Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

Disusun oleh:

NIMAS ASRIWIDIANTARI
2019040729

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNNIVERSITAS AN NUUR PURWODADI
2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

I. KONSEP DASAR PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI


A. Pengertian
Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh
tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas
tubuh
(Alimul, 2006).
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia
untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam
tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu
tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi,
dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.
(Tarwoto & Wartonah, 2006).
Jenis-jenis nutrisi yaitu sebagai berikut:
1. Air
Air memiliki peranan yang besar bagi tubuh. Selain sebagai komponen
penyusun sel yang utama, air juga berperan dalam menyalurkan zat-zat
makanan menuju sel. Fungsi air bagi tubuh sendiri adalah umtuk
membantu proses/reaksi kimia dalam tubuh serta berperan dalam
mengontrol temperatur tubuh.
2. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Setiap 1 gram
karbohidrat menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam
hati dan otot berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit.
Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak.
Sumber karbohidrat: beras, tepung, gula, dan buah.
3. Protein
Protein berfungsi untuk pertumbuhan, mempertahankan dan mengganti
jaringan tubuh. Setiap gram protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk
sederhana dari protein adalah asam amino. Asam amino disimpan
dalam jaringan berbentuk hormon dan enzim.
Sumber protein: daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, tahu, tempe, dan
kacang-kacangan.
4. Lemak
Lemak merupakan sumber energi paling besar, 1 gram lemak
menghasilkan 9 kkal. Lipid adalah lemak yang dapat membeku pada
suhu ruangan tertentu, dimana lipid tersebut terdiri atas trigliserida dan
asam lemak. Proses terbentuknya asam lemak disebut lipogenesis.
Sumber lemak: mentega, margarin, minyak kelapa, cream, lemak
hewan, dan kacang-kacangan.
5. Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik yang tidak dapat dibuat oleh tubuh
dan diperlukan dalam jumlah besar sebagai katalisator dalam proses
metabolisme. Vitamin secara umum diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Vitamin yang dapat larut dalam lemak, yaitu: vitamin A, vitamin
D, vitamin E, dan vitamin K.
Sumber vitamin A: hati, daging, mentega, keju, susu, kuning telur,
buah dan sayuran berwarna. Vitamin A penting untuk pertumbuhan
tulang, rambut, kulit, kesehatan mata, serta untuk meningkatkan
daya tahan tubuh.
Sumber vitamin D: susu, kuning telur, hati iakn tuna, dan salem.
Vitamin D berfungsi untuk menyerap kalsium dan fosfor,
membentuk dan menjaga kesehatan tulang serta gigi.
Sumber vitamin E: kuning telur, kacang kedelai, sayuran hijau,
margarin, roti, kentang, dan gandum. Vitamin E penting untuk
proses metabolisme, menjaga kesehatan kulit dan otot, serta sebagai
antioksidan dalam menjaga sel dan jaringan tubuh dari kerusakan.
Sumber vitamin K: sayuran hijau. Vitamin K penting untuk
penggumpalan darah.
b) Vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B dan vitamin C.
Sumber vitamin B compleks: beras, daging, susu, kacang-kacangan,
telur, dan kedelai. Vitamin kompleks berfungsi untuk metabolisme
karbohidrat, menjaga fungsi normal dari pencernaan, jantung dan
sistem saraf, serta meningkatkan nafsu makan.
Sumber vitamin C: sayuran segar dan buah-buahan segar. Vitamin
C penting untuk pemeliharaan kesehatan gigi, gusi, kulit, otot, dan
tulang; mempercepat penyembuhan luka; membantu penyerapan
zat besi; serta meningkatkan daya tahan tubuh dari infeksi.
6. Mineral
Mineral dikategorikan menjadi 2, yaitu:
a) Macromineral, yaitu: seseorang memerlukan setiap harinya
sejumlah lebih dari 100 mg.
Contoh: kalsium, phosphor, sodium, potasium, magnesium, klorida,
dan sulfur.
b) Micromineral, yaitu: seseorang memerlukan setiap harinya
sejumlah kurang lebih 100 mg.
Contoh: zat besi, Zn, iodium, selinium, cobalt, kromium, mangan,
tembaga, dan klorida.
(Perry dan Potter, 2005)
B. Fungsi Fisiologis
1. Anatomi

2. Proses Fisiologis
a) Mulut
Gigi berfungsi untuk menghancurkan makanan pada awal proses
pencernaan. Mengunyah dengan baik dapat mencegah terjadinya
luka parut pada permukaan saluran pencernaan. Setelah dikunyah
lidah mendorong gumpalan makanan ke dalam faring, dimana
makanan bergerak ke esophagus bagian atas dan kemudian ke
bawah ke dalam lambung.
b) Kerongkongan (Esofagus)
Esofagus adalah sebuah tube yang panjang. Sepertiga bagian atas
adalah terdiri dari otot yang bertulang dan sisanya adalah otot yang
licin. Permukaannya diliputi selaput mukosa yang mengeluarkan
sekret mukoid yang berguna untuk perlindungan.
c) Lambung
Gumpalan makanan memasuki lambung, dengan bagian porsi
terbesar dari saluran pencernaan. Pergerakan makanan melalui
lambung dan usus dimungkinkan dengan adanya peristaltik, yaitu
gerakan kontraksi dan relaksasi secara bergantian dari otot yang
mendorong substansi makanan dalam gerakan menyerupai
gelombang. Pada saat makanan bergerak ke arah spingter pylorus
pada ujung distal lambung, gelombang peristaltik meningkat. Kini
gumpalan lembek makanan telah menjadi substansi yang disebut
chyme. Chyme ini dipompa melalui spingter pylorus ke dalam
duodenum. Rata-rata waktu yang diperlukan untuk mengosongkan
kembali lambung setelah makan adalah 2 sampai 6 jam.
d) Usus halus
Usus halus terdiriri dari duodenum, jejenum, dan ileum yang
panjangnya kira-kira 6 meter dengan diameter 2,5 cm. Pada
dinding usus halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula
jaringan limfa yang disebut kelenjar soliter yang berfungsi sebagai
pelindung terhadap infeksi. Pada umumnya, fungsi usus halus
adalah mencerna dan mengabsorbsi chime dari lambung.
e) Usus besar (kolon)
Kolon orang dewasa, panjangnya kurang lebih 125-150 cm, terdiri
dari sekum yang berhubungan langsung degan usus halus. Kolon
terdiri dari kolon asenden, transversum, desenden dan sigmoid.
Usus besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus, mulai
dari katup ileokolik ataunileosaekal sebagai tempat lewatnya
makanan. Fungsi utama usus besar adalah mengabsorbsi air (+
90%), elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa.
f) Rektum
Serupa dengan kolon tetapi dilindungi oleh otot yang lebih tebal
dan membran mukosanya memuat lipatan-lipatan membujur ke
kolumna mergagni.
g) Anus
Anus adalah jalan atau tempat kelurnya feses.
(Mubarak, 2008)
3. Faktor yang Mempengaruhi Pemenuhan Nutrisi
a) Pengetahuan
b) Prasangka
c) Kebiasaan
d) Kesukaan
e) Ekonomi
f) Usia
g) Jenis kelamin
h) Tinggi dan berat badan
i) Status kesehatan
j) Faktor psikologis seperti stress dan ketegangan
k) Alkohol dan obat
(Perry Potter, 2005)

C. Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Nutrisi


1. Jenis-jenis gangguan
a) Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseornag
dalam keadaan tidak berpuas (normal) atau risiko penurunan berat
badan akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan
metabolisme.
b) Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseornag
yang mempunyai risiko peningkatan berat badan akibat asupan
kebutuhan metabolisme secara berlebihan.
c) Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang
mencapai lebih dari 20% berat badan normal.
d) Malnutrisi
Malnutrisi merupakan amsalah yang berhubungan dengan
kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan
sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan tubuh.
e) Diabetes mellitus
Diabetes mellitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang
ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat
kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
f) Hipertensi
Hipertensi merupakan berbagai masalah pemenuhan kebutuhan
nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serata asupan
kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
g) Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering
disebabkan oleh adanya penigkatan kolestrol darah.
h) Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan
oleh pengonsumsian lemak secara berlebihan.
2. Tanda dan Gejala Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
a) Nyeri abdomen
b) Tidak nafsu makan
c) Bising usus hiperaktif
d) Inflamasi pada rongga mulut
e) Lemas
f) Rambut mudah rontok
g) Berat badan menurun
3. Penyebab Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
a) Mual muntah
b) Gangguan intake makanan
c) Penyakit kronis
d) Disfagia
e) Gaya hidup
f) Psikologi untuk konsumsi tinggi kalori
g) Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna
kalori
h) Penurunan laju metabolic
(Wartonah, 2006 dan Perry Potter, 2005)

D. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
a) Nutrisi enteral
Metode pemberian makanan alternatif untuk memastikan
kecukupan nutrisi meliputi metode enteral (melalui sistem
pencernaan). Pemberian makanan lewat enteral diberikan melalui
selang nasogastrik dan selang pemberian makan berukuran kecil
atau melalui selang gastromi.
b) Nutrisi parenteral
Nutrisi parenteral disebut juga sebagai nutrisi parenteral total atau
hiperalimentasi intravena, diberikan jika saluran gastrointestinal
tidak berfungsi karena terdapat gangguan dalam kontinuitas
fungsinya atau karena kemampuan penyerapannya terganggu.
Nutrisi parenteral diberikan secara intravena seperti melalui kateter
vena sentral ke vena kava superior. Makanan parenteral adalah
larutan dekstrosa, air, lemak, protein, elektrolit, vitamin, dan unsur
renik, semuanya ini memberikan semua kalori yang dibutuhkan.
(Kozier, 2011)
2. Penatalaksanaan Keperawatan
a) Menstimulasi nafsu makan
1) Berikan makanan yang sudah dikenal yang memang disukai
klien yang disesuaikan dengan kondisi klien
2) Pilih porsi sedikit sehingga tidak menurunkan nafsu makan
klien yang anoreksik
3) Hindari terapi yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman
sesaat sebelum atau setelah makan
4) Berikan lingkungan rapi dan bersih yang bebas dari penglihatan
dan bau yang tidak enak.
5) Redakan gejala penyakit yang menekan nafsu makan sebelum
waktu makan; istirahat bila mengalami keletihan
6) Kurangi stres psikologi
(Kozier, 2011)
II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Komponen pengkajian nutrisi
a) Antropometri
Meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, indeks masa tubuh,
LILA, lipatan trisep, dan lingkar otot lengan tengah.
b) Biokimia
Meliputi hemoglobin, albumin serum, hitung limfosit total, kadar
transferin serum, nitrogen urea kemih, dan ekskresi kreatinin kemih
c) Clinical sign
Meliputi kuku, kulit, mata, otot, membran mukosa, analisis rambut,
dan neurologi.
d) Diet
Meliputi porsi makan dalam 24 jam, frekuensi makan, dan riwayat
diet.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)

C. Nursing Care Plan


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
Definisi: asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolik
Batasan karakteristik:
a) Berat badan 20% atau lebih di bawah rentang berat badan ideal
b) Bising usus hiperaktif
c) Cepat kenyang setelah makan
d) Diare
e) Gangguan sensasi rasa
f) Kehilangan rambut berlebihan
g) Kelemahan otot pengunyah
h) Kelemahan otot untuk menelan
i) Kerapuhan kapiler
j) Kesalahan informasi
k) Kesalahan persepsi
l) Ketdiakmampuan memakan makanan
m) Kram abdomen
n) Kurang informasi
o) Kurang minat pada makanan
p) Membran mukosa pucat
q) Nyeri abdomen
r) Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
s) Sariawan rongga mulut
t) Tonus otot menurun
NOC
a) Status nutrisi (1004)
Kriteria hasil:
1) Asupan makanan (5)
2) Asupan cairan (5)
3) Asupan gizi (5)
4) Hidrasi (5)
b) Status nutrisi: Asupan nutrisi (1009)
Kriteria hasil:
1) Asupan karbohidrat (5)
2) Asupan serat (5)
3) Asupan vitamin (5)
4) Asupan lemak (5)
5) Asupan protein (5)
6) Asupan mineral (5)
7) Asupan kalori (5)
c) Nafsu Makan (1014)
Kriteria hasil:
1) Intake makanan (5)
2) Intake nutrisi (5)
3) Intake cairan (5)
NIC
a) Manajemen diare (0460)
Aktivitas-aktivitas:
1) Monitor tanda dan gejala diare
2) Monitor persiapan makanan yang aman
3) Anjurkan pasien menghindari makanan pedas dsn yang
menimbulkan gas dalam perut
4) Anjurkan pasien untuk mencoba menghindari makanan
yang mengandung laktosa
5) Instruksikan diet rendah serat, tinggi protein, tinggi kalori
sesuai kebutuhan
6) Instruksikan untuk menghindari laksatif
7) Ajari pasien cara penggunaan obat antidiare secara tepat
b) Manajemen nutrisi (1100)
Aktivitas-aktivitas:
1) Monitor asupan nutrisi
2) Anjurkan keluarga untuk membawa makanan favorit pasien
sementara (pasien) berada di rumah sakit atau fasilitas
perawatan, yang sesuai
3) Identifikasi (adanya) alergi atau intoleransi makanan yang
dimiliki pasien
4) Tentukan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi
persyratan gizi
5) Beri obat-obatan sebelum makan (misalnya; penghilang
rasa sakit, antiemetik), jika diperlukan
c) Pemberian makan (1050)
Aktivitas-aktivitas:
1) Identifikasi diet yang disarankan
2) Berikan air minum pada saat makan, jika diperlukan
3) Dorong orang tua/keluarga untuk menyuapi pasien
4) Suapi tanpa terburu-buru/pelan
DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: aplikasi konsep


dan proses keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Herdman, T. Heather, Shigemi Kamitsuru. 2015. Diagnosis Keperawatan:
Definisi dan Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10. Jakarta: EGC
Kozier, Barbara. 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, proses,
dan praktik edisi 7. Jakarta: EGC
Martonah, Tarwoto. 2006. KDM dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
Mubarak, Wahit Iqbal. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: teori dan
aplikasi dalam praktik. Jakarta: EGC
Perry dan Potter. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarata: EGC

Anda mungkin juga menyukai