Anda di halaman 1dari 25

PENUGASAN INDIVIDU 2

“BAB ANALISA SWOT MINGGU KE 2”

PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN DI


RUMAH SAKIT ANGKATAN LAUT
DR. RAMELAN SURABAYA
Oleh :

FARIZAH TRIFAWIRA D
NIM.1930031

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2020
Analisis SWOT

1. M-1 (Man)
Strenght Weakness Opportunity Threated

 Adanya sistem organisasi  Jumlah Perawat di ruangan  adanya mahasiswa yang  adanya tuntutan tinggi dari
model keperawatan Tim 15 orang, menurut Depkes RI praktek manajemen masyarakat untuk pelayanan
 Sebanyak 10 Perawat di (2011) Jumlah Perawat yang keperawatan yang lebih profesional
ruang telah mengikuti dibutuhkan 19 Perawat.  adanya kerjasama yang baik  makin tingginya kesadaran
pelatihan  Perawat dengan pendidikan antara mahasiswa masyarakat akan pentingnya
 adanya motivasi bagi SI keperawatan 1 orang keperawatan dengan Perawat kesehatan
Perawat untuk mengikuti  Terdapat Perawat dengan klinik jika ada mahasiswa  persaingan yang semakin
kegiatan pelatihan jenjang pendidikan SPK, keperawatan yang praktek di ketat terutama dengan adanya
 Adanya Perawat yang ruangan kebijakan masuknya Perawat
mengikuti seminar dan  Adanya kebijakan asing di Indonesia
pelatihan pemerintah tentang profesi  adanya kebijakan pemerintah
 adanya struktur organisasi Perawat dalam Undang- tentang profesionalisme
yang jelas undang Keperawatan Perawat
 adanya pengaturan  Adanya siswa dari angkatan  adanya persaingan antar
ketenagaan yang jelas laut yang praktek di ruangan Rumah Sakit yang semakin
 Adanya kebijaksanaan ketat
pemerintah tentang  kebijaksanaan pemerintah
profesionalisme Perawat tentang BPJS
 adanya pertanggung jawaban
legalitas bagi pasien
2. M2 (Matherial)
Strenght Weakness Opportunity Threated

 Rumkital Dr. Ramelan  Beberapa fasilitas rusak  Adanya kesempatan  sudah banyak RS swasta
Surabaya merupakan Rumah  Untuk fasilitas inventaris menembah anggaran untuk yang sudah memiliki
Sakit tipe A yang menjadi linen ada yang rusak seperti pembelian set yang rusak dan peralatan yang canggih untuk
rujukan tersier bagi handuk/lap rusak 1, sarung tidak layak praktek pelayanan kesehatan
masyarakat sekaligus sebagai bantal rusak 20, selimut lorek  adanya kesenjangan antara
RS pendidikan rusak 12, sprei TNI AL rusak jumlah pasien dengan
 Mempunyai sarana dan 11, taplak rusak 24 buah, peralatan yang diperlukan
prasarana untuk pasien dan ketidaksesuaian waktu
tenaga kesehatan penyediaan linen di ruangan
 Tersedianya administrasi menurut permenkes, 2008
penunjang standart minimal pelayanan
 tersedianya nurse station untuk linen yaitu
 Ruangan Perawat bersih dan terpenuhinya ketepatan
peralatan Perawat tertata rapi waktu penyediaan linen dan
 Terdapat administrasi tidak ada linen yang hilang
penunjang yang sesuai  adanya kesenjangan antara
dengan peraturan permenkes jumlah pasien dengan
 adanya kesempatan peralatan
penggantian alat – alat yang  Belum terpakainya sarana
tidak layak pakai oleh pihak dan prasarana secara optimal
RS untuk ruangan
3. M3 (methode)
Strenght Weakness Opportunity Threated

 sudah ada model asuhan  belum didapatkan visi dan  Adanya mahasiswa  Persaingan antar RS terutama
keperawatan yang digunakan misi, serta motto ruangan keperawatan praktik dengan RS swasta yang
yaitu metode Tim  dalam pelaksanaannya manajemen keperawatan semakin ketat
 Rumah Sakit memiliki visi, metode tim tidak selamanya  Adanya kerjasama yang baik  Adanya tuntutan masyarakat
misi dan motto sebagai acuan dilakukan karena kondisi, antara mahasiswa stikes yang semakin tinggi terhadap
melaksanakan pelayanan situasi, dan jumlah tenaga dengan Perawat ruangan peningkatan pelayanan
 metode yang digunakan di yang berdinas dalam satu  Adanya kerjasama antara keperawtan yang lebih
ruangan adalah metode tim shift institusi kesehatan dengan profesional.
 Memiliki SAK dan SPO RS  Makin tingginya kesadaran
yang telah dijadikan acuan  Kepercayaan dari pasien dan masyarakat akan hukum.
dalam pemberian asuhan masyarakat yang baik.  Bebasnya pers yang dapat
keperawatan kepada pasien langsung menyebarkan
 Berdasarkan kuesioner yang informasi dengan cepat.
disebar ke 12 pasien, 67%
pasien merasa puas
 Struktur organisasi yang jelas
4. M3 (Methode) Dokumentasi Keperawatan
Strenght Weakness Opportunity Threated

 Sudah adanya format yang  Berdasarakan observasi,  kepercayaan dari pasien dan  Dengan tidak adanya
paten untuk pendokumentasian dilakukan masyarakat yang cukup dokumentasi yang lengkap
pendokumentasian Askep pada awal pergantian shift tinggi akan menjadi ancaman bagi
 Dokumentasi keperawatan atau sebelum tindakan  ada kebijaksanaan profesi jika pasien
yang dilakukan meliputi dilakukan pemerintah tentang menggugat.
pengkajian menggunakan  Berdasarkan observasi tgl 05- profesionalisme  Akan terjadi miss
sistem head to toe, diagnosa 04-16, dari 3 status pasien komunikasi dalam pemberian
keperawatan sampai dengan didapatkan tidak ada asuhan keperawatan dan
evaluasi terintegrasi perubahan diagnosa pemberian pelayanan
 Terlaksananya komunikasi keperawatan dari mulai kesehatan untuk pasien.
yang cukup baik antar profesi pasien masuk sampai KRS
dan hanya mengangkat satu
diagnosa

5. M3 (METHODE) Ronde Keperawatan


Strenght Weakness Opportunity Threated

 Adanya dukungan dari  Ronde keperawatan tidak  tingkat kepuasan pasien  kesadaran masyarakat
Rumah Sakit untuk dilakukan, bila ada kasus menunjukkan pasien merasa terhadap penjelasan yang
melakukan ronde /masalah yang tidak dapat puas atas pelayanan yang pasti terhadap kondisi
keperawatan dengan diatasi oleh ruangan maka diberikan oleh ruangan dan kesehatannya
melibatkan unsur terkait dikonsultasikan ke dokter tim pemberi pelayanan
 adanya dukungan dari kasi DPJP kesehatan
supervisi untuk pelaksanaan
ronde keperawatan

6. M3 (METHODE) Sentralisasi Obat


Strenght Weakness Opportunity Threated

 tersedianya sarana dan  Berdasarkan hasil  Kerjasama yang baik antara  Tuntutan masyarakat yang
prasarana untuk pengelolaan observasi tgl 05-04-16 ada obat mahasiswa praktik dengan tinggi terhadap transparansi
sentralisasi obat yang belum diresepkan sehingga Perawat dalam pemberian obat yang telah dibeli dan
 adanya kebijakan Rumah terapi tidak bisa diberikan ke obat diterima
Sakit tentang sentralisasi pasien  Adanya tuntutan akan
obat pelayanan yang profesional
 telah ada format khusus
untuk pengisian sentralisasi
obat untuk Perawat
 Adanya keinginan untuk
memberikan pelayanan yang
optimal kepada pasien
terutama masalah
transparansi obat untuk
pasien
7. M3 (METHODE) Supervisi
Strenght Weakness Opportunity Threated

 Kegiatan supervisi telah  Supervisi dilakukan secara  Adanya mahasiswa SI yang  Adanya tuntutan yang tinggi
diterapkan oleh Karu dan lisan tanpa adanya praktek menejemen dari masyarakat untuk
Katim untuk anggotanya pendokumentasian yang baku  Terbuka kesempatan untuk pelayanan yang
 Kasi supervisi melakukan untuk kegiatan supervisi baik melanjutkan pendidikan di profesionaldan bermutu
supervisi setiap 2 minggu supervisi SPO maupun SAK luar jam dinas sesuai dengan peningkatan
sekali atau 1 bulan sekali biaya Perawatan
terutama untuk masalah
pendokumentasian Askep
 RSAL merupakan RS tipe A
yang merupakan RS rujukan
dan pendidikan
 Adanya kemauan Perawat
untuk berubah

8. M3 (METHODE) OPERAN
Strenght Weakness Opportunity Threated

 50% Perawat mngetahui  Belum adanya buku laporan  Adanya mahasiswa Perawat  Meningkatnya kesadaran
pekerjaan yang kan operan yang dimiliki oleh yang praktik profesi di masyarakat tentang tanggung
dilakukan melelui operan masing – masing TIM ruangan jawab dan tanggung gugat
yang selalu di ikuti sebelum  Hal yang dioperkan lebih  Sarana dan prasarana Perawat sebagai pemberi
bekerja fokus kepada asuhan medis untukoperan cukup tersedia asuhan keperawatan
 Operan dilakukan setiap pasien bukan asuhan
pergantian shift keperawatan
 Kepala ruangan memimpin  Hal yang di operkan hanya
kegiatan operan setiap pagi ditulis pada secarik kertas,
 Diikuti oleh semua Perawat Perawat pelaksana tidak
yang telah dan akan dinas memiliki buku saku harian
 Kepala ruangan untuk menuliskan rencana
mengevaluasi kesiapan dan tindakan yang dilakukan
Perawat yang akan dinas kepada pasien kelolaannya
 Hal – hal yang akan  Personil yang kurang
dioperkan jelas dan lengkap saat operan karena
dipahamioleh seluruh mengikuti kegiatan yang ada
Perawat di Rumah Sakit
 Validasi kepada pasien  Sistematika operan yang
dilakukan saat operan. belum sesuai dengan SPO
 Pre dan Post Confrens tidak
pernah dilakukan
9. M3 (METHODE) Discharge Planning
Strenght Weakness Opportunity Threated

 Penjelasan discharge  Pemberian pendidikan  Adanya mahasiswa SI yang  Makin tingginya kesadaran
planning dilakukan oleh kesehatan tidak disertai melakukan praktek masyarakat akan pentingnya
Perawat kepada pasien yang dengan pembagian leaflet  Kemauan pasien/keluarga kesehatan
akan KRS untuk pasien keluar terhadap anjuran Perawat  Adanya tuntutan dari
 Sudah ada format khusus masyarakat untuk
untuk penulisan discharge mendapatkan pelayanan
planning keperawatan yang
 Hal – hal yang ada dalam profesional
format discharge planning
disampaikan oleh Perawat
kepada pasien yang akan
KRS

10. M4 (MONEY)

Strenght Weakness Opportunity Threated

 Dana operasional ruangan -  RSAL sebagai RS TNI  Adanya persaingan dengan


diperoleh dari RS rujukan tersier wilayah munculnya beberapa RS baru
 Dana kesejahteraan pegawai Indonesia timur di Surabaya.
diperoleh dari RS dan  Dana operasional RS juga  Dengan adanya program
department penyakit dalam diperoleh dari pasien umum BPJS anggota TNI AL yang
 Perawat selain mendapatkan  Perawat mendapat dana dulu berobat ke RS Dr.
gaji juga menerima Jasa kesejahteraan dari dana BPJS Ramelan bisa juga berobat ke
insentif dari RS RS lain
 Dengan adanya sistem
rujukan BPJS, RSAL
menjadi rujukan terakhir
karena merupakan Rumah
Sakit tingkat pertama/Type A

11. M5 (MARKET)

Strenght Weakness Opportunity Threated

 Adanya karakteristik dari  Terdapat 8 % pasien yang  Adanya Kerjasama yang baik  Adanya tuntutan tinggi dari
pasien (BPJS, Umum, tidak puas antara RSAL dengan masyarakat untuk pelayanan
Kerjasama)  Pasien menulis saran pada Perusahaan-perusahaan dan yang lebih professional
 Adanya motto RS yaitu quesioner yang mahasiswa beberapa Institusi
untuk memberikan layanan bagikan tanggal 5 April 2016 pendidikan
“TERBAIK” yang ditujukan untuk
 Berdasarkan quesiner pasien Perawat ruangan untuk lebih
yang puas terhadap memperhatian dan sering
pelayanan yaitu 67 % berkomunikasi dengan
 BOR ruangan bulan Maret pasien, memberitaukan
78,22% perkembangan pasien,
 Tidak didapatkan kejadian kurang berkomunikasi saat
dekubitus pada bulan maret ingin melakukan suatu
tindakan

Tugas : Berdasarkan analisa SWOT diatas, buatlah prioritas masalah dan rencana penyelesaian masalah ( Plan Of Action).

No Analisa SWOT Bobot Rating Bobot x Rating


1. M1 (Ketenagaan)
Faktor internal (IFAS)
Kekuatan
a. Adanya sistem organisasi model keperawatan Tim 0,3 3 0,9
b. Sebanyak 10 perawat di ruang telah mengikuti pelatihan 0,3 2 0,6
c. Adanya motivasi bagi perawat untuk mengikuti kegiatan 0,2 3 0,6
pelatihan 0,2 4 0,8
d. Adanya perawat yang mengikuti seminar dan pelatihan 1 2,9 S-W=
Total 2,9-2,0 =
Kelemahan 0,4 2 0,4 0,9
a. Jumlah Perawat di ruangan 15 orang, menurut Depkes RI (2011)
Jumlah Perawat yang dibutuhkan 19 Perawat. 0,2 2 0,4
b. Perawat dengan pendidikan SI keperawatan 1 orang 0,4 3 1,2
c. Terdapat Perawat dengan jenjang pendidikan SPK,
1 2.0
Total
Faktor Eksternal (EFAS)
Peluang 0,3 4 1,2
a. Adanya mahasiswa yang praktek manajemen keperawatan 0,3 3 0,9
b. Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa keperawatan
dengan Perawat klinik jika ada mahasiswa keperawatan yang
praktek di ruangan 0,2 4 0,8
c. Adanya kebijakan pemerintah tentang profesi Perawat dalam
Undang-undang Keperawatan 0,2 2 0,4 O-T =
3,3-2,4=
d. Adanya siswa dari angkatan laut yang praktek di ruangan
1 3,3 -0,9
Total
Ancaman 0,4 3 1,2
a. Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang
lebih professional 0,3 2 0,6
b. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan 0,2 2 0,4
c. Persaingan yang semakin ketat terutama dengan adanya
kebijakan masuknya Perawat asing di Indonesia
d. Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisme Perawat 0,1 2 0,2
Total 1 2,4
2. M2 (Sarana dan Prasarana)
Faktor internal (IFAS)
Kekuatan
a. Rumkital Dr. Ramelan Surabaya merupakan Rumah Sakit tipe A 0,3 4 1,2
yang menjadi rujukan tersier bagi masyarakat sekaligus sebagai
RS pendidikan
b. Mempunyai sarana dan prasarana untuk pasien dan tenaga 0,2 4 0,8
kesehatan
c. Tersedianya administrasi penunjang 0,2 3 0,6
d. Tersedianya nurse station 0,1 3 0,3
e. Ruangan Perawat bersih dan peralatan Perawat tertata rapi 0,2 2 0,4
Total 1 2,9 S-W =
Kelemahan 2,9-2,5 =
a. Beberapa fasilitas rusak 0,2 2 0,4 0,4
b. Untuk fasilitas inventaris linen ada yang rusak seperti 0.3 2 0,6
handuk/lap rusak 1, sarung bantal rusak 20, selimut lorek rusak
12, sprei TNI AL rusak 11, taplak rusak 24 buah,
ketidaksesuaian waktu penyediaan linen di ruangan
menurut permenkes, 2008 standart minimal pelayanan untuk
linen yaitu terpenuhinya ketepatan waktu penyediaan linen dan
tidak ada linen yang hilang
c. adanya kesenjangan antara jumlah pasien dengan peralatan 0,2 3 0,6
d. Belum terpakainya sarana dan prasarana secara optimal 0,3 3 0,9
1 2,5
Total

Faktor Eksternal (EFAS)


Peluang
a. Adanya kesempatan menembah anggaran untuk pembelian set
0,4 1 0,4
yang rusak dan tidak layak praktek
b. Adanya kesempatan menambah anggaran untuk pembelian tensi
0,4 2 0,8
meter, ambu bag, termometer, spuit, handscoon
c. Adanya kelonggaran dari departemen lain untuk meminjam alat
0,2 2 0,4
Total
1 1,6 O-T =
Ancaman
1,6-2 =
a. sudah banyak RS swasta yang sudah memiliki peralatan yang
0,4 2 0,8 -0,4
canggih untuk pelayanan kesehatan
b. adanya kesenjangan antara jumlah pasien dengan peralatan yang
0,4 2 0,8
diperlukan
c. Adanya akreditasi rumah sakit 0,2
0,2 1
Total
1 2
3. M3 (Metode)
Faktor internal (IFAS)
Kekuatan
a. Sudah ada model asuhan keperawatan yang digunakan yaitu 0,3 3 0,9
metode Tim
b. Rumah Sakit memiliki visi, misi dan motto sebagai acuan 0,2 2 0,4
melaksanakan pelayanan
c. Metode yang digunakan di ruangan adalah metode tim 0,2 3 0,6
d. Memiliki SAK dan SPO yang telah dijadikan acuan dalam 0,2 4 0,8
pemberian asuhan keperawatan kepada pasien
e. Berdasarkan kuesioner yang disebar ke 12 pasien, 67% pasien 0,1 3 0,3
merasa puas
Total 1 3 S-W =
Kelemahan 3-1,9 =
1,1
a. Tota belum didapatkan visi dan misi, serta motto ruangan 0,3 2 0,6
b. dalam pelaksanaannya metode tim tidak selamanya dilakukan 0,3 3 0,9
karena kondisi, situasi, dan jumlah tenaga yang berdinas dalam
satu shift
c. Pembagian kerja yang kurang jelas antar jenjang pendidikan 0,4 3 0,4
Total 1 1,9
Faktor Eksternal (EFAS)
Peluang
0,3 3 0,9
a. Adanya mahasiswa keperawatan praktik manajemen keperawatan
0,3 3 0,9
b. Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa stikes dengan
Perawat ruangan 0,3
0,1 3 O-T =
c. Adanya kerjasama antara institusi kesehatan dengan RS 2,5
1 2,5 -2,9
Total = -0,

Ancaman 0,2 3 0,6


a. Persaingan antar RS terutama dengan RS swasta yang semakin
ketat 0,3 2 0,9
b. Adanya tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap
peningkatan pelayanan keperawtan yang lebih profesional. 0,1 3 0,2
c. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum. 0,2 3 0,6
d. Bebasnya pers yang dapat langsung menyebarkan informasi
dengan cepat. 0,2 1 0,6
e. Bebasnya pers yang dapat langsung menyebarkan informasi
dengan cepat 1 2,9
Total
4. Keuangan (M4)
Internal Faktor (IFAS)
Kekuatan
a. Dana operasional ruangan diperoleh dari RS
Total 4
Kelemahan 4
a. Jasa insentif untuk pelayanan dan jasa medik yang diberikan 1
4
sama untuk semua perawat 1 3
S-W
3
Total 4-3 =
Eksternal faktor (EFAS) 1 1
3
Peluang
a. RSAL sebagai RS TNI rujukan tersier wilayah Indonesia timur 1 2
b. Dana operasional RS juga diperoleh dari pasien umum 3
0,4
0,2
c. Perawat mendapat dana kesejahteraan dari dana BPJS 0,9
0,3 4
Total 0,5
Ancaman 2
a. Adanya persaingan dengan munculnya beberapa RS baru di 1
Surabaya. 3,3
3 O-T
b. Dengan adanya program BPJS anggota TNI AL yang dulu berobat 0,4 3,3-3 =
1,2
ke RS Dr. Ramelan bisa juga berobat ke RS lain -0,3
Total 3
1,8
0,6
3
1
5. M5 (Pemasaran)
Faktor Internal (IFAS)
Kekuatan
Adanya karakteristik dari pasien (BPJS, Umum, Kerjasama) 1 3 3
1 3
Total S-W=
Kelemahan 1 2 2 3-2=
Terdapat 8 % pasien yang tidak puas 1 2 1
Total
Faktor Eksternal (EFAS)
Peluang 1 3 3
Adanya Kerjasama yang baik antara RSAL dengan Perusahaan-
perusahaan dan beberapa Institusi pendidikan 1 3
Total
Ancaman 1 4 4 O-T=
Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih 3-4=
professional 1 4 -1
Total
Identifikasi Masalah
Setelah dilakukan analisa situasi dengan menggunakan analisa SWOT, maka kelompok dapat merumuskan masalah yang di temukan
adalah
1. Man (SDM) (M1)
1) Kurangnya jumlah perawat dalam satu unit
2) Kurangnya jumalah perawat pershift
3) Tidak seimbangnya jumlah perawat dengan beban kerja
2. Managerial (M2)
Beberapa alat rusak seperti (bed pasien) dan APD yang terbatas seperti handscoon dan spuit
3. Methode (M3)
A. Ronde keperawatan
Ronde keperawatan di Ruang G1 dilaksanakan tidak teratur karena ronde keperawatan yang beberapa kali diadakan diruangan ialah
berupa forum diskusi antara kepala ruangan serta perawat dan beberapa dokter spesialis tanpa melibatkan bidang kesehatan lainnya
serta tidak adanya format khusus untuk ronde keperawatan.
B. Sentralisasi Obat
Obat-obatan pasien belum tersentralisasi dan tidak adanya format khusus sebagai pembeda format sentralisasi obat untuk perawat
dan pasien.
C. Timbang Terima
1) Diagnosa dan intervensi keperawatan jarang disampaikan
2) Masalah lebih berfokus pada diagnosa dan penatalaksanaan medis
D. Discharge Planning
Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada keluarga pasien biasanya dilakukan secara lisan dan tidak didokumentasikan serta
belum diberikan media pendidikan kesehatan seperti leaflet.
E. Supervisi
Tidak ada adanya jadwal tertulis dalam pelaksanaan supervisi
F. Penerimaan pasien baru
1) Tidak adanya operan lisan dan tatap muka antara perawat yang merawat pasien di ruangan sebelumnya dengan perawat ruangan
yang menerima pasien.
2) Tidak adanya health educaton untuk pasien baru

Anda mungkin juga menyukai