Anda di halaman 1dari 18

BAB II

GAMBARAN UNIT KERJA

2.1 Deskripisi Organisasi


2.1.1 Gambaran Umum

Gambar 2.1 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SYARIFAH AMBAMI


RATO EBU BANGKALAN
Rumah Sakit Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten Bangkalan
bernama Militaire Hospital pada zaman penjajahan Jepang. Rumah sakit
ini sempat dikuasai oleh tentara Belanda (NICA) selama dua tahun
(1945 – 1947). Kemudian pada tahun 1949 rumah sakit dikembalikan
kepada pemerintah Indonesia setelah adanya pengakuan kedaulatan
Republik Indonesia dari pemerintah Kerajaan Belanda.
Penyerahan ini secara teknis dilakukan oleh pihak militer
Belanda kepada TNI yang diwakili oleh Mr. R.A.A Moh. Zis
Tjakraningrat selaku Bupati Bangkalan saat itu. Sejak rumah sakit
Militaire Hospital diserahkan ke Indonesia namanya diganti menjadi
Rumah Sakit Bangkalan dan Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo ditetapkan
menjadi kepala rumah sakit waktu itu.
Lokasi rumah sakit Bangkalan awalnya berada di Jalan
Mayjend Sungkono atau di belakang pendopo Bupati Bangkalan.
Kemudian pada tahun 1959 Bupati Bangkalan Mr. R.A.A Moh. Zis
tjakraningrat merelokasi rumah sakit ke lokasi yang baru yakni di Jalan

5
Pemuda Kaffa No.9 Bangkalan dengan status “Type D” pada tahun
1987. Kemudian di tahun 1999 rumah sakit umum daerah Bangkalan
berubah nama menjadi Rumah Sakit Prof. DR. Sitiawan Kartosoedirdjo,
hal tersebut dilakukan sebagai tanda penghormatan untuk DR. Sitiawan
Kartosoedirdjo yang pernah menjabat sebagi kepala rumah sakit dan
beliau adalah satu – satunya dokter yang berasal dari Madura.
Beberapa tahun kemudian tepatnya pada tahun 2005 Rumah
Sakit Prof. DR. Sitiawan Kartosoedirdjo berubah status menjadi rumah
sakit "Type B" Non Pendidikan. Akhirnya pada tahun 2009 Rumah sakit
resmi berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Syamrabu
atau kepanjangan dari Syarifah Ambami Rato Ebu. Pada tanggal 03 Mei
2018 Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu
Bangkalan dengan status rumah sakit Tipe B Pendidikan dengan
HK.01.07/Menkes/224/VI/2018.
Saat ini, kualitas pelayanan dan kinerja Rumah Sakit Umum
Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan telah terakreditasi
SNARs Edisi 1 pada tahun 2019 nomor KARS-SERT/1370/XII/2019
dengan status “Tipe B Pendidikan” lulus tingkat paripurna bintang 5.

2.1.2 Visi, Misi dan Motto


a. Visi
Menjadi rumah sakit pilihan utama masyarakat di Madura
dan sekitarnya dengan mengedepankan sisi pelayanan,
pendidikan dan penelitian.
b. Misi
1) Meningkatkan kualitas pelayanan yang paripurna,
professional serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
2) Meningkatkan kemampuan pengelolaan administrasi dan
manajemen PPK-BLUD
3) Meningkatkan kompetensi SDM, sarana dan prasarana sesuai
perkembangan teknologi dan informasi

6
4) Mengembangkan pendidikan, pelatihan, penelitian dan
pengabdian masyarakat yang terintegritas
c. Motto
“Kesembuhan Anda Komitmen Kami”
d. Slogan
“Bertasbih” (Bersih, Ramah, Tanggap, Siaga, Bekerja Ikhlas)
Bersih : yang berarti dalam memberikan pelayanan harus
mempunyai sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi
kebersihan lingkungan kerja
Ramah : yang berarti dalam memberikan pelayanan harus
mempunyai sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi budi
pekerti
Tanggap : yang berarti dalam memberikan pelayanan bidang
tugasnya harus mempunyai sikap dan perilaku yang cepat dan
tepat
Siaga : yang berarti dalam memberikan pelayanan harus
mempunyai sikap dan perilaku yang selalu siap dan tanggap
Bekerja ikhlas ; dalam memberikan pelayanan harus
mempunyai sikap dan perilaku yang tulus, penuh kasih sayang,
dengan tetap mengutamakan profesionalisme
e. Janji Pelayanan
“Mendahulukan Kepentingan Pasien dan Pendidikan”

2.1.3 Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi


RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten Bangkalan
yang merupakan unsur penunjang organisasi Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten Bangkalan sesuai dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Bangkalan Nomor 4 Tahun 2008 memiliki susunan
organisasi sebagai berikut :
Direktur
1. Wakil Direktur Pelayanan
A. Ka. Bidang Pelayanan Medik

7
 Ka. Seksi Wasdal Yanmed
 Ka. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Yanmed
B. Ka. Bidang Pelayanan Keperawatan
 Ka. Seksi Wasdal Pelayanan Keperawatan
 Ka.Seksi Perencanaan dan Pengembangan Pelayanan Keperawatan
C. Ka. Bidang Penunjang Pelayanan
 Ka. Seksi Penunjang Medik
 Ka. Seksi Penunjang Non Medik
2. Wakil Direktur Umum Dan Keuangan
A. Ka. Bagian Penyusunan Program dan rekam Medik
 Ka. Sub. Bagian Penyusunan Program
 Ka. Sub. Bagian Rekam Medik
 Ka. Sub. Bagian Evaluasi dan Pelaporan
B. Ka. Bagian Tata Usaha
 Ka. Sub. Bagian Umum
 Ka. Sub. Bagian Perlengkapan
 Ka. Sub. Bagian Kepegawaian
C. Ka. Bagian Keuangan
 Ka. Sub. Bagian Mobilisasi Dana
 Ka. Sub. Bagian Perbendaharaan Verifikasi
 Ka. Sub. Bagian Akuntansi

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi RSUD Syarifah Ambami


Rato Ebu Kabupaten Bangkalan sebagaimana tercantum dalam
Peraturan Nomor : 4 Tahun 2008 tentang perincian tugas, fungsi dan
tata kerja RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten Bangkalan
dapat diuraikan sbb:
1. Kedudukan RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan
RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten Bangkalan
berkedudukan sebagai unsur pendukung tugas Bupati di bidang

8
kesehatan yang dipimpin oleh seorang Direktur, yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati.
2. Tugas Pokok RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan
RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten Bangkalan
mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dalam bidang
kesehatan.
3. Fungsi RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan
diantaranya :
a. Perumusan kebijakan Teknis dalam bidang kesehatan ;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah
di bidang kesehatan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kesehatan di
lingkungan RSUD
d. Pelaksanaan administrasi Rumah Sakit
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh BUPATI sesuai
tugas dan fungsinya.

2.1.4 Organisasi Perangkat Daerah


Sebagai Rumah Sakit milik Pemerintah dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, RSUD Syarifah Ambami
Rato Ebu Kabupaten Bangkalan selalu menghadapi beban tuntutan
masyarakat yang semakin meningkat terhadap jenis-jenis dan
kualitas pelayanan yang diberikan atau disediakan. Di lain pihak,
RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten Bangkalan belum
sepenuhnya memiliki keleluasaan yang memadai untuk menerapkan
praktik-praktik bisnis yang sehat dalam pengelolaan sumber daya
yang dapat dimanfaatkan untuk optimalisasi pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
Penyusunan Rencana strategis Organisasi Perangkat Daerah
khususnya RSUD telah melalui tahapan-tahapan yang mendasari
tersusunnya dokumen ini secara sempurna. Proses yang di maksud

9
adalah telah di laluinya proses rapat dan koordinasi yang
menentukan dan memutuskan kemana dan pemikiran arah RSUD
Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan dalam 5 tahun kedepan.
Pertimbangan yang mendasari keputusan perencanaan
bermuara dalam putusan rapat penyusunan Rencana Strategis,
Rencana Bisnis Anggaran dan Rencana strategis Bisnis. Karena
RSUD bersifat BLUD yang memberikan perlakuan khusus terhadap
perlakukan anggaran dan penitik beratan kegiatan dan program yang
di lakukan dalam 5 tahun ke depan.
Rapat penyusunan ini diikuti oleh seluruh pejabat baik dari
eselon 2,eselon III, ataupundi eselon IV. Sedangkan untuk rapat
pengumpulan data renscana strategis di ikuti oleh seluruh bidang
terkait baik kepala ruang,ka. Instalasi,ka Unit baik medik,non medik
ataupun penunjang.
Penerapan RSUD menjadi Badan Layanan Umum Daerah
secara penuh, diharapkan akan mampu meningkatkan pelayanan dan
kesejahteraan masyarakat sehingga diperlukan persiapan matang dari
rumah sakit dalam hal pola pikir, sikap dan perilaku sumber daya
manusia, budaya kerja, serta pemberdayaan seluruh asetnya.

2.1.5 Landasan Hukum


1) UU No. 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Kabupaten dalam lingkup Propinsi Jawa Timur.
2) UU NO 25 Tahun 2004 tentang Sistem perencanaan
pembangunan nasional,
3) UU No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,
4) UU No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025,
5) UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan,
6) UU No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit,
7) UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

10
8) PP No. 20 Tahun 2001 Tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah,
9) PP No. 20 Tahun 2004 Tentang Rencana Kerja Pemerintah,
10) PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan
BLU
11) PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Pemerintah Daerah
Propinsi dan Pemerintahan Kabupaten / Kota
12) PP No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan
13) PP No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah
14) PP No. 41 tahun 2007 tetang organisasi perangkat daerah
15) PP No. 12 tahun 2019 tentang Pengolahan Keuangan Daerah
16) Permendagri No. 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan BLUD
17) PermenPANRB Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah,
18) Permendagri No. 86 tahun 2017 tentang Tahapan Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
19) Peraturan Pemerintah No. 93 Tahun 2015 Tentang Rumah
Sakit Pendidikan
20) Peraturan Menteri kesehatan No.1069/Menkes/SK/XI/2008
tentang pedoman klasifikasi dan standar rumah sakit
pendidikan
21) Perda Kabupaten Bangkalan No. 12 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Penjang Daerah tahun 2005 –
2025
22) Peraturan daerah kab. Bangkalan no 10 tahun 2009 tentang
rencana tata ruang wilayah (RTRW)

11
23) Peraturan daerah kab. Bangkalan no 7 tahun 2016 tentang
pembentukan dan susunan perangkat daerah 2016
24) Peraturan daerah kab.bangkalan no 1 tahun 2019 tentang
rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD)
kabupaten bangkalan tahun 2018-2023
25) Peraturan Bupati Bangkalan Nomor 08 Tahun 2019 Tentang
Rencana Strategis (RENSTRA) Perangkat Daerah Tahun
2018-2023 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangkalan.

2.1.6 Sumber Daya Perangkat Daerah


Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara
optimal maka RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan
seharusnya mempunyai ketersediaan sumber daya manusia yang
handal dan sumber daya lainnya berupa aset / barang inventaris
(sarana dan prasarana) dan anggaran yang memadai, sesuai RS type
B Pendidikan.
Adapun kondisi sumber daya yang dimiliki oleh RSUD
Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan dapat digambarkan sebagai
berikut :
1) Potensi Sumber Daya Manusia
Jumlah SDM RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan
pada akhir tahun 2018 berjumlah 1.021 orang.
Jumla
No Jenis Ketenagaan Minimal Type B
h
I. Tenaga Medis :
1. Dokter Umum 25 12
2. Dokter Gigi 4 3
3. Dokter Spesialis Dasar 11 12
(Anak, Dalam, Kandungan, (3 orang untuk tiap jenis spesialis)
Bedah)
4. Dokter Spesialis 9 10
Penunjang (2 orang untuk tiap jenis spesialis)
(Anestesi, Radiologi,

12
Patologi Klinik, Patologi
Anatomi, Rehab Medik)
5. Dokter Spesialis Lain 19 12
(Mata, THT, Syaraf, (1 orang untuk tiap jenis spesialis)
Jantung, Kulit, Ked.Jiwa,
Paru, Ortopedi, Urologi,
Bedah Syaraf, Bedah
Plastik dan Kedokteran
Forensik)
6. Dokter Gigi Spesialis 4 4
(Ortodontik, Periodontik, (1 orang untuk tiap jenis spesialis)
Konservasi, Bedah Mulut)
7. Dokter Sub Spesialis 3 4
Dasar (1 orang untuk tiap jenis sub.
(Anak, Bedah, Dalam, spesialis)
Obsgine)
II. Tenaga Keperawatan
Tenaga Keperawatan : Tempat
(Perawat dan Bidan)
Tidur = 1 : 1, dimana 2/3 tenaga
PNS 158
tetap
THL/Kontrak 237
III. Tenaga Medis Lainnya
PNS 44 Jumlah tenaga nakes lainnya
THL/Kontrak 71 menyesuaikan dengan jumlah
dan jenis pelayanan
IV. Tenaga Non Medis
PNS 121 Jumlah tenaga non medis
THL/Kontrak 315 menyesuaikan dengan jumlah
dan jenis pelayanan
TOTAL 1.021
Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Menurut Jenis Ketenagaannya
Berdasarakan dari tabel di atas jumlah tenaga medis umum
sudah terpenuhi, sedangkan jumlah tenaga medis spesialis sesuai
Standar Minimal RS type B, namun idealnya masih dibutuhkan tenaga
medis spesialis Anastesi, Spesialis Rehab Medik, Spesialis Bedah

13
Syaraf, Spesialis Bedah Plastik dan dokter sub Spesialis obsgine dan
dokter sub Spesialis Anak. Jumlah tenaga medis spesialis dan medis
sub spesialis masih harus terus berkembang sesuai beban kerja, jumlah
pasien, keragaman pasien, jenis pelayanan, visi dan misi rumah sakit
serta tekhnologi yang digunakan dalam asuhan pasien.
Dari jumlah jenis ketenagaan masih di dukung sepenuhnya
dengan jumlah non PNS di bagian manajemen dan penunjang lainnya
sedangkan di bidang medik tedapat 25 dokter masih berstatus kontrak.
Jalinan kontrak dokter spesialis melalui prosedur kerjasama dengan RS
lain seperti RSUD Soetomo Surabaya, RSAL, RS Haji
Surabayadengan mempertimbangkan kompetensi dan kebutuhan
poliklinik di daerah.
2) Sarana dan Prasarana
Jumlah Lahan yang dibangun total 25,247 M2 dengan luas
bangunan mencapai total 18.435 M2 pembangunan gedung baru di
lakukan pada tahun 2013 dan selesai di bangun tahun 2015,
sedangkalan lahan yang di bangun telah ada sejak tahun 1959 dengan
bangunan lama yang telah dipugar dengan menggunakan dana APBD
tahun 2013-2016 melalui pinjaman lembaga keuangan kementrian
keuangan RI.
Rincian bangunan sebagai berikut :
(1) Gedung Utama terdiri dari 4 lantai
(2) Gedung IGD terdiri dari 3 lantai
(3) Gedung Poli Spesialis Terdiri dari 3 lantai
(4) Gedung Obgyn dan neonatal terdiri dari 3 lantai
(5) Gedung penyakit dalam terdiri 3 lantai
(6) Gedung ruangisolasi terdiri dari 1 lantai
(7) Gedung HD dan unit Irna Bedah terdiri dari 2 lantai
(8) Gedung pendidikan education centre terdiri dari 2 lantai
(9) Gedung paviliun untuk kelas VVIp dan deluxe terdiri 2 lantai
(10) Gedung penunjang (laundry,CSSD, dan Gizi) terdiri dari 2 lantai
(11) Gedung asrama dokter dan mahasiswa terdiri dari 2 lantai

14
(12) Ruang gas medik terdiri 1 lantai
(13) Ruang tunggu pasien terdiri 1 lantai
(14) Ruang jenazah terdiri 1 lantai
(15) Ruang pemeliharaan sarana (IPS RS) terdiri 1 lantai
(16) Gedung rumah power atau genset 1 lantai
(17) Gedung ibadah masjid terdiri dari 1 lantai
(18) Gedung TPS dan IPAL terdiri 1 lantai

Tabel 2.2 Daftar Aset RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan
No Nama Barang Jumlah Keterangan
1. Tanah 5 Lokasi
2. Alat-alat Besar 15
3. Alat Angkutan 36
4. Alat Bengkel dan Alat Ukur 9
5. Alat Pertanian 5
6. Alat Kantor dan Rumah Tangga 3.504
7. Alat-alat Studio 162
8. Alat-alat Kedokteran 3.507
9. Alat-alat Laboratorium 60
10. Alat-alat persenjataan/keamanan 0
11. Bangunan Gedung 39
12. Monumen 2
13. Jalan dan Jembatan 1
14. Bangunan Air 0
15. Instalasi 9
16. Jaringan 8
17. Buku/Perpustakaan 1 ruang
18. Barang bercorak 2
19. Kesenian, Kebudayaan 0
20. Hewan dan ternak serta tanaman 0 taman
21 Konstruksi dalam pengerjaan 0
Sumber Data : Laporan Simbada Tahun 2018

Saat ini mengahdapi era digital semua laporan bahkan setiap


pekerjaan dan tugas sudah menggunakan system digital. Maka dari itu
nampak jumlah PC computer dan Pengadaan server khusus untuk
RSUD sangat tinggi nilainya. Selain itu di unit yang lain yang juga
menampakkan suatu peningkatan antara lain adalah gedung yang

15
mengalami kenaikan jumlah seiring dengan meningkatnya pasien
kunjungan dan rawat inap di RSUD.
Jumlah alat kedokteran mengalami kenaikan dari perencanaan
5tahun yang lalu selain dari pengadaan melalui anggaran BLUD,juga
di lakukan pengadaan melalui proses pengangara APBN DAK,TP dan
DBHCT.
Alat kedokteran yang meningkat menyempurnakan alat
kedokteran telah ada, dengan fungsi yang sama tetapi dengan utilitas
dan fitur kecanggihan yang berbeda sehingga meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat serta meningkatkan kinerja tenaga medis.

16
2.1.7 Struktur Organisasi RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan

Gambar 2.2 Bagan Struktur RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan

17
2.2 Deskripsi Ruangan Irna B Atas
Ruang Irna B Atas (Ruang Penyakit Dalam Perempuan) RSUD Syarifah
Ambami Rato Ebu Bangkalan berada pada struktur organisasi pada Wakil
Direktur Pelayanan dibawah Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan, dibawah
Kepala Seksi Wasdal Pelayanan Keperawatan. Berikut ini merupakan data
Perawat pada Ruang Irna B Atas RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan
yaitu :
Tabel 2.3 Daftar Nama Perawat Irna B Atas
RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan
No Nama Gol / Status Kepegawaian Jabatan
Ruang
1 Siti Hamidah, S.Kep.Ns IV/b PNS KA. RUANGAN
NIP. 198707151989032007
2 Siti Kotijah, A.Md.Kep. III/c PNS PERAWAT
NIP. 196506091989022003
3 Utami Ningsih, S.Kep.Ns III/b PNS PERAWAT
NIP. 198103132009032008
4 Siti Nur Aisyah, S.Kep.Ns. III/b PNS PERAWAT
NIP. 198304092010012030
5 Luluk Mukarromah, S.Kep.Ns. II/c CPNS PERAWAT
NIP. 198604202019032002
6 Angga Dwi S., A.Md.Kep. II/c CPNS PERAWAT
NIP. 198403272019031003
7 Rita Desiyanti W., S.Kep.Ns. III/a CPNS PERAWAT
NIP. 199312052019032005
8 R. Agung Prasetyawan, A.Md.Kep. - THL PERAWAT
9 Siti Isnaniyah, S.Kep.Ns. - Kontrak PERAWAT
10 Kurnia Nirmala Sari, A.Md.Keb. - Kontrak PERAWAT
11 Yusuf Bachtiar, S.Kep.Ns. - Kontrak PERAWAT
12 Sri Darmayanti, S.Kep.Ns. - Kontrak PERAWAT
13 Bairul Hakiki, S.Kep. - Kontrak PERAWAT
14 Siti Rohimah, S.Tr.Keb. - Kontrak PERAWAT
15 Nur Azizah, S.Tr.Keb. - Kontrak PERAWAT
16 Angelia Dewiyanti, S.Kep.Ns. - Kontrak PERAWAT
17 Linda Ariyani, A.Md.Keb. - Kontrak PERAWAT
18 Arina Nurhasanah, S.Kep.Ns. - Kontrak PERAWAT

Ruang IRNA B Atas terdiri dari 6 ruang perawatan. Lima ruang


perawatan yang pertama terbagi dalam kelas yaitu kelas 2 dan kelas 3,
sedangkan 1 ruang perawatan lainnya yaitu ruang isolasi yang berisi 1

18
tempat tidur. Ruang perawatan kelas 2 terdiri dari 1 ruangan yang berisi 5
tempat tidur, sedangkan ruang perawatan kelas 3 terdapat 3 ruangan, yang
masing – masing berisi 6 – 7 tempat tidur, sedangkan 1 ruang perawatan
HCU yang berisi 5 tempat tidur dengan dilengkapi peralatan monitor. Jadi
total seluruh tempat tidur yang berada di Ruang IRNA B Atas adalah 32
tempat tidur .

2.3 Nilai-Nilai Aparatur Sipil Negara


Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN)
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa, maka diperlukan ASN yang profesional, kompeten dan
berintegritas yang berkarakter ANEKA. Karakter ANEKA yaitu mempunyai
nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi. Adapun inti penjelasan terkait nilai- nilai ANEKA adalah
sebagai berikut:
1) Akuntabilitas
Akuntabilitas hampir memiliki kesamaan makna dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Namun, keduanya memiliki
konsep yang berbeda. Akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai, sedangkan responsibilitas
adalah kewajiban untuk bertanggungjawab. Akuntabilitas merujuk
pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai
publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan
kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;

19
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan
2) Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai
kebangsaan. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai
kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk
menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan
dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur
yang terkandung didalamnya oleh setiap penyelenggara negara, baik di
pusat maupun didaerah.
Seorang ASN dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah
air Indonesia (nasionalisme) dan mengedepankan kepentingan
nasional. Nasionalisme merupakan salah satu perwujudan dari fungsi
ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan
tugas, seorang ASN senantiasa harus mengutamakan dan
mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan
kelompok, individu, golongan harus disingkirkan demi kepentingan
yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan Negara diatas
segalanya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, ASN harus
berpegang pada prinsip adil dan netral. Adil dalam artian tidak boleh
berperilaku diskriminatif serta harus obyektif, jujur, transparan.
Sementara bersikap netral adalah tidak memihak kepada salah satu
kelompok atau golongan yang ada. Dengan bersikap netral dan adil
dalam melaksanakan tugasnya, ASN akan mampu menciptakan
kondisi yang aman, damai, dan tentram di lingkungan kerja dan
masyarakat sekitar.
3) Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika merupakan

20
sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan
yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak- hak individu,
mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa
yang seharusnya dilakukan sesuai nilai- nilai yang dianut. Kode Etik
adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan - ketentuantertulis.
4) Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and
clean governance) sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan keniscayaan
tersebut, namun dalam implementasinya masih belum sesuai dengan
harapan. Penyelengaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan
prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin
meningkatkan kepercayaan publik.
Paradigma pemerintah harus segera berubah, dari pola
paternalisitik dan feodal yang selalu minta dilayani, menjadi pola
pemerintahan yang siap melayani dan senantiasa mengedepankan
kebutuhan dan keinginan masyarakat sebagai stakeholder pemerintah.
Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab ASN, semua harus
dilaksanakan secara optimal agar dapat memberikan kepuasan kepada
masyarakat. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah
layanan yang komitmen pada mutu, melalui penyelenggaraan tugas
secara efektif, efisien dan inovatif.
5) Anti Korupsi
Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai
yang terdiri dari nilai-nilai anti korupsi,yaitu:
a. Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat didefinisikan sebagai
sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan
tidak curang.

21
b. Kepedulian adalah mengindahkan, memerhatikan dan
menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap
lingkungan sekitar.
c. Kemandirian berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya
tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagaihal.
d. Kedisiplinan adalah ketaatan/kepatuhan kepadaperaturan.
e. Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatu.
f. Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan
terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja,
pendirian keberanian.
g. Kesederhanaan yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
h. Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan
dan membela kebenaran.
i. Keadilan adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak
memihak. Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.

22

Anda mungkin juga menyukai