Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM MINGGUAN

FISIOLOGI MANUSIA

ACARA I

TEKANAN DARAH DAN DENYUT JANTUNG

OLEH

NAMA : RIFCKA AULIA HIDAYATI

NIM : E1A017065

KELAS : C/VI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2020
ACARA I

TEKANAN DARAH DAN DENYUT JANTUNG

A. Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan praktikum : a. Mengukur tekanan darah seseorang.
b. Mengukur atau menghitung denyut
jantung seseorang.
2. Hari, tanggal praktikum : Kamis, 12 Maret 2020
3. Tempat praktikum : Laboratorium Biologi 2 FKIP, Universitas
Mataram.

B. Landasan Teori
Tekanan darah adalah kekuatan yang diperlukan agar darah dapat
mengalir di dalam pembuluh darah dan beredar mencapai semua jaringan
tubuh manusia. Istilah “tekanan darah” berarti tekanan pada pembukuh nadi
dari peredaran darah sistemik di dalam tubuh manusia. Tekana darah
dibedakan antara tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan
darah sistolik adalah tekanan darah pada waktu jantung menguncup (sistole).
Adapun tekana darah diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung
mengendor kembali (diastole). Tekanan darah sistolik selalu lebih tinggi
daripada tekanan darah diastolik (Gunawan, 2001: 7).
Jantung adalah pompa otot beruang 4 yang mendorong darah
mengelilingi sirkulasi. Jantung terutama tersusun dari jaringan otot jantung.
Kedua atria mempunyai dinding yang relative tipis dan berfungsi sebagai
ruangan penampungan bagi darah yang kembali ke jantung dan hanya
memompa darah dalam jarak yang sangat dekat menuju ventrikel. Ventrikel
mempunyai dinding yang lebih tebal dan jauh lebih kuat dibandingkan dengan
atrium khususnya ventrikel kiri, yang harus memompa darah keluar ke seluruh
tubuh melalui sirkuit sistemik. Empat katub dalam jantung berfungsi untuk
mencegah aliran balik darah. Pengukuran tekanan darah merupakan pengujian
klinik yang umum. Pengukuran ini selalu diwujudkan sebagai suatu pecahan,
misalnya 120/80 mmHg. Angka dari pembilang tersebut merupakan tekanan
darah arteri selama sistol. Angka sebutan (penyebut) merupakan tekanan
selama diastole (Campbell, dkk, 2000: 47).
Denyut nadi (pulse rate) menggambarkan frekuensi kontraksi jantung
seseorang. Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara
palpasi. Palpasi adalah cara pemeriksaan denga meraba, menyentuh, atau
merasakan struktur dengan ujung-ujung jari. Factor-faktor yang menentukan
denyut nadi. Denyut nadi dimulai dengan membukanya katup aorta. Tekanan
didalam aorta meningkat dengan cepat ketika bolus darah menggelembungkan
dindingnya. Ketika ejeksi melambat dan darah mengalir ke dalam sirkulasi
perife, tekanan di dalam aorta turun. Suatu aliran balik yang berlangsung
untuk sementara waktu menutup katup aorta dan pantulan ke dalam dinding
aorta kemudian membentuk takik diktorik. Takik diktorik biasanya tidak
teraba. Pengukurandenyut nadi dapat dilakukan pada Sembilan titik yaitu
arteri radialis, arteri brakhialis, arteri carotis, communis, arteri femoralis, arteri
femoralis, arteri dorsalis, pedis, arteri popolitea, arteri temporalis, artero
apical, arteri tibialis posterior (Burnside dan Thomas, 1995: 70-71).

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Alat tulis.
b. Sphygmomanometer.
c. Stetoskop.
d. Stopwatch.
2. Bahan
a. Paraktikan.

D. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja pada praktikum tentang tekanan darah dan denyut
jantung sebagai berikut:
1. Tekana Darah
a. Menyiapkan alat dan bahan praktikum yang akan digunakan.
b. Mengambil Sphygmomanometer dan Stetoskop.
c. Melilitkan manset Sphygmomanometer pada lengan atas (kiri atau
kanan) di atas siku.
d. Memutar skrup pengatur udara ke arah kanan sampai habis.
e. Memasang eartips stetoskop di telinga dan diaphragm stetoskop pada
bagian dalam lipatan siku (daerah fasa cubitalis) di bawah lilitan
manset.
f. Meremas pompa karet secara berulang-ulang sampai tekanan
menunjukkan atau mencapai 140 mmHg.
g. Memutar skrup pengatur udara ke arah kiri secara perlahan-lahan
sehingga udara keluar sambil memperhatikan pada berapa mmHg
mulai terdengar suara “duk” pertama sebagai tekanan sistol dan suara
“duk” kedua sebagai tekanan diastole.
h. Mengukur kembali tekanan darah praktikan menggunakan
sphygmomanometer digital dengan cara melilitkan manset
Sphygmomanometer pada lengan atas (kiri atau kanan) di atas siku,
lalu menekan tombol on.
i. Menunggu layar sphygmomanometer digital menunjukkan hasil
tekanan darah.
j. Mengulangi langkah c sampai i pada setiap anggota kelompok.
k. Mencatat hasil pengamatan.
l. Merapikan alat-alat praktikum yang telah digunakan.
2. Denyut Jantung
a. Menyiapkan alat dan bahan praktikum yang akan digunakan.
b. Menghitung denyut jantung dalam keadaan normal atau istirahat, lari
ditempat selama 5 menit, dan 5 menit naik turun tangga.
c. Mengukur denyut jantung dengan cara menempelkan 3 jari (telunjuk,
tengah, dan manis) pada nadi dibagian pergelangan tangan, leher dan
kaki (bagian bawah mata kaki) sampai dirasakan denyutan, sambil
menghitung jumlah denyutan selama 1 menit.
d. Mengulangi langkah b dan c pada setiap anggota kelompok.
e. Mencatat hasil pengamatan dalam tabel hasil pengamatan.
f. Merapikan alat-alat praktikum yang telah digunakan.

E. Hasil Pengamatan
1. Tabel Tekanan Darah

Jenis
No Nama Diastol Sistol
Kelamin
1 Putri Rahayu Wilujeng P 84 113
2 Rahmatul Aulani Yuniartin P 87 126
3 Ratu Mas Tara Indriani P 70 120
4 Rawindy Aulia Hapsari P 80 113
5 Rian Abendani L 72 115
6 Rifcka Aulia Hidayati P 73 101
7 Riska Agustin Anggriani P 80 100
8 Rizka Yulia Ashari P 80 100
9 Rohani P 80 120
10 Septiani Ayda P 80 120
11 Shintya Putri Anggriani P 69 111
12 Siti Rohimah P 67 97
13 Suniyanti P 97 102
14 Tannya Efrizka Louise Calame P 77 112
15 Teti Aprianti P 60 95
16 Tita Syahri Ramdhani P 80 120
17 Tuti Handayeni P 69 103
18 Ulfin Juwita P 82 114
19 Wiranting Ayuningtias P 93 122
20 Yunisa Sucitra P 90 120
21 Yunita Fatmala P 79 125
22 Zanaria P 76 127
23 Zulkifli Adji Busdayu L 69 112
2. Tabel Denyut Jantung

Denyut Jantung/Menit
Jenis
No Nama
Kelamin Jalan Di Naik Turun
Istirahat
Tempat Tangga

T 59 T 54 T 56
Putri Rahayu
1 P L 46 L 59 L 42
Wilujeng
K 47 K 47 K 47
T 106 T 128 T 125
Rahmatul Aulani
2 P L 96 L 115 L 106
Yuniarti
K 68 K 70 K 68
T 67 T 76 T 122
Ratu Mas Tara
3 P L 73 L 90 L 105
Indriani
K 62 K 71 K 85
T 98 T 120 T 100
Rawindy Aulia
4 P L 92 L 115 L 95
Hapsari
K 95 K 98 K 99
T 80 T 93 T 97
5 Rian Abendani L L 98 L 112 L 103
K 93 K 114 K 115
T 78 T 118 T 83
Rifcka Aulia
6 P L 56 L 57 L 66
Hidayati
K 52 K 40 K 70
T 75 T 89 T 110
Riska Agustin
7 P L 80 L 95 L 100
Anggriani
K 70 K 80 K 89
T 90 T 110 T 134
Rizka Yulia
8 P L 100 L 107 L 121
Ashari
K 93 K 104 K 103
T 57 T 60 T 141
9 Rohani P
L 53 L 60 L 140
Denyut Jantung/Menit
Jenis
No Nama
Kelamin Jalan Di Naik Turun
Istirahat
Tempat Tangga

K 63 K 65 K 138
T 81 T 92 T 112
10 Septiani Ayda P L 80 L 98 L 119
K 75 K 86 K 104
T 65 T 90 T 120
Shintya Putri
11 P L 85 L 104 L 124
Anggriani
K 50 K 65 K 89
T 75 T 82 T 72
12 Siti Rohimah P L 67 L 86 L 72
K 60 K 61 K 70
T 80 T 83 T 83
13 Suniyanti P L 70 L 81 L 72
K 50 K 42 K 43
T 103 T 104 T 122
Tannya Efritzka
14 P L 77 L 85 L 110
Louise Calame
K 42 K 86 K 88
T 80 T 98 T 112
15 Teti Aprianti P L 83 L 97 L 104
K 74 K 94 K 102
T 89 T 132 T 141
Tita Syahri
16 P L 88 L 111 L 140
Ramdhani
K 86 K 101 K 138
T 64 T 74 T 103
17 Tuti Handayeni P L 69 L 63 L 102
K 61 K 79 K 100
T 89 T 118 T 136
18 Ulfin Juwita P L 84 L 99 L 100
K 34 K 54 K 48
19 Wiranting P T 76 T 87 T 108
Denyut Jantung/Menit
Jenis
No Nama
Kelamin Jalan Di Naik Turun
Istirahat
Tempat Tangga

Ayuningtias L 90 L 89 L 100
K 58 K 55 K 61
T 74 T 87 T 100
20 Yunisa Sucitra P L 72 L 67 L 95
K 67 K 69 K 99
T 94 T 90 T 127
21 Yunita Fatmala P L 80 L 111 L 90
K 56 K 80 K 75
T 52 T 76 T 82
22 Zanaria P L 56 L 68 L 69
K 52 K 56 K 59
T 73 T 112 T 103
Zulkifli Adji
23 L L 105 L 108 L 101
Busdayu
K 95 K 106 K 100

F. Pembahasan
Praktikum tentang tekanan darah dan denyut jantung bertujuan untuk
mengukur tekanan darah seseorang, mengukur atau menghitung denyut
jantung seseorang dan mengukur curah jantung atau cardiac output. Tekanan
darah adalah tekanan yang mendesak dinding arteri ketika ventrikel kiri
melakukan sistol kemudian diastole. Alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan darah yaitu sphygmomanometer dan stetoskop. Tekanan darah sistol
adalah tekanan darah yang direkam selama kontraksi ventricular. Tekanan
darah diastole adalah tekanan darah yang direkam selama relaksasi
ventricular. Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg. Angka dari
pembilang tersebut merupakan tekanan darah arteri selama sistol yaitu 120
mmHg, sedangkan angka sebutan (penyebut) merupakan tekanan selama
diastole yaitu 80 mmHg. Kegunaan dari tekanan darah antara lain untuk
mengalirkan darah ke organ-organ melalui pembuluh darah arteri, kapiler dan
seterusnya untuk mencapai kebutuhan organ terhadap darah. faktor-faktor
yang mempengaruhi tekanan darah pada prinsipnya apabila denyut jantung
dan stroke volume naik, maka tekanan darah juga naik, demikian pula
sebaliknya.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami, bayi
dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah
daripada dewasa. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi di
waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari. Pada orang
dewasa sehat, umumnya sistol sebesar 120 mmHg dan diastole sebesar 80
mmHg atau dapat juga ditulis sebagai tekanan arteri 120/80 mmHg.
Hasil pengamatan pada praktikum tekanan darah dan denyut jantung
berbeda-beda, berdasarkan hasil pengamatan tekanan darah pada kelompok 2
yaitu Ulfin 114/82 mmHg, Zana 127/76 mmHg, Titin 126/87 mmHg, Rifcka
101/73 mmHg dan Tannya 112/77 mmHg. Tekanan darah dapat dipengaruhi
oleh beberapa factor yaitu factor fisiologis, meliputi; kelenturan dinding arteri,
volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi tekanan
darah. Kekuatan gerak jantung. Viscositas darah, semakin besar viscositas
darah maka semakin besar resistensi terhadap aliran. Curah jantung, semakin
tinggi curah jantung maka tekanan darah meningkat. Kapasitas pembuluh
darah, semakin besar kapasitas pembuluh darah maka semakin tinggi tekanan
darah. Factor patologis meliputi; posisi tubuh, baroresepsor akan merespon sat
tekanan darah turun dan berusaha menstabilkan tekanan darah. Aktivitas fisik,
aktifitas fisik membutuhkan energy sehingga butuh aliran yang lebih cepat
untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik). Temperature, menggunakan
sistem renin-angiontensin-vasokontriksi perifer. Usian, semakin bertambah
umur semakin tinggi tekanan darah (berkurangnya elastisitas pembuluh
darah). Jenis kelamin,wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena
komposisi tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk
pembakaran. Emosi, emosi akan menaikkan tekanan darah karena pusat
pengatur emosi akan menset baroresepsor untuk menaikkan tekanan darah.
Tekanan darah pada wanita berbeda dengan tekanan darah pada pria.
Sebelum berusia 50 tahun, tekanan darah pada pria akan lebih tinggi
dibandingkan dengan wanita. Namun setelah berusia 55 tahun, tekanan darah
pada wanita biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Terlepas dari
perbedaan tersebut, ovarium dan pengaturan hormone testis serta kromosom
seks memainkan peranan penting terhadap kemungkinan hipertensi. Beberapa
hal yang dapat membantu seseorang mengalami tekanan darah tinggi sebelum
berusia 45 tahun diantaranya adalah obesitas atau stress atau kerja keras.
Selain itu, kebiasaan makan atau menjalani gaya hidup tidak sehat seperti
mengkonsumsi alcohol dan merokok jugadapat menyebabkan tekanan darah
tinggi. Pria cenderung mengalami tekanan darah tinggi lebih banyak
dibandingkan wanita karena sindrom metabolic yang ada di dalam tubuh pria
berkaitan dengan penyakit jantung dan diabetes. Sedangkan pada wanita,
tekanan darah tinggi disebabkan karena efek menopause, pada masa
menopause hormone estrogen berkurang, menstruasi berkurang, hormone
estrogen sangat mengendalikan segala aktivitas perempuan dan melindungi
perempuan dari penyakit. Ketika jumlahnya menurun, organ dalam tubuh
perempuan kehilangan kemampuannya dan menjadi tidak terkontrol.
Pembuluh atrialpun mengeras dan menjadi tegang. Hipertensi pada perempuan
menopause akan lebih berbahaya. Sel-sel endotel akan hancur karena
kandungan estrogen menipis. Kerusakan endotel memicu timbulnya plak di
dalam darah sekaligus merangsang naiknya tekanan darah. tekanan darah yang
melebihi ambang normal inilah yang mendorong hipertensi.
Praktikum tentang tekanan darah dan denyut jantung menggunakan alat
yaitu Sphygmomanometer, alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
darah arteri dan stetoskop dengan mengguakan metode auskultasi.
Sphygmomanomete terdiri dari manset elastis yang berisi kantong karet tiup,
skrup pengatur udara, dan pembaca tekanan, yang mirip jarum stopwatch,
sedangkan stetoskop terdiri dari eartips, tubing, bell, diaphragm. Prinsip kerja
metode auskultasi adalah tekanan dalam manset mula-mula dinaikkan di atas
sistol arteri. Selama tekanan dalam manset lebih tinggi dari tekanan sistolik,
arteri brachialis tetap kemps dan tidak ada darah yang mengalir ke dalam
arteri yang lebih rendah, sehingga tidak ada bunyi yang terdengar. Apabila
tekanan di dalam manset turun di bawah tekanan sistolik, darah mengalir
melalui arteri di bawah manset, maka akan terdengar suara denyutan yang
sinkron dengan denyut jantung, suara inilah yang disebut tekanan sistol.
Tekanan sistol timbul karena darah didalam manset sama atau sedikit lebih
rendah pada tekanan darah dalam arteri. Ketika tekanan darah masih lebih
renda, maka suara denyutan makin lama makin jelas. Suara akan hilang
dengan mendadak apabila tekanan udara di dalam manset sama dengan
tekanan diastole. Pada saat ini darah akan lebih tinggi dari tekanan di dalam
manset. Apabila tekanan di dalam manset diturunkan lagi tidak akan terdengar
suara lagi karena tekanan darah selalu lebih tinggi dibandingkan tekanan udara
dalam manset.
Menghitung jumlah tekanan darah menggunakan tensimeter konvensional
dapat menunjukkan hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan
menggunakan tensimeter digital. Factor-faktor yang dapat mempengaruhi
keakurasian tensimeter digital yaitu kondisi batre (daya), usai pemakaian
(semakin lama pemakaian semakin menurun tingkat akurasi) dan teknologi
produk. Selain itu, tensimeter digital juga memiliki kelebihan sebagai berikut;
aman karena tidak menggunakan air raksa yang beresiko radiasi logam berat.
Praktis, hasil pengukuran langsung ditampilkan pada layar digital. Multifitur,
alat yang dilengkapi dengan beragam fitur lain yang bermanfaat.
Denyut nadi adalah berapa kali arteri (pembuluh darah bersih)
mengembang dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respon terhadap
detak jantung. Jumlah denyut nadi seseorang bisa berbeda dari orang lain.
Denyut nadi yang rendah biasanya terjadi pada saat istirahat. Nadi manusia
biasanya berdenyut sekitar 60-100 kali per menit. Berdasarkan data hasil
pengamatan dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan antara tekanan darah
dan denyut jantung antara aktifitas normal atau istirahat, lari di tempat selama
5 menit (aktivitas ringan) dan naik turun tangga selama 5 menit (aktivitas
berat). Pada aktivitas berat, tekannan darah praktikan cenderung lebih tinggi
daripada aktivitas normal dan aktivitas rendah. Hal ini menunjukkan bahwa
aktivitas tubuh sangat mempengaruhi tekanan darah. Demikian pula pada
pengamatan denyut jantung dimana semakin berat aktivitas maka semakin
tinggi denyut jantung yang terjadi. Adapun variasi tekanan darah dan denyut
jantung pada praktikan laki-laki dan perempuan, dimana tekanan darah dan
denyut jantung praktikan laki-laki cenderung lebih tinggi dibandingkan
dengan praktikan perempuan.
Factor yang dapat mempengaruhi denyut nadi sebagai berikut; usia,
denyut nadi normal pada anak-anak cenderung lebih tinggi daripada orang
dewasa, sedangkan pada lansia denyut jantung cenderung lebih rendah. Suhu
udara, ketika suhu dan kelembaban udara tinggi, jantung memompa lebih
banyak darah. Akibatnya, denyut nadi juga akan meningkat sekitar 5-10 kali
per menit. Posisi tubuh, denyut nadi ketika sedang tiduran, duduk, atau berdiri
sama saja. Terkadang ketika sedang duduk atau berbaring kemudian berdiri,
denyut nadi dapat naik sedikit selama 15-20 detik. Namun setelah beberapa
menit, denyut nadi akan normal kembali. Emosi, emosi dapat meningkatkan
denyut nadi, terutama jika stress, cemas, sangat gembira, atau terkejut. Ukuran
tubuh, penderita obesitas kemungkinan memiliki denyut nadi yang lebih
tinggi, tetapi biasanya tidak lebih dari 100. Efek samping obat, obat-obatan
yang memblokir hormone adrenalin cenderung memperlambat denyut jantung.
Sebaliknya terlalu banyak mengkonsumsi obat tiroid akan menaikkan denyut
nadi.
Denyut nadi yang cepat dalam kondisi istirahat disebut dengan takikardia,
takikardia merupakan kondisi gangguan irama pada jantung yang membuat
serambi dan bilik berdetak lebih cepat dari biasanya dalam kondisi istirahat.
Takikardia dapat disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap obat-obatan tertentu,
mengkonsumsi terlalu banyak alcohol, ketidakseimbangan elektrolit di dala
tubuh, hioertensi, kelenjar tiroid yang terlalu aktif, penyakit jantung seperti
arteri coroner, katup jantung, gagal jantung, sehingga penyakit otot jantung,
merokok, penyakit paru-paru tertentu, mengkonsumsi kokain, mengkonsumsi
terlalu banyak minuman berkafein. Ketidakteraturan irama jantung yaitu
terlalu cepat ataupun terlalu lambat disebut dengan aritmia. Aritmia terjadi
akibat implus elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung tidak bekerja
dengan baik. Penyebab terjadinya aritmia yaitu ketidakseimbangan kadar
elektrolit dalam darah. Gaya hidup tidak sehat, seperti kebiasaan merokok,
terlalu banyak minumkafein dan alcohol, efek samping obat-obatan, dan
penggunaan narkoba. Masalah kesehatan tertentu, seperti gangguan kelenjar
tiroid, sleep apnea, diabetes, hipertensi, hingga penyakit jantung korone.

G. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa:
a. Tekanan darah adalah tekanan yang mendesak dinding arteri ketika
ventrikel kiri melakukan sistol kemudian diastole. Tekanan darah sistol
adalah tekanan darah yang direkam selama kontraksi ventricular.
Tekanan darah diastole adalah tekanan darah yang direkam selama
relaksasi ventricular. Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg,
umumnya sistol sebesar 120 mmHg dan diastole sebesar 80 mmHg.
Tekanan darah pada kelompok 2 yaitu Ulfin 114/82 mmHg, Zana
127/76 mmHg, Titin 126/87 mmHg, Rifcka 101/73 mmHg dan Tannya
112/77 mmHg.
b. Denyut nadi adalah berapa kali arteri (pembuluh darah bersih)
mengembang dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respon
terhadap detak jantung. Nadi manusia biasanya berdenyut sekitar 60-
100 kali per menit. Terdapat perbedaan antara tekanan darah dan
denyut jantung antara aktifitas normal atau istirahat, lari di tempat
selama 5 menit (aktivitas ringan) dan naik turun tangga selama 5 menit
(aktivitas berat). Pada aktivitas berat, tekannan darah praktikan
cenderung lebih tinggi daripada aktivitas normal dan aktivitas rendah.
Factor yang dapat mempengaruhi denyut nadi sebagai berikut; usia,
suhu udara, posisi tubuh, emosi, ukuran tubuh dan efek samping obat.
2. Saran
Semoga coordinator asissten tetap sabar dan semangat dalam
membimbing praktikan. Kami harap praktikum selanjutnya tetap berjalan
dengan lancar dan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Burnside, John W., dan Thomas J. McGlynn. Diagnosis Fisik Edisi 17.
Jakarta: EGC.

Campbell, Neil A., Reece J.B., dan Mitchell L.G. 2000. Biologi Edisi
Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Gunawan, L. 2001. Hipertensi. Yogyakarta: Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai