Anda di halaman 1dari 2

*[ RESUME KAJIAN ASHABUL KAHFI ]*

📚 Pentingnya Belajar Siroh Nabi

🎙 Ustadz Abdul Aziz

Imam Malik (Imam ahlu Madinah) berkata, "Tidaklah suatu kaum masyarakat dirubah dengan baik
melainkan dengan cara Rasullullah dahulu". Seperti Al Qur'an, adalah orang-orang terdahulu dibagi 2,
sejarah sebelum dan sesudah Rasulullah ‫ﷺ‬.

Ali Zaenal Abidin (cucu Ali bin Abi Thalib) berkata, "Kami dahulu diajari oleh ayah ayah kami sejarah
Rasulullah ‫ ﷺ‬seperti diajari ayat-ayat Al Qur'an."

Mempelajari sejarah nabi adalah ilmu dunia dan akhirat. “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu
suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
Kiamat” (QS.Al-Ahzab:21)

Ayat ini diturunkan Allah ketika suasana perang Al Ahzab, karena saat itu muslimin dikepung oleh
musuh-musuh Allah yang bersekutu (kafir Quraisy dan yahudi Bani Khaibar, orang-orang Nasrani,
munafik, lalu yahudi Bani Quraidah). Dan Allah subhnahu wa Ta'ala mengambarkan suasana saat itu,
mulai timbul prasangka buruk kepada Allah.

Ayat ini turun menjadi panduan sahabat untuk meniru Rasulullah ‫ﷺ‬. Saat perang itu
muslimin tidak makan selama 3 hari. Para sahabat berkata ke Rasulullah dengan menunjukkan rasa lapar
dan ditunjukan perutnya terdapat 2 batu. Namun ternyata Rasulullah menggunakan 3 batu untuk
mengganjal rasa lapar.

Teladan Rasulullah ‫ﷺ‬. Ada suatu kisah bahwa ketika Rasulullah bermain dengan cucu
beliau, Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Begitu selesai mencium cucunya, ada seseorang yang duduk
bernama Al Aqra' berkata "Aku punya anak 10 tak seorang pun aku cium". Lalu Rasulullah berkata,
"Barang siapa yang tak merahmati dan tidak menyayangi, maka dia tidak sekalipun dirahmati"

Kisah tentang sabda nabi Muhammad ‫ﷺ‬. "Gantungkan cambuk di rumah-rumah kalian,
agar anak-anak mu menjadi anak-anak yang beradab". Orang yang baik adalah mereka yang baik
terhadap keluarganya.
.

Contoh kehidupan Rasulullah ‫ﷺ‬. "Wahai Nabi! Mengapa engkau mengharamkan apa yang
dihalalkan Allah bagimu? Engkau ingin menyenangkan hati istri-istrimu?" (QS. At Tahrim [66] : 1). Pada
ayat ini, Nabi diperintahkan untuk tidak menjauhkan diri dari apa saja yang memang dihalalkan baginya
jika semata-mata untuk menyenangkan istri-istrinya.

🕌 Masjid Al Furqon - Kusumawardani

📆 Selasa, 2 Juli 2019

📄 https://www.instagram.com/p/Bzac5fUlPHB/?igshid=29nnuwvb16vd

Anda mungkin juga menyukai