Anda di halaman 1dari 15

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

ALAT-ALAT PERAGA DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengelolaan pendidikan
Dosen pengampu : Dr.irwanto,MT.,MM.,M.Pd.,MA.,M.Si.,M.Psi.

Disusun Oleh:
Lilis Noviawati (2283180011)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
APRIL 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “alat-alat peraga dalam
meningkatkan pembelajaran”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah pengembangan media pembelajaran.

Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kekurangan


dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi isi maupun penulisannya.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
senantiasa penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini dimasa
yang akan datang.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas


segala bantuan semua pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca maupun
pihak-pihak yang membutuhkan.

.         

2
                                                                                     Serang, 8 April 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

3
KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................4
A. Latar Belakang Masalah...................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................5
C.Tujuan Penulisan...............................................................................5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................6
A.Pengertian Alat Peraga ...........................................................,,........6
B.Jenis-Jenis Alat Peraga.....................................................................6

C.Kelebihan dan Kekurangan Alat Peraga...........................................8

D.Fungsi Alat Peraga .........................................................................10


E.Penerapan Alat Peraga Dalam Pembelajaran ................................11
BAB III PENUTUP...................................................................................13
A. SIMPULAN............................................................................................13
B. SARAN .................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

4
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah


Proses pembelajaran dengan menggunakan bantuan alat
peraga tidak selamanya dapat membuahkan hasil yang sesuai dengan
yang diharapkan. Bahkan tidak tertutup kemungkinan digunakannya
alat peraga justru bukannya membantu memperjelas konsep, akan
tetapi sebaliknya misalnya membuat siswa menjadi bingung.
Dalam memilih alat peraga secara tepat terdapat lima hal yang
harus di perhatikan oleh guru yakni:tujuan, materi pelajaran, strategi
belajar mengajar, kondisi dan siswa yang belajar serta perlu waspada,
sehingga tidak memakai media mengajar yang tidak begitu kecil,
sehingga anak sulit melihat dan menjadi ribut. Serta gambar yang
terlalu asing pada perasaan anak, umpanya gambar tertentu dari luar
negeri yang kurang cocok di Indonesia. Perasaan aneh atau lucu tidak
menguntungkan dalam proses belajar mengajar ini. Karena itu guru
sebaiknya memakai alat peraga yang tepat dan bermutu sebagai alat
Bantu mengajar.
Supaya sumber belajar dapat mempengaruhi proses belajar
dengan efektif dan efisien, perlu ada yang mengatur. Yang bertugas
mengatur adalah instruction. Tujuannya dalam hal ini ialah
mengusahakan agar terjadi interaksi antara siswa dengan sumber
belajar yang relevan dengan tujuan instruksional yang akan dicapai.
Agar alat dapat berfungsi dengan efektif dalam menunjang proses
belajar perlu dikembangkan dengan memperhatikan tujuan
instruksional yang akan dicapai. Kecuali itu, penggunaannya dalam
program intruksional harus direncanakan secara sistematis seksama
melalui serangkaian kegiatan yang disebut pengembangan
instruksional.
AECT, mendefinisikan teknologi sebagai suatu proses yang
kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide,

5
peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan
pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan
masalah yang mengangkut semua aspek belajar manusia.Tekologi
instruksional adalah suatu proses yang kompleks dan terintegrasi,
meliputi orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk
menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan dan menilai,
serta mengelola pemecahan terhadap masalah tersebut dalam situasi-
situasi dimana proses belajar dilakukan secara sengaja, bertujuan dan
terkontrol.

B. Rumusan Masalah
1.   Apa pengertian alat peraga dalam meningkatkan
pembelajaran ?
2.   Apa sajakah jenis-jenis peraga alat yang di terapkan dalam
pembelajaran ?
3.  Apakah kelebihan dan kekurangan menggunakan alat
peraga
4. Apakah fungsi alat peraga pembelajaran ?
5. Bagaimanakah Penerapan Alat Peraga Dalam Pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah :
1.Untuk mengetahui pengertian alat peraga
2.Untuk mengetahui berbagai jenis-alat alat peraga pembelajaran
3.Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan menggunakan alat
peraga
4.Untuk mengetahui fungsi alat peraga pembelajaran
5.Untuk mengetahui Penerapan Alat Peraga

BAB II

6
PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat Peraga


Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan
telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar
siswa lebih efektif dan efisien (Sudjana, 2002 :59 ). Alat peraga
merupakan salah satu komponen penentu efektivitas belajar.Alat
peraga mengubah materi ajar yang abstrak menjadi kongkrit dan
realistik. Penyediaan perangkat  alat peraga merupakan bagian dari
pemenuhan kebutuhan siswa belajar, sesuai  dengan tipe siswa
belajar.
Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan
fungsi  seluruh panca indra siswa untuk meningkatkan efektivitas
siswa belajar dengan cara mendengar, melihat, meraba, dan
menggunakan pikirannya secara logis dan realistis. Pelajaran tidak
sekedar menerawang pada wilayah abstrak, melainkan sebagai
proses empirik yang konkrit yang realistik serta menjadi bagian dari
hidup yang tidak mudah dilupakan.
Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai
alat Bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif.
Proses belajar mengajar ditandai dengan adanya beberapa JEunsur
antara lain tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi. Unsur
metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari
unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau tehnik untuk
mengantarkan sebagai bahan pelajaran agar sampai tujuan. Dalam
pencapain tersebut, peranan alat Bantu atau alat peraga memegang
peranan yang penting sebab dengan adanya alat peraga ini bahan
dengan mudah dapat dipahami oleh siswa.Alat peraga sering disebut
audio visual, dari pengertian alat yang dapat diserap oleh mata dan
telinga.Alat tersebut berguna agar pelajaran yang disampaikan guru
lebih mudah dipahami oleh siswa. Dalam proses belajar mengajar alat
peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses
belajar siswa lebih efektif dan efisien.

B. Jenis-Jenis alat Peraga

Ada beragam jenis alat peraga pembelajaran, dari mulai  benda


aslinya, tiruannya, yang sederhana sampai yang canggih, diberikan
dalam kelas atau di luar kelas. Bisa juga berupa bidang dua dimensi
(gambar), bidang tiga dimensi (ruang), animasi / flash (gerak), video
(rekaman atau simulasi).Teknologi telah mengubah harimau yang
ganas yang tidak mungkin di bawa dalam kelas bisa tampik di dalam
kelas dalam habitat kehidupan yang sesungguhnya.

7
Alat peraga pembelajaran sederhana dapat dibuat dari bahan-
bahan sederhana seperti karton, kardus, styrofoam, dan juga bisa
memanfaatkan software-software komputer yang dapat menciptakan
alat peraga. Jika guru belum memiliki kemampuan untuk menciptakan
alat peraga berbasis TIK maka guru dapat memanfaatkan hasil alat
peraga yang telah diciptakan oleh rekan-rekan sejawat yang lain.
Eksplorasilah kemampuan pencarian informasi melalui internet, maka
guru akan mendapatkan beragam alat peraga pembelajaran berbasis
TIK yang bisa dipergunakan secara cuma-cuma.
Animasi atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film
yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga
menjadi gambar yang bergerak.Dengan bantuan komputer dan grafika
komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat
Flash adalah alat untuk membuat web site yang interaktif dan web
site yang dianimasikan (Aristo Rahadi. 2008). Animasi flash adalah
gambar bergerak yang dibuat dengan menggunakan alat untuk
membuat web site yang interaktif dan web site yang dianimasikan.
Simulasi adalah suatu peniruan sesuatu yang nyata, keadaan
sekelilingnya (state of affairs), atau proses.Aksi melakukan simulasi
sesuatu secara umum mewakilkan suatu karakteristik kunci atau
kelakuan dari sistem-sistem fisik atau abstrak
Jenis alat peraga dikelompokan menjadi dua, yaitu :
1.  Alat peraga dua dan tiga dimensi Bagan, grafik, poster, gambar
mati, peta datar, peta timbul, globe, papan tulis
2.  Alat peraga yang diproyeksikan Film, slide dan filmstrip
Adapun beberapa contoh alat peraga yang dapat digunakan dalam
mengajar yaitu:
a.   Gambar
Gambar adalah suatu bentuk alat peraga yang nampaknya saling
dikenal dan saling dipakai, karena gambar disenangi oleh anak
berbagai unur, diperoleh dalam keadaan siap pakai, dan tidak
mengita waktu persiapan.
b.    Peta
Peta bisa menolong mereka mempelajari bentuk dan letak
negara-negara serta kota-kota yang disebut Al-kitab.Salah satu
yang harus diperhatikan, penggunaan peta sebagai alat
peraga hanya cocok bagi anak besar/kelas besar.
c.    Papan tulis
Peranan papan tulis tidak kalah pentingnya sebagai sarana
mengajar.Papan tulis dapat dirima dimana-mana sebagai alat
peraga yang efektif.Tidak perlu menjadi seorang seniman untuk
memakai papan tulis. Kalimat yang pendek, beberapa gambaran

8
orang yang sederhana sekali, sebuah diagram, atau empat
persegi panjang dapat menggambarkan orang, kota atau kejadian.
d.   Boks pasir
Anak kelas kecil dan kelas tengah sangat menggemari peragaan
yang menggunakan  boks pasir. Boks pasir dapat diciptakan
“peta” bagi mereka khususnya bagi kelas tengah karena pada
umur tersebut mereka sudah mengetahui jarak dari desa ke desa.
Selain alat peraga yang disebutkan di atas, media mengajar yang
paling dikenal di dalam pelayanan anak sering disebut dengan
istilah singkat, alat peraga berbentuk fleschard, wayang, boneka
jari, rumah palestina dan sebagainya.
Adapun alat peraga yang dipakai dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan alat peraga gambar karena disenangi anak
berbagai umur, diperoleh dalam keadaan siap pakai, dan tidak
mengita waktu persiapan selain itu untuk menarik perhatian siswa
dalam melakukanya yang akan diujikan pada siswa kelas IV SD
Negeri 14 Mataram tahun ajaran 2007/2008.

C. Kelebihan Dan Kekurangan Menggunakan Alat Peraga

Adapun kelebihan dan kekurangan penggunaan alat peraga


dalam pengajaran yaitu:
Kelebihan penggunaan alat peraga yaitu: 
a) Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih
menarik
b) Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah
memahaminya
c)  Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan
mudah bosan 
d) Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti
:mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan dan sebagainya.
Adapun tujuan dari alat peraga untuk:
1.    Memperkenalkan, membentuk, memperkaya, serta memperjelas.
2.    Mengembangkan sikap yang dikehendaki.
3.    Mendorong kegiatan siswa lebih lanjut.
Pemakaian alat peraga merangsang imajinasi anak dan
memberikan kesan yang mendalam dalam mengajar, panca indra dan
seluruh kesanggupan seorang anak perlu  dirangsang, digunakan dan
libatkan, sehingga tak hanya mengetahui, melainkan dapat memakai
dan melakukan apa yang dipelajari. Panca indera yang paling umum
dipakai dalam mengajar adalah “ mendengar” melalui pendengaran,
anak mengikuti peristiwa-peristiwa dan ikut merasakan apa yang

9
disampaikan. Seolah-olah telinga mendapatkan mata. Anak melihat
sesuatu dari apa yang diceritakan. Namun ilmu pendidikan
berpendapat, bahwa hanya 20% dari apa yang didengar dapat diingat
kemudian hari. Kesan yang lebih dalam dapat dihasilkan jikalau apa
yang diceritakan “dilihat melalui sebuah gambar “. Dengan demikian,
melalui” mendengar “ dan “ melihat” akan diperoleh kesan yang jauh
lebih mendalam.            
Kekurangan alat peraga yaitu: 
1.   Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntuk
guru.
2.    Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan 
3.    Perlu kesediaan berkorban secara materiil
Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan
pengajaran alat peraga itu, antara lain terlalu menekankan bahan-
bahan peraganya sendiri dengan tidak menghiraukan kegiatan-
kegiatan lain yang berhubungan dengan desain, pengembangan,
produksi, evaluasi, dan pengelolaan bahan-bahan itu. Kelemahan lain
adalah alat peraga dipandang sebagai “alat Bantu “ semata-mata bagi
guru dalam melaksanakan kegiatan mengajarnya sehingga
keterpaduan antara bahan pelajaran dan alat peraga tersebut
diabaikan. Disamping itu terlalu menekankan pentingnya materi
ketimbang proses pengembangannya dan tetap memandang materi
audiovisual sebagai alat Bantu guru dalam mengajar.
Alat peraga yang digunakan hendaknya memiliki karakteristik
tertentu. (darhim,1986:14 ) menyatakan bahwa alat peraga yang di
gunakan harus memiliki sifat sebagai berikut:
1.    Tahan lama (terbuat dari bahan yang cukup kuat ).
2.    Bentuk dan warnanya menarik.
3.    Sederhana dan mudah di kelola (tidak rumit ).
4.    Ukurannya sesuai (seimbang )dengan ukuran fisik anak.
5.    Dapat mengajikan konsep matematika (tidak mempersulit
pemahaman)
6.    Sesuai dengan konsep pembelajaran.
7.    Dapat memperjelas konsep (tidak mempersulit pemahaman )
8.    Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep
berpikir yang abstrak bagi siswa.
9.    Bila kita mengharap siswa belajar aktif (sendiri atau
berkelompok )alat peraga itu supaya dapat di manipulasikan ,
yaitu: dapat diraba, dipegang, dipindahkan, dimainkan, dipasangkan,
dicopot, (diambil dari susunannya ) dan lain-lain.
10.  Bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah lipat (banyak ).

10
D. Fungsi Alat Peraga

Berikut ini beberapa fungsi alat peraga antara lain:


a) Fungsi Alat Peraga terutama untuk membangkitkan minat siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran
b) Fungsi Alat peraga untuk menyajikan materi ke dalam  bentuk 
yang lebih konkrit, siswa  pada tingkat  yang lebih rendah akan
lebih memahami dan mengerti apa yang diajarkan.
c) Dengan alat peraga siswa akan menyadari adanya hubungan
antara pembelajaran dengan benda-benda di sekitarnya
d) Penggunaan alat peraga meungkinkan konsep-konsep  abstrak
yang  disajikan  dalam  bentuk  konkrit

Fungsi lain dari alat peraga adalah sebagai berikut:


1. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar
yang efektif.
2. Salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru karena
merupakan bagian yang integral dari situasi mengajar.
3. Penggunaannya integral dengan tujuan dan isi pelajaran.
4. Penggunaannya bukan semata-mata alat hiburan (pelengkap).
5. Untuk mempercepat proses pembelajaran (menangkap pengertian)
6. Untuk memprtinggi mutu pembelajaran.
 
Nilai-nilai penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengurangi terjadinya verbalisme.
2. Dapat memperbesar minat dan perhatian siswa.
3. Hasil belajar bertambah mantap.
4. Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan
kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
6. Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya
bahasa.
7. Membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar
yang lebih sempurna

 E. Penerapan Alat Peraga Dalam Pembelajaran

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang dilaksanakan setiap hari,


merupakan kehidupan dari suatu kelas, dimana guru dan peserta didik
saling terkait dalam pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan
oleh guru.Keberhasilan kegiatan tersebut sepenuhnya menjadi

11
tanggung jawab guru, karena guru merupakan pengelola tunggal di
dalam kelas.Oleh karena itu bila peserta didik kurang bisa
menunjukan keterampilan dalam suatu mata pelajaran, maka tuduhan
kekurangberhasilan juga tertuju kepada guru.
Media pembelajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi
perantara dalam terjadinya pembelajaran.Berdasar fungsinya media
dapat berbentuk alat peraga dan sarana.Namun dalam keseharian kita
tidak terlalu membedakan antara alat peraga dan sarana.Menurut
(Estiningsih.1994) alat peraga merupakan media pembelajaran yang
mengandung atau membawakan ciri-ciri konsep yang dipelajari.
Contoh: papan tulis, buku tulis, dan daun pintu yang berbentuk persegi
panjang dapat berfungsi sebagai alat peraga pada saat guru
menerangkan bangun geometri dalam persegi panjang.
Fungsi utama alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan
dari konsep, agar anak mampu menangkap arti sebenarnya dari
konsep yang dipelajari.Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi
alat peraga maka anak mempunyai pengalaman nyata dalam
kehidupan tentang arti konsep. Sedangkan sarana merupakan media
pembelajaran yang fungsi utamanya sebagai alat bantu untuk
melakukan pembelajaran. Dengan menggunakan sarana tersebut
diharapkan dapak memperlancar pembelajaran. Contoh: papan tulis,
jangka, penggaris, lembar tugas (LT), lembar kerja (LK), dan alat-alat
permainan.
Prinsip-prinsip penggunaan alat peraga ialah sebagai berkut:
1. Menentukan alat peraga dngan tepat
2. Menetapkan /memperhitungkan subjek dengan tepat.
3. Menyajikan alat peraga dengan tepat.
4. Menempatkan atau memperlihatkan alat peraga tepat waktu,
tempat dan situasi yang tepat.
Bila kita cermati pembelajaran yang terjadi di sekolah saat ini,
masih banyak yang dikelola secara klasikal. Artinya semua peserta
didik diperlakukan sama oleh guru. Pembelajaran klasikal merupakan
pembelajaran yang paling disenangi oleh guru karena cara ini mudah
dilaksanakan. Pada pembelajaran klasikal umumnya komunikasi
terjadi searah, yaitu dari guru ke peserta didik, dan hampir tidak terjadi
sebaliknya.Oleh sebab itu penggunaan alat peraganya didominasi
oleh guru.Pada umumnya hanya sebagaian kecil dari peserta didik
yang dapat memanfaatkan alat peraga tersebut.
Untuk meminimalisasi dominasi guru dalam penggunaan alat
peraga, maka perlu direncanakan dan dikembangkan alat peraga
untuk kelompok atau individu. Ada beberapa keuntungan bila alat
peraga digunakan untuk kelompok, antara lain: (1) adanya tutor

12
sebaya dalam kelompok, akandapat membantu guru dalam
menerangkan pemanfaatan alat peraga kepada temannya, (2)
kerjasama yang terjadi dalam penggunaan alat peraga kelompok akan
membuat suasana kelas lebih menyenangkan, (3) banyaknya anggota
kelompok yang relatif kecil akan memudahkan peserta didik untuk
berdiskusi dan bekerjasama dalam pemanfaatan alat.
Dengan bantuan penggunaan alat peraga dalam diharapkan dapat
memberikan permasalahan-permasalahan menjadi lebih menarik bagi
anak yang sedang melakukan kegiatan belajar. Karena penemuan-
penemuan yang diperoleh dari aktivitas anak biasanya bermula dari
munculnya hal-hal yang merupakan tanda tanya, maka permasalahan
yang diselidiki jawabannya itu harus didasarkan pada obyek yang
menarik perhatian anak. Jadi bila memungkinkan hal itu haruslah
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang mengarah pada bahan
diskusi dalam berbagai cabang penyelidikan, misalnya dari buku, dari
guru atau bahkan dari anak sendiri.Hal itu dapat ditentukan melalui
peragaan dari guru dan diskusi yang melibatkan seluruh kelas atau
oleh kelompok kecil/seorang anak yang bekerja dengan lembar kerja.
Dengan menggunakan suatu lembar kerja, mereka dapat
menggunakan bahan-bahan yang dirancang untuk mengarahkan
dalam menjawab pertanyaan yang akan membantu mereka
menemukan suatu jawaban yang dimaksudkan pada arti
pertanyaannya. Oleh karena itu sebaiknya setiap alat peraga
dilengkapi dengan kartu-kartu atau lembar kerja atau petunjuk
penggunaan alat untuk menjawab permasalahan.
 
 
 
 

BAB III
PENUTUP

13
A. SIMPULAN
Dari defenisi tersebut ciri-ciri teknologi pembelajaran, tampak
bahwa dalam memecahkan masalah belajar yang bertujuan dan
terkontrol, teknologi pembelajaran menggunakan komponen sistem
pembelajaran.Kegiatan insturksional yang direncanakan secara
integral dan sistematis dalam suatu komponen pembelajaran
merupakan ujud dari pemecahan masalah belajar menurut teknologi
pembelajaran.Dengan demikian dapat disimpulkan:
1. Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan
telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar
mengajar siswa lebih efektif dan efisien.
2. Ada beragam jenis alat peraga pembelajaran, dari mulai  benda
aslinya, tiruannya, yang sederhana sampai yang canggih,
diberikan dalam kelas atau di luar kelas.
3. Kelebihan penggunaan alat peraga yaitu Menumbuhkan minat
belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarikKekurangan
alat peraga yaitu Mengajar dengan memakai alat peraga lebih
banyak menuntuk guru.
4. Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan
fungsi  seluruh panca indra siswa untuk meningkatkan efektivitas
siswa belajar dengan cara mendengar, melihat, meraba, dan
menggunakan pikirannya secara logis dan realistis.
5. Media pembelajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi
perantara dalam terjadinya pembelajaran.Berdasar fungsinya
media dapat berbentuk alat peraga dan sarana.

B. SARAN

Media pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan oleh


seorang guru untukmenyampaikan pesan kepada siswa agar pesan
itu sampai kepada siswanya. Denganadanya media pembelajaran
memudahkan seorang guru dalam melakukan proses
belajarmengajar. Sungguh banyak alat-alat dan strategi yang
digunkan untuk dijadikan media pembelajaran apalagi pada saat
sekarang ini. peralatan serbah canggih. Makaseharusnyalah kita
menggunakan media pembelajarn untuk melakukan proses
belajarmengajar sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

14
Aristo Rahadi. 2008.Belajar Pembelajaran dan Sumber Belajar.Jakarta.
Refika Utama.

Darhim. 1986. Media dan Sumber Belajar Matematika. Jakarta:


Universitas Terbuka.

Estiningsih, Elly. 1994. Penggunaan Alat Peraga dalam Pengajar


Matematika SD. Yogyakarta: PPPG Matematika

Sudjana,Nana.2002.Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung:Sinar


Baru Alegansindo.

15

Anda mungkin juga menyukai