AKDR
Disusun Oleh:
2020
A. Pengertian Keluarga Berencana (KB)
Keluarga berencana adalah suatu program dari pemerintah untuk
membatasi angka kelahiran di dalam suatu negara dan untuk membentuk
masyarakat sehat dan sejahtera.
Menurut WHO World Health Organistasion) expert Comitte 1970:
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri
untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan
kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur
suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Secara umum (KB) dapat diartikan sebagai suatu usaha yang
mengatur banyaknya kehamilan sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi,
ayah serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan
kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut.
4. Diagfragma
Diagfragma merupakan suatu alat berfungsi untuk menutup
serviks dari bawah sehingga sel sperma tidak dapat memasuki saluran
serviks, biasanya dipakai dengan spermacida. Meskipun kap serviks
dapat di pasang sendiri tapi harus selalau dengan pentunjuk dan
pengawasan dokter serta memerlukan pengertian yang cukup tinggi
dari pemakai.
a. Cara penggunaaan Diagfragma Bagi Akseptor
1) Anjurkan akseptor untuk berkemih terlebih dahulu dan mencuci
tangan dengan desinfektan
2) Pastikan diagfragma dalam kondisi baik, lalu oleskan
spermatisisida krim atau jelly
3) Tentukan posisi saat pemasangan: bisa dengan cara satu kaki di
angkat ke atas kursi, sambil berbaring atau dalam posisi jongkok
4) Pilih diagfragma yang cocok, yaitu sesuai dengan ukuran jarak
antara forniks posterior simfisis pubis
5) Diagfragma di pasang dengan kubah atau bola menghadap ke
atas
6) Pinggir diagfragma ditekan dengan ibu jari dan jari telunjuk
tangan kanan, sehingga berbentuk panjang, kemudan tangan kiri
membuka labia, diagfragma dimasukkan kedalam vagina,
kearah bawah dan belakang menuju forniks
7) Tepi anterior didorong kebelakang simfisis pubis, lalu posisi
serviks diperiksa, dan pastikan diagfragma suah terpasang
dengan tepat
b. Cara mengeluarkan Diagfragma
1) Tangan kiri membuka labia
2) Masukkan ibu jari dan telunjuk kanan dengan menyusuri
dinding belakang vagina sejauh mungkin, kemudian tekan
pinggir diagfragma
3) Dengan mengait pinggir diagfragma di belakang simfisis,
diagfragma di tarik kearah bawah dan dikeluarkan
4) Lakukan pencucian vagina
5. Kontrasepsi Kimiawi atau Spermacida
Spermacida adalah suatu zat atau bahan kimia yang dapat
mematikan atau menghentikan gerak atau melumpuhkan spermatozoa
didalam vagina, sehingga tidak dapat membuahi sel telur.
Spermaticida dapat dipakai dan akan lebih efektif apabila dipakai
bersamaan dengan diagfragma atau pemakaian kondom pada suami..
a. Tablet Vagina
Tablet ini berbentuk cairan pil atau tablet yang akan
membentuk busa apabila kontak dengan mukosa vagina dengan
gerakan-gerakan pada saat senggama.
Cara Penggunaan Tablet Vagina
1) Cuci tangan dengan sabun
2) Atur posisi tidur
3) Ambil satu tablet vagina, lalu tutup kembali tabung dengan
cepat setelah mengambil sebuah tablet untuk dipakai. Jangan
gunakan tablet yang sudah hancur atau yang sudah terlihat
noda kuning atau yang sudah ada busanya (kadarluasa)
4) Basahi tablet vagina dengan air bersih, lalu masukkan
setinggi mungkin ke dalam vagina
5) Persetubuhan baru boleh dimulai kira-kira 5-15 menit setelah
tablet busa dimasukkan, bila sampai satu jam pertumbuhan
belum dimulai, hendaknya ditambah 1 tablet lagi
6) Saluran vagina jangan dicuci dulu sampai sekurang-
kurangnya 8 jam sesudah persetubuhan, karena zat kimianya
akan larut dan menjadi tidak berguna.
b. Kream dan jelly
Merupakan bahan kimia yang mudag mencair pada suhu
tubuh, dan mudah menyebar ke lubang vagina.
Cara Penggunaan Krim dan Jelly
1) Dibutuhkan sebuah alat untuk memasukkan krim dan jelly ke
dalam vagina, yaitu yang di sebut aplikator
2) Aplikator ditempatkan di ujung tabung krim atau jelly,
kemudian tekanlah tabung sampai aplikator terisi penuh
dengan krim atau jelly
3) Lepaskan aplikator yang sudah terisi penuh
4) Dengan sikap wanita berbaring terlentang sebelum
persetubuhan, aplikator dimasukkan sedalam-dalamnya
kedalam vagina
5) Tekanlah alat pendorongnya untuk menempatkan cream atau
jelly itu ke dalam vagina sehingga serviks tertutup oleh krim
atau jelly
6) Selanjutnya dapat melakukan persetubuhan apabila
persetubuhan diulang, maka krim atau jelly harus
ditambahkan kembali
7) Saluran vagina baru boleh dicuci sekurang-kurangnya 8 jam
sesudah persetubuhan, karena jelly akan larut dan daya
gunanya akan hilang
8) Aplikator dicuci dengan sabun dan air bersih, keringkan
kemudian simpan ke dalam tempatnya
c. Aerosol
Aerosol dikemas dengan kaleng atau container bersama
dengan alat untuk memasukkannya (aplikator). Cara Penggunaan
Aerosol:
1) Kocok aerosol 20-30 menit sebelum digunakan
2) Aplikator diisi dengan busa aerosol
3) Aplikator dimasukkan kedalam vagina dalam posisi berbaring
terlentang
4) Tekanlah pendorong untuk memasukkan busa dipuncak vagina
guna menutupi serviks
5) Bila sampai 2 jam sesudah busa dimasukkan tidak dilakukan
peretubuhan, maka busa harus di tambah lagi
6) Jangan mencuci saluran vagina sekurang-kurangnya selama 8
jam sesudah persetubuhan
d. Tissue KB (Intravag)
Tissue KB adalah alat kontrasepsi wanita yang digunakan
dalam vagina sebelum bersenggama yang berbentuk kertas tipis
dan mengandung obat spermacida. Pada saat ini tissue KB beredar
dipasaran dengan nama intravag. Umumnya sperma akan mati
setelah dua jam setelah senggama. Cara Pemakaian Tissu KB
adalah:
1) Diutamakan pemakaian pada masa subur
2) Dianjurkan pada pasangan yang baru menikah untuk menunda
kehamilan
3) Cuci tangan sampai bersih dan keringkan sebelum membuka
tissue
4) Ambilah sebuah tissue KB dari pembungkusnya dan bukalah
lipatannya lebar-lebar
5) Remaslah tissue KB menjadi gumpalan kecil
6) Masukkan kedalam vagina sebelum senggama
7) Dorong gumpalan tissue KB ke dalam vagina dengan jari
sampai mengentuh mulut rahim
8) Tunggu 2 sampai 5 menit sebelum bersenggama hingga tissue
KB menjadi larut dalam vagina
9) Selesai bersenggama boleh segera mencuci vagina seperti
biasa, tetapi jangan menyemprotkan air dengan alat ke dalam
vagina sebelum 6 jam
10) Gunakan sebuah tissue KB setiap kali bersenggama
2. Tujuan
a. Mencegah kehamilan. Pasangan dengan istri dibawah 20 tahun
dianjurkan untuk menunda kehamilannya.
b. Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan). Masa saat istri
berusia 20-30 tahun adalah yang paling baik untuk melahirkan 2
anak dengan jarak kelahiran 3-4 tahun.
c. Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi). Saat usia istri
diatas 30 tahun, dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah
mempunyai 2 anak.
3. Karakteristik
a. Berjangka panjang (5 tahun)
b. Haid sering berubah pola
c. Pemasangan dan pencabutan dilakukan oleh tenaga medis (dokter
atau bidan terlatih)
d. Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi
e. Tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar pada infeksi
menular
5. Efektifitas
Efektifitasnya sangat tinggi, kegagalan teoritis 0,2%, dalam
praktek 1-3%.
6. Keuntungan Implant
a. Tidak menekan produksi ASI.
b. Praktis, efektif.
c. Tidak ada faktor lupa.
d. Masa pakai jangka panjang (5 tahun).
e. Membantu mencegah anemia.
f. Khasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah pengangkatan
implant.
7. Kekurangan Implant
a. Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang
terlatih.
b. Implant lebih mahal dari pada pil KB atau suntikan dan cara KB
jangka pendek lainnya.
c. Implant sering merubah pola haid.
d. Wanita tidak dapat menghentikan pemakainnya sendiri.
e. Beberapa wanita mungkin enggan menggunakan cara yang belum
dikenalnya.
f. Susuk mungin dapat terlihat di bawah kulit.