Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MKLB

RHA
KELURAHAN SINGOTRUNAN

KELOMPOK 4
1. Ahmad Rido’i Yuda Prayogi (101711535002)
2. Ristiana (101711535006)
3. Amalia Safira Perdana Q. (101711535009)
4. Ayuc Shinta Indah Sari (101711535014)
5. Yuda Mustakim (101711535021)
6. Sandi Aminulloh (101711535024)
7. Pramudya Santoso Aji (101711535027)
8. Acknes Leonita (101711535028)
9. Amira Dhisa Fakhira (101711535029)
10. Putri Retno Asih (101711535030)

Definisi Rapid Health Assesment (RHA)


Menurut WHO, Rapid Health Assesment (RHA) adalah kegiatan pengumpulan data dan
informasi dengan tujuan untuk menilai kerusakan dan mengidentifikasi kebutuhan dasar yang
diperlukan segera sebagai respon dalam suatu kejadian bencana. Beberapa pemahaman tentang
RHA, yaitu :
1. dapat dilakukan sesaat atau sesegera mungkin setelah bencana
2. Serangkaian kegiatan pengkajian :
Pengumpulan Data  Penyajian Informasi
3. Mengukur besarnya masalah yg berkaitan dgn kesehatan akibat bencana
4. Identifikasi kebutuhan penanggulangan
5. Dilakukan secara cepat
Tujuan RHA :
1. Memastikan ada atau tidaknya kedaruratan kesehatan
2. Menggambarkan jenis dan besarnya masalah kesehatan
3. Kemungkinan perkembangan lebih jauh akibat keadaan darurat
4. Menilai kemampuan dlm merespons dan kebutuhan utk penanggulangan
5. Menentukan prioritas tindakan yg perlu dilakukan utk penanggulangan

Lingkup Assesment :
1. Aspek Medis
untuk menilai dampak pelayanan medis terhadap korban & potensi pelayanan kesehatan.
2. Aspek Epidemiologi
untuk menilai potensi munculnya KLB penyakit menular pada periode pasca kejadian /
bencana.
3. Aspek Kesehatan Lingkungan
untuk menilai masalah yang terkait dengan sarana kesehatan lingkungan yang diperlukan
bagi pengungsi & potensi yang dapat dimanfaatkan.

Kapan RHA dilakukan :


1. Dalam situasi yg memerlukan pertimbangan keamanan, waktu pelaksanaan penilaian
dapat dipersingkat
2. Bencana banjir, pengungsian, pengungsian penduduk dlm jumlah besar, selambat-
lambatnya 2 hari setelah kejadian.
3. Kedaruratan mendadak ( gempa bumi, keracunan makanan, kecelakaan kimiawi, dll)
perlu dilakukan secepat mungkin atau beberapa jam setelah kejadian.

Langkah penting dalam mengumpulkan data dan informasi :


1. Sesuaikan dengan tujuan assessment
2. Review information yang lalu dan yang ada
3. Interview tokoh-tokoh kunci
4. Ke lapangan, observasi, interview
5. Rumuskan berbagai informasi dan
6. Analisis segera dan buat rekomendasi
7. Laporkan segera ke pimpinan.
Dalam pengumpulan data atau informasi, harus diingat keterbatasan informasi dan
sumber-sumbernya. Cara pengumpulan data atau informasi:
1. Mengkaji data atau informasi yang ada.
2. Observasi lapangan di daerah bencana dan sekitarnya.
3. Wawancara
4. Survei cepat (bila perlu).

Informasi yang dijaring :


1. Keadaan sebelum bencana.
2. Data-data korban (meninggal, luka, pengungsi)
3. Sumber daya manusia kesehatan yang bisa dimanfaatkan,
4. Potensi yang tersedia di rumah sakit
5. Ketersediaan air bersih dan sanitasi.
6. Endemisitas penyakit
7. Masalah gizi.
8. Ketersediaan obat, bahan dan alat yang masih bisa dipakai.
9. Potensi kemampuan response kesehatan

DATA KELURAHAN SINGOTRUNAN

A. Data Puskesmas Singotrunan


- Luas: 0,14 km2
- Jumlah Kartu Keluarga: 2.726
- Jumlah Balita : 873
- Jumlah penduduk Laki-Laki: 4.223 orang
- Jumlah penduduk Perempuan: 4.393 orang
- Total penduduk Laki-Laki dan Perempuan: 8.616 orang

B. Satandar Minimal Bantuan Pengungsian


1. SHELTER
- Menjamin privasi antar jenis kelamin dan antar berbagai kelompok umur
- Memiliki aksestabilitas terhadap fasilitas umum
- Memiliki persyaratan keamanan & kesehatan
- 3 M2 PER ORANG => Karena jumlah penduduk di Kelurahan Singotrunan sebanyak
8.616 dan perorang membutuhkan 3 M2, maka 8.616 x 3 = 25.848 M2, jadi dibutuhkan
shelter dengan luas sekitar 25.848 M2 agar bisa menampung seluruh penduduk yang
ada di Kelurahan Singotrunan.
- Tempat yang bisa di gunakan untuk tempat pengungsian yaitu, 1 masjid dan 4 mushola,
posko relawan Gusti, SD Muhammadiyah Songotrunan, dan SMP 3 Singotrunan.
2. PANGAN
- Standar Beras yang dibutuhkan = 400 gr/org/hari
Yang dibutuhkan di KelurahanSingotrunan, 8.616 x 400 = 3.446.400gr, jadi
dibutuhkan 3.445.400gr beras agar semua penduduk tercukupi kebutuhan pangannya.
- Standar Makanan siap saji 2x/hari setara dengan 2.100 kalori, maka untuk mencukupi
kebutuhan makanan siap saji di Kelurahan Singotrunan dibutuhkan 8.616 x 2= 17.232
makanan siap saji perhari nya.

3. BANTUAN NON PANGAN


1) Peralatan masak & makan :
a) Tiap rumah tangga memiliki :
- Panci besar dengan pegangan & penutup, terdapat 2.726 KK, maka
dibutuhkan 2726 buah
- Panci sedang dengan pegangan & penutup, terdapat 2.726 KK, maka
kebutuhan 2726 buah
- 1 baskom untuk penyimpan & penyajian, terdapat 2.726 KK, maka
kebutuhan 2726 buah
- 1 pisau dapur & 2 centong kayu, terdapat 2.726 KK, maka yang dibutuhkan
2.726 buah pisau dan 2.726x2= 5.452 buah centong kayu
- Ember tertutup isi 40 liter & ember terbuka isi 20 liter, terdapat 2.726 KK,
maka dibutuhkan 2.726 buah ember 40 lt & 2.726 buah ember 20 lt
- Jerigen isi 20 liter, , terdapat 2.726 KK, maka yang dibutuhkan 2.726 buah.
b) Tiap orang memiliki : 1 piring makan, sendok makan & gelas.
Jumlah penduduk Singotrunan 8.616, karena setiap orang harus memiliki 1 piring
makan, sendok makan, dan gelas, maka dibutuhkan :
- 8.616 buah piring,
- 8.616 buah sendok,
- 8.616 buah gelas
c) Botol khusus bayi sejumlah bayi yang ada,
- Jumlah bayi terdapat 873 bayi, maka jumlah botol yang diperkukan pun sama
yaitu 873 buah.
2. Kompor, bahan bakar, penerangan
3. Alat perkakas : martil, gergaji, cangkul, sekop, kapak, parang & gerobak kayu, serta
pelatihannya

4. SANDANG
I. Perlengkapan pribadi
- Seperangkat pakaian layak, sesuai jenis kelamin:
Laki-Laki 4.223 pakaian, Perempuan 4.393 pakaian
- Peralatan tidur yang layak = 8.616 buah
- Perempuan & anak memiliki 2 perangkat pakaian:
4.393 x 2 = 8.786 peraangkat pakaian
- Anak sekolah : 2 stel seragam sekolah & 1 pasang sepatu/alas kaki
- Tiap orang memiliki satu pasang alas kaki = 8.616 pasang
- Tiap orang memiliki pakaian untuk beribadah= 8.616 buah pakaian
- Bayi dan anak < 2 th memiliki selimut, uk. 100x70 cm
Laki-Laki = 120 orang, Perempuan =117 orang
Total 237 Selimut uk 100x70 cm.
- Tiap orang memiliki alas tidur yang layak = 8.616 alas tidur

II.KEBERSIHAN PRIBADI
- Tiap orang memiliki 250 gr sabun mandi/bl & 200 gr sabun cuci/bl
Jadi diperlukan 8.616 x 250 = 2.154.000 gr sabun mandi/bl, dan 8.616 x 200 =
1.723.200 gr sabun cuci/bl
- Tiap wanita baliq memiliki bahan pembalut = 4.393 buah pembalut
- Tiap bayi & anak < 2 th memiliki 12 popok cuci= 237 x 12 = 2.844 popok cuci
- Tiap orang memiliki sikat & pasta gigi secukupnya = 8.616 sikat & 438 pasta gigi

5. AIR BERSIH DAN SANITASI


I. Air Bersih :
- Tiap orang/hr : 3 lt s/d hr ke III, selanjutnya 15 lt tiap hr
=> Hari I s/d III : 8.616 x 3 lt = 25.848 lt/hari
Hari Selanjutnya 15 lt x 8.616= 129.240 lt/hari
- Jarak tempat penampungan air dengan jamban : 50 m

II. Air Minum: 2,5 lt per orang/hr


=> 8.616 x 2,5 = 21.540 lt/hari

III. SANITASI
- 1 Tempat sampah ukuran 100 lt utk 10 keluarga => 2.726 KK : 10 = 276 tempat sampah
ukuran 100 lt
- Penyemprotan vektor sesuai kebutuhan
- Satu jamban untuk 20 orang => 8.616 : 20 = 430 jamban yang dibuthkan
- Jarak jamban > 30 m dari sumbar air bawah tanah
- 1 Tempat cuci pakaian & alat masak untuk 100 orang => 8.616 : 100 = 86 tempat cuci &
alat masak

6. PENAMPUNGAN SEMENTARA
- Ruang dalam tenda : 3,5 m2 setiap jiwa => 8.616 x 3,5 = 30.156 m setiap jiwa
- Tempat pengambilan air : 250 jiwa => 8.616 : 250 = 34 tempat
- 1 MCK untuk 20 jiwa => 8.616 : 20 = 430 MCK
- Jarak shelter ke MCK 30 m
- Jarak sumber air ke MCK 100m
- Jarak antara 2 tenda / shelter # 2m
- Dapur umum, Pos Pelayanan kesehatan (pos depan) & Posko bencana berada di bagian
Depan dari tempat pengungsian
7. PELAYANAN KESEHATAN
- Staf klinik maksimal melayani 50 pasien tiap hari => 8.616 : 50 = 172 staf
- Terdapat 1 RS terdekat yaitu Rumah Sakit Islam
- Jumlah tenaga medis di fasilitas (pelayanan) kesehatan Singotrunan
1. Dokter umum :1
2. Dokter gigi :1
3. Perawat :5
4. Perawat gigi :1
5. Kesmas :1
6. Kesling :1
7. Analisis kesehatan : 1
8. Staf penunjang : 15
9. Tenaga penunjang : 3
- Pelayanan dilakukan secara berjenjang
- Pengendalian Penyakit Menular, meliputi :
- Vit. A, 6 s/d 9 bulan
- Campak 6 bulan s/d 15 th
- Pengendalian Penyakit Tidak Menular :
- Cedera
- Kespro
- Aspek kejiwaan & sosial kesehatan
- Penyakit kronis.

DAFTAR PUSTAKA
Kementerian kesehatan. 2011. Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat
Bencana: Panduan Bagi Petugas Kesehatan Yang Bekerja dalam Penangganan Krisis
Kesehatan akibat Bencana di Indonesia. Pusat Penanggulangan Krisis. Jakarta.
Departemen kesehatan. 2005. Penilaian Cepat Masalah Kesehatan Pada Kejadian Bencana
(Rapid Health Assessment). Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan. Jakarta.

Rimadeni, Yani dkk. 2015. Perancangan Sistem Informasi Berbasis Web Untuk Rapid Health
Assessment (RHA) Bencana. Universitas Syiah Kuala: Banda Aceh.

Anda mungkin juga menyukai