Anda di halaman 1dari 2

1.

Etnis merupakan sistem penggolongan manusia yang didasarkan pada kepercayaan


yang dianut, nilai di masyarakat, kebiasaan, adat istiadat yang dijalankan, norma
bahasa, sejarah manusia, wilayah geografis serta hubungan kekerabatan yang
dimiliki. Kelompok sosial ini memiliki arti dan kedudukan tertentu yang didasarkan
pada faktor keturunan, adat istiadat, agama dan kepercayaan, sistem bahasa dan
sebagainya. Sebuah kelompok etnis juga diartikan sebagai suatu konsep atau sistem
yang digunakan untuk menjabarkan sebuah kelompok manusia yang memiliki asal-
usul nenek moyang yang sama, ingatan sosial yang sama serta beberapa elemen
kultural lain yang mengikat. Elemen-elemen kultural tersebut merupakan
keterkaitan kelompok manusia terhadap sebuah tempat tertentu, dan kelompok
manusia tersebut mempunyai sejarah yang kurang lebih sama satu dengan yang
lainnya. Dari pengertian istilah tersebut dapat disimpulkan bahwa etnis adalah
sebuah kelompok manusia yang digolongkan berdasarkan kepercayaan dan agama,
kesamaan ras, adat istiadat, bahasa, sejarah yang sama serta berasal dari keturunan
nenek moyang yang sama pula, sehingga kelompok sosial tersebut dapat
menciptakan sebuah sistem budaya yang mengikat kelompok manusia itu sendiri
didalamnya. Suatu kelompok etnis digolongkan berdasarkan hubungan darah. Jadi,
seseorang yang tergabung ke dalam kelompok etnis tentu memiliki hubungan darah
dengan kelompok etnis tersebut, sebaliknya seseorang bukan termasuk dalam
kelompok etnis jika tidak memiliki hubungan darah meskipun mengadopsi nilai-nila
tradisi kelompok etnis tersebut. Hal ini dicontohkan ketika orang Batak tidak menjadi
orang Jawa meskipun dirinya dalam keseharian seperti orang Jawa. Etnis sering
dikaitkan dengan agama, namun agama kadang tidak selalu menjadi identitas
penting bagi suatu etnis. Seperti di pulau Jawa, agama yang dianut oleh
penduduknya tidak menjadi penanda identitas bagi etnik Jawa, karena orang Jawa
menganut agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, maupun keyakinan Kejawen
yang jumlahnya juga cukup besar.

Pengertian Primordialisme merupakan suatu paham atau sikap yang menganggap


bahwa daerahnya lebih baik atau lebih unggul dari daerah lain. Primordialisme juga
merupakan sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang
dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala
sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya.
Faktor penyebab / pendorong Latar belakang yang dapat menimbulkan
primordialisme antara lain yaitu:
 Adanya sesuatu yang di anggap istimewa pada ras, suku bangsa, daerah asal dan
agama.
 Ingin mempertahankan keutuhan kelompok atau komunitasnya dari ancaman
luar. Kelompok yang di maksud dapat kelompok ras, etnik, daerah asal, dan
agama.
 Adanya nilai-nilai yang di junjung tinnggi karena berkaitan dengan system
keyakinan, misalnya nilai ke agamaan.
Pada Pengertian Etnosentrisme, yaitu suatu sikap yang cenderung bersifat subyektif
dalam memandang budaya orang lain. Mereka akan selalu memandang budaya
orang lain dari kacamata budayanya

Faktor penyebab atau pendorong etnosentrisme Pluralitas Bangsa Indonesia. Bangsa


indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan
golongan. Pluralitas masyarakat indonesia ini tentu melahirkan berbagai persoalan.
Setiap suku, agama, ras, dan golongan berusaha untuk memperoleh kekuasaan dan
menguasai yang lain. Pertarungan kepentingan inilah yang sering memunculkan
persoalan – persoalan.

2. Upaya yang dilakukan agar menciptakan relasi antar etnis di Indonesia semakin kuat,
yaitu
 Pemerintah berusaha untuk mewujudkan idealis atau cita-cita nasional yang
diamanatkan oleh seluruh bangsa kepada ideologi melalui pembangunan di berbagai
sektor, dengan titik tekan pada pemerataan, pembangunan dan hasil pembangunan.
termasuk pembangunan poitik dan kebudayaan.
 Berusaha membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis dan antar daerah pulau
dengan pembangunan sarana komunikasi, informasi dan transportasi.
 Menggali kebudayaan daerah untuk dijadikan kebudayaan nasional dan membina
penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
 Membentuk jaringan asimilasi bagi berbagai kelompok etnis baik pribumi maupun
keturunan asing, untuk langkah ini dapat dicontohkan dengan transmigrasi,
pertukaran/mutasi karyawan dari satu daerah lain dan lain-lain, disamping asimilasi
budaya.
 Melalui jalur-jalur formasl seperti pendidikan perundang-undangan yang berlaku
bagi seluruh warga negara dan pendekatan formal lainnya.

Anda mungkin juga menyukai