Anda di halaman 1dari 6

VISI: Pada tahun 2025 menghasilkan Ners yang unggul dalam asuhan keperawatan lanjut

usia dengan menerapkan Ilmu dan Teknologi Keperawatan.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PEMBERIAN TABLET FE BAGI REMAJA PUTRI ANEMIA

Program Studi : Program Sarjana Terapan dan Program Studi Pendidikan


Profesi Ners Program Profesi
Mata Kuliah : Keperawatan Keluarga
Dosen Pembimbing : Eka Sari,M.Kep,Ns,Sp.Kep.Kom
Penanggung Jawab MK: Ns. Mia Fatma Ekasari,S.Kep,Sp,Kom
Kelas/Semester : Tingkat III / VI (Enam)
Kelompok : 4 (Satu)
Nama Mahasiswa : Atii’ah Dwiningtyas (P3.73.20.2.17.005)

PRODI PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKES KEMENKES JAKARTA III

2020
SOP MASSAGE EFFLEURAGE

Pengertian Massage Effleurage merupakan teknik pemijatan berupa


usapan lembut, lambat dan panjang atau tidak putus-putus.
Teknik ini juga dapat menstimulus serabut taktil sehingga
sinyal nyeri dapat di hambat. Massage adalah salah satu
metode nonfarmakologi yang dilakukan untuk mengurangi
rasa sakit (Adiputri, Darmiyanti, & Candra, 2018). Teknik
massage effleurage dapat meningkatkan sirkulasi darah,
memberikan tekanan, memanaskan otot abdominal, dan
mendorong relaksasi fisik dan mental (Rashidi-Fakari,
Tabatabaeichehr, & Mortazavi, 2015).
Indikasi dan Menurut Trisnowiyanto (2012) indikasi dan kontraindikasi
Kontraindikasi massage sebagai berikut:
1. Indikasi massage
a. Fatique (kelelahan).
b. Keseleo/terkilir.
c. Kram/kejang.
d. Asma brokiale (sesak napas).
e. Sembelit (sukar buang air besar).
f. Rematik kecuali stadium kronis.g.Tekanan darah
tinggi/rendah.
g. Lemah stahwat (impoten).
h. Dismenorea (nyeri datang bulan
i. Sakit kepala.
j. Nyeri punggung bawah.
k. Nyeri persalinan.
l. Kelayuan/kekakuan otot, kecuali yang sifatnya
permanen.
m. Insomnia (susah tidur). Kecuali yang stadium
kronis.
n. Penyakit-penyakit tidak disebabkan bakteri.
2. Kontra indikasi massage
a. Demam tinggi pada penykit-penyakit menular.
b. Peyakit-penyakit kulit misalnya kadas, kudis,
lepra, cacar, morbili dan senagainya.
c. Tumor misalnya: tumor perut, tumor hati, tumor
ginjal, tumor otak, tumor uterus dan sebagainya.
d. Faktur (patah tulang)
e. Luka-luka yang ada pada daerah-daerah yang
dimassage baik luka di luar maupun luka di dalam.
f. Sehabis makan, sehabis dioperasi dan sehabis
disuntik.
Tujuan

Manfaat Mengurangi nyeri dismenore dengan menstimulus serabut


taktil di kulit pada abdomen yang memberikan efek rileksasi
pada otot abdomen sehingga spasme otot berkurang dan dapat
memberikan efek distraksi. Efek rileksasi juga memberikan
individu kontrol diri ketika terjadi rasatidak nyaman atau
nyeri, stresfisik, emosi serta menstimulus pelepasan
endorphin. Pelepasaan endorphin dapat memberikan efek
rileksasi dan meningkatkan respon saraf parasimpatis yang
mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah seluruh tubuh
dan uterus serta meningkatkan aliran darah uterus sehingga
mengurangi intensitas nyeri dismenore (Ernawati, Hartiti, &
Hadi, 2010).

Persiapan tempat dan Alat-alat :


alat 1. Menyingkirkan segala sesuatu yang mengganggu di
sekitar pasien
2. Menyiapkan tempat tidur
3. Menyiapkan alat yang digunakan :
a. Minyak zaitun
b. Bantal
c. Selimut
d. Handuk

Persiapan Pasien 1. Memberikan lingkungan yang aman dan nyaman


2. Pertahankan privasi dari area yang akan dilakukan
massage
Persiapan Lingkungan Menutup tirai atau pintu

Prosedur Pelaksanaan 1. Tahap Pre Interaksia.


a. Siapkan alat-alat
b. Memberikan lingkungan yang aman dan nyaman
c. Pertahankan privasi dari area yang akan dilakukan
massage
2. Tahap Orientasi
a. Beri salam, panggil klien dengan namanya, serta
pemperkenalkan diri
b. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
c. Lakukan kontrak waktu
d. Minta persetujuan dari klien
e. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
3. Fase Kerja
a. cuci tangan sebelum melakukan massage
b. Atur posisi klien dengan posisi setengah duduk atau
telentang
c. Bantu klien untuk membuka/mengangkat pakaian
bagian atas sampai batas bawah dada
d. Pasang selimut untuk menutupi bagian ekstermitas
bawah klien
e. Mulai melakukan pemijatan :
1) Oleskan minyak zaitunpada kedua telapak
tangan terapis
2) Letakan kedua telapak tangan pada perut dan
secara bersamaan digerakan melingkar dari arah
pusat ke simpisis pemijatan berupa usapan
lembut, lambat dan panjang atautidak putus-
putus
3) Dapat juga menggunakan satu telapak tangan
dengan gerakan melingkar atau satu arah
4) Pemijatan dilakukan selama 15-20 menit
4. Fase Terminasi
a. Evalusi respon perasaan dan kondisi klien
b. Rapikan klien
c. Cuci tangan
DAFTAR PUSTAKA

Adiputri, A. D. (2018). The effectiveness of lavender oil treatment using effleurage massage
technique towards dysmenorrhea intensity of female students at Midwifery academy
of Kartini Bali. International Journal of Research in Medical Sciences, 6(6), 1886-
1889.

Ernawati, H. T. (2010). Terapi Relaksasi Terhadap Nyeri Dismenore pada Mahasiswi


Universitas Muhammadiyah Semarang. . Prisiding Seminar Nasional UNIMUS 2010,
(18), 106–113.

Rashidi-Fakari, F. T. (2015). The effect of aromatherapy by essential oil of orange on anxiety


during labor : A randomized clinical trial. Iranian Journal of Nurshing and Midwifery
Research, 20(6), 661-664 .

Trisnowiyanto, B. (2012). Instrumen Pemeriksaan Fisioterapi dan Penelitian Kesehatan. .


Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai