Disusun oleh :
2020
BEA MATERAI
A. Dasar Hukum
Dasar hukum pengenaan Bea Meterai adalah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985
atau disebut juga Undang-Undang Bea Meterai. Undang-Undang ini berlaku sejak
tanggal 1 Januari 1986. Selain itu untuk mengatur pelaksanaannya, telah dikeluarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah No. 24 Tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Meterai dan Besarnya
Batas Pengenaan Harga Nominal yang Dikenakan Bea Meterai.
D. PENGERTIAN
Bea Meterai adalah pajak atas dokumen.
Dokumen adalah kertas yang berisikaan tulisan yang mengandung arti dan
maksud tentang perbuatan, keadann, atau kenyataan bagi seseorang dan atau
pihak-pihak yang berkepentingan.
Benda Meterai adalah Meterai temple dan kertas Meterai yang dikeluarkan
oleh pemerintahaan republic Indonesia.
Tandatangan adalah tanda tangan sebagaiimana lazimnya dipergunakan,
termasuk pula paraf, teraan atau cap tanda tangan atau cap paraf, teraan cap
nama atau tanda lainnya sebagai pengganti tanda tangan.
Pematraian kemudian adalah suatu cara pelunasan Bea Meterai yang dilakukan
oleh Pejabat Pusat atas permintaan pemegang dokumen yang Bea Meterainnya
belum dilunasi sebagaimana mestinnya.
Pejabat Pos adalah Pejabat Pejabat PT dan Giro yang diserahi tugas melayanI
permintaan perMeteraian kemudian.
E. TARIF BEA METERAI Rp 6.000,00 DIKENAKAN ATAS
DOKUMEN
1. Surat perjanjian dan surat-surat lainnya (antara lain, surat kuasa, surat hibah, dan
surat pernyataan) yang dibuat dengan tujuan digunakan sebagai alat pembuktian
mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan yang bersifat perdata.
a) Akta-Akta notaries termasuk salinannya
b) Akta-Akta yang dibuat pejabat pembuatan Akta Tanah (PPAT) termasuk
rangka-rangkapnya.
c) Surat yang memuat jumlah yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp
1,000,000,00 (satujuta rupiah):
2. Yang menyebutkan penerimaan uang.
3. Yang menyatakan pembukuan uang atau penyimpanan uang dalam rekening bank.
4. Yang berisi pemberitahuan saldo rekening di bank.
5. Yang berisi pengakuan bahwa utang uang sebagian atau seluruhnnya telah dilunasi
atau diperhitungkan.
a) Surat-surat berharga seperti : wesel, promes, aksep yang harga nominalnya
lebih dari Rp 1,000,000,00 (satu juta rupiah)
b) Efek dan dengan nama bentuk apapun sepanjang harga nominalnnya lebih dari
1,000,000,00 (satu juta rupiah)
c) Dokumen-dokumen yang akan digunakan sebagai alat pembuktian di muka
pengadilan:
6. Surat-surat biasa dan surat-surat kerumah tanggaan
7. Surat-surat yang semula tidak dikenakan bea Meterai berdasarkan tujuannya, jika
digunakan untuk tujuan lain atau digunakan untuk orang lain, lain dari maksud
semula.
1. Dokumen yang dibuat oleh satu pihak, maka pada saat dokumen itu diserahkan,
termasuk jika pada saat itu dokumen tersebut diterima oleh pihak untuk siapa
dokumen itu dibuat, bukan pada saat ditandatangani. Contohnya: kuitansi, cek, dan
sebagainya.
2. Dokumen yang dibuat oleh lebih dari satu pihak, maka pada saat selesainya
dokumen dibuat, yang ditutup dengan pembubuhan tanda tangan dari yang
bersangkutan. Contohnya: surat perjanjian jual beli. Bea Meterai terhutang pada saat
ditandatanganinya perjanjian tersebut.
3. Dokumen yang dibuat di luar negeri, maka pada saat digunakan di Indonesia.
I. Pihak Yang Terutang Bea Materai
Pihak yang terutang Bea Meterai adalah pihak yang mendapat manfaat dari dokumen,
kecuali pihak atau pihak pihak yang bersangkutan menentukan lain.
L. PEMETARAIAN KEMUDIAN
Pemetaraian kemudian adalah suatu cara pelunasan Bea Materai yang dilakukan oleh
Pejabat Pos atas permintaan pemegang dokumen yang Bea Meterainya belum dilunasi
sebagaimana mestinya.
1. Dokumen yang semula tidak terutang Bea Materai namun akan digunakan
sebagai alat pembuktian di Muka Pengadilan.
2. Dokumen yang Bea Meterainya tidak atau kurang dilunasi sebagaimana
mestinya.
3. dokumen yang dibuat diluar negeri yang akan digunakan di Indonesia.
M. SANKSI-SANKSI
1. Sanksi Administrasi
Apabila dokumen tidak atau kurang di lunasi Bea Meterai sebagaimana mestinya,
maka akan dikenakan denda administrasi sebesar 200% (dua ratus persen) dari Bea
Meterai yang tidak atau kurang dibayar.
Misalnya Bea Meterai terutang Rp.6.000,00. Karena kelalaian belum mengenakan
Bea Meterai, maka Bea Meterai dan sanksi yang harus dibayar adalah :
Bea Meterai yang terutang Rp. 6.000,00
Denda Administrasi Rp. 12.000,00 +
Jumlah Pemeteraian Kemudian Rp. 18.000,00
Pemeteraian kemudian atas dokumen tersebut dilakukan oleh Pejabat Pos menurut tata
cara yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Sanksi atas poin 1, sanksi administrasi sesuai dengan pengaturan perundang-undangan
yang berlaku, misalnya : untuk yang berstatus pegawai negeri sipil dapat diberlakukan
dengan PP. No. 30 tahun 1980, antara lain :
a) Peringatan, teguran
b) Penundaan kenaikan gaji/pangkat
c) Diberhentikan.
2. Sanksi Pidana
Sanksi Pidana, antara lain :
a) Pemalsuan atau peniruan Meterai temple, kertas Meterai, dan tanda tangan yang
perlu untuk mensahkan Meterai
b) Dengan sengaja menyimpan dengan maksud untuk diedarkan atau memasukkan
ke Negara Indonesia.
c) Dengan sengaja menggunakan, menjual, menawarkan, menyerahkan,
menyediakan, untuk dijual atau dimasukkan ke Negara Indonesia Meterai yang
merknya, capnya, tanda tangannya, tanda sahnya atau tanda waktunnya
mempergunakan telah dihilangkan seolah olah Meterai itu belum dipakai dan
atau menyuruh orang lain menggunakannya melawan hak.
d) Dengan sengaja menyimpan bahan bahan atau perkakas perkakas yang
dikeatahui untuk meniru dan memalsukan benda Meterai.
e) Dengan sengaja menggunakan cara lain untuk pelunasan Bea Meterai (Pasal 7
(2) b) tanpa seijin Menteri Keuangan, dipidana dengan pidana penjara selama
lamanya 7 tahun.
N. DALUARSA
Kewajiban pemenuhan Bea Meterai dan administrasi yang terhambat menurut undang-
undang ini setelah lampau waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal dibuatnya dokumen yang
dibuat. Pejabat Pemerintah, Hakim, Panitera, Jurusita, Notaris dan Pejabat umum
lainnya, masing-masing dalam tugas atau jabatannya tidak dibenarkan untuk:
Menerima, menghargai atau menyimpan dokumen yang Bea Meterainya tidak atau
kurang dibayar.
Melekatkan dokumen yang Bea meterainya tidak atau kurang sesuai dengan tarifnya
pada dokumen lain yang diterima;
Membuat transfer, tembusan, rangkap atau petikan dari dokumen yang Bea
Meterainya tidak atau kurang dibayar.
Dihormati atau dicatat pada dokumen yang tidak dapat diterima sesuai dengan tarif
Bea Meterainya.
Pengeluaran yang dialokasikan pada ketentuan yang dikenakan di dalam
administrasi dikenakan biaya administrasi sesuai ketentuan perundangan yang
berlaku.