DISUSUN OLEH :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI…......…………………………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN………………………....…………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN…………………….............………………………………………. 2
3.1 Kesimpulan…………......……………………………………………………………….... 3
3.2 Saran..………………………………………………………..........…………………….... 3
BAB II PEMBAHASAN
Jika mendengar kata Pengendalian intern (internal) apa yang terlintas dalam pikiran kita?
secara sederhana pengertian pengendalian internal sering diartikan sebagai suatu mekanisme
pemeriksaan internal untuk memastikan tercapainya suatu tujuan organisasi. contoh jika
pergi belajar ke sekolah atau perguruan tinggi, tentu tujuannya adalah sampai di sekolah
dengan tepat waktu sehingga tidak ketinggalan pelajaran. Kontrol apa yang kita miliki agar
mencapai tujuan tepat waktu disekolah? tentu bangun tepat waktu, bagaimana caranya
dengan memasang alarm, dan memeriksa apakah buku pelajaran yang akan dibawa sesuai
dengan mata pelajaran hari ini. dari contoh sederhana ini dapat diambil kesimpulan bahwa
pengendalian internal merupakan hal yang kita lakukan untuk memastikan bahwa apa yang
kita inginkan benar-benar terjadi dan apa yang tidak kita inginkan tidak terjadi.
Pengertian pengendalian internal (internal control) adalah merupakan semua elemen dari
sebuah organisasi yang diambil bersama-sama dalam mencapai tujuan organisasi, atau
tindakan yang dapat meningkatkan kemungkinan mencapai tujuan perusahaan. Dalam teori
akuntansi dan organisasi, pengendalian intern didefinisikan sebagai suatu proses, yang
dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk
membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Internal Control
merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu
organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan
melindungi sumber daya atau aset. dijelaskan bahwa manajemen harus melakukan proses
Audit Pengendalian internal, tujuannya untuk memastikan apakah bawahannya telah
melaksanakan tugasnya sesuai dengan sistem dan prosedur sehingga terhindar dari
kemungkinan adanya kecurangan.
Definisi atau pengertian internal control menurut COSO yang saya kutip dalam bahasa
inggris adalah sebagai berikut.
"Definition internal control is broadly defined as a process, effected by an entity's board of
directors, management, and other personnel, designed to provide reasonable assurance
regarding the achievement of objectives relating to operations, reporting, and compliance"
jika diterjemahkan menggunakan terjemahan bebas maka Definisi atau pengertian Internal
Control menurut coso adalah suatu proses, dipengaruhi oleh Dewan Direksi, manajemen, dan
personil lainnya, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian
tujuan Organisasi berupa efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, dan
kepatuhan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku. Manajemen merencanakan,
mengorganisasi, dan mengarahkan tindakan yang memadai untuk memberikan kepastian
yang dapat diterima mengenai pencapaian tujuan perusahaan.
Berikut ini adalah beberapa pengertian pengendalian internal (internal control) menurut
para ahli dari bahasa inggris yang telah diterjemahkan kedalam bahasa indonesia
menggunakan terjemahan bebas dan pendapat dari para ahli di Indonesia, diantaranya:
Menurut Warren Reeve Fess Control merupakan seluruh kegiatan untuk mengarahkan
operasi mereka, melindungi aktiva dan mencegah penyalahgunaan sistem dalam perusahaan
(Warren Reeve Fess, 2005:226).
Menurut Baridwan Definisi Sistem pengendalian intern dalam arti yang luas adalah meliputi
struktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan
didalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan,
memajukan efisiensi di dalam operasi, dan membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan
manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu (Baridwan, 2001:13).
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia Pengendalian internal adalah sistem yang meliputi
organisasi semua metode dan ketentuan yang terorganiasi yang dianut dalam suatu
perusahaan untuk melindungi harta miliknya, mencek kecermatan dan keandalan data
akuntansi serta meningkatkan efisiensi usaha (IAI, 2007:39).
bagi suatu organisasi, yang merupakan dasar bagi semua komponen pengendalian internal
e. Struktur organisasi
2. Penilaian Resiko
menganalisis resiko yang menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya. Berikut ini
a. Bidang baru bisnis yang memerlukan prosedur akuntansi yang belum pernah diterapkan
sebelumnya
3. Pengendalian Aktivitas
Kebijakan dan prosedur yang dimiliki oleh manajemen untuk memberikan jaminan yang
laporan keuangan dan mengetahui kepatuhan terhadap kebijakan yang ditentukan oleh
5. Monitoring
Merupakan sebuah proses penilaian berkelanjutan dan periodik pelaksanaan internal apakah
sudah terlaksana dengan baik dan telah dimodifikasi sesuai dengan perubahan kondisi
Sedangkan dalam PP No. 60 tahun 2008 terdapat lima unsur dari pengendalian internal
pemerintahan yaitu:
1. Pengendalian Lingkungan
2. Penilaian Resiko
3. Kegiatan Pengendalian
4. Informasi dan Komunikasi
5. Pemantauan Pengendalian Internal
Penjelasan dari lima poin unsur pengendalian internal pemerintahan diatas adalah
sebagai berikut:
1. Pengendalian Lingkungan
yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk penerapan sistem pengendalian intern
pegawai yang tepat sesuai dengan tingkat tanggung jawabnya dalam rangka pencapaian
f. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia
Mencakup diwujudkan dengan adanya mekanisme saling uji antar Instansi Pemerintah
terkait.
2. Penilaian Resiko
a. Identifikasi Resiko
b. Analisis Resiko
3. Kegiatan Pengendalian
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan kegiatan pengendalian sesuai dengan
ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi Instansi Pemerintah yang bersangkutan.
Menurut Haryono (2001: 4) mengemukakan tujuh prinsip pengendalian internal yang pokok,
yaitu:
Dari pendapat tersebut di atas, maka masing-masing tujuan dapat diuraikan sebagai berikut:
3.1 Kesimpulan
Dengan memperhatikan apa yang telah dikemukakan diatas mengenai tujuan pengendalian
intern, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pengendalian intern bukan hanya merupakan
prosedur untuk memeriksa dan menganalisa ketelitian data akuntansi, tetapi juga meliputi
semua metode dan kebijakan yang digunakan perusahaan dalam mengendalikan jalannya
operasional perusahaan agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari tujuan
tersebut maka sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua yaitu pengendalian Intern
Akuntansi (Preventive Controls) dan pengendalian intern administratif (Feedback Controls).
Pengendalian intern akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya
adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data akuntansi. Contoh:
adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi. Pengendalian
administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijakkan manajemen (dikerjakan setelah adanya pengendalian akuntansi) Contoh:
pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil
tindakan.
3.2 Saran
Jadi pengendalian internal sangatlah penting dalam kehidupan suatu perusahaan agar kita bisa
memeriksa dan menganalisis ketelitian data akutansi, semua metode dan kebijakan yang
digunakan perusahaan dalam mengendalikan jalannya operasioanal perusahaan agar dapat
mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.