Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ULFIATUN RISMA

NIM : 180701109
MATA KULIAH : SBL 1 (Selasa 07.45 – 11.10 )

Tugas :
1. Berikan penjelasan mengenai struktur kabel?
Jawab :
Prinsip dasar dari struktur kabel/furnicular adalah penahanan beban oleh sebuah elemen
yang berfungsi sebagai penarik terdiriatas kabel baja, sendi, batang, dsb yang menyanggah
sebuah penutup yang menjamin tertutupnya sebuah bangunan. Gaya yang bekerja pada
kabel adalah gaya vertikal dan gaya horizontal dengan asumsi bahwa kabel selalu berada
dalam keadaan miring. Gaya vertikal yang bekerja pada berbagai macam jenis kabel dengan
berbagai bentangan yang sama dan tinggi yang berada adalah selalu sama, sedangkan gaya
horizontalnya akan selalu berubah tergantung tingginya. Semakin tinggi tiangnya, semakin
kecil sudut kabel terhadap tiang utamanya, maka semakin kecil gaya horizontalnya.

2. Bagaimana perkembangan struktur kabel?


Jawab :
Struktur kabel merupakan salah satu struktur tradisional yang awalnya berupa jembatan
dan tenda. Struktur kabel telah digunakan sejak abad pertama SM di China pada jembatan
yang menggunakan rantai, kemudian sekitar tahun 70 SM struktur kabel digunakan
sebagai atap amphitheatre Romawi. Kemudian di Eropa pada tahun 1218 struktur rantai
tergantung pernah dibangun di Alpen, Swiss.
Kemudian berkembang hingga Eropa yang diprakarsai oleh Faustus Verantinus pada tahun
1616 yang menggunakan rantai sebagai pengganti kabel yang diingkurkan pada menara.
Pada saat itu hingga menjelang abad ke-20, kabel hanya menjadi sistem yang membantu
perkuatan karena belum dapat mengatasi faktor beban angin.
Dipicu oleh revolusi industri dimana terjadi pertambahan penduduk yang cepat dan
pertumbuhan di bidang industri, mengakibatkan munculnya kebutuhan akan bangunan
dengan bentang lebar untuk pabrik, stasiun kereta api dan fasilitas umum lainnya. Sistem
struktur yang sering digunakan adalah struktur rangka sedangkan struktur kabel jarang
digunakan.

3. Bagaimana mekaisme gaya pada struktur kabel dua ganda sistem roda sepeda?
Jawab :
Sistem kabel ganda terdiri atas dua susunan : kabel yang letaknya tidak sebidang dan tidak
berpotongan tetapi bersilang. Kedua susunan kabel ini merupakan struktur utama dari atap,
susunan yang satu melengkung ke atas dan susunan yang lainnya melendut ke bawah.
Kedua susunan kabel dijaga supaya tetap pada tempatnya oleh penunjang-penunjang tekan
dengan berbagai panjang yang masing-masing dapat disetel.

4. Bagaimana efek dinamis terhadap angin terhadap struktur kabel?


Jawab :
Apabila angin bertiup di atas atap, akan timbul gaya isap. Apabila besar isapan akibat
angin ini melampaui beban mati struktur atap itu sendiri, maka permukaan atap akan mulai
naik. Pada saat atap mulai naik dan bentuknya menjadi sangat berubah, gaya di atas atap
akan sangat berubah karena besar dan distribusi gaya angin pada suatu benda bergantung
pada bentuk benda tersebut. Karena gaya angin berubah, maka struktur fleksibel tersebut
akan berubah bentuk lagi sebagai respon terhadap beban yang baru ini. Proses ini akan
berulang terus sehingga atap tidak mempunyai bentuk tetap, dan akan bergetar (flutter)
selama ada gaya angin. Untuk mencegahnya dengan menggunakan permukaan atap yang
berat sehingga flutter dapat dicegah oleh beban matinya atau dengan menggunakan sistem
kabel menyilang (stayed cable).
5. Bagaimana mekanisme gaya pada pelengkung bata?
Jawab :
Pelengkung bata mendasarkan kemampuan pikul bebannya pada bentuk geometri yang
lengkung, yang hanya menyebabkan terjadinya gaya tekan pada balok-balok yang
berdekatan. Bata secara alami tidak mampu menahan tegangan tarik, yang pada
akhirnya dapat menyebabkan retak mendadak dan ketidakstabilan pada seluruh struktur.
Untuk mencapai keruntuhan pelengkung bata, perlu ada mekanisme runtuh yang terdiri
atas lebih dari satu retak. Perubahan bentuk secara nyata akan menyertai mekanisme
runtuh tersebut. Banyak keruntuhan yang disebabkan oleh gerakan lateral pada dasar
pelengkung yang dipengaruhi oleh gaya horizontal pada pelengkung. Analogi umum
pelengkung adalah kabel terbalik yang berarti struktur pelengkung tersebut adalah kabel
terbaik. Akan tetapi bentuk pelengkung bata jarang yang benar-benar mengikuti bentuk
funicularnya. Tentu saja, pelengkung bata setengah lingkaran bukan parabolik. Hal ini
akan menyebabkan terjadinya lentur beserta perubahan bentuk pada struktur dan pada
gilirannya menimbulkan tegangan tarik, dan akhirnya retak. Beban utama pada
pelengkung bata umumnya berupa berat bata itu sendiri. Beban tak biasa pada
pelengkung,dapat menyebabkan lentur yang membahayakan. Pembebanan seperti ini
harus dihindari, kecuali apabila pelengkung tersebut memang didesain secara khusus
untuk memikulnya.

7. Bagaimana mekanisme gaya pada pelengkung kaku parabolik?


Jawab :
Beban terdistribusi merata dengan adanya bahan baja dan beton bertulang, kekakuan
elemen bahan tersebut memungkinkan adanya pelengkung dengan bentuk yang beraneka
ragam dan dapat memikul beban tak terduga tanpa runtuh. Pelengkung kaku modern
sering dibentuk berdasarkan responsnya terhadap kondisi pembebanan dan memikul
beban secara tekan apabila beban tersebut benar-benar bekerjaJenis kondisi tumpuan
yang ada (sendi atau jepit) juga sangat mempengaruhi besar lentur yang terjadi

8. Bagaimana mekanisme gaya pada pelengkung furnicular?


Jawab :
Bentuk struktur funicular yang dapat memikul semua beban secara aksial tekan dapat
ditentukan untuk kondisi pembebanan lain. Untuk sederetan beban terpusat, bentuk
strukturnya dapat ditentukan dengan metode yang telah dibahas untuk mencari bentuk
kabel. Tinggi maksimum ditentukan dan tinggi–tinggi lain sehubungan dengan beban –
beban lainnya dihitung berdasarkan efek rotasional pada potongan benda bebas terhadap
sembarang titik pada lengkung sama dengan nol (karena tidak ada momen).

9. Bagaimana mekanisme gaya pada pelengkung tiga sendi?


Jawab :
Konstruksi portal tiga sendi adalah struktur statis tertentu yang memiliki 3 titik sendi pada
struktur itu, dua sendi luar satu sendi dalam Sebagai cara mempelajari analisis dan desain
struktur kabel dan pelengkung, sangat berguna untuk meninjau terlebih dulu bentuk khusus
jenis struktur tersebut, yaitu pelengkung tiga sendi. Struktur ini bisa dapat dan bisa tidak
dapat berupa struktur funicular bergantung pada bentuknya. Pelengkung tiga sendi struktur
yang terdiri atas dua bagian kaku yang saling dihubungkan oleh sendi dan mempunyai
tumpuan sendi. Apabila kedua segmen tidak membentuk funicular untuk satu kondisi beban,
dan ini yang memang umum terjadi, sebutan pelengkung tentu agak keliru. Meskipun
demikian, sebutan pelengkung pada struktur tiga sendi ini masih secara umum digunakan,
baik untuk yang bentuknya funicular maupun yang tidak furnicular.
10. Bagaimana mekanisme gaya pada struktur jembatan Pasupati, Bandung?
Jawab :
Jembatan atau Jalan Layang Pasupati adalah jembatan pertama sekali di Indonesia yang
memakai teknologi Anti gempa. Jalan sepanjang 2,5km ini secara keseluruhan
menggunakan 663 unit segmen yang di topang oleh 46 tiang. Yang menjadi penarik
jembatan ini adalah sistem struktur cabel stayed sepanjang 161 meter yang melintas diatas
lembah Cikapundung.
Cabel Stayed adalah jembatan tanpa kaki. Kekuatan Jembatan itu di topang oleh 19 kabel
baja yang terdiri atas 10 kabel sebelah barat dan 9 kabel sebelah timur.

Anda mungkin juga menyukai