OLEH :
KELOMPOK A 1
2A / D3 KEPERAWATAN
1. A. KHAFIVAH FITRIANI K
2. AINUN NARIYAH
3. AIRMAWATI FEBRILIA H
4. ANDRA TRI ANANDAH
5. CICI PUTRI ANDINI
6. DITA FAUZIAH S SYAHBAN
7. DWI ADELIA HIDAYAH
8. ERNI
Konsep Persalinan Normal
Kelahiran
Kelahiran merupakan keajaiban Tuhan yang terjadi setiap hari. Bagi tenaga kesehatan
profesional khususnya Bidan,kelahiran merupakan pelajaran yang tak pernah selesai dipelajari,
keran memiliki karakterisasi yang bervariasi dan terus berubah . Kehamilan merupakan sebuah
misteri kehidupan, kita hanya dapat memprediksi. Kelahiran merupakan suatu kegembiraan
bagi anggota keluarga. Pemilihan fasilitas dan tenaga professional dilakukan oleh ibu dan
keluarga dengan harapan ibu dan anak lahir sehat dan selamat. Pelayanan di fasilitas kesehatan
petugas melakukan intervensi terhadap semua kasus – juga pada kondisi normal, sehingga
pada banyak kasus konsep persalinan normal terganggu. Berdasarkan pengalaman dan
Evidence Based, intervensi yang tidak perlu ternyata membahayakan perempuan dan bayinya.
Untuk itu Bidan sebagai provider diharapakn dapat kembali kepada Konsep Fisiologis Persalinan
Normal.
Konsep persalinan normal dapat mengurangi rujukan. Dengan berkembangnya ilmu dan
teknologi semakin banyak metode yang dapat digunakan guna mempertahankan konsep
normal. Implementasi filosofi menjadi tanggung jawab setiap provider dalam memberi asuhan
terhadap perempuan sejak hamil, melahirkan, dan sesudah melahirkan.
Partus Normal
Konsep Partus normal adalah dimulai sesuai dengan waktunya, tanpa ada pemberian obat
tertentu. Selama persalinan usahakan Ibu bebas bergerak dan mendapat dukungan terus
menerus. Hindari intervensi rutin. Biarkan untuk meneran spontan dalam posisi tegak atau
posisi normal gravitasi, Tidak memisahkan ibu dan bayi setelah bayi lahir.
Pelayanan ANC yang terfokus memperhatikan kebutuhan perempuan baik fisik, emosional dan
sosial dan mengatasi masalah bersama perempuan. Dalam mempersipakan partus normal
Bidan melakukan pemeriksaan yang bermanfaat bagi perempuan dan memfasilitasi perempuan
untuk melahirkan sesuai dengan keinginannya. Tidak menakut-nakuti sehingga mempengaruhi
keputusan dan keinginan perempuan/ibu.
Memeriksa perempuan pada awal persalinan dan meyakinkan perempuan dalam keadaan
normal. Memberi dukungan non pharmakologikal dalam persalinan dengan cara
pijatan/masage, hypnotherapy, hydrotherapy. Lakukan Deteksi dini komplikasi. Lakukan
pendampingan terhadap perempuan secara terus menerus pada fase aktif. Tidak buru – buru
pada saat ibu meneran, membuat rutin episiotomi, Tidak segera memandikan bayi, dan
memisahkan bayi dari ibunya.
Sebaiknya dibiarkan spontan tanpa struktur, lakukan sesuai dengan instink ibu
Sebaiknya tidak ada pembatasan waktu bila kesejahteraan ibu dan janin baik
Rutin Valsava atau meneran dengan cara menahan napas dapat membahayakan ibu dan
janin
Ibu seharusnya didukung dan dianjurkan untuk meneran spontan kadang sering diikuti
dengan suara
Pendekatan fleksibel terhadap keinginan meneran lebih awal, tergantung pada
pembukaan serviks dan tanda lain
Perempuan sebaiknya dianjurkan untuk memilih posisi tegak pada kala II persalinan.
Posisi Ibu dapat Berdiri, Jongkok, Duduk, Dalam Air, Supine – Lateral, sesuai
kenyamanan
Ibu meneran sesuai dengan keinginannya
Bidan mendampingi ibu selama proses kelahiran dan menolong kelahiran bayi
Dalam kondisi normal Uterus akan segera berkontraksi segera (dalam 2 menit) setelah
bayi lahir
Plasenta akan lahir spontan
Rutin Manajemen Kala III wajib dilakukan pada ibu yang berisiko Perdarahan
postpartum (Makrosomia, Gemelli, Riwayat Perdarahan, partus di fasilitas yang jauh dari
fasilitas rujukan)
Rutin Manajemen Aktif Kala III membuat ketidaknyaman.
Observasi perdarahan, kontraksi uterus, TTV setiap 15 menit dalam 1 jam pertama, tiap
30 menit dalam 1 jam kedua
Dalam 2 jam pertama postpartum masih merupakan masa kritis terjadi perdarahan
postpartum
Pijatan/Masage
Hypnobirthing
Relaksasi yang tercipta dengan berlatih terhadap sesuatu kegiatan yang berulang.
Suasana relaks, hal ini bertujuan mengurangi rasa nyeri dan stres sehingga produksi
oksitocin lancar
Resiko terhadap pasien rendah
Mengurangi rasa nyeri dalam persalinan
Memperpendek lama persalinan
Merubah Posisi
Tidur miring
Jalan – jalan
Duduk santai
Dansa
Mandi dengan shower
Relaksasi Dengan Handuk
Tarikan handuk
Pasien sits up di tempat tidur dengan kaki di tekuk semaksimal mungkin dan menarik
ujung handuk
Bidan/ pendamping berdiri di ujung tempat tidur membantu pasien SIT UP dengan
membantu menarik ujung handuk
Cara lain dengan menarik kain yang diikat pada pinggang pendamping/ tempat tidur
bagian bawah
Tarikan handuk ini mengurangi rasa nyeri dan tegang pada pinggang
Persalinan di rumah
Pertentangan dan perbedaan pendapat tentang keamanan persalinan di rumah datang dari
pihak kedokteran di beberapa negara Amerika Utara, USA, termasuk UK.
Untuk meningkatkan persalinan normal adalah dengan meningkatkan akses partus di rumah.
Di Belanda persalinan di rumah tidak pernah hilang walaupun prosentasenya menurun (30%).
Kesimpulan