PENDAHULUAN
sekelompok orang atau badan lain untuk mencapai tujuan yang telah
hasil kegiatan menjual barang atau jasa. Ditinjau dari jenis usahanya
adalah menawarkan jasa kepada calon konsumen agar mau memakai jasa
1
Berbagai cara dilakukan oleh perusahaan jasa dalam menawarkan
jasanya agar calon konsumen mau memakai jasa yang ditawarkan, seperti
penjualan jasa secara kredit. Kegiatan penawaran jasa secara kredit tentu
meningkatkan laba, penjualan atau penawaran jasa secara kredit atas suatu
jasa juga memiliki resiko yang besar bagi perusahaan, yaitu saat terjadi
kredit macet karena tidak tertagihnya sebagian atau seluruh piutang yang
diberikan debitur. Oleh sebab itu, maka perusahaan perlu membuat sistem
diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain,
baik sebagai akibat dari penyerahan barang dan jasa secara kredit (untuk
debitur yang biasanya langsung dalam bentuk piutang wesel dan piutang
2
PD. Pasar Jaya merupakan perusahaan daerah yang bergerak di
bidang jasa pengelolahan pasar di DKI Jakarta. PD. Pasar Jaya mempunyai
UPB (Unit Pasar Besar) yang tersebar di DKI Jakarta, salah satunya adalah
UPB Pasar Tanah Abang. UPB Tanah Abang bertugas mengelolah pasar
Pasar Jaya yang akan dibayar oleh pedagang melalui Cash Management
System (CMS) yang dibuat oleh PD. Pasar Jaya Pusat. Cash Management
System (CSM) yang diberlakukan oleh pihak manajemen PD. Pasar Jaya
pembayarannya.
penagihan sewa dari pedagang yang menempati kios. Setiap awal bulan,
Setelah itu, dari saldo tersebut akan secara otomatis dipotong oleh pihak
3
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis
mencari sumber masalah yang terjadi pada perusahaan tersebut, agar untuk
1. Identifikasi masalah
biaya sewa kios melebihi batas waktu yang ditentukan yaitu selama
3 bulan
2. Pembatasan masalah
4
akhir yang ada pada Neraca khususnya posisi piutang usaha atas BPP
C. Perumusan Masalah
berikut:
2. Langkah apa yang dilakukan PD. Pasar Jaya terhadap pelanggan yang
perusahaan?
4. Apa pengaruh adanya CMS terhadap nilai piutang usaha pada Neraca
D. Tujuan Penelitian
perusahaan.
5
4. Untuk mengetahui pengaruh pemberlakuan CMS pada nilai piutang
E. Kegunaan Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan, maka manfaat yang dapat diambil adalah
sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
3. Bagi Kampus
Cash Management System (CMS) yang berlaku pada PD. Pasar Jaya-
6
4. Bagi Masyarakat
7
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
A. Kajian Teori
1. Akuntansi
a. Pengertian Akuntansi
8
Menurut Faiz Zamzami & Nabella Duta Nusa (2016:2),
akuntansi
nilai uang.
Usaha)
9
Adanya pemisahan pencatatan antara transaksi perusahaan
Akuntansi)
10
2. Liabilities, merupakan hak, klaim, tuntutan kreditor terhadap
d. Siklus Akuntansi
pembantu.
11
Siklus Akuntansi
2. Piutang
a. Pengertian piutang
piutang dapat diartikan sebagai asset perusahaan yang ada pda pihak
lain akibat adanya transaksi penjualan barang atau jasa atau transaksi
lainnya pada masa lalu, yang diterima pada masa yang akan datang.
12
dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai akibat dari penyerahan
barang dan jasa secara kredit (untuk piutang pelanggan yang terdiri
piutang pajak).
b. Jenis-jenis Piutang
(tiga) jenis, yaitu piutang usaha, piutang wesel dan piutang lain-lain.
usaha akan timbul pada saat menjual barang dagang secara kredit.
13
melakukan suatu pekerjaan sesuai bidang usahanya tetapi realisasi
sejumlah uang.
14
akhirnya penagihan (baik tanpa atau disertai dengan pemberian
kredit, yaitu :
Penjualan xxx
pelanggan, yaitu :
Kas xxx
15
Dalam hal ini ayat jurnal yang perlu dibuat oleh pemberi jasa
macet. Beban yang timbul atas tidak tertagihnya piutang usaha atau
16
kantor pengacara, kantor akuntan publik, dan toko eceran
sekali.
17
Dalam hal ini, ayat jurnal yang harus dibuat oleh
b. Metode Pencadangan
dan berapa jumlah piutang yang macet tentu saja akan dapat
18
periode yang sama sebagaimana pendapat penjualan
dicatat.
sebagai berikut :
sebagai berikut :
19
tersebut, kemudian membuat jurnal atas hasil penagihan
tersebut.
Kas xxx
penjelasan:
20
kredit macet untuk periode berjalan ditetapkan sebesar
21
cadangan piutang tak tertagih pada awal periode (sebelum ayat
22
2) Sebesar persentase tertentu dari jumlah piutang usaha
dengan kata lain, cara ini fokus pada penentuan figur piutang
23
diestimasi bahwa besarnya cadangan kredit macet atas
piutang usaha ini adalah 5%. Saat ini, sebelum ayat jurnal
24
Sedangkan dalam laporan laba rugi untuk tahun yang
akan dibuat oleh PT. Cakra Kencana pada akhir tahun 2010
25
Beban piutang yang tidak dapat ditagih Rp. 7.000.000,-
telah jatuh tempo 31-60 hari, telah jatuh tempo 61-90 hari,
26
hari, dan telah jatuh tempo di atas 365 hari. Lamanya umur
hal ini, lamanya umur piutang yang telah jatuh tempo dapat
Jumlah hari atas piutang yang sudah telat per akhir maret 22 hari (31-9)
Jumlah hari atas piutang yang sudah telat per akhir april 30 hari
Jumlah hari atas piutang yang sudah telat per akhir mei 31 hari
Jumlah hari atas piutang yang sudah telat per akhir juni 30 hari
113hari
27
Dengan metode umur piutang, estimasi secara
tertagih.
28
Estimasi Kredit Macet
Persentase Jumlah
Kisaran Umur Piutang Saldo
Belum jatuh tempo Rp.75.000.000,- 2% Rp.1.500.000,-
Telah jatuh tempo 1-30 hari 4.000.000,- 5% 200.000,-
Telah jatuh tempo 31-60 hari 3.100.000,- 10% 310.000,-
Telah jatuh tempo 61-90 hari 1.900.000,- 20% 380.000,-
Telah jatuh tempo 91-180 hari 1.200.000,- 30% 360.000,-
Telah jatuh tempo 181-365 hari 800.000,- 50% 400.000,-
Telah jatuh tempo diatas 365 hari 300.000,- 80% 240.000,-
Rp. 86.000.000,- Rp 3.390.000,-
Sumber : Akuntansi Aset, Liabilitas, dan Ekuitas, (Hery 2014:44)
29
Beban piutang yang tidak tertagih Rp.190.000,-
30
dan menertibkan pekerjaan. Sisitem ini berisi urutan proses
31
5) Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya
petugas.
yang baru.
7. Pengendalian internal
perusahaan.
32
Menurut COSO yang dikutip oleh Hayes (2014;234),
d) Struktur organisasi
33
ekstern yang dapat terjadi dan secara negatif mempengaruhi
b) Personel baru
d) Teknologi baru
f) Restrukturisasi korporasi
34
dengan audit dapat digolongkan sebagai kebijakan dan
b) Pengolahan informasi
c) Pengendalian fisik
d) Pemisahan tugas
35
ini mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian
(2015: 216)
36
2) efektivitas dan efisiensi operasi.
karyawan perusahaan.
dengan serius.
37
Perusahaan harus bisa mengidentifikasi risiko bisnisnya,
kreditor.
jenis, diantarnya :
catatan.
38
c) Dokumen dan catatan yang memadai.
sebagai berikut:
2) Pemisahan tugas
39
Pengendalian yang baik akan melakukan pembagian tugas
antara lain:
tepat.
pencurian aktiva.
kepadanya.
memadai.
40
secara efisien, kesalahan dapat dimimalisir, serta
informasi
41
b) Pembandingan catatan dengan jumlah fisik
c) Akuntansi berpasangan.
independen.
Internal.
42
pemeriksaan oleh akuntan publik. Karena baik buruknya
terhadap :
perusahaan
2) Flow Chart
3) Narrative
43
kepentingan individu (perorangan) stsu oknum
karyawan tertentu.
perusahaan.
baik dari segi pengamanan atas perolehan fisik kas, pemisahaan tugas
kredit pelanggan.
44
Berikut ini adalah contoh dari alur bagan/flowchart dari piutang
transaksi:
45
46
http://very189.blogspot.com/2012/04/flowchart-pendapatan.html?m=1
pemeriksaan/audit.
dalam ICQ diminta untuk dijawab Ya (Y), Tidak (T), atau Tidak Relevan
maka jawaban “Ya” akan menunjukan ciri internal control yang baik,
1) Umum
47
Biasanya pertanyaan menyangkut struktur organisasi, pembagian
2) Akuntansi
5) Persediaan
48
8) Aset Tetap
dan upah.
Y= T=Tidak TR=
Klient Ya Tidak
Relevan
Y T TR
A. PIUTANG
20. Apakah dibuat kartu piutang?
Apabila ya:
a. Apakah secara bulanan atau kuartalan
dilakukan pencocokan saldo perkiraan
control (buku besar piutangdengan kartu
piutang?
b. Apakah pengamana fisik kartu piutang
cukup?
c. Apakah hanya orang tertentu yang
memegang?
21. Apakah pencatatan kartu piutang:
a. Sering bergilir?
b. Terpisah dari yang mengerjakan buku
besar?
22. Apakah piutang perlangganan secara
49
periodik diteliti mengenai:
a. Pelanggan yang sering terlambat?
b. Bukti adanya salah pembebanan?
c. Bukti adanya pelunasan sebagian
sebagian?
d. Bukti adanya penghapusan yang tidak
dilaporkan?
e. Sesuatu ketidaklaziman?
23. Apakah setiap bulan dikirimkan rekening
koran (statement of account) kepada
pelanggan?
Apabila ya:
a. Dicocokan dengan kartu piutang oleh
orang yang tidak berhubungan dengan
penerimaan uang, pengeluaran uangm
dan nota kredit?
b. Terkontrol atas kemungkinan diubah
sebelum dikirim?
c. Diposkan/dikirim oleh orang lain dan
bukan petugas administrasi piutang?
24.Apakah perselisihan dengan pelanggan
ditangani oleh bagian kredit atau atasan atau
orang lain yang dikuasakan dan tidak
dilakukan oleh kasir atau petugas
administrasi piutang?
25.Apabila perusahaan memberikan potongan
yang lebih besar dari biasanya mendapatkan
persetujuan khusus dari pejabatan perusahaan
yang berwenang?
26.Apakah koreksi atas faktur dan penghapusan
piutang harus disetujui pejabat perusahaan
yang berwenang?
27.Apakah bukti untuk penagihan atas piutang
50
yang telah dihapuskan, diamankan untuk
mencegah penyalahgunaan?
28. Apakah secara periodik dibuat analisis umur
piutang dan yang sudah lama jatuh tempo di
follow up?
29.Apakah terdapat kebijakan manajemen
tentang penghapusan piutang?
30. Apakah untuk penagihan dibuatkan bukti
kuitansi?
Apabila ya:
a. Apakah kuitansi tersebut memiliki nomor
urut cetak?
b. Apakah kuitansi dibuat setelah diperiksa
lebih dahulu ke masing-masing saldo
piutang?
c. Apakah bagian akuntansi memhatikan
uritan nomornya?
31.Apakah penerimaan berupa cek mundur/giro
(post dated chaque) diberikan ke bagian
akuntansi?
32.Apakah hasil penagihan langsung diserahkan
kepada kasir dalam waktu yang tidak terlalu
lama dan dalam jumlah yang seharusnya
diterima?
33.Apakah pada cek mundur yang diterima telah
dicantumkan nama perusahaan/klient?
34.Apakah bagian akuntansi mengandakan
jurnal khusus untuk penerimaan cek mundur?
51
………………………………………………
…………..
………………………………………………
………......
B. Catatan lain:
………………………………………………
…………
………………………………………………
………....
………….
…………………………………………….
C. Kesimpulan penilaian
Diisi Oleh :
10/10/16
Direview oleh :
15/01/16
10. Efektifitas
ditetapkan sebelumnya.
52
sesuatu yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan di dalam
ditetapkan sebelumnya.
penjelasannya :
53
Laporan Posisi Keuangan, atau yang sering disebut Neraca,
(Martani Dkk,2014:136)
54
Laporan Arus Kas merupakan laloran yang menyajikan
informasi tentang arus kas masuk dan arus kas keluar dan
55
waktu tertentu. Laporan ini pada hakekatnya melaporkan
melalui nama akun dan nilai akhir akun yang bersifat rugi atau
perusahaan.
56
Contoh Laporan Rugi Laba :
P.D. SEJAHTERA
LAPORAN RUGI LABA
Periode 1/1 s.d 31/12 2013
57
Beban Alat Pembungkus Rp. 700.000,-
Beban Gaji Bagian Penjualan Rp. 4.800.000,-
Beban Penyusutan Peralatan Toko Rp. 8.000.000,-
Beban Gaji Kantor Rp. 4.500.000,-
Beban Perlengkapan Kantor Rp. 1.500.000,-
Beban Penyusutan Bangunan Rp. 10.000.000,-
Beban Asuransi Rp. 6.500.000,-
Beban Bunga Rp. 120.000,-
Pajak Penghasilan Badan Rp. 47.566.400,-
Total Beban Rp. 380.686.400,-
Laba Bersih Rp.122.313.000,-
Sumber: Pirmatua Sirait, Pelaporan dan Laporan Keuangan (2014:2)
1. Neraca
PD. SEJAHTERA
NERACA
58
Per 31/12/2013 (Dalam Satuan Rupiah)
Aset Tak
Berwujud:
Lisensi
Total Aset 4.385.000 Total 4.385.000
Kewajiban &
Ekuitas
Sumber: Pirmatua Sirait, Pelaporan dan Laporan Keungan (2014:30)
P.D. SEJAHTERA
59
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Rp. 2.822.686.400,-
B. Penelitian Terdahulu
60
tidak membentuk
cadangan penurunan
nilai piutang.
Besarnya nilai
penyisihan piutang
BPP (CMS) Blok VI
tahun 2016 dengan
menggunakan
metode analisa umur
piutang adalah Rp,
304.347.017.
Pengaruh
perhitungan beban
penyisihan piutang
terhadap laporan
keuangan
perusahaan tahun
2016:
Apabila perusahaan
tidak membentuk
cadangan maka laba
yang dihasilkan
adalah sebesar Rp.
8.507.700.241,27
sedangkan apabila
perusahaan
membentuk
cadangan dengan
metode analisa umur
piutang maka laba
perusahaan akan
turun menjadi Rp.
8.344.872.760,27.
61
Abang dan melanggar aturan
memberi pembayaran cicilan
masukan biaya pengelolaan
kepada pasar bulanan
perusahaan. sehingga mereka
masih banyak yang
menunggak.
Kesesuaian
pengendalian
internal piutang
yang dilakukan oleh
PD. Pasar Jaya
selama tahun 2017
antara yang sudah
berjalan dengan
SOP dan kebijakan
yang ada masih
belum sesuai, karena
belum berjalan
sesuai kebijakan dan
SOP yang ada.
C. Kerangka Berpikir
62
F
E
Internal Control Questionnaire E
D
B
A
Keefektifan Pengendalian Internal C
Terhadap Piutang Usaha K
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat
2. Waktu
63
Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 25 Mei 2019 sampai dengan
25 Juli.
Jenis dan sumber data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
seperti Journal yang didapat dari web sebagai bahan acuan dalam
melakukan penelitian.
data berupa data sekunder yang diperoleh dari PD. Pasar Jaya – Unit
melalui :
a. Teknik Wawancara
64
dengan assistant manager dan administrasi mengenai kebijakan
keuangan perusahaan.
b. Observasi (Pengamatan)
c. Dokumentasi
1. Akuntansi
65
2. Piutang Usaha
Piutang usaha merupakan tagihan kepada pihak lain yang timbul dari
adanya penjualan barang atau jasa secara kredit dengan jangka waktu
aset, kewajiban dan ekuitas pemilik pada satu tanggal tertentu. Aset
4. Pengendalian Internal
5. Efektifitas
66
Internal Control Questionnairres (ICQ) adalah sebuah lembaran
Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis adalah dengan cara
dihasilkan jawaban “YA” Atau “Tidak” dan setiap dari jawaban tersebut
akan diberi skor tertinggi 1 dan terendah 0. Dari pertanyaan yang diajukan
67
buku metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. (Sugiono,
2016:99)
Gambar 3.1
12,5 25 37,5 50
50
¿ x 100 %=100 %
50
68
Gambar 3.2
Jika sudah diketahu jumlah skor yang didapat, maka data akan diolah
dan cocokan ke dalam criteria yang telah ditetapkan. Pengolahan
jumlah skor yang telah diperoleh dengan menggunakan metode Rating
Scale dengan mengkuantitatifkan data yang telah dikualitatifkan.
(Sugiono, 2016:98).
DAFTAR PUSTAKA
69
BUKU
Ajeng Wind, S.E, 2014, Buku Saku Akuntans Edisi Paling Lengkap Secara
Otodidak, Laskar Aksara, Jakarta.
Dwi Martani Dkk, 2014, Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK, Buku 1,
Salemba Empat, Jakarta.
Herry, S.E,. M.Si, 2014, Akuntansi Aset, Liabilitas dan Ekuitas, PT. Grasindo,
Jakarta.
Jr. Walter T. Harrison ,dkk, 2012, Akuntansi Keuangan : Edisi Kedelapan Jilid 1,
Erlangga, Jakarta.
Samryn, S.E , Ak., M.M., CA. , 2015, Pengantar Akuntansi , Edisi IFRS , Edisi
Revisi, Cetakan Ke-4, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
70
Zamzami Faiz & Nabella Duta Nusa, 2016, Pengantar Akuntansi I, Cetakan
Pertama, GadjaMada University Press, Yogyakarta.
JURNAL ILMIAH
Diningrum Rifida Safta, 2016. Evaluasi Metode Taksiran Piutang Tak Tertagih
Serta Pengaruhnya Terhadap Laporan Keuangan Pada PD. Pasar Jaya
Unit Pasar Besar Senen.
http://very189.blogspot.com/2012/04/flowchart-pendapatan.html?m=1
71