PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Setiap pembuatan karya ilmiah pasti berangkat dari suatu masalah, masalah
ini mendorong manusia untuk segera memecahkannya, maka penulisan karya ilmiah
merupakan salah satu cara yang dipakai. Suatu masalah hendaknya dirumuskan
dengan baik, sebab dalam rumusan masalah memuat latar belakang suatu masalah
yang akan diteliti.
Berdasarkan uraian latar belakang yang penulis kemukakan diatas, maka
dalam penulisan karya ilmiah ini peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa hakekat manusia sebagai obyek dan subyek lingkungan ?
2. Apa hubungan manusia, lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya ?
3. Bagaimana pengaruh timbal balik antara kondisi lingkungan alam dan lingkungan
sosial budaya?
4. Bagaimana peran manusia terhadap lingkungannya?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah ekologi mula-mula digunakan oleh haekel seorang ahli biologi, kira-kira
pada tahun 1860-an. Istilah Ekologi berasal dari dua kata yaitu oikos, yang berarti
rumah dan logos yang berarti ilmu. Jadi ekologi berarti ilmu mengenai rumah yaitu
rumah bagi makhluk hidup. Menurut Drost (1992), ekologi atau ilmu lingkungan
mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan antara jasad hidup
(manusia) dengan lingkungannya.
Setiap unsur yang berada di suatu daerah tertentu berhubungan dan saling
mempengaruhi lingkungan fisik sehingga terjadi aliran energi dan materi yang terjadi
dalam suatu sistem dan disebut ekosistem (asal kata ecological system atau
ecosystem). Ekosistem meliputi organisme (biotik) dan lingkungan yang tak hidup
(abiotik).
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran,
pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait serta berinteraksi
dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif
maupun negatif. Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis,
rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai Homo sapiens, sebuah spesies primata dari golongan
mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam lingkungan hidup,
manusia dapat berperan sebagai: organisme yang dominan secara ekologik, makhluk
pembuat alat, makhluk perampok, penyebab evolusi, dan sebagai makhluk pengotor.
3
2.3 HAKIKAT DAN MAKNA LINGKUNGAN BAGI MANUSIA
4
BAB III
PEMBAHASAN
Hakekat manusia sebagai objek lingkungan adalah makhluk yang dalam proses
menjadi berkembang dan terus berkembang yang tidak akan pernah selesai (tuntas)
selama hidupnya. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang
mengandung kemungkinan baik dan jahat. Individu yang sangat dipengaruhi oleh
lingkungan terutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai
dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
5
3.2. PENGARUH DAN TIMBAL BALIK ANTARA LINGKUNGAN ALAM
SOSIAL BUDAYA
Studi lingkungan adalah suatu studi tentang gejala dan masalah kehidupan
manusia yang ditinjau antar hubungannya dengan lingkungan tempat kehidupan tadi.
Studi lingkungan merupakan pengkajian praktis tentang masalah kehidupan dan
masalah lingkungan yang meerapkan konsep dan prinsip ekologi serta prinsip dan
konsep ilmu sosial. Sedangkan Lingkungan sendiri didefinisikan sebagai kondisi di
sekitar makhluk yang mempengaruhi kehidupanya.
Pada hakikatnya, tidak ada manusia yang tidak berdiri sebagai subjek. Ketika
masing-masing berdiri sebagai subjek, maka ia berhak untuk memiliki penilaian
pribadi tentang suatu objek. Penilaian ini murni subjektif, oleh karenanya tidak bisa
dipaksakan untuk diterapkan kepada orang lain atau diaplikasikan tanpa melihat
pandangan orang lain. Jika ingin diaplikasikan, hal yang paling mungkin untuk
dilakukan pertama kali adalah melalui proses perundingan untuk menghasilkan solusi
yang tidak merugikan kedua belah pihak.
Subjek yang berperan sebagai pengelola dalam pemanfaatan sumber daya alam,
menjaga lingkungan tetap lestari, harus diperhatikan tatanan/ tata cara lingkungan itu
sendiri. Dalam hal ini manusialah yang paling tepat sebagai pengelola karena
manusia memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan organisme lain. Manusia
dapat merombak, memperbaiki, dan mengondisikan lingkungan seperti yang
dikehendakinya, seperti:
6
3.3 PERAN MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN
Manusia adalah suatu pandangan yang menempatkan manusia sebagai pusat dari
sistem alam semesta. Pandnagan ini berisikan pemikiran bahwa segala kebijakan
yang diambil mengenai lingkungan hidup harus dinilai berdasarkan manusia dan
kepentinganya. Karena pusat pemikiran adalah manusia, maka kebijakan terhadap
alam harus diarahkan untuk mengabdi pada kepentingan manusia.
Alam dilihat hanya sebagai objek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan
kepentingan manusia. Dengan demikian alam dilihat tidak mempunyai nilai dalam
dirinya sendiri. Alam dipandang dan diperlakuakan hanya sebagai alat bagi
pencapaian tujuan manusia.
Dalam relasi antara manusia dengan alam, terdapat dua subjek yang saling
bertentangan, yakni para eksploitator yang berhadapan dengan para konservator dan
protektor alam. Masing-masing subjek memiliki penilaian yang berbeda tentang alam
sebagai objek mereka. Yang satu menilai alam sebagai sumber keuntungan yang
harus dimanfaatkan secara maksimal, sementara yang satunya lagi menilai alam
sebagai mitra hidup yang harus dilestarikan. Jika beranjak dari pernyataan awal, maka
seharusnya tidak ada satu pandangan pun dari kedua subjek ini yang harus
direalisasikan, karena keduanya berdiri pada taraf yang sama. Merealisasikan nilai
yang satu, berarti mengabaikan nilai yang lain yang berarti mengabaikan keberadaan
subjek yang lainnya.
Namun dalam praktiknya, ternyata yang terealisasi hanyalah pandangan dari para
eksploitator. Hampir tidak ada sudut pandang dari para konservator dan protektor
alam yang terakomodir dalam permasalahan dengan alam. Hal ini terlihat jelas
misalnya pada: penerbitan izin-izin baru untuk ekspnasi perkebunan sawit, aktivitas
penambangan di Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, reklamasi pantai untuk
7
kebutuhan lahan di daerah Mamuju, serta praktik-praktik penambangan batu bara liar
di daerah Kalimantan.
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada
awalnya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya kemudian barulah
manusia berusaha menyesuaikan dirinya. Peranan manusia dalam lingkungan ada
yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif.
1. Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin
menciut (depletion);
2. Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
3. Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem
binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;
4. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah
hingga menimbulkan longsor;
5. Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang
menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya
kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada
lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri;
1. Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama
SDA yang tidak dapat diperbaharui;
2. Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis
flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;
3. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar
yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;
4. Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga
kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna
mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung
humus;
5. Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan
dan keanekaan jenis makhluk hidup.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem serta
habitat manusia itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan
tentang hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia
itu sendiri.
Sehingga dapat disimpulkan bahwakita sebagai mahluk hidup harus dapat
menjaga dan merawat lingkungan karena sudah kita ketahui banyak bahaya yang
dapat terjadi apabila kita tidak merawat lingkungan.
Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana
hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan
diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.
Manusia memiliki tugas untuk menjaga lingkungan demi menjaga kelansungan hidup
manusia itu sendiri dimasa akan datang.
4.2. SARAN
Kepada masyarakat yang sudah membaca dan memahami makalah ini ada
beberapa saran yang penulis sampaikan, karena manusia sangat berhungungan
dengan lingkungan, oleh karena itu manusia harus mampu menjaga dan melestarikan
lingkungannya, selain itu manusia harus mampu menjaga eksistensinya dalam
sosialisasi dengan manusia lain di lingkungannya, manusia juga memiliki problema
dalam kehidupannya sehingga manusia dituntut untuk mampu menangani problema
tersebut.Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana
hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan
diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.
9
DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/manusia
2. Nasrudin, Harun. Dkk. 2007. Sains Dasar. Surabaya: Unesa Univercity Press.
3. Suratman, et.al. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Malang: Intermedia.
4. Soelaiman, Munandar. 1989. Ilmu Sosial Dasar, Teori dan Konsep Ilmu Sosial.
Bandung: PT. Eresco.
5. Bambang S. Mintargo. 1986. Manusia dan Nilai Budaya. Jakarta: Universitas
Trisakti.
10