Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum Wr.

Wb

Perkenalka Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, program


studi Pendidikann nama saya Siti Sholehah, teman – teman biasa memanggilku
dengan nama Leha. Alhamdulillah saya mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi dari
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, program studi Pendidikan
Akuntansi. Saya anak ke dua dari dua bersaudara, asal daerah Madura,Sumenep,Jawa
Timur. Saya adalah seorang gadis yang sederhana, namun impianku tak sesederhana
diriku melainkan impian dan cita-cita setinggi langit agar suatu saat bisa
membahagiakan dan membanggakan kedua orang tua.  Namun saya tidak bisa 
menyebutkan satu persatu tentang impian dan cita-cita sangking banyaknya mungkin
tak akan sanggup jemari ini untuk mengetiknya. Pernah saya menyerah dengan
impian-impian yang belum bisa  kuraih alias gagal terus-terusan , namun hatiku
berkata kamu jangan menyerah semangat PASTI BISA,  PASTI BISA, PASTI BISA,
SABISA BISA KUDU BISA PASTI BISA. 

Dari kegagalan demi kegagalan tersebut akhirnya saya dapat menyimpulkan bahwa
“Kegagalan merupakan bumbu untuk meraih kesuksesan yang lebih sempurna, anda
banyak menerima kegagalan semakin akan kuat untuk mencapai kesuksesan,
diibaratkan kalau kita mau masak kalau tak ada bumbu-bumbu untuk masak pasti
tidak akan enak , begitupun halnya dengan kesuksesan jika anda tak pernah sama
sekali mendapatkan kegagalan jangan pernah berharap akan sukses”.

Saya disini akan menceritakan sedikit tentang perjuangan saya untuk meraih
BIDIKMISI.

Berawal dari keinginanku yang begitu kuat yaitu pastinya ingin kuliah. Ketika saya
mau mendaftar ke Perguruan Tinggi baik itu Negeri maupun Swasta. Ketika saya
masih kelas 12 disalah satu Sekolah Menengah Atas yang berada di Jawa Timur.
Tentunya saya berkordinasi baik dengan BK dan Pihak TU atau Panitia yang
ditugaskan untuk mendaftar semua siswa-siswanya keperguruan tinggi baik Negeri
maupun Swasta.
Hari H pendaftaran SNMPTN telah tiba akupun mencoba mendaftar SNMPTN
dengan rasa cemas dan tidak memungkinkan. Namun aku harus mencoba dulu biar
aku tahu SNMPTN itu bagaimana setidaknya saya telah mencoba masalah lolos atau
tidak itu masalah nanti untuk sekarang mencoba dulu.Pengumumanpun tiba, Hati ini
terasa degdegan yang luar bisa , sebelum saya mngecek apakah lolos atau tidak
menarik napas sejenak menenangkan hati ternyata aku tidak lolos.Ada rasa kecewa
saat itu,akupun sulit berkata “kecewa mungkin nilai laporku kurang diatas rata-
rata”. Masih banyak jalur lagi untuk masuk di perguruan tinggi,aku mengikuti semua
jalur yang lain seperti SPAN-PTKIN,SBMPTN,UM-PTKIN,PMDK-PN dan UM
PN.Tapi apalah daya di semua jalur tsb aku belum bisa lolos,akupun seketika rasanya
tidak ada daya dan upaya,air mata terus menerus berjatuhan rasanya sakit yang luar
biasa. Namun aku mencoba untuk menenangkan hati dan pikiran. Beberapa jam
kemudian akupun mulai sedikit tenang mulai sedikit sedikit bangkit ,mulai muncul
dipikiran dan hati berkata “ Buat apa aku harus meratapi semua ini  mungkin ini
bukan yang terbaik buatku, pasti Allah telah menyiapkan sesuatu yang baik dan
sesuatu diluar dugaanku”. Aku terus mencari informasi untuk masuk perguruan tinggi
dengan Bidikmisi,dan kebetulan di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang terdapat jalur seleksi Mandiri Bidikmisi. Akhirnya aku mendaftar disana, dan
ini adalah harapan terakhirku untuk bisa masuk di perguruan tinggi negeri.
Tepat tanggal 29 Juli 2019, pengumuan seleksi Mandiri telah tiba.Sebelum melihat
pengumuman,tak henti aku terus membaca basmalah dan sholawat dan Alhamdulillah
dengan izin Allah SWT. aku diterima di UIN Maulana Malik Ibrahim prodi
Akuntansi. Aku sangat bersyukur dan senang sekali, tapi pada saat itu aku masih
kepikiran karena pengumuman Bidikmisi belum keluar,Bidikmisi itulah harapanku
karena rata rata jalur mandiri itu UKTnya mahal.Tiba sudah pengumuman yang
dinanti,tanggal 30 Juli 2019 aku dinyatakan diterima sebagai mahasiswa penerima
Bidikmisi. Dengan menjadi mahasiswa penerima Bidikmisi, feedback pada bangsa ini
yaitu berupa muatan, pengalaman, pengetahuan, tantangan dan prestasi. Dalam
suasana saat ini, feedback bukan hanya ditujukan untuk pekerjaan rutin sehari-hari
yang dihadapi , tetapi feedback tersebut harus juga berorientasi pada kehidupan
berbangsa dan bernegara. Jadi jika sehari-hari kita "thinking a head" menghadapi
problem yang kita hadapi , atau "thinking over" (berpikir ulang) setelah mendapat
masukan dari kawan-kawan lain dan jika kita mendapatkan variasi pengetahuan yg
kita belajar secara kombinasi maka kita melakukan apa yg disebut "thinking across".
Dalam pengambilan kebijakan sebenarnya memerlukan pengetahuan dan pengalaman
sebagai feedback. Dan ini juga penting bagi kehidupan kampus, sebagai motor dari
pengetahuan dalam sebuah negara.

Nama : Siti Sholehah

Kelompok : 3 (Puan Maharani)

Anda mungkin juga menyukai