Anda di halaman 1dari 8

MENELUSURI LATAR HISTORIS TURUNNYA ALQURAN

DAN PROSES PEMBENTUKAN TATANAN MASYARAKAT


ISLAM
Irma Riyani
Dosen Jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir,Fakultas Ushuluddin
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. A.H. Nasution 105 Cibiru Bandung 40614, Indonesia.
E-mail: riyani.ime@gmail.com
_________________________

Abstract

This article explores the history of Qur’anic revelation to understand how the messages of the Quran established the
new community in the seventh Century. This article is based on the fact that the Qur’an was being revealed portion
by portion within the duration of + 23 years in Arabia: responding to the situation and answering to the need of the
context at that time. Many of the messages of the Quran was the rebuttal of many previous (Jahiliyya) social norms.
In fact, many of Qur’anic verses are directed not only to reform the already established Jahiliyya social norms but
also to change radically of those norms and replace those with new norms that enlighting and liberating. This article
aims to consider socio-historical contextan important aspect in understanding Qur’anic verses especially in relation
to modern social situations.
Keywords:
Alquran; Muslim community; historis; reality.

__________________________

Abstrak
Tulisan ini berusaha untuk menelusuri kembali seperti apa sejarah penurunan Alquranuntuk mengetahui bagaimana
pesan-pesan Alquran tersebut mampu membangun tatanan sosial baru berdasarkan petunjuk Alquran. Tulisan ini
dilandaskan pada kenyataan bahwa Alquran diturunkan secara berangsur-angsur selama ±23 tahun kepada
masyarakat Arab pada waktu itu, mengomentari keadaan dan peristiwa-peristiwa yang mereka alami bahkan
menjawab pertanyaan-pertanyaan dan permasalahan yang mereka hadapi. Banyak di antara pesan-pesan Alquran
bersifat bantahan yang nyata atas norma-norma sosial yang diberlakukan masyarakat Jahiliyyah. Isi Alquran bukan
hanya mereformasi tatanan masyarakat yang ada tetapi bahkan merevolusi konsep-konsep yang sudah baku dan
menggantinya dengan konsep baru yang mencerahkan dan membebaskan. Tulisan ini diharapkan dapat
mengembalikan kita pada pemahaman menyeluruh tentang makna dasar Islam datang dan mampu secara lebih bijak
memahami kondisi masyarakat modern dengan berkaca pada tujuan penurunan Alquran bagi kehidupan umat Islam.

Kata Kunci:
Alquran; masyarakat Muslim; historis; realitas.
__________________________

A. PENDAHULUAN Muhammad Saw.yang kekal dan ajaran-


Alquran merupakan sumber utama bagi ajarannya bersifat universal. Hal tersebut
umat Islam yang berfungsi sebagai petunjuk didukung pula oleh keyakinan bahwa Islam
bagi kehidupan di dunia untuk meraih adalah agama terakhir yang menyempurnakan
kehidupan di akhirat.Karena fungsinya agama-agama sebelumnya. Karena keyakinan
tersebut, maka usaha untuk mengkaji dan tersebut, maka Alquran haruslah mampu
memahami Alquran menjadi persoalan yang menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi
sangat penting sehingga pesan-pesan yang oleh masyarakat muslim kapanpun dan
terkandung di dalamnya dapat diterima dimanapun, serta sejalan dengan perubahan-
sekaligus dapat dilaksanakan. perubahan yang dialaminya.
Selain itu, sudah merupakan suatu Tetapi, apakah memang kita sudah benar-
keyakinan yang melekat di kalangan umat benar memahami ajaran Alquran yang bersifat
Islam bahwa Alquran adalah mukjizat Nabi universal tersebut dalam kehidupan kita
Irma Riyani Menelusuri Latar Historis Turunnya Alquran dan Proses
Pembentukan Tatanan Masyarakat Islam

sekarang ini.Kehidupan modern dengan segala B. HASIL DAN PEMBAHASAN


perubahannya yang cepat dalam berbagai 1. Tujuan Kehadiran Alquran
bidang kehidupan; sosial, ekonomi, politik,
       
dan bahkan dalam bidang pemikiran. Dan
apakah konsepsi-konsepsi Alquran masih
dapat dipergunakan dalam mencari solusi dan ...    
terapi kegalauan sosial yang diakibatkan Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
modernitas dan perubahan sosial tersebut? diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
Kalau kita telusuri sejarah turunnya petunjuk bagi manusia dan penjelasan-
Alquran, maka kita akan melihat bahwa teks penjelasan mengenai petunjuk itu dan
Alquran terbentuk dalam rentang waktu lebih pembeda (antara yang hak dan yang
dari dua puluh tahun sebagai respon terhadap bathil)… (QS. 2: 185)
persoalan-persoalan sosial yang dihadapi Alquran diturunkan pada masyarakat Arab
masyarakat Arab pada masanya. Sebab itulah, saat itu adalah untuk meluruskan patologi
maka dalam memahami Alquran tidak bisa sosial masyarakat Arab dan sebagai kitab
dilepaskan begitu saja dengan sejarah dan petunjuk bagi seluruh umat manusia. Tata
tradisi saat Alquran diturunkan, untuk nilai masyarakat Arab sudah sedemikian
mengetahui pesan dasar dari maksud tersebut. parahnya sehingga perlu adanya kitab
Alquran diturunkan secara berangsur- petunjuk untuk meluruskan kondisi tersebut.
angsur selama ±23 tahun kepada masyarakat Tata nilai dan perubahan yang dibawa oleh
Arab pada waktu itu, mengomentari keadaan Alquran mampu memberikan pengaruh yang
dan peristiwa-peristiwa yang mereka alami cukup mendalam pada diri orang Arab
bahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan dan sehingga Islam mampu membangun tatanan
permasalahan yang mereka hadapi. Banyak di baru masyarakat yang kokoh berlandaskan
antara pesan-pesan Alquran bersifat bantahan Alquran. Politheisme dan paganisme dirubah
yang nyata atas norma-norma sosial yang menjadi monotheisme, fanatik kesukuan
diberlakukan masyarakat Jahiliyyah. Isi dirubah menjadi persamaan dan persaudaraan,
Alquran bukan hanya mereformasi tatanan penindasan menjadi keadilan sosial.
masyarakat yang ada tetapi bahkan merevolusi Tantangan dan patologi sosial selalu ada
konsep-konsep yang sudah baku dan dan selalu akan muncul mengiringi perjalanan
menggantinya dengan konsep baru yang hidup manusia. Hal ini berkaitan erat dengan
mencerahkan dan membebaskan. potensi yang ada dalam diri manusia yaitu
Tulisan ini berusaha untuk menelusuri potensi destruktif dan konstruktif.Sebab itu,
kembali seperti apa sejarah penurunan manusia tidak boleh ditinggalkan tanpa
Alquran dan bagaimana pesan-pesan Alquran petunjuk dan harus terus dibimbing. Dan
tersebut mampu membangun tatanan sosial Alquranakan selalu menjadi kitab petunjuk
baru berdasarkan petunjuk Alquran. Tulisan dalam membimbing manusia di mana pun dan
ini diharapkan dapat mengembalikan kita pada kapan pun terjadi patologi sosial.
pemahaman menyeluruh tentang makna dasar Alquran adalah suatu ajaran yang
Islam datang dan mampu secara lebih bijak berkepentingan terutama untuk menghasilkan
memahami kondisi masyarakat modern sikap moral yang benar bagi tindakan
dengan berkaca pada tujuan penurunan manusia.Tindakan yang benar, apakah itu
Alquran bagi kehidupan umat Islam. tindakan politik keagamaan ataupun sosial,
dipandang Alquran sebagai ibadah
(pengabdian terhadap Allah).Karena itu,
Alquran mengutamakan semua penekanan
moral dan faktor-faktor psikologis yang
melahirkan kerangka berfikir yang benar bagi

28 Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Tafsir 1,1 (Juni 2016): 27-34
Irma Riyani Menelusuri Latar Historis Turunnya Alquran dan Proses
Pembentukan Tatanan Masyarakat Islam

tindakan.1 Hal ini sesuai dengan tujuan utama berimplikasi pada pola dan sistem kehidupan
Alquran yakni menegakan sebuah tata aturan yang mereka jalani.
masyarakat yang adil, berdasarkan etika dan Orang-orang bada>wah adalah orang-orang
dapat bertahan di muka bumi ini.2 pedalaman yang terdiri dari berbagai suku dan
kehidupannya selalu berpindah-pindah dari
2. Latar Historis Turunnya Alquran satu tempat ke tempat lain dan tidak pernah
menetap pada satu daerah. Mereka selalu
       
mencari daerah yang subur untuk ditempati
dan apabila tempat tersebut tidak subur lagi
      mereka pun pindah untuk mencari tempat lain.
Dan Demikianlah kami menurunkan Al Quran Mereka hidup dalam tenda-tenda yang
dalam bahasa Arab, dan kami Telah dirancang sedemikian rupa untuk melindungi
menerangkan dengan berulang kali, di diri dari terik sinar matahari di musim panas
dalamnya sebahagian dari ancaman, agar dan cuaca lembab pada musim dingin.
mereka bertakwa atau (agar) Al Quran itu Kendaraan mereka adalah unta yang dipakai
menimbulkan pengajaran bagi mereka.(QS. untuk barang-barang. Unta memang binatang
Tha>ha [20]: 113) yang disediakan khusus untuk daerah padang
Bermula dari sebuah kawasan yang pasir. Binatang ini mampu mengarungi gurun
bernama jazirah Arabia 15 abad yang lalu selama 17 hari tanpa minum, karena punya
manusia Muhammad lahir sebagai pengemban persediaan air dalam tubuhnya. Dan ia pun
risalah dari Allah Swt. Jazirah Arabia terletak siap melayani majikannya dengan kekuatan
di Asia Barat Daya, daerahnya terbentang luas yang dimilikinya.
dalam bentuk padang pasir dengan daerah Karena kehidupan yang selalu berpindah-
perbatasan di sebelah Utara adalah negeri pindah dan selalu mencari daerah yang subur
Syam, sebelah Timur dibatasi oleh Teluk Persi untuk ditempati maka kekuatan fisik sangat
dan di sebelah Selatan dibatasi oleh dua lautan penting.Selain itu terbatasnya daerah subur
yaitu laut Hindia dan laut Merah.3 mengakibatkan pertikaian antara suku yang
Jazirah Arabia terbagi menjadi dua bagian satu dengan suku yang lainnya untuk
penting yaitu Arabia Utara dan Arabia mendapatkan daerah yang mereka inginkan.
Selatan.Arabia Utara adalah penduduk yang Peperangan menjadi hal yang biasa di
menetap pada suatu perkampungan di daerah kalangan mereka, bahkan menjadi ajang olah
Yaman, Hadramaut, dan pemukiman seputar raga yang digemari.5
pantai.Kehidupan mereka lebih maju karena Masyarakat Arab terdiri dari berbagai suku
mereka menetap (tidak berpindah-pindah) atau kabilah. Salah satu kabilah yang paling
sehingga memudahkan untuk membangun terkenal yang tinggal di kota Makkah adalah
sebuah peradaban.Bahasa yang mereka suku Quraisy. Mereka terkenal karena
gunakan pun lebih bagus dan lebih teratur. kemahirannya dalam berdagang serta karena
Sementara itu Arabia Selatan ditempati oleh merekalah yang mengendalikan ka’bah.
masyarakat yang hidupnya berpindah-pindah Ka’bah sebelum Islam, sudah merupakan
(nomaden) mendiami daerah Hijaz dan Najd.4 tempat yang penting sebagai pusat kegiatan
Arabia dengan padang pasirnya merupakan keagamaan.Orang-orang berdatangan untuk
daerah panas dan kering. Keadaan ini berziarah setahun sekali dari berbagai pelosok
Arab, baik yang jauh maupun yang dekat.6
1
Fazlur Rahman, Islam, terj. Ahsin Muhammad Makkah merupakan kota yang cukup teratur
(Bandung: Pustaka, 1994), 354.
2
Fazlur Rahman, Tema-tema Pokok al-Qur’an,
5
terj. Anas Mahyudin (Bandung: Pustaka, 1996), 54. Carl Brockelman, History of Islamic People,
3
Ahmad Ami>n, Fajr al-Isla>m, (Beirut: Da>r al-Fikr, (New York: G.P. Putnam’s Son, 1944), 5
6
tt), 1 Montgomeri Watt, Muhammad’s Mecca: History
4
Philip K. Hitti, History of The Arab, (New York: in the Quran, (London: Edinburgh University Press,
Macmillan Student, 1970), 30. 1982), 38.

Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Tafsir 1,1 (Juni 2016): 27-34 29
Irma Riyani Menelusuri Latar Historis Turunnya Alquran dan Proses
Pembentukan Tatanan Masyarakat Islam

dengan sistem pengaturan kota yang baik. disembah. Diantara berhala-berhala mereka
Terlebih pada masa kepemimpinan Qushay adalah Latta, Uzza, Manat,10Qolas, Rudho,
telah dibentuk dewan-dewan yang Riam, dan lain-lain.11Akan tetapi, selain
bertanggungjawab pada tugasnya masing- mereka mempercayai hal-hal tersebut di atas,
masing. Hija>bah adalah bagian pemegang mereka juga mempercayai adanya Allah,
kunci Ka’bah, Siqa>yah bagian yang Tuhan atau Dewa sebagai suatu kekuatan
menyediakan air dan makanan untuk para transenden yang menguasai kehidupan
peziarah, Rifa>dlah adalah bagian yang mereka. Penyembahan mereka terhadap
mengumpulkan dana dari si kaya untuk yang berhala adalah sebagai sarana yang dapat
miskin, Qamariyyah dan Syamsiyyah adalah mengantarkan doa mereka kepada Allah
bagian yang menetapkan kalender berdasarkan tersebut. Selain itu agama-agama yang dianut
perhitungan bulan dan matahari dan Da>r al- sebelum Islam juga sudah mengajarkannya,
Nadwah adalah balai sidang.7 seperti Judaisme, Zoroaster, dan Kristen.12
Hampir sebagian besar penduduk Makkah Namun kepercayaan ini tidak begitu populer
adalah pedagang. Mereka bepergian dalam dan kurang diminati.
bentuk kafilah besar melewati daerah-daerah Sistem kekeluargaan berdasarkan patriakal
yang dirasa menguntungkan untuk berdagang (keturunan garis laki-laki) secara langsung
(QS. al-Quraisy [109]: 1-2).8Selain itu dari leluhur hingga ke bawah.Keberadaan
Makkah juga merupakan daerah rute seseorang dilihat dari segi kegagahan dan
perdagangan antar negara. Dengan dibukanya kekuatan dalam menghadapi musuh.Dengan
rute perdagangan ini memungkinkan Arab demikian keberadaan perempuan dan anak-
untuk berhubungan dengan dunia luar seperti anak dikesampingkan dan dianggap sebagai
Romawi dan Persia yang pada saat itu lebih warga kelas dua dalam keanggotaan kelompok
maju kebudayaannya dibanding Arab.Dari karena mereka lemah.Pemberian tugas, hak
Romawi mereka belajar tentang strategi dan status hanya untuk laki-laki dewasa.13
perang sementara dari Persia belajar berbagai Mereka sangat membanggakan sukunya
ilmu pengetahuan. (ashabiyyah) atas suku yang lain dan saling
Kehidupan keagamaan penduduk Arabia berselisih tentang suku mana yang paling
bervariasi, tetapi yang paling banyak di antara mulia diantara mereka. Selalu mendahulukan
mereka terutama orang Makkah adalah
10
paganisme yakni menyembah berhala.Di Ketiga berhala tersebut diceritakan dalam
bagian Arab pedalaman (bada>wah) mereka Alquran surat al-Najm [53]: 19-21:
menganut animisme yaitu percaya kepada
kekuatan alam.Mereka menyembah bulan dan         
bintang, bahkan mereka juga menyembah para
leluhurnya.9 Di Makkah mereka lebih senang    
menyembah berhala sebagai tuhannya. Maka apakah patut kamu (hai orang-orang
Berhala-berhala tersebut mereka beri nama musyrik) mengaggap Al Lata dan Al Uzza Dan
tersendiri, bahkan terkadang masing-masing Manah yang ketiga, yang paling terkemudian
(sebagai anak perempuan Allah)?Apakah (patut)
kabilah memiliki berhala andalan untuk
untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak)
perempuan? Al Lata, Al Uzza dan Manah adalah
7
nama berhala-berhala yang disembah orang Arab
Haikal, Sejarah Hidup Muhammad, (Jakarta: Jahiliyah dan dianggapnya anak-anak perempuan
Tintamas, 1984), 35. Tuhan.
8
Allah menjelaskan dalam QS. Quraisy: 11
Ibnu Katsi>r.Al-Sira>h Al-Nabawiyyah.(Beirut:
        Da>r al-Fikr, 1990), 71.
12
Ira Lapidus, History of The Islamic Society,
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) (New York: Cambridge University Press, 1993), 7-8;
kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan Watt, Muhammad’s Mecca: History in the Quran, 32.
13
musim panas. Watt, Muhammad’s Mecca: History in the
9
Carl Brokelman,History of Islamic People, 8. Quran,30.

30 Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Tafsir 1,1 (Juni 2016): 27-34
Irma Riyani Menelusuri Latar Historis Turunnya Alquran dan Proses
Pembentukan Tatanan Masyarakat Islam

hawa nafsunya dari akalnya.Peperangan dan dan pedoman ajaran-ajaran tersebut dan
balas dendam merupakan hal yang sunnah Nabi sebagai pembawa risalah.
biasa.Berjudi, minum minuman keras dan Pentingnya mempelajari sejarah Islam awal
pelacuran mendapat tempat yang layak dan adalah untuk memahami Alquran dari
kegiatan rutin yang tidak bisa dipisahkan dari permulaan turunnya untuk mengetahui
kehidupan mereka.14 konteks yang melatari turunnya Alquran
Sifat-sifat seperti itulah yang kemudian tersebut.Selain itu, yang paling penting dari
disebut sebagai jahiliyah, bukan berarti paparan sejarah tersebut adalah agar umat
kebodohan dalam bidang intelektual tetapi Islam dapat mengambil pelajaran dan hikmah
kebodohan dari petunjuk Ilahi dalam yang terkandung dalam perjalanan sejarah
menuntun hidupnya.Dan kepada masyarakat tersebut. Sebagaimana tercantum dalam
seperti inilah Allah menurunkan Alquran AlquransuratYu>suf [12] ayat 111:
melalui Muhammad sebagai pengemban
risalahnya. ...       
3. Alquran dan Pembentukan Masyarakat Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka
Muslim itu terdapat pengajaran bagi orang-orang
        yang mempunyai akal
Sejarah bukan sekedar kisah biasa, tetapi
  sesuatu yang mengandung pelajaran.Sejarah
juga mengandung logika dan memiliki
Dan Al Qur'an itu telah Kami turunkan kemampuan menjelaskan (explanatory power)
dengan berangsur-angsur agar kamu tentang sesuatu hal yang menjadi
membacakannya perlahan-lahan kepada permasalahan kontemporer.Sejarah mampu
manusia dan Kami menurunkannya bagian memberi petunjuk bagi sikap dan tindakan di
demi bagian.(QS. Al-Isra> [17]: 106) masa kini maupun di masa mendatang.15
Alquran diturunkan secara berangsur- Alquran sebagai kitab pedoman merupakan
angsur mengiringi dakwah Nabi selama ± 23 kitab yang sangat apresiatif dalam mengiringi
Tahun.Pergumulan yang sangat intens ini perjalanan sejarah manusia. Hal tersebut
memberikan implikasi bahwa segala ucapan tercermin dalam perbedaan teks Alquran dari
dan tindakan Nabi dibimbing oleh segi isi dan gaya bahasa yang dipergunakan
wahyu.Wahyu tersebut turun memberikan antara periode Makkah dan periode Madinah.
arahan-arahan dan petunjuk serta solusi Periode Makkah (pertama) merupakan
terhadap permasalahan-permasalahan yang pembangunan masyarakat baru sebagai reaksi
dihadapi oleh masyarakat.Maka dari itu, atas masyarakat lama.Pada periode ini teks
apabila kita hendak memahami Alquran kita Alquran lebih dipusatkan pada pembentukan
juga harus mengetahui perjalanan sejarah Nabi dasar-dasar yang membangun kesadaran
Muhammad sebagai pembawa risalah terhadap sesuatu yang sesuai dengan realitas
Alquran. baru yang ingin dibentuk oleh teks.
Itulah sebabnya umat Islam tidak bisa Perubahan dan pembenahan masyarakat
dipisahkan dari sejarah.Karena sejarah bagi sedikit demi sedikit dilaksanakan. Dalam
umat Islam sangatlah berarti.Sejarah bagi umat bidang ekonomi, Makkah, sebagai daerah
Islam adalah upaya untuk menemukan perdagangan yang ramai, namun di kota ini
originalitas ajaran-ajarannya. Untuk pun dijumpai eksploitasi terhadap kaum yang
memahami ajaran-ajaran Islam, ada dua hal lemah (budak-budak dan kuli). Para
penting yang harus diperhatikan dan dipelajari
oleh umat Islam yaitu Alquran sebagai sumber
15
Dawam Raharjo, “Sepatah Kata tentang Sejarah
Muhammad”, dalam Sirah Muhammad Rasulullah;
Muhammad al-Ghaza>li>, Fiqh Sira>h, (Kairo:
14
Suatu Penafsiran, Fuad Hashem, (Bandung: Mizan,
Matba’ah Hasan, 1988), 25. 1996), 17.

Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Tafsir 1,1 (Juni 2016): 27-34 31
Irma Riyani Menelusuri Latar Historis Turunnya Alquran dan Proses
Pembentukan Tatanan Masyarakat Islam

bangsawan Makkah hanya


mengkonsentrasikan dirinya dalam upaya Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah
untuk menghasilkan keuntungan yang sebesar- untuk orang-orang fakir, orang-orang
besarnya tanpa memperdulikan orang lain. miskin, pengurus-pengurus zakat, para
Karena kesenangan mereka menumpuk harta mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk
menyebabkan mereka tidak peka terhadap (memerdekakan) budak, orang-orang yang
masalah sosial di sekelilingnya seperti berhutang, untuk jalan Allah dan untuk
kemiskinan dan kelaparan.Alquran pun mereka yuang sedang dalam perjalanan,
banyak mengecam kebiasaan mereka (QS. al- sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan
Taka>tsur[102]: 1-2) (QS.al-Humazah [104]: 1- Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi
7): Maha Bijaksana. (QS. Al-Tawbah [9]: 60)
        Islam mengajarkan hidup bermasyarakat
berdasarkan persamaan dan persaudaraan.
       Saling tolong menolong dalam kebajikan dan
menghilangkan sifat dendam. Menghilangkan
Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi perbedaan-perbedaan dan ashabiyyah antar
pencela, yang mengumpulkan harta dan kabilah masing-masing. Ajaran-ajaran ini
menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa tentu saja mendapat tentangan dari orang-
hartanya itu dapat orang yang merasa terancam keberadaannya
mengekalkannya”(QS.Al-Huma>zah [104]: oleh misi Nabi tersebut.
1-3)
        ...
      

                  
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan Dan tolong-menolonglah kamu dalam
agama? Itulah orang yang menghardik (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
anak yatim, dan tidak menganjurkan jangan tolong-menolong dalam berbuat
memberi makan orang miskin.(QS. Al- dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah
Ma>’u>n [107]: 1-3) kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
Kemudian Alquran memberikan arahan- amat berat siksa-Nya.(QS. Al-Ma>idah [5]:
arahan tentang bagaimana bersikap terhadap 2).
orang-orang yang lemah dengan Allah telah mengantisipasi terhadap
menganjurkan untuk mengasihi anak yatim, kecaman-kecaman yang ditimbulkan oleh para
memperhatikan fakir miskin dan menolong penentang misi Nabi tersebut. Ayat-ayat
orang-orang yang tertindas dengan tentang peringatan bagi orang-orang yang
memberikan zakat dan sedekah bagi mereka. menyangkal dan meragukan ajaran-ajaran
Seperti dalam surat al-Tawbah ayat 60: Muhammadbanyak muncul pada awal masa
Islam. Peringatan akan kebiasaan yang selama
      ini mereka lakukan dengan penggambaran
adzab dan siksa neraka di akhirat kelak (QS.
      Al-‘Ala>[87]: 12-13).

                   

        

32 Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Tafsir 1,1 (Juni 2016): 27-34
Irma Riyani Menelusuri Latar Historis Turunnya Alquran dan Proses
Pembentukan Tatanan Masyarakat Islam

Sesungguhnya Kami telah memperingatkan Perjuangan Nabi tersebut terus berlangsung


kepadamu (hai orang kafir) siksa yang sampai kemudian mampu membangun sebuah
dekat, pada hari manusia melihat apa yang masyarakat yang kokoh dengan berlandaskan
telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan Alquran yang mengatur segala aspek
orang kafir berkata: "Alangkah baiknya kehidupan (keagamaan, sosial, politik dan lain
sekiranya aku dahulu adalah tanah". (QS. sebagainya). Setelah Nabi Saw. wafat,
Al-Naba> [78]: 40). perjalanan sejarah ini terus dilanjutkan dan
dipertahankan oleh para sahabatnya dan
Pemberian peringatan ini diperlukan untuk
kemudian seringkali terdapat hambatan-
menyadarkan manusia akan pertanggung-
hambatan dan penyimpangan, namun Alquran
jawaban amal perbuatannya kepada Allah di
tetap dijadikan sebagai pedoman.
akhirat. Peringatan ini juga berguna agar
manusia dapat memperbaiki prilakunya sedini
C. SIMPULAN
mungkin sebelum terlambat. Dari pemaparan di atas, dapat dilihat
Di samping memberikan peringatan, Islam bahwa telah terjadi dialog yang terus menerus
juga memberikan “prize” terhadap para antara teks Alquran dengan realitas yang ada.
pengikut ajaran-ajaran Nabi berupa berita Teks tidak dapat membangun peradaban, yang
gembira tentang pahala yang besar, kemuliaan membangun peradaban adalah interaksi dan
hidup serta surga yang kekal. Kabar gembira dialektika antar teks, manusia dan realitas
ini biasanya ditunjukan bagi orang-orang yang dengan segala unsur yang ada didalamnya
takwa, orang mukmin dan orang saleh (QS. (sosial, politik, ekonomi, budaya). Dan
[19]: 97, [17]: 9, [10]: 2). Hal ini sesuai Alquran telah membangun sebuah peradaban
dengan tugas Nabi itu sendiri sebagai pemberi yang kokoh secara bertahap karena interaksi
peringatan dan pembawa kabar gembira (QS. yang serasi antar teks Alquran dengan realitas
[2]: 119, [25]: 1). yang ada.16Alquran, walaupun kita ketahui
sebagai teks kebahasaan, namun ia tidak
       mengandung dan mewakili rangkaian huruf-
huruf atau kata-kata semata, tetapi di
...       dalamnya ia juga mewakili seluruh realitas
yang ada.
Dan sampaikanlah berita gembira kepada
mereka yang beriman dan berbuat baik, Dengan demikian, memisahkan teks dari
bahwa bagi mereka disediakan surga- realitasnya sama dengan mengingkari
surga yang mengalir sungai-sungai di kehidupan manusia kapanpun dan dimanapun
ia berada, karena kekacauan-kekacauan yang
dalamnya.(QS. al-Baqarah [2]: 25).
terjadi di masyarakat serta ketimpangan-
Sementara periode Madinah (kedua) adalah ketimpangan sosial akan terus ada selama
periode perkembangan sosial kemasyarakatan manusia ada. Pesan dasar diturunkannya
karena pada periode ini sudah termasuk Alquran adalah membawa pencerahan yang
periode kestabilan sosial. Pada periode ini membebaskan dan berkeadilan bagi
mulai dibuat hukum-hukum syari’at dan penganutnya dan bukan kesusahan.
perundang-undangan masyarakat seperti Masyarakat Muslim sekarang perlu berkaca
hukum keluarga dan perkawinan (QS. [4]: 22, kepada sejarah awal Alquran diturunkan
23, dan 24), tata cara mu’amalah (QS. [2]: 275 dengan semua kompleksitas permasalahan
dan 282), hubungan antar sesama muslim (QS. yang ada agar lebih bijak dalam memberikan
[49]: 11), antara Muslim dan non-Muslim (QS. arahan yang dilandaskan dari ajaran utama
[5]: 51), dengan tujuan untuk melindungi Islam ini. Pada kenyataannya, teks (Alquran)
masyarakat dari penyimpangan-penympangan
dan dari orang-orang yang menyimpang. 16
Abu> Zayd, Nashr Hami>d. Mafhu>m al-Nash:
Dira>sah fi> ‘Ulu>m al-Qur’a>n.(Mesir: Al-Hai’ah al-
Mishriyyah al-A<mah al-Kita>b, 1993), 30.

Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Tafsir 1,1 (Juni 2016): 27-34 33
Irma Riyani Menelusuri Latar Historis Turunnya Alquran dan Proses
Pembentukan Tatanan Masyarakat Islam

dan realitas tidak bisa dipisahkan, keduanya Ibnu Katsir. Al-Sirah Al-Nabawiyyah. Beirut:
saling terkait satu sama lain dan saling Dar al-Fikr, 1990.
mengkritisi secara terus-menerus. Lapidus, Ira. History of The Islamic
Society.New York: Cambridge University
Press, 1993.
DAFTAR PUSTAKA Raharjo, Dawam. “Sepatah Kata tentang
Abu Zayd, Nashr Hamid. Mafhum al-Nash: Sejarah Muhammad”, dalam Sirah
Dirasah fi ‘Ulum al-Qur’an. Mesir: Al- Muhammad Rasulullah: Suatu Penafsiran.
Hai’ah al-Mishriyyah al-Amah al-Kitab, H. Fuad Hashem. Bandung: Mizan, 1996.
1993. Rahman, Fazlur. Islam, terj. Ahsin
Al-Ghazali, Muhammad. Fiqh Sirah. Kairo: Muhammad . Bandung: Pustaka, 1994.
Matba’ah Hasan, 1988. _____________. Tema-tema Pokok al-
Amin, Ahmad. Fajr al-Islam.Beirut: Dar al- Qur’an, terj. Anas Mahyudin. Bandung:
Fikr, tt.. Pustaka, 1996.
Brockelman, Carl. History of Islamic People. Watt, Montgomery. Muhammad’s Mecca:
New York: G.P. Putnam’s Son, 1944. History in the Quran.London: Edinburgh
Haikal, Muhammad Husen. Sejarah Hidup University Press, 1982.
Muhammad, Jakarta: Tintamas, 1984.
Hitti, Philip K. History of the Arab.New York:
Macmillan Student, 1970.

34 Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Tafsir 1,1 (Juni 2016): 27-34

Anda mungkin juga menyukai