalnya deskripsi pengolahan air di tingkat rumah tangga, deskripsi
tentang diare dan penecegahannya, dan lain-lain. Leaflet dapat diberikan atau disebarkan
pada saat pertemuan-pertemuan dilakukan seperti pertemuan FGD, pertemuan Posyandu,
kunjungan rumah, dan lain-lain. Leaflet dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana
seperti di photo copy.

Pada hakikatnya kontribusi dasar media komunikasi, informasi dan edukasi sangat
penting dalam pengembangan kesehatan masyarakat. Tujuan dasar media KIE bukan hanya
proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya-upaya menfasilitasi perubahan perilaku.
Dengan demikian pelaksanaan dasar media KIE adalah program-program kesehatan yang
dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan) baik di dalam masyarakat sendiri maupun
dalam organisasi dan lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, politik dan
sebagainya). Atau dengan kata lain tidak hanya mengaitkan diri pada peningkatan
pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan atau memperbaiki
lingkungan (fisik dan non-fisik) dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Tindaon, Rotua Lenawati. 2016. Pengaruh Komunikasi, Informasi, Dan Edukasi (Kie)
Melalui Media Leaflet Dan Video Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang
Paparan Pornografi Di Smp Negeri 1 Sidamanik Kec. Sidamanik Kab. Simalungun.
Sumatera utara. Diakses dari file:///C:/Users/pw/Downloads/1216-3000-1-PB.pdf.[
pada tangal 23 September 2019].

Spenser , Anja Silja Indiana, dkk. 2018. Pengaruh Komunikasi, Informasi Dan Edukasi (Kie)
Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Tenang Bahaya Mengkonsumsi Alkohol
Pada Remaja Putri Usia 15-20 Tahun Di Lingkungan X Kelurahan Tangkil
Kecamatan Wlingi Blitar. Malang. Diakses dari file:///C:/Users/pw/Downloads/868-
1082-1-SM.pdf. [pada tanggal 23 September 2019]

Anin, Dwisty. Bab II Tinjauan Pustaka. Universitas Muhammadiyah Malang: Malang.


Diakses dari http://eprints.umm.ac.id/35141/3/jiptummpp-gdl-dwistyanin-46971-3-
babii.pdf. [pada tanggal 24 September 2019].

Anda mungkin juga menyukai