Anda di halaman 1dari 2

STRATEGI PELAKSANAAN KEGIATAN KEPERAWATAN

Masalah Utama :Halusinasi

Pertemuan ke : 1(Satu)

Hari / Tanggal : Selasa, 5 Januari 2016

A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Obyektif : Terkadang menyendiri, senyum sendiri
Data Subyektif: Klien mengatakan pernah melihat melihat dewa, dewi, senang bisa melihat
dewi, dan berkomunikasi
2. Diagnose keperawatan : Halusinasi pengelihatan
3. Tujuan Khusus (TUK): Klien mampu untuk mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara
mengontrol halusinasi dengan cara pertama menghardik.
4. Tindakan keperawatan :
a. Melatih Klien cara menghardik
B. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic :
“Selamat pagi bapak M, saya Putu perawat yang akan merawat dan bekerjasama
dengan bapak untuk membantu menyelesaikan masalah yang bapak alami saat ini”.
b. Evaluasi / validasi :
“ Bagaimana perasaan bapak saat ini? Apa keluhan yang bapak rasakan saat ini?
c. Kontrak waktu :
“ Baikalah, bagaimana kalau kita bercakap – cakap tentang bayangan yang sering
bapak lihat. Dimana kita duduk? Berapa lama pak ? bagaimana kalau 10 – 15 Menit ?
2. Fase Kerja
“Apakah Bapak melihat bayangan atau suara suara orang tetapi sebenarnya tidak ada ?
Apakah terus menerus melihat/mendengar atau sewaktu-waktu? Kapan bayangan/suara itu
paling sering muncul / mendatangi? Berapa kali sehari bapak alami? Pada keadaan apa
bayangan/ suara – suara itu muncul? Apakah pada waktu sendiri? Apa yang bapak rasakan
pada saat melihat bayangan/mendengar itu? Apa yang bapak lakukan pada saat melihat
bayangan/mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu bayangan/suara –suara itu
hilang? Baiklah bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah bayangan itu
muncul”? bapak, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan
kegiatan yang sudah terjadwal. Dan yang ke empat, minum obat dengan teratur.
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan cara menghardik. Caranya
sebagai berikut : saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang pergi, saya tidak mau
dengar, saya tidak mau dengar kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tak
terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah, begitu.. bagus sekali bapak! Coba lagi! bagus,
bapak bisa”.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif : “Bagaimana perasaan bapak setelah peragaan tadi”?
b. Evaluasi obyektif : “Apa yang bapak lakukan jika bayangan /suara-suara itu
muncul”?bisa bapak ulangi apa yang sudah kita peragakan tadi?
c. Rencana tindak lanjut : “Jika bayangan/suara-suara itu muncul lagi, silahkan
coba cara tersebut! Nah atau bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya “?
d. Kontrak yang akan datang :
1) Topik : “Bagaimana kalu kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan
suara-suara dengan cara yang sama”?bisa pak ya?
2) Waktu : “Jam berapa bapak? Bagaimana kalau hari kamis 7 januari 2016 jam 9.00
WITA seperti hari ini ya bapak?berapa lama kita latihan bapak?
3) Tempat : Dimana bapak kita bisa berbincang-bincang lagi? Bagaimana kalau di
ruangan ini saja! Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai