Amelia, S., Oktorina, R., & Astuti, N. (2018). Aromaterapi Pappermint Terhadap Masalah
Keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Anak Dengan Bronkopneumonia.
Real Is Nursing Jurnal, 1, No 2
Amin, A.A., Kuswardani., & Setiawan, W. (2018). Pengaruh Chest Therapy Dan Infra Red Pada
Bronkopneumonia. Jurnal Fisioterapi Dan Rehabilitasi (JFR), 2, No 1
Azizah, K.N. (2019) 10 Masalah Kesehatan yang Akan Mengancam Dunia Pada Tahun 2019. Di
akses pada tanggal 12 November di https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-
4388508/10-masalah-kesehatan-yang-akan-mengancam-dunia-pada-tahun-2019-1
Bradley JS, Byington CL, Shah SS, Alverson B, Carter ER, Harrison C. (2011).The management
of community-acquired pneumonia in infants and children older than 3 months of age:
Clinical practice guidelines by the pediatric infectious diseases society and the infectious
diseases society of America
.
Brunner.,Suddarth (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &Sudarth.Vol 2.
Edisi 8. Jakarta : EGC.
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C.M. (2015). Nursing
Interventions Classification (NIC). Edisi 6. United Kingdom : Elsevier.
Dicky, K.N.A, Wulan, A.J. (2017). Tatalaksana Terkini Bronkopneumonia Pada Anak Di
Rumam Sakit Abdoel Moeloek. Jurnal Unila, 7, No 2
Herdman, T.H & Kamitsuru, S. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-
2017. Edisi 10. Jakarta: EGC.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Hasil Utama Riskesdas. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI
Kementrian Kesehatan RI. (2016). Pedoman Pelaksanaan (Stimulasi, Deteksi dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta
Maidartati. (2014). Pengaruh Fisioterapi Dada Terhadap Bersihan Jalan Nafas Pada Anak Usia 1-
5 Tahun di Puskesmas Moch. Ramdhan Bandung. Jurnal Ilmu Keperawatan. 2, No. 1
Marini. G., Wulandari. Y. (2015). Efektifitas Fisioterapi Dada (Clapping) Untuk Mengatasi
Masalah Bersihan Jalan Napas Pada Aank Dengan Bronkopneumonia Di Ruang Anak
RSUD. DR. MOH. Soewandi Surabaya, Jurnal. Um-Surabaya.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., & Swanson, E. (2015). Nursing Outcomes
Classification (NOC). Edisi 5. Singapore : Elsevier Inc.
Nariarti. (2012). Anak laki-laki usia 6 bulan dengan marasmus dan bronkopneumonia. Artikel
Ilmiah.Universitas Lampung.
Nurarif, A.H & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & Nanda Nic-Noc Jilid 2. Yogyakarta: Mediaaction.
Nursalam. (2013). Proses Dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep Dan Praktik. Jakarta:
Salemba Medika.
Pambudi, R. (2017). Asuhan Keperawatan Pada anak dengan Bronkopneumonia, Fakultas Ilmu
Kesehatan UMP. Diakss pada tanggal 21 November 2019 di
http://repository.ump.ac.id/3978/3/Riana%20Pambudi%20BAB%20II.pdf
Ringel, Edward. (2012). Buku Saku Hitam Kedokteran Paru Alih Bahasa:dr.Elfiawati
Resipirologi (Respiratory Medicine). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Riyadi, Sujono & Sukarmin. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi 1. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Sinaga, F.T.Y. (2018). Faktor Resiko Bronkopneumonia Pada Anak Dibawah Usia Lima Tahun
yang Dirawat Inap Di RSUD DR.H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015.
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, 5, No 2
Siswantoro, E. (2015). Pengaruh Aromaterapi Daun Mint Dengan Inhalasi Sedrhana Trhadap
Penurunan Sesak Nafas Pada Pasin Tuberculosis Paru. Jurnal Keperawatan Dan
Kebidanan. STIKes Dian Husada Mojokerto
Soetjiningsih. (2012). Perkembangan Anak dan Permasalahannya dalam Buku Ajar I Ilmu
Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta: Sagungseto .
Suriadi & Yuliani, R. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta : Sagung Seto
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Supardi. (2013). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian Konsep Statistika Yang Lebih
Komprehensif. Jakarta: Change Publication
.
Supraha, Y.R. (2016). Upaya Meningkatkan Keefektifan Brsihan Jalan Nafas Pada Pasien
Penyakit Paru Obstruksi Kronik Di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro. Naskah Publikasi.
Universitas Muhamadiyah Surakarta
Wijaya, A.S & Putri, Y.M. (2013). KMB 1 Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan Dewasa)
Teori dan Contoh Askep. Yogyakarta: Nuha Medika
Wong, D.L., Hackenberry-Eaton, M., Wilson, D., Wikeeistein., M. L., Schawartz, P. (2009).
Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6 Volume I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Lampiran 1
PENJELASAN
PERMOHONAN PENGELOLAAN PASIEN
Kepada :
Yth. Bapak/Ibu………
Di Tempat
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Anang Sulaeman
NIM : 17.029
Alamat : Karangpetir Rt 07, RW 04, Kec. Tambak, Kab. Banyumas
No Hanphone : 0815-4285-5919
Saya adalah mahasiswa STIKes Serulingmas Cilacap, D3 keperawatan yang akan
melakukan penyusunan karya tulis ilmiah pada anak dengan gangguan sistem pernafasan:
Bronkopneumonia dan penerapan fisioterapi dada dengan kombinasi inhalasi sederhana
aromaterapi pappermint. Penyusunan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi sebagai
syarat guna menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Keperawatan.
Adapun pada kesempatan kali ini saya memohon kesediaan ibu/orang tua pasien dan pasien
untuk berpartisipi sebagai pasien kelolaan saya. Apabila ibu/orang tua pasien dan pasien bersedia
pasien kelolaan saya maka nantinya ibu akan di minta data tentang usia, jenis kelamin,
pendidikan dan keluhan pasien yang dialami pasien selama menderita Bronkopneumonia dan
akan dilakukan pemeriksaan fisik pada pasien. Data tersebut nantinya akan dijadikan dasar
sebagai bahan pertimbangan penetapan diagnose keperawatan dan penyusunan intervensi dan
melakukan implementasi keperawatan. Tindakan keperawatan nantinya berlangsung selama 3X
24 jam.
Adapun penerapan intervensi fisioterapi dada dengan kombinasi inhalasi sederhana
aromaterapi pappermint yang akan dilakukan berjutuan untuk mengatasi ketidakefektifan
bersihan jalan nafas sebagai diagnose keperawatan utama pada pasien dengan gangguan sistem
pernafasan: bronkopneumonia. Penerapan fisioterapi ini sangat bermanfaat untuk mengeluarkan
mengencerkan secret, mengeluarkan secret dan melonggarkan jalan nafas. Kelemahan dari
penerapan ini ialah pasien mungkin akan merasa sedikit tidak nyaman pada saat prosedur
tindakan dilakukan. Namun jika tindakan ini tidak dilakukan dan masalah ketidakefektifan
bersihan jalan nafas tidak teratasi akan menimbulkan sesak nafas yang parah dan penumpukan
sekret yang memungkinkan akan mengakibatkan timbulnya komplikasi.
Adapun hasil dari penyusuan karya tulis ilmiah ini tidak akan di beri nama serta akan di
rahasiakan dan tidak akan dipublikasikan kepada pihak manapun. keikutsertaan responden,
bersifat sukarela, tidak ada insentif berupa uang yang akan diberikan kepada ibu/orang tua.
Apabila ibu/orang tua dan pasien bersedian menjadi pasien kelolaan ini namun ternyata saat
proses perawatan ini ibu dan pasien merasa tidak nyaman dengan prosedur perawatan, maka ibu
dan pasien di perbolehkan untuk keluar dari proses perawatan. Setelah proses perawatan,
diharapkan ibu/orang tua dan pasien dapat memperoleh manfaat dari perawatan ini.
Setelah membaca dan memahami informasi diatas, diharapkan ibu/orang tua dapat
mengisi lembar persetujuan menjadi pasien kelolaan sebagai bentuk pernyataan
keikutsertaan/ketidakikutsertaan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini. Partisipasi dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini bukanlah paksaan, sehingga ibu/orang tua berhak menolak atau
tidak bersedian mengikutinya. Apabila ada pertanyaan lebih lanjut, ibu/orang tua dapat bertanya
langsung pada penulis atau menghubungi no kontak yang tertera di atas.
Demikian surat permohonan ini saya buat, atas kerjasamanya saya ucapkan bayak terim
kasih.
Cilacap,…………..2020
(…………………………….)
INFORMED CONSENT
SURAT KESEDIAAN MENJADI PASIEN KELOLAAN
Menyatakan Bahwa,
1. Telah mendapatkan penjelasan dan memahami mengenai tujuan, manfaat serta prosedur
sebagai pasien kelolaan
2. Telah diberikan kesepakatan untuk bertanya dan mendapatkan jawaban yang jelas dari
penulis.
Dengan pertimbangan diatas saya memutuskan tanpa paksaan dari pihak manapun, bahwa saya
’Bersedia / Tidak Bersedia’ berpartisipasi sebagai pasien kelolaan.
Dengan surat persetujuan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya.
Cilacap,………………..2020
Responden
(…………………………..)
H. Riwayat imunisasi
J. Riwayat Kelahiran/Persalinan
1. Jenis persalinan :
2. Penyulit persalinan :
3. Tempat persalinan :
4. Berat badan lahir :
5. Panjang badan lahir :
K. Pengkajian Pola Fungsional Gordon (sebelum dan sesudah sesakit)
1. Persepsi kesehatan /penanganan kesehatan:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
2. Nutrisi dan metabolisme :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
3. Eliminasi :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
4. Aktivitas dan latihan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
5. Tidur dan istirahat:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
6. Kognitif dan perseptual :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
7. Persepsi/konsep diri :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
8. Peran dan hubungan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
9. Seksualitas dan reproduksi :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
10. Koping dan toleransi stress :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
11. Nilai atau kepercayaan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
N. Pemeriksaan penunjang :
Laboratorium:
Rontgen:
CT-Scan:
MRI :
O. Terapi/Pengobatan
No Rencana
Tujuan dan kriteria
Dx. Intervensi/Tinda
hasil/Indikator
Kep kan
1. Tujuan : 1.
Kriteria hasil/Indikator 2.
Dst….
2. Dst…. Dst….
No
Waktu/ja Implemen Tanda
Dx. Hari/tanggal
m tasi tangan
Kep
1. Senin,….2019 08.00 1….
2….
LEMBAR MONITORING
2 Suara
nafas
tambahan
3 Retraksi
dinding
dada
4 Kedalaman
inspirasi
5 Irama
pernafasan
A. Pengertian
Postural drainase (PD) merupakan salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari
berbagai segmen paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi.. Mengingat kelainan
pada paru bisa terjadi pada berbagai lokasi maka PD dilakukan pada berbagai posisi
disesuaikan dengan kelainan parunya. Waktu yang terbaik untuk melakukan PD yaitu sekitar
1 jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelumtidur pada malam hari. PD dapat
dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran nafas tetapi juga mempercepat
pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi atelektasis. Pada penderita dengan produksi sputum
yang banyak PD lebih efektif bila disertai dengan clapping dan vibrating.
c. Pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik atau bronkiektasis
d. Pasien dengan batuk yang tidak efektif .
2. Mobilisasi sekret yang tertahan :
a. Pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh sekret
e. Pasien neurologi dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk
4. Apakah pasien mempunyai refleks batuk atau memerlukan suction untuk mengeluarkan
sekret.
H. Kewaspadaan Perawat
Spasme bronkus dapat di cetuskan pada beberapa klien yang menerima darainase postural.
Spasme bronkus ini di sebabkan oleh imobilisasi sekret ke dalam jalan napas pusat yang
besar, yang meningkatkan kerja napas. Untuk menghadapi resiko spasme bronkus, perawat
dapat meminta dokter untuk mulai memberikan terapibronkodilator pada klien selama 20
menit sebelum drainase postural.
5. Efek drainase postural terhadap tanda vital (Tekanan darah, nadi, respirasi, temperature)
6. Rontgen thorax
Anak diposisikan tidur terlentang dan bersandar (45 derajat) pada bantal/ dengan posisi
seperti pada gambar
b. Untuk paru paru kanan dan kiri bagian atas sisi belakang
Anak diposisikan duduk dengan memeluk guling/ bantal membentuk sudut 45 derajat
seperti pada contoh gambar
c. Paru kana dan kiri bagian tengah sisi depan
Pada posisi ini anak cukup dengan tidur terlentang
d. Paru bagian tengah sisi belakang
Anak diposisikan tidur tengkurap beralaskan bantal atau guling seperti gambar disamping
e. Paru bagian atas sisi kanan belakang
Anak diposisikan tidur tengkura dengan sedikit dimiringkan kerah kanan atau kiri dimana
paru yang ada dahaknya diposisikan diatas
Sedangkan untuk melakukan postural drainage untuk paru bagian bawah anak diposisikan
kepala berada di bawah dan dilakukan secara hati hati agar tidak ada keluhan yang
menyertai.
Sumber :
Jeane A.D and Carole A.Graybill. (2009). Cardiopulmonary physical therapy Physical therapy
for the child with respiratory dysfunction, Edisi 6. st Louis: Philadelphia.
Prayitno. (2019). Postural Drainase Pada Anak. Yogyakarta : Dinas Kesehatan Yogyakarta.